Ahmad Sastra: Kaum Muslimin Palestina adalah Pemilik Sah Tanah Suci yang Diberkahi
Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Ahmad Sastra mengatakan, kaum muslimin Palestina adalah pemilik sah tanah suci yang diberkahi itu.
"Kaum muslimin Palestina adalah pemilik sah tanah suci yang diberkahi," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (11/10/2023).
Menurutnya, rakyat Palestina adalah rakyat yang sedang berjuang mempertahankan harga diri, iman dan wilayahnya dari pendudukan entitas Yahudi. "Dan tentu saja hal itu bagian dari jihad fi sabilillah melalui para tentara Hamas," ungkapnya.
Namun, kata Ahmad, dunia barat terus menyudutkan Palestina dan bahkan menuduhnya sebagai teroris. "Bagaimana mungkin sebuah entitas pemilik sah tanah air yang mempertahankan wilayahnya dari para penjajah disebut sebagai teroris?" tanyanya heran.
"Inilah kejahatan Barat yang mesti disadari oleh kaum muslimin seluruh dunia," cetusnya.
Ia menegaskan Hamas dan para mujahid Palestina bukanlah teroris, mereka hanyalah sesama Muslim yang tengah berjuang mempertahankan tanah suci ketiga kaum Muslim dari pendudukan entitas penjajah Yahudi.
"Yang mereka lakukan itu sebagaimana para pahlawan Indonesia berjihad mengusir penjajah Belanda," ujar Ahmad.
Jadi, menurutnya, mencela para mujahid sebagai teroris itu sama saja dengan membela entitas penjajah Yahudi. "Sebagaimana mencela para pahlawan Indonesia itu sama saja dengan membela penjajah Belanda," katanya.
Ketua FDMPB ini, berpesan kaum Muslim janganlah latah turut memfitnah mereka sebagai teroris. Kecuali memang memposisikan diri sebagai anteknya kafir penjajah dan siap menemani kafir penjajah di neraka kelak.
"Lebih dari itu, mengusir entitas penjajah Yahudi dari tempat suci kaum Muslim ketiga itu bukan hanya kewajiban Hamas dan kaum Muslim Palestina saja, tetapi kewajiban seluruh kaum Muslim dunia terutama para penguasa negeri Islam dan bala tentaranya," tandasnya.
Akar Masalah
Akar masalah konflik Palestina Israel menurut Ahmad, ada dua, internal dan eksternal. Secara internal, saat umat Islam terpecah dalam ikatan nasionalisme, maka terjadilah perpecahan umat Islam di dunia. Akibatnya tentu saja umat Islam menjadi sangat lemah dan mudah sekali dikalahkan oleh musuh-musuh Islam.
"Lantas faktor eksternal adalah adanya penjajahan Israel yang didukung oleh Negara-negara barat penjajah yang sejak dulu telah berhasil memecah belah umat Islam dalam berbagai bangsa dan Negara," ungkapnya.
Ahmad mengingatkan, karena itu setiap ada peristiwa internasional yang menimpa umat Islam karena ketiadaan khilafah sebagai tameng harus menjadi momentum kesadaran dan penyatuan pikiran kaum Muslimin seluruh dunia untuk terus optimis membangun kebangkitan politik ideologis menuju persatuan umat Islam seluruh dunia.
Jihad
Menurut Ahmad, solusi masalah Palestina adalah dengan melakukan jihad mengusir bangsa penjajah Israel dari muka bumi ini. Sebagaimana dahulu bangsa ini telah mengusir penjajah Belanda dari bumi Pertiwi. "Begitulah sikap yang benar atas penjajah," tegasnya.
Sebab, ujarnya, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Negeri-negeri Muslim harus benar-benar sadar bahwa Palestina adalah bagian dari kaum Muslimin di dunia.
"Maka melakukan pembelaan dan bantuan adalah kewajiban, sebab jika tidak, maka akan dimintai pertanggungjawaban di akherat nanti," tutupnya.[] Muhammad Nur