Tinta Media: Kader NU Kunjungi Penjajah
Tampilkan postingan dengan label Kader NU Kunjungi Penjajah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kader NU Kunjungi Penjajah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Agustus 2024

FIWS: Bukan Seruan Perdamaian, Ini yang Mestinya Dilakukan 5 Nahdiyin Saat Bertemu Pimpinan Penjajah

Tinta Media - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengkritik keras seruan perdamaian lima orang Nahdiyin (Kader NU) dalam pertemuannya dengan pimpinan entitas penjajah Yahudi (Presiden Israel), Isaac Herzog.

“Sejatinya yang harus mereka serukan bukanlah perdamaian, tapi menyerukan tentara-tentara kaum muslimin untuk bergerak melakukan tindakan militer yang nyata terhadap entitas penjajah Yahudi ini,” ujarnya dalam Kabar Petang: 5 Aktivis Temui Presiden Israel Lukai Perasaan Umat Islam Seluruh Dunia? Sabtu (20/7/2024) di kanal Youtube Khilafah News.

Karena ungkapnya, tindakan militer untuk berjihadlah yang seharusnya dilakukan oleh tentara-tentara kaum muslimin.

“Dan ini yang harus diserukan oleh siapa pun dari umat Islam,” tegasnya.

Farid menjelaskan, karena dengan tindakan militer memerangi dan mengusir penjajah maka akan bisa secara nyata menghentikan kebiadaban dan pembantaian (genosida) yang terjadi di Palestina.

Hal itu, juga terang Farid, telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada kaum muslimin, ketika ada satu negeri Islam yang diserang.

“Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian,” kutipnya menyampaikan firman Allah Swt. Surat al-Baqarah ayat 190.

Ia pun menegaskan bahwa seruan perdamaian demi perdamaian sebenarnya sudah berlangsung, tetapi faktanya genosida masih terus berjalan.

“Kalau dikatakan dialog itu akan membawa kebaikan, sudah berapa banyak dialog itu dilakukan, sudah berapa banyak perjanjian-perjanjian atas nama perdamaian itu dilakukan. Ada perjanjian perdamaian Madrid. Perdamaian Oslo, perdamaian Camp David, tetapi itu tidak sama sekali menghentikan kebiadaban penjajah Yahudi,” tegasnya.

Bentuk Pengkhianatan

Farid juga menilai bahwa kunjungan pertemuan itu adalah bentuk pengkhianatan. “Padahal apa yang mereka lakukan itu, sesungguhnya suatu bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam,” nilainya.

Karena, kritiknya lagi, hal itu telah mengkhianati perjuangan umat Islam. Bukan hanya perjuangan  pejuang-pejuang Palestina pada saat sekarang ini, tetapi juga telah mengkhianati sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Termasuk mengkhianati Khalifah Umar Bin Khattab r.a , Sultan Salahuddin al-Ayyubi yang dengan darah mereka berjuang untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan.

Farid pun menduga, bahwa fenomena ini adalah jebakan politik (pengkhianatan) dari penjajah Yahudi yang dinikmati.

“Ini jebakan politik, tapi mereka menikmati itu. Ya menikmati, karena di belakangnya mungkin ada dollar, di belakangnya mungkin ada janji-janji manis,” tandasnya.

Klaim Perdamaian

Sebelumnya, Kader dari Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus dosen Universitas Nadhatul Ulama Indonesia (Unusia), Zainul Maarif  mengklaim bahwa misi utama yang dilakukan bersama empat rekannya bertemu Presiden Israel Isaac Herzoq adalah untuk penelitian dan dialog lintas agama untuk perdamaian Israel dan Palestina.

“Saya kenapa kok ketemu dengan presiden semacam itu? Ya karena Presiden Israel dalam hal ini Israel sedang menyerang Palestina. Maka ketika kami menyatakan perdamaian maksudnya apa? Maksudnya adalah ‘wahai Israel jangan menyerang Palestina lagi damai’, jadi saya mengungkapkan perdamaian kepada Israel,” kata Zainul Maarif di kantor PWNU Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (18/7).[] Muhar

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab