Tinta Media: Jaminan
Tampilkan postingan dengan label Jaminan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jaminan. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Januari 2024

Tidak Ada Jaminan Keselamatan Pekerja pada Sistem Kapitalis


Tinta Media - Kebakaran yang terjadi di PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali Sulawesi Tengah, menurut Presiden partai buruh Said Ikbal, merupakan dampak dari diabaikannya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap pekerja lokal. 

Dalam insiden kebakaran ini, Ikbal menyatakan ada dampak dari investasi Cina di Morowali yang menyebabkan upah murah. Karena itu Ikbal meminta kepada pemerintah untuk segera membentuk tim pencari fakta yang terdiri dari Kemenaker RI dan berbagai instansi terkait, untuk bisa turun kelapangan dan menyelidiki apa yang terjadi. 

Persoalan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini, kata Ikbal, bukan hanya terjadi kali ini, namun sudah terjadi berulang-ulang, bahkan sampai memakan korban jiwa. Dengan seringnya terjadi kasus seperti ini menunjukkan bukan saja karena kelalaian tetapi diduga akibat terjadinya pembiaran dan karena persoalan (K3) ini sudah sering terjadi maka Ikbal juga meminta pengusaha yang melakukan pelanggaran dipidanakan.

Dalam hal ini Ikbal juga mendesak kepada pemerintah agar pengusaha memberikan santunan kepada korban meninggal dunia, termasuk biaya pemakaman hingga biaya pendidikan anak - anak korban, pemerintah juga harus menanggung biaya korban luka- luka dan biaya berobat serta santunan kecelakaan kerja. 

Dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini harus benar - benar dipastikan, jangan hanya cuma wacana saja dan juga dipastikan harus ada sanksi berat bagi yang melanggar. 

Partai buruh juga mendesak agar UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja segera direvisi, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, terlebih UU/1/1970 hanya mengatur sanksi Rp 100 ribu saja, sehingga tidak dapat memberikan efek jera. 

Berdasarkan informasi yang didapat Ketua EXCO Partai buruh Kabupaten Morowali, katsaing, telah terjadi ledakan tungku PT  ITSS Morowali yang meyebabkan kebakaran hebat pada hari ini menurut kesaksian karyawan pero silicone PT. ITSS  Pada pukul 05.30 Wib, sedang melakukan perbaikan tungku dan melakukan pemasangan platpada bagian tungku tersebut, Yang mengakibatkan ledakan sehingga membuat beberapa tabung oksigen disekitaran area juga melebar. 

Dan akibat ledakan itu diduga ada belasan orang yang meninggal dunia termasuk ada yang kritis, luka berat maupun luka ringan. (CNN.com, Ahad 24 Desember 2023) 

Kasus kecelakaan kerja semakin banyak dan terus berulang, Ini mengindikasikan bahwa pada sistem saat ini yaitu sistem Kapitalis, perusahaan - perusahaan lalai dalam menjamin keselamatan pekerja dan mengabaikan upaya dalam mencegah agar tidak terjadi kasus kecelakaan yang berulang. Inilah salah satu bukti bahwa pada sistem Kapitalis perusahaan atau para pemilik modal hanya mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, tanpa memedulikan nasib dan keselamatan para pekerja. Para pekerja digaji dengan upah yang tidak sesuai atau minim, juga tidak adanya jaminan keamanan. Dan juga perusahaan tidak berupaya untuk mencegah agar kecelakaan- kecelakaan yang terjadi tidak terulang kembali. 

Ini membuktikan bahwa potret perusahaan pada sistem Kapitalis hanya mengutamakan keuntungan dan mengabaikan tanggung jawabnya terhadap para pekerja. 

Hal lain yang berpengaruh yaitu regulasi sanksi pada sistem kapitalis cenderung tidak tegas pada para pemilik modal, meskipun para pemilik modal ini melakukan pelanggaran. Sebaliknya mereka berlaku zalim dengan memberi sanksi pada para pekerja jika mereka menuntut hak- hak mereka.

Negara pada sistem Kapitalis akan berada di bawah kendali para pemilik modal, kebebasan kepemilikan menjadi prinsip ekonomi kapitalis, karena itu perusahaan-perusahaan milik asing bisa menguasai harta milik umum, mereka bebas memiliki harta milik umum karena mereka memiliki modal, dan menjadi penyumbang dana.

Selain itu para penguasa pada sistem Kapitalis akan memanfaatkan kekuatannya untuk memperkaya diri, mereka akan menggandeng pihak swasta untuk mengeruk kekayaan alam, Kemudian hasilnya mereka nikmati berdua, inilah bukti rusaknya sistem Kapitalis.

Sedangkan dalam sistem Islam jauh berbeda, Islam begitu sangat memperhatikan keselamatan dan nyawa para pekerja, Islam memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerja, dan itu diatur dalam ijarah kitab perburuhan antara pekerja dan perusahaan. Maka antara pekerja dan perusahaan harus sama-sama memahami, rukun-rukun ijarah beserta hak- hak dan kewajibannya masing-masing pihak. 

Dalam sistem Islam jaminan keselamatan pekerja menjadi kewajiban perusahaan yang memperkerjakannya, dan perusahaan wajib untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi, defisiensi produktivitas kerja, bahkan kehilangan nyawa, tindakan ini dilakukan agar pekerja terhindar dari bahaya. 

Sistem Islam akan memastikan kewajiban konsep kesehatan dan keselamatan kerja, dan akan memberikan  sanksi yang tegas kepada perusahaan - perusahaan yang lalai dari tanggung jawabnya. 

Sumber daya alam dalam Islam adalah harta milik umum, harta milik umum haram dikuasai oleh swasta, harta milik umum ini harus dikelola oleh negara dan hasilnya diserahkan kepada rakyat. 

Negara juga akan memastikan setiap warga yang bekerja akan mendapatkan jaminan keselamatan dan serta mendapat hak-haknya, sehingga konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak diabaikan, dan bukan hanya mengejar keuntungan seperti pada sistem Kapitalis

Wallahu alam bisawab.

Oleh : Iske
Sahabat Tinta Media 

Rabu, 08 November 2023

Miris, Tidak Ada Jaminan Keamanan bagi Perempuan Saat Ini



Tinta Media - Gregorius Ronald Tannur (31) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya karena kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.

Yang menjadi korbannya adalah seorang perempuan berinisial DSA (29) yang sudah menjalin hubungan dengan tersangka selama lima bulan.

Ronald melakukan penganiayaan terhadap korban di tempat karaoke Blackhole KTV Surabaya pada selasa, (03/10/2023) malam. Ronald disebut memukul kepala korban dengan botol dan menyeret korban dengan mobilnya hingga sempat terlindas. Korban meninggal pada Rabu (04/10/2023) pukul 02.32 WIB.

Tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 3 atau pasal 359 KUHP atas perbuatannya itu, atau setara dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun.

Komnas perempuan menyebutkan bahwasannya kasus penganiayaan berat berujung kematian dengan korban seorang perempuan berinisial DSA tersebut dapat dikategorikan sebagai femisida.

Apa itu femisida?

Femisida/feminisida adalah sebuah istilah kejahatan kebencian berbasis jenis kelamin yang banyak didefinisikan sebagai pembunuhan intensional dari kaum perempuan karena mereka adalah perempuan.

Pembunuhan tersebut bisa di dorong oleh rasa cemburu, rasa memiliki, superioritas, dominasi, dan kepuasan sadistik terhadap perempuan. Komnas perempuan juga mengategorikan femisida sebagai sadisme, baik dari segi motif pembunuhannya maupun berbagai dampak terhadap keluarga korban.

Sungguh miris sekali memang hidup di tengah sistem sekuler kapitalis saat ini. Sistem ini memisahkan antara agama dengan kehidupan. Artinya, Islam sudah tidak diterapkan lagi di tengah-tengah masyarakat.

Seharusnya, perempuan mendapatkan perlindungan yang lebih, tetapi mirisnya, pada saat ini tidak ada jaminan keamanan bagi perempuan yang diberikan oleh negara melalui sistem.

Kalau kita cermati, sesungguhnya mengklasifikasikan pembunuhan perempuan sebagai femisida bukanlah solusi. Di dalam Islam, perempuan adalah kehormatan yang harus dijaga.

Saat sistem Islam masih diterapkan, perempuan sangat dijaga kehormatan, serta dijaminkeamanannya. Pada tahun 837 M, Al-Mu'tashim Billah menyambut seruan seorang budak perempuan dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar. Ia meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi. Roknya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya.Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim Billah.

"Di mana kau, Mu' tashim? Tolonglah aku!"

Setelah mendapatkan laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seorang meriwayatkan bahwasanya penjagaan barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana Khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki) karena besarnya pasukan.

Maasyaallah, begitu dimuliakan sekali seorang perempuan di dalam Islam. Sudah selayaknya kita merindukan kembali sistem Islam diterapkan di tengah-tengah masyarakat saat ini, agar perempuan mendapat penjagaan yang layak  dan dimuliakan. Wallahu 'alam.

Oleh: Wanti Ummu Nazba
Muslimah Peduli Umat

Senin, 17 April 2023

APBN Dijadikan Jaminan Proyek Kereta Cepat, Pakar: Ini Jelas Agenda Penjajahan

Tinta Media - Permintaan Cina yang menjadikan APBN sebagai jaminan proyek kereta cepat, menurut Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim adalah bukti jelas agenda penjajahan Cina terhadap Indonesia.

“Adanya permintaan APBN dijadikan jaminan ini membuktikan dengan jelas bahwa pembangunan kereta api cepat itu agenda penjajahan Cina terhadap Indonesia,” tuturnya kepada Tintamedia.web.id, Sabtu (15/4/2023).

Ia mengungkapkan Cina sadar sejak awal bahwa proyek kereta api cepat dari sisi ekonomi tidak menguntungkan. “Tapi Cina tetap memberikan pembiayaan untuk menjerat Indonesia seperti Sri Lanka,” ujarnya. 

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, dengan berbagai kebohongan semakin nyata dalam proyek kereta api cepat ini hanya mencari rente atau komisi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya bukan untuk kepentingan rakyat.

Ia juga menilai Cina membidik APBN agar mendapatkan salah satu slot APBN untuk bayar utang yang ketika tak dibayar akan diambil alih. “Itu karena Cina tahu proyek ini sejak awal sebenarnya tidak layak dan tidak akan bisa dibayar dari hasil operasi, maka dia minta APBN yang bayar,” bebernya.

Berbeda dengan Islam, ia memaparkan jika APBN di dalam Islam dirancang untuk menjalankan tugas negara dalam melayani rakyat. “APBN tidak boleh atau haram digunakan sebagai alat untuk memalak rakyat apalagi untuk kepentingan para kapitalis,” pungkasnya.[] Erlina

Kamis, 03 November 2022

Gagalnya Negara Memenuhi Jaminan Keamanan bagi Masyarakat

Tinta Media - Masalah kekerasan saat ini sedang marak terjadi, padahal ini adalah negara hukum. Semua pihak berpotensi menjadi pelaku, baik remaja, dewasa, ibu terhadap bayinya, seorang pendeta, bahkan pihak keamanan sekalipun.

Sungguh miris. Hal itu membuat masyarakat tak tenang dan dipenuhi rasa was-was. Kepercayaan kepada sesama pun semakin terkikis akibat tidak adanya rasa aman dalam kehidupan.

Dilansir dari TRIBUNNEWS.com, sesosok bayi dikabarkan meninggal setelah dianiaya dengan cara dibanting ke lantai oleh seorang pria, Sabtu (22/10/2022). Kasus lain terkait kekerasan juga menimpa sepasang suami istri yang berujung maut di Medan. Ada juga kasus kekerasan yang dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing kepada Icha yang juga berujung pada kematian. Belum lagi masalah tawuran yang dilakukan oleh sekelompok remaja bersenjata tajam di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ini menunjukkan bahwa keamanan di negeri ini perlu dievaluasi kembali agar mampu memaksimalkan kinerja pihak yang berwenang untuk menanggulangi segala perkara yang menimpa masyarakat, utamanya dalam tindak kekerasan, bahkan pembunuhan yang senantiasa berulang.

Ketidaksigapan aparat keamanan dalam menangani masalah, justru berujung pada kondisi masyarakat yang cukup mengkhawatirkan. Terlebih, aturan yang ada di negeri ini bagai fatamorna bagi rakyat kecil. Hukum sangat tumpul ketika yang bersangkutan adalah pihak-pihak yang berkuasa dan berkepentingan. Bagi rakyat kecil, keadilan ibarat impian yang hanya didapat dalam angan belaka.

Inilah wajah dari kapitalisme sekuler yang mampu memanipulasi aturan. Kebijakannya digambarkan indah, tetapi keberpihakan hukumnya sangat timpang. Hal ini pulalah yang menyebabkan masyarakat tidak memiliki harapan. Mereka telah melihat dan merasakan dampak tersebut, sehingga hanya berharap pada kemampuannya sendiri. Betapa mahal harga keamanan di negeri ini! Dari sini terlihat bahwa negara gagal memenuhi kebutuhan keamanan bagi rakyatnya. 

Penguasa seharusnya berperan sebagai raa’in (pengatur) dan junnah (perisai) bagi semua warga. Negara harus mampu membina rakyat menjadi pribadi yang baik, beriman, dan bertakwa. Sebuah kewajaran ketika negara menjadi harapan besar bagi rakyat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sudah menjadi tugas negara untuk mengurusi dan menyelesaikan segala hal yang meresahkan mereka, termasuk masalah keamanan ini.

Namun, selama kehidupan ini diatur dengan aturan selain dari Sang Pencipta, maka keadilan, ketentraman, keamanan, dan lain-lainnya tak akan pernah tercapai. 

Manusia memiliki naluri yang cenderung mengarah pada egoisme individu yang hanya mencari kesenangan dunia belaka. Ketika tidak diarahkan pada ketundukan akan penciptanya, maka akan berperilaku bebas tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya tersebut, apakah mendatangkan kebaikan ataukah keburukan.

Lemahnya individu akibat diiming-imingi kebebasan menyebabkan mereka sangat emosional. Kebebasan menjadi sesuatu yang amat dikejar, sehingga menghalalkan segala cara menjadi hal yang lumrah hanya demi memenuhi keinginan belaka. Bahkan, aturan dasar sebagai manusia pun akan ditembus, sehingga terbentuklah pribadi-pribadi yang jauh dari rahmat. Akhirnya, mereka menjadi pribadi yang penuh nafsu.

Namun, hal ini akan jauh berbeda ketika Islam dijadikan sebagai aturan. Dengan Islam, keamanan rakyat betul-betul dapat terpenuhi. Negara akan mengupayakan agar pihak keamanan secara keseluruhan mengetahui tupoksinya secara jelas. Wawasan dan pemahaman akan ditanamkan secara luas kepada setiap individu yang bertugas menjaga keamanan, agar dalam identifikasi masalah, mereka tidak salah kaprah atau melenceng dari amanah.

Hanya Islam dalam sistem kenegaraan yang bisa mewujudkan jaminan keamanan kepada rakyat. Sistem ini dikenal dengan sebutan khilafah. Dalam sistem ini, nantinya akan diterapkan seluruh aturan Islam dalam bernegara sebagai solusi dari segala problem kehidupan yang kita hadapi saat ini. 

Ketika aturan Islam diterapkan, ada dua manfaat yang akan dirasakan. 
Pertama, ia sebagai zawajir (pencegah). Dengan menerapakan sistem sanksi sesuai Islam, pelaku kejahatan akan diberi hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Pelaku pencurian, misalnya akan dihukum dengan potong tangan sehingga menimbulkan efek jera bagi sang pelaku. 

Sanksi ini juga akan dipertontonkan di muka umum guna menimbulkan rasa takut di benak orang-orang sehingga takut untuk melakukan hal yang sama. Begitu pun dengan kejahatan-kejahatan lainnya. 

Kedua, ia sebagai jawabir (penebus dosa). Ketika pelaku telah diberi sanksi sesuai hukum Islam, maka insyaallah si pelaku tak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Islam akan memaksimalkan kinerja seluruh devisi demi memenuhi segala kebutuhan masyarakat sehingga gelar umat terbaik akan mampu mereka dapatkan serta rahmatan lil'alamin akan nampak. 

Wallahualam bissawab.

Oleh: Erna Nuri Widiastuti S.Pd.
Aktivis 

Sabtu, 22 Oktober 2022

MMC: Jaminan Sosial Kapitalisme Identik dengan Aksi Penguasa Saat Huru Hara

Tinta Media - Muslimah Media Center (MMC) menilai bahwa masalah jaminan sosial dalam sistem kapitalisme identik dengan aksi penguasa saat terjadi huru hara. "Berbicara masalah jaminan sosial, istilah tersebut identik dengan aksi penguasa dikala terjadi huru hara. Entah karena kenaikan BBM, terjadi bencana luar biasa seperti pandemi beberapa waktu lalu atau sedang berkampanye program baru," ujar narator dalam tayangan Sumbangan Peradaban Islam: Konsep Jaminan Sosial Islam adalah Tugas Negara di laman YouTube Muslimah Media Center, Sabtu (15/10/2022).

Menurutnya, setelah diamati jaminan sosial ini hanya sekedar pengganjal perut rakyat. "Jika diamati, jaminan sosial saat ini tidak lebih dari sekedar pengganjal perut rakyat yang lapar, bukan untuk mengenyangkan," Ujarnya.

"Masyarakat semakin hidup terpuruk dalam kemiskinan dan penderitaan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh ideologi kapitalisme yang mendominasi dunia," tambah narator.

Menurutnya, kapitalisme adalah ideologi batil yang menjadikan keuntungan materi sebagai tujuan utama. Sehingga penguasa akan sangat perhitungan pada rakyatnya. "Kapitalisme adalah ideologi batil, keuntungan materi menjadi tujuan utama. Maka penguasa dalam. Sistem ini akan sangat perhitungan terjadap rakyatnya," terangnya.

Narator juga menilai bahwa jaminan sosial kapitalisme tidak memberi ketentraman kecuali sedikit dan sementara. "Jaminan sosial kapitalisme sama sekali tidak memberi ketentraman kecuali sedikit dan sementara," bebernya.

Bahkan menurutnya jaminan sosial ini menimbulkan kecemasan. "Jaminan Sosial Kapitalisme itu justru menimbulkan kecemasan sosial, kebencian, kedengkian yang silih berganti antara orang miskin dan orang kaya," tuturnya.

Hal ini terjadi, menurutnya, karena orang kaya lari dari pajak. Orang kaya merasa tidak ada hak bagi seorangpun dalam hartnya. Sedangkan orang miskin berfikir bahwa orang kaya menguasai kekayaan dan menghalangi mereka darinya. 

Tanggung Jawab  Negara 

Narator menyampaikan bahwa jaminan sosial kapitalisme berbeda dengan jaminan sosial dalam Islam. Menurut Islam, jaminan Sosial itu adalah pengharusan. "Islam memandang bahwa jaminan sosial itu sebagai bentuk pengharusan dan tanggung jawab," jelasnya.

Diantara dalilnya, ungkap narator bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain adalah sebagai bangunan yang sebagiannya menguatkan sebagian yang lain." (HR Bukhari)

Dan sabdanya, "Perumpamaan orang mukmin dalam saling mencintai dan saling kasih sayang mereka adalah seperti tubuh. Jika salah satu sakit, anggota tubuh mengadu maka seluruh anggota tubuh akan meresponnya dengan berjaga dan demam." (HR Bukhari)

Narator menyampaikan bahwa negara yang mampu memberikan jaminan sosial adalah negara khilafah. "Islam mensyariatkan negara yang harus memberi jaminan tersebut. Negara seperti ini disebut negara khilafah," ungkapnya.

Narator menjelaskan, hal ini terjadi karena orang kaya dalam sistem khilafah menyadari ada harta milik orang lain. "Orang-orang kaya dalam khilafah akan merasa bahwa dalam hartanya terdapat hak yang jelas bagi orang orang yang membutuhkannya," ujarnya. 

Bahkan, kata narator melanjutkan, orang kaya akan tulus mengeluarkan hartnya untuk mendapat pahala dari sisi Allah Ta'ala.

"Orang yang membutuhkan akan merasa bahwa haknya di dalam harta orang- orang yang kaya akan datang kepadanya dengan sukarela," pungkasnya.[] Teti Rostika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab