Tinta Media: Jurnalistik
Tampilkan postingan dengan label Jurnalistik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jurnalistik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Agustus 2023

Influencer: Perpres Media Berkelanjutan Ancaman Besar bagi Content Creator

Tinta Media - Influencer Dakwah Aab Elkarimi menilai, Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas atau dikenal dengan publisher rights merupakan ancaman bagi content creator.
 
“Bagi content creator yang mirip kayak gua, perpres ini ancaman besar, karena di draf perpres tersebut siapa pun harus izin ke media kalau mau daur ulang konten,” ujarnya dalam video: Jurnalisme Belum Merdeka? Melalui kanal Youtube Justice Monitor, Kamis (17/8/2023).
 
Ia melanjutkan, “Dan kalau ngelanggar, platform itu nggak bakal naikin konten, sebagus apa pun lu edit, selama apa pun lu buat. Jika ini terjadi maka enggak ada lagi kedaulatan informasi,” jelasnya.
 
Menurutnya perpres ini akan berdampak pada penayangan konten. “Bayangin konten-konten yang direkomendasikan oleh platform sosial media itu adalah konten-konten yang hanya dari media massa, dan sudut pandang unik, kemudian personal, akan tertimbun bahkan sulit ditemukan,” ujarnya.
 
Pemilik akun TikTok dengan follower hampir setengah juta itu menduga, sangat mungkin semua isu yang beredar adalah versi meja redaksi dan bukan fakta dan juga  bukan suara yang sebenarnya, sebagaimana yang pernah disinggung oleh Chomsky.
 
“Bahasanya alus sih demi jurnalisme berkualitas dan juga demi media berkelanjutan. Tapi apakah bisa ini kita tafsirkan pembredelan?.  Karena bagaimana mungkin rakyat harus dipaksa konsumsi media dimana sudah jadi rahasia umum kalau para pemilik media besar itu  berafiliasi ke parpol dan semuanya juga punya kepentingan,” ungkapnya.
 
Yang ia takutkan, ketika tidak bisa lagi menyuarakan kebenaran, menyatakan pendapat mengomentari realitas, beramar ma'ruf nahi mungkar karena terhalang oleh aturan rezim despotik Padahal, cetusnya, menyatakan kebenaran itu kewajiban.
 
“Gua agak sulit berpikir positif, satu-satunya mungkin yang ada di pikiran gua, ini mungkin kado  kemerdekaan.  Gimana negeri ini mau bersemangat ngalahin majunya Korea?  Tapi Korea Utara,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun.

Selasa, 30 Mei 2023

Om Joy: Reportase Bisa Ditulis dengan Beragam Tulisan

Tinta Media - Jurnalis Joko Prasetyo (Om Joy) menjelaskan sebuah reportase bisa ditulis dengan beragam tulisan. “Reportase itu bisa ditulis dengan beragam tulisan,” tutur Om Joy kepada TintaMedia.Web.id, Jumat (19/5/2023).

Pertama, berita lugas atau straight news (SN) dan kedua, karangan khas atau feature news (FN). "(Keduanya) merupakan terkategori sebagai produk jurnalistik. Ditulis oleh jurnalis untuk dimuat di media massa agar dapat dikonsumsi publik,” jelasnya.

Ketiga, notulensi yang merupakan dokumentasi tertulis yang ditulis oleh notulis. “Lebih cocok ditulis untuk keperluan pihak terkait dalam suatu acara,” paparnya.

Keempat, berita acara. Menurut Om Joy, berita acara merupakan laporan dinas tentang suatu kegiatan dinas.

Kelima, berita acara perkara (BAP) yang merupakan laporan kepolisian tentang suatu perkara untuk keperluan penegak hukum.

Hal tersebut di atas , menurutnya merupakan sebuah reportase (pelaporan). “Jika ditujukan untuk dipublikasi melalui media massa, mau tidak mau penulisannya harus sesuai dengan poin pertama atau poin kedua di atas,” pungkas Om Joy.[] Amar Dani
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab