Tinta Media: Identitas Politik
Tampilkan postingan dengan label Identitas Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Identitas Politik. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Juni 2023

IJM: Menyampaikan Ajaran Islam Itu Dijamin oleh Konstitusi

Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan bahwasanya menyampaikan ajaran dan konsep Islam terkait kepemimpinan dijamin dan dilindungi oleh konstitusi.

"Sedulur sahabatku sekalian menyampaikan ajaran dan konsep Islam terkait kepemimpinan dijamin dan dilindungi oleh konstitusi, jangan dituduh dituding kemudian ekstrimis radikal dan melakukan politik identitas," dalam video Islam Jangan Dipojokkan dengan Alasan Politik Identitas di kanal Youtube Justice Monitor Jumat (2/6/2023).

Dia melanjutkan bahwa jaminan itu tertuang pada pasal 29 ayat 1 dan 2 dan juga pasal 28e ayat 1. "Jaminan itu tertuang pada pasal 29 ayat 1 dan 2, yaitu ayat satunya setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Yang kedua Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu," bebernya.

"Sedangkan pasal 28e ayat 1 diterangkan dengan jelas juga setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, kemudian ayat yang kedua Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap sesuai dengan hati nuraninya," lanjutnya.

Dia menilai negara tidak boleh kemudian mengurangi kebebasan beragama atau berkeyakinan dalam keadaan apapun. 

"Maka negara dan siapapun tidak boleh kemudian melakukan stigmatisasi terhadap ajaran agama tersebut. Kemudian melakukan stigmatisasi dan kriminalisasi terhadap hal tersebut ini, adalah perbuatan yang melawan hukum," ungkapnya. 

Dia membeberkan Islam telah menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu semangat umat Islam adalah menjalankan Islam secara Kaffah dan ini didakwahkan, bukan kemudian di pojokkan dan diintimidasi dengan pojokan-pojokan politik identitas.

"Tolong Pak Jokowi anda jangan gampang berucap dan memojokkan umat Islam sedemikian rupa, bahwa kaum muslimin punya hak konstitusional menunjukkan identitas Islamnya apalagi dalam konteks akidah Islam, ini bagian dari dakwah Islam," pungkasnya.[] Setiawan Dwi

Agung Wisnuwardana: Politik Identitas Mendiskreditkan Umat Islam

Tinta Media - Pidato presiden Jokowi yang mengajak rakyat untuk menolak politisasi identitas dan agama dalam menyambut pemilu 2024, mendapat tanggapan Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM)
Agung Wisnuwardana.

"Narasi identitas politik dan politik identitas masih mendeskriditkan umat Islam, Islam dirindukan namun juga dijadikan sebagai kambing hitam," ujarnya dalam video Islam Jangan Dipojokkan dengan Alasan Politik Identitas di kanal Youtube Justice Monitor Jumat (2/6/2023)

Ia menilai gerakan Islam seakan dikerdilkan dan dikucilkan padahal politik identitas digunakan oleh pejuang kemerdekaan Indonesia contohnya Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro berjuang menggunakan politik identitas.

"Imam Bonjol berjuang menegakkan Syariah Islam, bajunya pun juga tampak baju seorang ulama, beliau lawan Belanda itu politik identitas," bebernya.

Dia juga membeberkan Pangeran Diponegoro pada saat melawan Belanda yang juga pakai identitas Islam, pakai politik identitas.

"Jadi umat Islam jangan melepaskan identitasnya, identitas kita Islam kita ini berjuang ya ikut ajaran Islam, kita berjuang demi Islam Itu poin dasar yang sangat penting untuk kita catat bersama," pungkasnya.[] Setiawan Dwi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab