Tinta Media: Jangan Lupa Diri
Tampilkan postingan dengan label Jangan Lupa Diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jangan Lupa Diri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Januari 2023

Jangan Lupa Diri, Ingatlah Pengadilan Akhirat

Tinta Media - Jangan merasa senang dulu, wahai para penikmat maksiat yang terlepas dari hukuman dunia. Segera pengadilan akhirat menunggu untuk memberikan hukuman yang lebih berat dan pasti kamu tidak akan kuat. 

Kau yang sedang berkuasa dan bisa mempermainkan hukum dunia juga tidak akan lepas dari pengadilan akhirat. Hukumannya jauh lebih berat. 

Jangan pula merasa senang dulu, para pencuri uang rakyat, karena merasa aman dan tidak terkena hukuman dunia. Hukuman akhirat pasti terjadi dan pasti kamu tidak akan sanggup menghadapi tuntutan orang-orang yang telah kau zalimi.

Hidup di dunia pasti akan berakhir, segera menjadi cerita, sementara akhirat akan segera menjadi fakta yang kaujalani untuk selama-lamanya. 

Saat ini kau merasa bebas melakukan apa saja, menikmati kekayaan hasil korupsi, tetapi hukuman akhirat jauh lebih berat. 

Merasa aman melanggar syariat Allah dalam sistem sekuler, tetapi pada waktunya nanti kau tidak berdaya saat pengadilan akhirat datang. Mulutmu akan terkunci, tidak lagi bisa berbohong untuk melakukan pembelaan diri. Tangan dan kakimu gantian berbicara untuk bersaksi tentang apa saja yang dilakukan di dunia. 

Jangan kau bersenang hati melakukan maksiat karena kamu hidup dalam satu sistem sekuler yang melegalkan dosa besar yang dilarang dalam ajaran Islam. Praktik riba, nerzina, L6BT dianggap hak asasi manusia, merasa bebas karena sistem sekuler tidak melarangnya. 

Padahal, melegalkan perbuatan yang melanggar syariat-Nya akan mengundang azab yang pedih. Terlebih, saat datang pengadilan akhirat, mereka yang melakukan penyimpangan dan kemaksiatan, pasti akan mendapatkan hukuman. 

Jangan senang dulu, pengadilan akhirat pasti akan menunggu. Celaka jika belum sempat bertaubat, tetapi ajal keburu datang menjemput. Mereka tidak lagi bisa menyembunyikan kesalahan pada satu masa datangnya pengadilan akhirat.

Pada hari itu, seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Mulut tidak lagi bisa melakukan pembelaan atas segala kesalahan yang sudah dilakukan di dunia. Tidak ada yang terlewat, semua catatan amalan perbuatan ditunjukan dengan jelas. 

Lalu, apakah kita merasa senang saat terlepas dari hukuman di dunia, karena hukuman akhirat pasti jauh lebih berat kita tidak akan kuat?

Mumpung masih ada kesempatan, segeralah bertaubat, mengucapkan banyak istighfar kemudian memperbaiki semua kesalahan. Bukan malah bangga dengan berbagai kemaksiatan dan penyimpangan karena tidak diazab langsung di dunia. Ingatlah, pengadilan akhirat pasti terjadi dan pasti sangat berat bagi mereka yang menghiasi hidupnya dengan purbuatan dosa dengan mengikuti hafa nafsu dan mengejar kepuasan dan kesenangan dunia.

Saat tubuh terbujur kaku, dimandikan kerabat dan orang terdekat, kemudian dibungkus dengan kain kaffan, disalati dan dibawa ke peristirahatan terakhir, semua yang dikejar dan dibela mati-matian, selain Islam tidak lagi punya arti. Hanya penyesalan yang tidak berakhir jika selama di dunia tidak menghiasi dengan amalan kebaikan yang dilandasi keimanan yang benar. 

Rugi, selama hidup sudah menolak nasihat yang mengajak kepada kebenaran Islam. Tinggal penyesalan, kenapa sepanjang hidup tidak mau mendengar seruan untuk berislam kaffah. 

Saat tubuh kaku yang terbungkus kain kaffan, dan diturunkan ke liang lahat, kemudian ditimbun dengan tanah, dan ditinggal sendirian dalam kesepian, tidak ada lagi yang bisa memberikan pertolongan kecuali amalan kebaikan yang dilandasi iman dan takwa untuk mencari rida Allah selama hidup di dunia.

Sebelum penyesalan tak berkesudahan datang, segeralah menyadari pengadilan akhirat pasti akan terjadi, tidak bisa lagi membuat skenario atau justice obstruction. Semua akan dibalas sesuai dengan amal perbuatannya. Semua dapat balasannya, sekecil apa pun perbuatan seseorang. Jika demikian, segera bertaubat dan memperbaiki diri dengan menciptakan jejak-jajak kebaikan untuk bekal kehidupan setelah mati.

Terlalu berharap dari pengadilan dunia untuk memberikan keadilan sungguh menyakitkan. Banyak kebohongan dan rekayasa menutupi fakta yang sebenarnya. Banyak saksi lucu yang lupa dan tidak tahu. 

Di sistem sekuler ini, pengadilan hanya menyenangkan penguasa, tidak bisa memberi rasa adil pada semua orang. 

Penguasa mempermainkan hukuman dunia. Para hakim tidak mamutuskan dengan adil. Para saksi tidak menyampaikan sesuai dengan fakta yang diketahui. Padahal, pengadilan akhirat pasti akan datang untuk memberi keadilan pada semua orang. Semua mendapatkan balasan sesuai dengan amal dan perbuatannya, tak terkecuali bagi mereka yang merasa senang dan menang saat hidup di dunia karena terlepas dari hukuman. 

Bagi siapa merasa menang dengan menzalimi orang lain, ingatlah keadilan akan segera datang. Tak ada lagi yang terlepas dari hukuman bagi mereka yang melakukan kesalahan dan dosa selama hidup di dunia.

Oleh: Mochamad Efendi
Sahabat Tinta Media
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab