Berdakwah dengan Gembira!
Jauhi berkeluh kesah dan merasa menderita, karena kita sedang menyambut kabar gembira.
- abu zaid -
Tinta Media - Sobat, berdakwah adalah melaksanakan perintah Allah. Berarti sedang menyambut seruan Allah. Yang Allah hanya menghendaki kita kebaikan, keselamatan dan kegembiraan. Maka kita berdakwah harus dengan gembira. Allah tidak menghendaki kita sudah. Maka gembira yuk!
Allah berfirman salah Surah Thoha:
طه ( 1 )
مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى ( 2 )
إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى ( 3 )
“Thaha.
Tidaklah Kami turunkan Alquran kepadamu untuk memberatkanmu.
Melainkan sebagai pengingat bagi siapa saja yang takut (kepada Allah).” (Q.s. Thaha: 1–3)
Diriwayatkan dari Tsa’labah bin Al-Hakam; dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يقول الله تعالى للعلماء يوم القيامة إذا قعد على كرسيه لقضاء عباده: إني لم أجعل علمي وحكمتي فيكم ( 5 ) إلا وأنا أريد أن أغفر لكم على ما كان منكم، ولا أبالي
‘Allah Ta’ala berfirman kepada ulama pada hari kiamat –saat Allah duduk di Kursi-Nya untuk memutuskan perkara hamba-hamba-Nya–, ‘Aku tak menjadikan ilmu dan hikmah-Ku turun kepada Kalian melainkan Aku ingin mengampuni kalian dengannya. Jangan menolak-Ku!’” (Al-Mu’jam Al-Kabir, 2:84; Al-Haitsami berkomentar dalam Al-Majma’, 1:126, “Para periwayatnya tsiqah.”)
Tentang firman Allah dalam surat Thaha ayat kedua, Qatadah menjelaskan, “Demi Allah! Dia tak membuat (manusia) susah. Akan tetapi Dia menjadikannya rahmat dan cahaya serta petunjuk menuju surga.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5:272)
Allah juga tidak menghendaki kesulitan bagi kita. Oleh karena itu ngaji dan dakwah itu harus kita jalani penuh suka cita. Karena sedang menjalankan tugas dari Allah. Yang dengan tugas itu kita kan mendapatkan kemudahan dan kegembiraan.
FirmanNya.
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” [Al-Baqarah/2 : 185]
Karenanya kepada kawan-kawan sesama pengemban dakwah juga harus berupaya menyebarkan kegembiraan. Gembira ngaji. Gembira buat acara. Gembira silah ukhuwah kepada tokoh dan umat Islam. Gembira ngajak saudara, kawan kuliah, kawan sekolah, kawan bermain, kawan kerja untuk ngaji dan dakwah. Gembira bersosmed. Gembira berdiskusi dan berdialog. Tidak bosan. Tidak merasa terbebani. Tidak merasa berat. Semua kita nikmati sebagai proses menuju kegembiraan dan kesenangan dunia dan akhirat. Saling memudahkan dan membantu kawan.
Rasulullah memerintahkan dan menganjurkan kita agar senantiasa berlaku lemah lembut. Beliau bersabda.
يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا
“Mudahkanlah dan jangan kalian persulit, berilah kabar gembira dan janganlah kalian membuat orang lari”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1734 dari Anas bin Malik. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muslim no. 1732 dari Abu Musa dengan lafaz.
بَشِّرُوا وَلاَ تُُنَفِّرُواوَيَسِّرُوا وَلاَتُعَسِّرُوا
“Berilah kabar gembira dan jangan kalian membuat orang lari. Mudahkanlah dan janganlah kalian persulit”.
Jika ada kawan seperjuangan yang sedang sedih karena merasa ada beban hidup dan dakwah maka ajaklah bergembira. Dibantu apa yang bisa kita lakukan. Diajak bersabar dan bersyukur dan bergembira. Kenapa? Karena semua upaya apapun yang kita niatkan lillaah dan dengan cara yang benar sesuai syariah adalah amal Sholih.
Jangan sekali kali bersedih kemudian tak semangat. Apalagi sampai berhenti ngaji dan dakwah. Karena Allah sedang menunggumu untuk segera datang kepadanya membawa kegembiraan. Karena ridho dan sabar dengan karuniaNya.
Dia berfirman,
« قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا » يونس : الآية رقم : 58 .
“Katakanlah, ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.’” (Q.s. Yunus: 58)
Masih bersedih? Masih merasa berat? Masih merasa galau? Masih merasa berat beban?
Lepaskan semua kawan. Setelah kita tawakkal dan berupaya menyelesaikan maka semua kembali kepada Allah. Yang tersisa hanya pahala sabar dan syukur serta pertolongan Allah SWT.
Jadi....gembira yuuk![]
Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center