Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP)
Tinta Media - Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional, akan digelar selama 16 hari dari 25 November sampai 10 Desember yang merupakan peringatan Hari Hak Asasi manusia Internasional. Kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM. Kampanye.ini dimulai sudah sejak 1991 yang dapat dukungan dari PBB.
HAKTP 2023 akan mengusung tema "UNITE! Invest to prevent violence against women and girls", Berinvestasi untuk Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan.
Tapi faktanya kekerasan terhadap kaum perempuan semakin meningkat dan tak kunjung selesai. Sistem ekonomi kapitalis, menjadi pemicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan, misal sering kali perempuan dijadikan alternatif utama yang dijadikan korban tenaganya diperas dengan upah murah. Ini pun termasuk bentuk kekerasan pada kaum perempuan. Sering terjadi perempuan yang berhadapan dengan hukum karena kasus kekerasan seksual, hampir tidak menemui titik terang dalam penyelesaian kasus, ironisnya posisi korban jauh dari perlindungan, terkadang dalam kasus kekerasan seksual aparat penegak hukum justru melakukan victim blaming kriminalisasi alih-alih korban harus mempersiapkan mental untuk mendapatkan keadilan. Hadirnya negara untuk menangani kekerasan terhadap perempuan wajib dan usut tuntas hingga ke akar masalah, negara harus menindak tegas dan buat jera kepada pelaku kekerasan.
Menjaga marwah Wanita Muslimah adalah kunci kebaikan suatu umat. Karena wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut. Maka, Islam memerintahkan menjaga kehormatan para perempuan baik oleh diri perempuannya itu sendiri maupun oleh kaum pria karena perempuan pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya. Selama sistem sekuler kapitalisme digunakan gerakan solidaritas sehebat apapun dilakukan permasalahan tak kunjung selesai tindakan kekerasan terhadap perempuan kasusnya terus berulang terjadi.
Akankah Hari peringatan menjadi solusi tuntas terhadap kekerasan pada kaum perempuan? Karena yang ada hari peringatan dan kampanye hanya seremonial belaka. Dalam sistem kapitalis perempuan adalah komoditas. Sedangkan Islam memandang perempuan merupakan makhluk yang memiliki kemuliaan. Islam sangat Memuliakan karena perempuan merupakan madrasatul uulaa atau madrasah pertama bagi ibu generasi yang dihasilkannya. Islam menempatkan wanita sebagai makhluk paling mulia yang harus dijaga. Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan perempuan beserta keindahannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Keindahan itu bukan hanya dinilai dari fisik saja melainkan hati dan pikirannya. Ada sebuah hadist menyebutkan : Dunia adalah perhiasan dan se baik baiknya perhiasan dunia adalah seorang istri yang shalihah. (HR Muslim dari Abdulah bin Amr).
Dalam hal ini mengingatkan kita sebagai perempuan Muslim diwajibkan menjaga marwah kita sebagai mahluk yang Allah ciptakan dengan kemuliaannya , kita harus menyadari itu. jangan sampai tertipu dengan rayuan dunia, jangan terjebak dengan sistem yang menjauhkan kehidupan dari nilai agama, seperti memamerkan kecantikan dan mempertontonkan kemolekan tubuh yang dijadikan komoditas orang yang berkepentingan mencari keuntungan untuk golongannya.
Menyoal tentang seremonial dan berbagai kampanye tentang mengatasi kekerasan terhadap perempuan solusinya adalah penerapan aturan Islam Kaffah.
Wallahu A'lam Bishawab.
Oleh: Ica
Sahabat Tinta Media