Tinta Media: Hadits
Tampilkan postingan dengan label Hadits. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hadits. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Februari 2023

𝐋𝐈𝐌𝐀 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐋𝐀𝐇𝐀𝐍 𝐅𝐀𝐓𝐀𝐋 𝐁𝐈𝐋𝐀 𝐒𝐄𝐑𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐏𝐈𝐀𝐆𝐀𝐌 𝐏𝐁𝐁 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐒𝐔𝐌𝐁𝐄𝐑 𝐇𝐔𝐊𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐆𝐈 𝐌𝐔𝐒𝐋𝐈𝐌


Tinta Media - Bila ada Muslim apalagi ulama yang menyerukan Piagam PBB bisa jadi sumber hukum bagi Muslim, setidaknya telah melakukan lima kesalahan fatal.  
.
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎, menjadikan aturan buatan manusia sebagai sumber hukum. Padahal yang berhak membuat hukum hanyalah Allah SWT saja, yang dapat digali kaum Muslim dari empat sumber hukum yakni Al-Qur'an, Hadits, Ijma Shahabat, dan Qiyas Syar'iyyah. 
.
𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎, bukan hanya menjadikan aturan buatan manusia sebagai sumber hukum tetapi dengan menjadikan PBB sebagai sumber hukum itu artinya aturan buatan ratusan negara yang beragam akidah sebagai sumber hukum. Tentu saja kesalahannya lebih fatal lagi.
.
𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎, bukan hanya menjadikan aturan buatan ratusan negara yang beragam akidah sebagai sumber hukum tetapi sejatinya aturan dari lima negara veto, karena aturan dari ratusan negara tersebut bisa dihapus begitu saja bila Amerika Serikat, Cina, Rusai Prancis, Inggris memvetonya lantaran dianggap bertentangan dengan kelima negara tersebut. Tentu saja kesalahannya lebih lebih fatal lagi.
.
𝐾𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, bukan hanya aturan dari kelima negara pemilik veto tetapi sejatinya aturan dari Amerika Serikat saja, karena kesepakatan empat negara pemilik veto tersebut langsung mentah bila Amerika Serikat tidak setuju. Tentu saja kesalahannya lebih lebih lebih fatal lagi.
.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑚𝑎, menjadikan Piagam PBB sebagai sumber hukum sama saja dengan menjadikan kafir penjajah Amerika Serikat dengan akidah sekuler dan ideologi kapitalismenya sebagai sumber hukum. Tentu saja kesalahannya lebih lebih lebih lebih fatal lagi.
.
Padahal, sumber hukum dalam Islam itu hanyalah Al-Qur'an, Hadits, Ijma Shahabat, dan Qiyas Syar'iyyah yang semuanya berasal dari akidah Islam saja, semuanya merupakan wahyu dari Allah SWT saja. Hukum buatan manusia, apalagi buatan ratusan negara beragam akidah, apalagi buatan lima negara pemegang veto, apalagi Amerika Serikat, bukan saja tidak termasuk sumber hukum Islam tetapi sangat-sangat bertentangan dengan akidah dan syariat Islam 180 derajat. 
.
Walhasil, orang Islam apalagi ulama sama sekali tidak pantas menyatakan Piagam PBB bisa dijadikan sumber hukum bagi Muslim. Kalau ada yang seperti itu, patut dipertanyakan keulamaannya bahkan kemuslimannya. Jangan-jangan dia memang harus bersyahadat ulang dan taubatan nasuha. Bila tidak, kasihan nasibnya, bukan hanya masuk neraka, tetapi bisa kekal juga di dalamnya. Naudzubillahi min dzalik.[] 
.
Depok, 17 Rajab 1444 H | 8 Februari 2023 M
.
Joko Prasetyo 
Jurnalis

Selasa, 27 Desember 2022

DOA KETIKA GALAU KARENA KONDISI BANYAK MASALAH

Tinta Media - Dalam kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa)

بَابُ فِي مَسَائِلَ مِنَ الدُّعَاءِ

Bab 252. Tentang Berbagai Masalah Doa
 

Hadits #1502

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الكَرْبِ : (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan:

"Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia]." (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6346 dan Muslim, no. 2730]

Faedah hadits

Al-karb adalah suatu perkara yang memberatkan manusia dan memenuhi dadanya sehingga membuatnya marah.

Disunnahkan berdoa dengan bacaan ini ketika mendapati ujian berat (al-karb) karena adanya hadits dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dibahas kali ini.

Obat dari ujian berat adalah mentauhidkan Allah dan bermunajat kepada Allah dengan menyebut nama dan sifat-Nya.

Dalam doa ini disebut Al-‘Azhim (Allah itu Maha Agung), berarti tidak ada sesuatu pun yang lebih agung dari Allah.

Al-Halim menunjukkan Allah itu memiliki ilmu, sehingga tidak mungkin orang jahil (bodoh) itu memiliki hilm (kesantunan) dan karom (kemuliaan).
 
Wallaahu a'lam []

Oleh: Ustadz Abu Zaid 
Tabayyun Center 

Kamis, 23 Juni 2022

Ajengan Yuana: Hubbul Wathan Minal Iman Bukan Hadits Qauli Nabi


Tinta Media - Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna menegaskan bahwa ‘hubbul wathan minal iman’ bukan hadits qauli Nabi SAW.

"Hubbul wathan minal iman, bukan hadits qauli Nabi SAW. Insya Allah semua yang melek literasi pasti paham,” ungkapnya di kanal akun telegramnya, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, para ulama di negeri ini juga tidak ada yang menyandarkan ungkapan tersebut pada ucapan Nabi SAW.

Meski demikian, Ajengan Yuana tidak menganggap ungkapan itu salah. “Bisa dikatakan ia merupakan saripati pembacaan atas sirah Nabawiyyah dimana Nabi SAW. mencintai Makkah,” jelasnya.

“Saya termasuk yang berani katakan ‘hubbul wathan minal iman’ adalah hadits fi'li Nabi SAW. Terlebih lagi cinta tanah air bisa dikategorikan fitrah manusia yang tumbuh begitu saja. Kecintaannya pada Makkah diwujudkan dengan Fath Makkah dan menjadikannya bagian dari Daulah Islam di Madinah,” bebernya.

Meski demikian, lanjutnya, harus dibedakan antara kecintaan pada tanah air yang merupakan fitrah, dengan paham wathaniyyah (nasionalisme) yang merupakan paham yang menempatkan kebangsaan di atas segalanya. “Wathaniyyah inilah yang harus dikritik karena merupakan ikatan yang rapuh. Ikatan yang kokoh bagi kaum muslim adalah ikatan mabda Islam,” ingatnya. 

“Bahkan secara praktik sering kali ‘hubbul wathan’ gunakan untuk menolak penerapan syari'at Islam, digunakan sebagai ‘dalil’ penerimaan atas sekularisme, dan jadi tempat berlindung dari ketidakmampuan menahan cengkraman penjajahan politik, hukum, ekonomi, dan budaya yang mencederai tanah air yang dicintai,” sesalnya menutup penuturan.[] Irianti Aminatun
 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab