Tinta Media: Kaca
Tampilkan postingan dengan label Kaca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kaca. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Agustus 2022

Khilafah Melahirkan Ilmuwan Luar Biasa

Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) menceritakan, khilafah mampu melahirkan ilmuwan-ilmuan yang luar biasa. Salah satu ciptaan mereka adalah gelas-gelas kristal yang terbuat dari kaca.

"Tidak dipungkiri bahwa peradaban Islam yang terbentuk melalui sistem khilafah mampu melahirkan para ilmuan yang begitu luar biasa. Setiap ilmuan yang tumbuh dan berkembang di wilayah khilafah pasti akan membawa kebaikan di daerah tersebut, seperti wilayah Andalusia, atau yang saat ini disebut Spanyol. Banyak hal baru di daerah ini yang diperkenalkan oleh kaum muslimin. Salah satu diantaranya adalah gelas-gelas kristal dari kaca," bebernya dalam History Insight yang berjudul 'Inovasi Kaca Kaum Muslimin: Dari Alat Makan hingga Planetarium' di channel YouTube MMC, Senin (1/8/2022). 

Gelas-gelas yang dikembangkan di daerah ini, lanjutnya, berkat kecerdikan ilmuwan muslim, yakni Abbas Ibnu Firnas. Melalui eksperimennya, Abbas Ibnu Firnas berhasil memproduksi kaca berbahan pasir, kristal dan kuarsa berkualitas tinggi.

"Kejernihan kaca atau gelas yang diciptakannya itu mengundang decak kagum penyair Arab Al-buhturi (820-897). Ia menggambarkan 'its colour hides the glass as of is standing in it without a container,' (wikipedians, "Chemistry", halaman 2)," jelasnya.

Ia menuturkan, barang-barang ini kemudian digunakan dan diperkenalkan sebagai alat makan penduduk setempat. "Terlebih pada saat itu ada sosok seniman bernama Ziryab yang memperkenalkan menu-menu makanan, etika ketika makan, dan mengubah gaya peralatan makanan menjadi lebih indah dan berkelas menggunakan gelas-gelas kaca kristal," ungkapnya.

Sebelumnya, ia melanjutkan, alat-alat makan masyarakat bawah Eropa masih sangat sederhana yang terbuat dari kayu, sedangkan alat-alat makan para rajanya, mereka menggunakan emas dan perak.

Namun, menurutnya, keberadaan peradaban khilafah di Andalusia mengubah peralatan makanan menjadi lebih indah dan berkelas untuk semua kalangan tanpa menggunakan emas dan perak. "Inovasi ini tentunya didasari pula dari pemahaman bahwa kaum muslimin dilarang menggunakan alat-alat yang berasal dari emas dan perak," terangnya.

Planetarium Berasal dari Islam

Selain memperkenalkan kaca kristal sebagai gelas minuman, paparnya, Abbas Ibnu Firnas menggunakan kaca untuk membangun planetarium, yaitu sebuah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit.

Ia mengatakan, di planetarium penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari di berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta.

Planetarium Abbas Ibnu Firnas, sambungnya, pada saat itu mampu menampilkan awan buatan, guntur, dan kilat. "Teknologi ini mengejutkan publik di abad kesembilan dan menjadi cikal bakal planetarium modern," tuturnya.

Ia menyebutkan, inilah gambaran berbagai teknologi inovasi yang dilakukan ilmuwan pada masa peradaban khilafah. Inovasi ini mampu memberikan kebaikan untuk seluruh umat dan bisa dinikmati oleh siapapun.

Menurutnya, hal tersebut berbeda dengan peradaban kapitalisme yang memang menghasilkan banyak penemuan, namun bersifat lanjutan. Itupun hanya orang-orang tertentu yang memilik akses pendidikan berkualitas. 

"Sementara mereka yang tidak berpendidikan atau yang tidak memiliki akses pengembangan teknologi tidak ada ruang bagi mereka untuk berinovasi. Padahal bisa jadi dari merekalah inovasi-inovasi brilian itu lahir. Jadi bisa dikatakan hasil pengembangan teknologi peradaban kapitalisme tereksklusif bagi rakyat miskin," pungkasnya.[] Wafi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab