Tinta Media: Kalimat Tauhid
Tampilkan postingan dengan label Kalimat Tauhid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kalimat Tauhid. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 02 Maret 2024

Kalimat Tauhid Menghapus Dosa dan Menyelamatkan dari Neraka

Tinta Media - Sobat. Allah menyerupakan kalimat tauhid dengan air, karena air itu menyucikan, sebagaimana kalimat tauhid menyucikan hamba dari dosa-dosa. Ia  diserupakan dengan matahari yang menyinari alam, sebagaimana ia menyinari keyakinan. Ia pun diserupakan dengan bulan, karena bulan menghilangkan kegelapan malam, sebagaimana ia bersinar dalam kubur. Ia diserupakan dengan bintang yang dijadikan petunjuk arah bagi para musafir, sebagaimana ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang tersesat dari hidayah Ilahi.

Sobat. Kalimat tauhid diserupakan dengan pohon kurma seperti dalam firman Allah SWT :
أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ 
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,” ( QS. Ibrahim (14) : 24)

Sobat. Perumpamaan yang disebutkan dalam ayat ini ialah perumpamaan mengenai kata-kata ucapan yang baik, misalnya kata-kata yang mengandung ajaran tauhid, seperti "La ilaha illallah" atau kata-kata lain yang mengajak manusia kepada kebajikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Kata-kata semacam itu diumpamakan sebagai pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bumi. Akar bagi pohon memiliki dua fungsi utama: (1) menghisap air dan unsur hara dari dalam tanah dan (2) menopang tegaknya pohon. Apabila akar tidak dapat lagi mengambil unsur-unsur hara dari dalam tanah maka lambat laun pohon akan mati. Sedangkan akar pohon yang berfungsi baik akan dapat menyalurkan unsur-unsur hara dari dalam tanah ke bagian atas pohon dan pertumbuhan pohon akan berjalan dengan baik. Dahannya rimbun menjulang ke langit. 

Hadis Nabi Saw:
Dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Di antara jenis pohon, ada suatu pohon yang tidak pernah gugur daunnya. Pohon itu adalah perumpamaan bagi orang Islam. Beritahukan aku, apakah pohon itu? Orang-orang mengira pohon itu adalah pohon yang tumbuh di hutan. Kata Abdullah, "Sedangkan menurut saya pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi saya malu untuk berkata. Kemudian para sahabat berkata, "Beritahulah kami pohon apa itu, hai Rasulullah!" beliau menjawab, "Pohon itu adalah pohon kurma." (Riwayat al-Bukhari)

Sobat. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan diri menggunakan ucapan yang baik, yang berfaedah bagi dirinya, dan bermanfaat bagi orang lain. Ucapan seseorang menunjukkan watak dan kepribadiannya serta adab dan sopan-santunnya. Sebaliknya, setiap muslim harus menjauhi ucapan dan kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan rasa jijik bagi yang mendengarnya.

Sobat. Disebutkan dalam hadits bahwa jika seorang hamba mengucapkan, Laa ilaaha illallah, maka ada malaikat yang terbang tinggi membawa kalimat tauhid tersebut, kemudian disambut di langit oleh malaikat lain. Malaikat yang menyambut itu bertanya, “ Dari mana dan mau ke mana kamu?”  Malaikat itu menjawab, “ Aku hendak naika membawa kesaksian seorang hamba terhadap Tuhannya. “ Lalu malaikat yang menyambut berkata, “ Aku menyaksikan bahwa dia terlepas dari api neraka.”
فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَىٰكُمۡ  
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” ( QS. Muhammad (47) : 19)

Sobat. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, apabila ia telah yakin dan mengetahui pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman, serta azab yang akan diperoleh oleh orang-orang kafir di akhirat, untuk berpegang teguh kepada agama Allah yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Beliau juga diperintahkan untuk memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa orang beriman, selalu berdoa dan berzikir kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali memberi kesempatan kepada setan untuk melaksanakan maksud buruknya kepada beliau.

Sebuah hadis sahih mengatakan, Rasulullah saw selalu berdoa: 
Wahai Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebih-lebihan, dan dosaku yang lebih Engkau ketahui dari padaku. Wahai Allah, ampunilah dosa perkataanku yang tidak serius dan perkataanku yang sungguh-sungguh, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua yang ada padaku." (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari) 

Rasulullah sering berdoa pada akhir salatnya, sebelum mengucapkan salam:
Ya Allah, ampunilah dosaku yang terdahulu dan yang terkemudian, yang tersembunyi dan yang tampak, serta perbuatanku yang berlebihan dan dosaku yang Engkau lebih mengetahui dari padaku, Engkau Tuhanku, tak ada tuhan selain Engkau." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas)
Hai manusia, bertobatlah kamu kepada Tuhanmu maka sesungguhnya aku pun mohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya setiap hari lebih dari tujuh puluh kali. (Riwayat Muslim)

Abu Bakar as-shiddiq berkata, "Hendaklah kamu membaca, "La ilaha illallah dan istigfar." Bacalah keduanya berulang kali, maka sesungguhnya Iblis berkata, "Aku membinasakan manusia dengan perbuatan dosanya, dan mereka membinasakanku dengan membaca La ilaha illallah dan istigfar, maka ketika aku mengetahui yang demikian, mereka aku hancurkan dengan hawa nafsunya, mereka mengira mendapat petunjuk." (Riwayat Abu Ya'la).

Dalam satu atsar diterangkan perkataan Iblis, "Demi keperkasaan dan keagungan-Mu, wahai Tuhan, aku senantiasa memperdaya mereka selama nyawa mereka dikandung badan." Lalu Allah berfirman, "Demi keperkasaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni dosa mereka, selama mereka tetap memohon ampunan kepada-Ku."

Selanjutnya Allah mendorong manusia melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan agar selalu berusaha untuk mencari rezeki dan kebahagiaan hidupnya. Allah berfirman, "Dia mengetahui segala usaha, perilaku, dan tindak-tanduk mereka di siang hari, begitu pula tempat mereka berada di malam hari. Oleh karena itu, bertakwa dan meminta ampunlah kepada-Nya." Dalam ayat lain, Allah berfirman:
 
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (Hud/11: 6)
 
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (al-An'am/6: 60)

Sobat. Kalimat tauhid adalah kunci surga. Setiap kunci mempunyai gigi, sedangkan gigi tauhid itu sendiri adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan kewajiban-kewajiban syariat.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Jumat, 17 Februari 2023

Kartu yang Kita Butuhkan: Kalimat Tauhid

Tinta Media - Sobat. Kartu emas apa yang bisa menyelamatkan diri kita nanti di akherat? Baginda Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya, Allah akan menolong seseorang dari kalangan umatku di atas seluruh makhluk pada hari kiamat kelak, kemudian Dia kumpulkan padanya 99 Catatan. Setiap catatan jauhnya sepanjang mata memandang. Kemudian Dia berkata, “ Apakah Kau mengingkari ini? Apakah para malaikatku mendzalimimu dalam buku ini? Ia jawab, “ Tidak, wahai Tuhanku. Dia kembali bertanya, “ Apakah kau punya argumentasi? “ Jawabnya, Tidak. Wahai Tuhanku. Dia berkata, “ Sungguh kau memiliki kebaikan pada kami, dan tiada kedzaliman bagimu saat ini.” Kemudian dikeluarkan padanya sebuah kartu yang bertuliskan didalamnya “ Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.”
Dia berkata, “ Aku akan menunjukkan timbanganmu.” Laki-laki itu bertanya, “ Kenapa kartu ini bersama catatan amal ini? Jawab Allah ,” Sungguh kau tidak didzalimi. “ Kemudian catatan amal itu diletakkan di telapak tangan dan kartu itu di telapak tangan satunya. Maka catatan amal tersebut kalah berat disbanding kartu itu.” ( HR. Abdillah bin Amr bin Ash, Shahih dengan syarat Muslim kata Al-Bani )

Sobat. Ada Lima Manfaat atau keutamaan Ikhlas dan Tauhid :

1. Tauhid dapat menghapus dosa dan kesalahan. Ulama hadits berkata bahwa hadits shahih di atas menyatakan di dalamnya bahwa Allah akan menghapus dosa-dosa dengan tauhid. Kalimat Laa ilaaha illallah menjadi sebab masuknya surga dan keselamatan dari neraka. Mereka mengucapkannya dengan lidah serta diiringi keyakinan akan maknanya dan pengamalan akan ajarannya.

2. Ikhlas dan Tauhid yang kuat dapat menjadi sebab penghapusan dosa. Ibnu Taimiyah berpendapat, “ Satu perbuatan yang dilakukan dengan keikhlasan yang sempurna karena Allah semata dapat menghapuskan dosa-dosa besar yang ia miliki. Kemudian beliau menyebut hadits mengenai kartu tadi.

3. Bukan kaidah umum.Orang ini masuk surga karena kehendak Allah dan kasih sayang-Nya. Kalau tidak berpa banyak pelaku dosa besar yang disiksa neraka sesuai dengan dosa mereka keluar darinya, sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits shahih. Diantaranya hadits masyhur tentang orang terakhir yang keluar dari neraka. Jangan sampai orang yang lalai, sombong dan melampaui batas menipu Allah, seolah-olah ia menyebut kalimat tauhid, namun mereka meninggalkan sholat, tidak sholat berjamaah, dan melakukan hal-hal munkar yang menggetarkan gunung-gunung, sebagaimana dilakukan oleh sebagian besar umat Islam.

4. Setiap muslim sebaiknya seperti dalam kisah kartu ini. Ibnu Qayyim berkata, “ Adalah maklum bahwa setiap orang yang menauhidkan Allah untuk menjadi seperti dalam kartu ini. Banyak diantara mereka yang masuk neraka lantaran dosa mereka. Namun, rahasia yang menyebabkan kartu orang tersebut berat dan melebihi timbangan catatan lainnya adalah kalimat tauhid yang ia baca. “ Jadi satupelajaran yang dapat kita ambil dari kasus ini adalah penegasan tauhid. Sebab penegasan makna Laa Ilaaha illallah inilah yang menyebakan kartu ini penuh dengan catatan-catatan kebaikan. 

5. Satu Kebaikan mungkin sudah cukup dengan satu syarat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “ Jika ia mengetahui bahwa kebaikan dan keburukan itu terkadang lebih dalam jenis dan kondisi yang dihadapi, sehingga jelas yang ini lebih besar dari yang itu, yang ini lebih baik dari yang itu, dan seterusnya. Seorang hamba yang melakukan kebaikan dengan niat, kejujuran, dan keikhlasan akan lebih besar pahalanya dibanding kelipatannya, sebagaimana dinyatakan dalam hadits tentang pemilik kartu yang tertulis didalamnya Laa Ilaaha illallah dengan catatan tentang dosa di dalamnya.  

Sobat. Syeikh Abdurahman bin Sa’di berkata, “ Dalam hadits mengenai kartu ini yang di dalamnya terdapat kalimat Tauhid yang mengimbangi 99 Catatan dosa, setiap catatan panjangnya sejauh mata memandang. Hal itu terjadi karena keikhlasan yang sempurna dari pengucapnya. Namun, betapa banyak pengucap kalimat ini yang tidak mencapai hasil ini lantaran di hatinya tidak terdapat ruh tauhid dan keikhlasan yang sempurna. Tiada kedekatan dengan Allah bagi hamba yang hatinya tidak ikhlas.” 

Sobat. Manusia melaksanakan beberapa ketaatan seperti puasa, sholat malam, dan ibadah-ibadah fisik lainnya tetapi tanpa kehadiran hati. Keimanannya berjalan di tempat tanpa ada kemajuan sedikit pun. Sementara orang yang mengenal Allah akan tersambung hatinya saat melaksanakan ibadah, semata taat pada-Nya. Inilah orang yang akan memenangkan piala keselamatan di dunia dan akherat.

Sobat. Buatlah janji dan komitmen dalam hatimu untuk tadabbur Al-Qurán dan memahami artinya. Banyak menyebut Laa Ilaaha ilallah, istighfar, dan bersegera dalam ketaatan. Ikhlas beramal karena Allah dan berpikir akan ciptaan Allah sekalipun hanya 3 detik sehari. Bersyukur pada nikmat Allah dan banyak membaca tentang keutamaan amal dan ibadah. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

Sobat. Ahli Ilmu berkata, “ Di antara tanda-tanda makrifat pada Allah adalah tercapainya rasa takut pada-Nya . Semakin bertambah makrifat seseorang pada Allah semakin takut ia pada-Nya.” Rumus rihlah menuju makrifatullah : Dzikir + Taat + Tafakkur = Makrifatullah.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab