Kamis, 25 April 2024
Jumat, 22 Desember 2023
Meluruskan Narasi Terorisme dalam Genosida Palestina oleh Zionis Yahudi
Selasa, 14 November 2023
Influencer: Gaza Dibakar, Genosida Terjadi
Sabtu, 22 April 2023
Dua Tujuan Rezim Komunis Cina Lakukan Genosida Muslim Uighur
Kamis, 20 April 2023
Uighur Menunggu Bantuan Umat atas Genosida Rezim Komunis Cina
Tinta Media – Pada
Ramadhan 1444 H ini Muslim Uighur menunggu bantuan kaum muslim agar dapat
selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan rezim komunis Cina.
“Saat ini, Muslim Uighur sedang menunggu dukungan Anda agar bisa
selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan Cina,”
ujar Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies Dr. Abdulhakim
Idris pada Seminar Internasional di Univeritas
Muslim Nusanatara Al Washliyah Medan, Rabu (12/4/2023).
Abdulhalim
mengungkapkan harapan Muslim Uigur agar umat Islam melakukan pembelaan atas
penindasan yang terjadi, “Sebagai Muslim Uighur, kami berharap
Anda melakukan sesuatu untuk menghentikan penindasan ini,” ungkapnya.
Abdulhalim pun berharap pada Ramadhan yang
penuh berkah ini agar umat Islam turut menyampaikan doa terbaik pada Allah ta’ala
dan menyuarakan nasib Muslim Uigur kepada dunia, “Jika dunia Muslim tidak melakukan sesuatu untuk saudara seagamanya, siapa lagi
yang akan melakukannya? Siapa yang akan menyuarakan nasib Muslim Uighur kepada
masyarakat internasional?” harapnya.
Puasa Dipaksa Makan Siang
Abdulhalim
menuturkan bahwa ia adalah salah satu Muslim Uigur yang menjadi target
genosida. “Saya adalah perwakilan dari warga
Muslim Uighur di Turkistan Timur yang menjadi target pembunuhan etnik
(genosida) rezim Komunis Cina,” tuturnya.
Abdulhalim mengatakan bahwa rezim Cina emandang Islam sebagai ancaman maka
pemerintahan Cina melakukan genosida. “Pemerintah Beijing
menganggap Islam sebagai ancaman. Untuk menghadapi ancaman ini,
pemerintah Cina telah menghalalkan segala cara, termasuk penyiksaan dan
genosida,” tegasnya.
Muslim Uighur akan mengalami banyak jenis penekanan berupa larangan menyambut Ramadhan dan larangan berpuasa Ramadhan “Bayangkan jika Anda hidup di sebuah tempat di mana merayakan kedatangan Ramadhan saja, adalah tindakan yang dilarang. Bayangkan jika Anda memasuki bulan Ramadhan, pemimpin negeri Anda menempatkan 1 orang aparat negara untuk tinggal di rumah Anda dengan tugas untuk memastikan bahwa Anda tidak berpuasa dengan mewajibkan Anda makan di siang hari selama bulan Ramadhan,” jelasnya.
Pemerintahan Cina dengan ideologi komunisnya telah memaksa Muslim Uigur agar melepaskan keimanan pada Allah SWT.
“Rezim Komunis Cina secara sistematis melakukan cuci otak terhadap mereka. Muslim Uighur dipaksa
untuk lebih tunduk kepada rezim Komunis Cina daripada kepada Allah Swt,”
jelas Abdulhalim.
Sangat disayangkan pula,
tindakan genosida ini juga diberlakukan pada Muslim Uighur yang berada di luar
kamp konsentrasi. “Situasi di luar kamp konsentrasi juga sebenarnya tidak
ada bedanya,”
tandasnya.
Malah, imbuh Abdulhalim
pemerintahan rezim Cina juga telah melakukan sterilisasi paksa pada muslimah
Uighur, perbudakan pada warga Uighur, memenjarakan warga Uighur yang mengajarkan
Islam, al-Qur’an dan melaksanakan shalat.
“Perempuan
Uighur dipaksa untuk menjalani sterilisasi,” tegasnya.
“Beberapa warga Uighur yang pernah mengalami proses indoktrinasi di kamp
konsentrasi akan mendapatkan vonis pengadilan lalu dipenjara atau dipaksa
menjadi buruh (budak) di pabrik-pabrik,” tuturnya.
“Warga Uighur dimintai keterangan tentang tindakan mereka
yang mengajari anak-anak mereka agama Islam atau al Qur’an. Melaksanakan shalat
secara rutin adalah tindakan kriminal dan hukumannya adalah penjara,”
jelasnya.
Di akhir penjelasan, ia
mengingatkan agar umat Islam turut aktif dalam kegiatan dakwah Islam, ia
menyampaikan sebuah hadis Nabi Muhammad Saw.
“Siapa yang melihat kemunkaran, maka berusahalah untuk
mengubahnya dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk
merubahnya dengan mulutnya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk
merubahnya dengan hatinya,” pungkasnya. [] Mada Kusumah