Tinta Media: Islamic Digest
Tampilkan postingan dengan label Islamic Digest. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islamic Digest. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 April 2023

Dr. Faqih: Sebagai Kalamullah, Al-Qur'an Harusnya Jadi Pedoman Hidup

Tinta Media - Intelektual Muslim Dr. N. Faqih Syarif H., M.Si. menyatakan, sebagai kalamullah, Al-Qur’an seharusnya menjadi pedoman kehidupan bukan sebatas bacaan.

“Al-Qur’an itu kalamullah, Al-Qur’an itu kitab suci! Harusnya menjadi pedoman hidup. Tetapi hari ini, faktanya hanya sebagai bacaan,” ujarnya dalam program Islamic Digest - Spesial Nuzulul Qur'an: Membumikan Al-Qur'anul Karim, di kanal YouTube Kaffah Channel, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, saat ini Al-Qur'an belum menjadi ruh kesadaran hubungan manusia sebagai hamba Allah SWT karena belum dijadikan sebagai aturan kehidupan. 

”Budaya baca Al-Quran di bulan Ramadan belum atau tidak bisa dijadikan ukuran (secara umum) bahwa masyarakat telah mencintai dan membumikan Al-Qur'an,” jelasnya.

“Karena menurut data di Indonesia, faktanya yang tidak bisa membaca Al-Qur’an itu sampai 65-70%. Jadi yang bisa membacanya hanya ada sekitar 30%,” imbuhnya.

Dr. Faqih mengungkapkan, ada juga Al-Qur’an yang tidak dibaca sebagai bentuk ibadah tapi malah dijadikan sebagai jimat dan diperjual-belikan. Bahkan dijadikan alat sumpah jabatan, sedangkan yang terkandung di dalamnya diabaikan layaknya guyonan.

“Sudah jelas dinyatakan oleh Allah bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, tapi masih banyak umat Islam yang tidak mau diatur dengan Al-Qur’an dan lebih mau diatur dengan sistem Demokrasi Kapitalisme seperti saat ini yang tidak menggunakan sistem atau hukum-hukum Al-Qur’an,” ungkapnya.

Ia pun mengingatkan, di sinilah penting adanya dakwah yang terus-menerus mengedukasi masyarakat dengan Islam yang sesungguhnya, yaitu Islam sebagai way of life dan yang menyadarkan masyarakat bahwa Al-Qur’an adalah pedoman kehidupan, bukan sebatas kitab bacaan.

“Memang betul membacanya saja sudah ada pahalanya, tapi kemudian harus terus ditanamkan bahwa Islam yang bersumber dari Al-Qur’an adalah sebuah pandangan hidup, bukan sekadar ajaran ritual,” pungkasnya. [] Muhar

Minggu, 02 April 2023

Ustaz Nafis: Tiga Pilar Islam agar Keluarga Bahagia

Tinta Media - Pengasuh Rubrik Keluarga Samara Ustaz Mohammad Rizky Nafis menjelaskan bahwa ada tiga pilar dalam Islam agar keluarga senantiasa bahagia.

“Dalam Islam ada tiga pilar yang bisa menjaga agar keluarga senantiasa bahagia, yakni pilar keluarga, pilar masyarakat, dan pilar negara (kekuatan),” tuturnya dalam Live: Islamic Digest – Keluarga Bahagia Sambut Ramadan, Kamis (23/3/2023), di kanal Youtube Kaffah Channel.

Pertama, harus ada peran keluarga sendiri, yang dilihat dari kepala keluarganya. Kepala keluarga ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah atas peranannya. Allah Swt. Berfirman: “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim [66]: 6).

“Maksudnya ketaatan, kita menjaga keluarga dengan senantiasa membuat keluarga taat kepada Allah sehingga dengan ketaatan itulah yang menghindarkan keluarga kita dari api neraka. Keluarga muslim harus bahagia di bulan Ramadan ini karena merupakan kesempatan bagi kita semua untuk taat kepada Allah,” tuturnya.

Kedua, harus ada peran masyarakat. Keluarga berinteraksi dengan masyarakat maka harus ada dukungan dari masyarakat bagi keluarga untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah.

“Kalau melanggar perintah Allah berarti masyarakat juga menegur, masyarakat ada kepedulian terhadap ketaatan dan kemaksiatan. Peran masyarakat sangat tampak di bulan Ramadan berupa kepedulian, ketaatan, ini mestinya dipupuk maka masyarakat pun juga sangat mendukung apabila sebuah keluarga penuh ketaatan,” bebernya.

Ketiga, harus ada peran kekuatan, yakni negara yang harus ikut membantu masyarakat, membantu keluarga agar senantiasa bahagia.

“Seharusnya negara itu memberi kemudahan yaitu membantu dari segi penghasilan, dari segi kestabilitasan ekonomi sehingga mereka (keluarga) juga bisa merasakan bahagia. Nah, jika individu keluarganya islami, masyarakatnya islami kemudian negara juga mendukung hal tersebut maka akan tercipta suatu masyarakat yang islami yang insya Allah dikatakan mendapatkan keberkahan dari Allah,” jelasnya.

Dan untuk mewujudkan pilar-pilar dalam Islam tersebut menurut Ustaz Nafis adalah menjadikan Ramadan ini sebagai momen bertobat. “Melakukan tobat nasuha, yakni menyesali perbuatan dan bertekad tidak akan kembali melakukan perbuatan tersebut,” ucapnya.

Selanjutnya untuk mendapatkan perubahan dalam hidup agar mudah menuju satu keberhasilan, yakni mendapatkan rida Allah dengan jalan belajar memgaji sehingga suami, istri, dan anak memahami kewajibannya untuk meraih keluarga yang bahagia.

“Memang harus diawali dari segi kesadaran atau pemahaman. Untuk mendapatkan ilmu paling mudah dengan belajar, mengaji agar terhindar dari farming sebab rumah tangga menjadi tidak teramat, justru dengan mengaji seorang suami paham kewajibannya, demikian dengan istri dan anak-anak,” tuturnya.

Ia mengakhirinya dengan menyemangati keluarga muslim untuk bahagia menyambut Ramadhan ceria. “Ramadhan ini adalah kesempatan bagi keluarga muslim untuk lebih meraih kebahagiaan,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab