Ustadz Adi: Ramadhan adalah Bulan Pengendalian Diri
Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Adi S Soeswadi mengungkap hikmah di bulan suci Ramadhan adalah bulan pengendalian diri.
“Hikmah di bulan suci Ramadhan yakni bulan pengendalian diri,” tegasnya dalam Kajian Singkat Romadhon: Hidup Hedon Hidup Tidak Berkah di At Tafkir channel, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, tidak hanya mengendalikan diri dari makan minum saja, termasuk menahan bagaimana ketika sudah capek-capek mencari rezeki yang halal tapi juga mengendalikan diri bagaimana mengeluarkannya.
"Kalau bicara harta ada dua
hal yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah bagaimana cara kita
mendapatkannya. Kalau seorang muslim yang beriman mesti halal. Halal
itu harus jadi perhatian. Yang kedua, meskipun mungkin sudah halal, bagaimana
cara kita membelanjakannya. Apakah di jalan Allah? Apakah itu sudah menjadi
keridhoaan Allah? Itu jadi persoalan,” ujarnya.
Persoalannya, kata Ustadz Adi, terkait dengan cara pandang
manusia sekarang meskipun kaum muslimin itu jumlahnya besar tapi
memiliki cara pandang kapitalisme. "Bagaimana manusia menjadikan kenikmatan itu
untuk tujuan hidupnya. Jadi apa yang dimiliki semata-mata untuk memuaskan
kenikmatan bukan semata-mata untuk kebutuhan," ungkapnya.
Ustadz Adi mengatakan, dalam kehidupan yang kapitalistik tidak ada pilihan lain, kalau umat Islam ingin hidup mulia, barokah, maka harus kembali mempelajari islam dan menjadikan Al-Qur'an itu sebagai pegangan hidup.
"Kalaupun kita memang diberi rezeki
oleh Allah, kita juga nggak foya-foya. Kita manfaatkan rezeki itu untuk menambah pahala kita. Tapi kalau kita
mungkin tidak diberi rezeki yang banyak, juga tidak tergiur untuk ingin
menikmati hal-hal yang bersifat duniawi yang semu. Yang penting bersyukur
dengan apa yang diberikan oleh Allah kepada kita,” pungkasnya. [] Firdaus