Tinta Media: Fir'aun
Tampilkan postingan dengan label Fir'aun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fir'aun. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 November 2023

JANGANKAN KEPADA YAHUDI, KEPADA FIR’AUN PEMBUNUH PARA BAYI SAJA BANYAK YANG MEMUJANYA




Tinta Media - Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti oleh fir’aun dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil). Ketika fir’aun telah hampir tenggelam, ia berkata: saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri (kepada-Nya). (Allah menyambut ucapan fir'aun ini dengan berfirman) Apakah kamu (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami (QS Yunus : 90-92)

Al-Qur'an menceritakan kisah fir'aun yang zalim dan melakukan pembataian terhadap bayi laki-laki yang lahir. fir'aun adalah sebutan untuk raja Mesir. Sosok fir'aun yang paling kejam dan mengaku sebagai Tuhan ialah Ramses II. Ia berkuasa selama 66 tahun ketika mencapai puncak kejayaan di Mesir pada 1303-1213 SM. Allah menceritakan kezalimannya menindas Bani Israil dan membunuh anak laki-laki yang lahir.

Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (fir'aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasas Ayat 4)

Kekuasaan rezim fir’aun, meski sesat dan zolim, namun tetap didukung dan disokong oleh kakuatan-kekuatan sipil dan militer pada zaman itu. Kedekatan para penyokong rezim fir’aun tidak terlepas dari kepentingan duniawi, lemahnya keimanan atau karena tekanan psikologis semata, mengingat selain kejam, fir’aun juga memiliki kursi kekuasaan dan pundi-pundi dunia.

Bila diklasifikasi, setidaknya ada enam komponen sosial masyarakat yang menyokong kekuasaan rezim zolim fir’aun dengan berbagai kepentingan yang mengikutinya. Diantara komponen itu adalah : kaum intelektual, militer, tokoh supranatural, paranormal, pengusaha dan rakyat.

Mewakili kaum intelektual yang membudakkan diriknya kepada fir’aun adalah haman. Haman disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 6 kali. Sementara Qarun yang mewakili kaum kapitalis disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas, satu kali di surah Al-'Ankabut dan satu kali di surah Al-Mu’min.

Al Qur’an juga menceritakan kehadiran paranormal, dukun atau tukang sihir yang mendukung rezim kekuasaan fir’aun. “Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) Sesungguhnya Kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" Fir'aun menjawab: "Ya, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan Termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)". (Al Qur’an, Surah al ‘Araf, ayat 113-114)

Dari unsur militer, Al Qur’an menceritakan keberadaan bala tentara yang menjadi budak politik fir’aun pada ayat-ayat berikut : “Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. (Fir’aun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil. Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita. Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”. Maka kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia. (Q.S. Asy-Syu’ara 26:53-58). “Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.” (Q.S. Asy-Syu’ara 26:60).

Dari kalangan masyarakat, maka Bani Israel banyak yang kemudian tergiur memuja fir’aun dan meninggalkan Nabi Musa. "Akulah tuan kalian, aku menyediakan semua kebutuhan kalian. Lihatlah (Nabi) Musa, ia tak memiliki emas. Ia hanyalah orang miskin," kata Firaun dalam satu pertemuan dengan rakyatnya termasuk bani Israil.

Bani Israil pun sekejap langsung percaya dengan kata-kata firaun. Lupa sudah bahwa raja mereka itu telah menindas, bahkan membunuh anak-anak mereka. Namun, mereka teperdaya dengan kilauan emas dan perak. Lupa sudah nabi mereka Musa yang selalu menyeru hak mereka untuk lepas dari belenggu sebagai budak firaun.

Mereka dengan mudahnya tergiur janji Firaun yang akan memenuhi segala kebutuhan hidup mereka, meski janji itu palsu belaka. Dalam keteperdayaan dan kebodohan itu, Bani Israil serta-merta menaati Firaun dan mengabaikan panggilan Musa. Mereka tergiur godaan dunia. Musa dicela, tak dianggap sebagai utusan Allah.

Namun, karena kesesatan dan kezoliman rezim fir’aun, meski ditopang oleh berbagai komponen kekuatan sosial, namun pada akhirnya dijungkalkan oleh Allah. Sementara Nabi Musa yang membawa kebenaran agama Allah, meski tampak lemah dimata manusia, tetap diberikan pertolongan dan kemenangan oleh Allah. Terjungkalnya rezim fir’aun dan diawetkannya jasad fir’aun diabadikan dalam Al Qur’an sebagai pelajaran hidup.

“Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukulah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. “(Q.S. Asy-Syu’ara 26:63-68).

Entah sudah berapa jumlah bayi, anak-anak dan wanita yang menjadi korban kebiadaban tentara Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak ada pembenaran atas pemboman warga sipil di Jalur Gaza . Meskipun mengakui hak Israel untuk melindungi diri, namun Macron mendesak negara Zionis itu untuk menghentikan pemboman di Jalur Gaza. Berbicara sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang di Gaza, Macron mengatakan bahwa kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga yang hadir. "De facto - saat ini, warga sipil dibom - secara de facto. Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (11/10/2023).

Sedikitnya 4.651 warga Palestina, termasuk 1.873 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara Israel mencatat lebih dari 1.400 warganya tewas akibat konflik terbaru tersebut. Kini, Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang parah karena tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

Meski demikian jahat, sebagaimana fir’aun di zaman dahulu, banyak negara atau masyarakat yang justru membela Israel, meski telah jelas melakukan genosida atas bayi, anak-anak dan wanita Palestina. Kini, negara-negara di dunia terpecah menjadi dua kubu, ada yang mendukung Israel dan ada pula yang mendukung Palestina. Dukungan dan kecaman terus diserukan, baik oleh mereka yang pro Israel maupun mereka yang pro terhadap kemerdekaan Palestina. 

Sementara negara yang berada di Asia, ada sejumlah negara yang mendukung berdirinya zionis Israel secara utuh dengan menjalin hubungan diplomatik. Dukungan mengalir dengan bentuk pernyataan maupun bantuan yang dikeluarkan oleh pemimpin negara tersebut. Tujuh negara di Asia pendukung Israel adalah : Singapura, India, Thailand, Vietnam, Nepal, Filipina dan Myanmar.

Setidaknya ada enam Negara Barat yang mendukung Israel, diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Kanada menegaskan kembali dukungan mereka terhadap "hak Israel untuk mempertahankan diri melawan terorisme". “Para pemimpin menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Israel dan haknya untuk mempertahankan diri dari terorisme, dan menyerukan kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan warga sipil,” kata pernyataan bersama keenam negara tersebut, yang diunggah di situs resmi Pemerintah Inggris, Ahad (22/10/2023) malam.

Pernyataan itu muncul setelah pembicaraan berlangsung antara Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Mereka menyatakan kepuasan atas pembebasan dua sandera AS baru-baru ini oleh kelompok Hamas Palestina dan menyerukan pembebasan segera semua sandera lain yang masih ditahan.

Maka menjadi sangat sangat ironis jika ada umat Islam yang justru mendukung penjajah Israel. Lebih ironis lagi jika negeri-negeri muslim yang kini berjumlah 54 negara berdiam diri atas nasib saudaranya di Palestina. Kelak para pendukung israel, baik individu muslim maupun pemimpin negeri muslim harus bertanggung jawab di hadapan pengadilan Allah di akhirat karena telah berkhianat.
 
(Ahmad Sastra,11/11/23 : 22.00 WIb)

Oleh: Dr. Ahmad Sastra
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa

Selasa, 01 Agustus 2023

SEMUA PEMIMPIN BERPOTENSI MENJADI FIRAUN

Tinta Media - Sikap sombong adalah sikap yang dibenci dan dimurkai oleh Allah. Hakikat sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Beberapa ayat berikut adalah larangan bersikap sombong.  

 

Aku (Allah) akan berpaling dari tanda-tanda (azab-Ku) kepada orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang sebenarnya; dan jika mereka melihat setiap tanda (azab), mereka tidak akan beriman kepadanya; dan jika mereka melihat jalan yang lurus, mereka tidak akan mengambil jalan itu sebagai jalan (hidayah); tetapi jika mereka melihat jalan yang sesat, mereka akan mengambil jalan itu sebagai jalan (hidayah). Yang demikian itu adalah disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka tidak memperdulikannya. (QS Al A’raf : 146)

 

Sesungguhnya, Allah mengetahui barang yang mereka sembunyikan dan barang yang mereka lahirkan. Sesungguhnya, Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS An Nahl : 23)

 

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dengan sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Lukman : 18)

 

Agar kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Al Hadid : 23)

 

Kekuasaan dan pengaruh bisa menjerumuskan pada sifat sombong. Sebab dengan kekuasaan, orang memiliki segala hal duniawi dan dapat memerintahkan orang lain dengan kekuasaannya. Kesombongan kekuasaan adalah ketika menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Orang yang memiliki posisi atau kekuasaan yang tinggi, seperti tokoh politik, pemimpin bisnis, atau selebriti, dapat mengembangkan sikap sombong karena mereka merasa memiliki kendali dan kekuatan atas orang lain.

 

Sebagai contoh adalah penguasa dalam sejarah bernama firaun. Kekuasaan firaun dalam sejarah Islam merupakan contoh yang jelas tentang bagaimana kekuasaan dapat melahirkan sikap sombong. Kesombongan firaun adalah ketika menolak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa, bahkan dengan angkuhnya, firaun menghina dan merendahkan Nabi Musa dengan para pengikutnya. Bukan hanya merendahkan, namun mempersekusi Nabi Musa dari ancaman penjara hingga ancaman pembunuhan.

 

Dalam Al-Qur'an, firaun digambarkan sebagai sosok yang sombong dan menyombongkan diri karena merasa dirinya adalah tuhan yang paling tinggi. Ia menyatakan dirinya sebagai tuhan dan menolak keesaan Allah SWT.

 

Berikut adalah beberapa ayat yang menjelaskan sikap sombong firaun: firaun berkata: 'Aku adalah tuhanmu yang paling tinggi. (QS Al Mu’min : 24). Dan fir'aun berkata: 'Hai pembesar-pembesar di sekelilingku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu yang lain selain diriku sendiri. Oleh sebab itu, wahai haman, bakarlah untukku tanah liat, kemudian bangunlah untukku sebuah menara agar aku dapat naik ke langit melihat ilah (tuhan) Musa. (QS Al Qasas : 28)

 

Orang-orang yang berada di lingkaran firaun juga akan berlaku sombong karena kesombongan firaun dijadikan sebagai contoh. Lingkungan di sekitar seseorang juga dapat mempengaruhi perilaku sombong. Jika seseorang tumbuh di lingkungan di mana sikap sombong dianggap dihargai atau dianggap sebagai tanda kekuatan, mereka akan cenderung mengadopsi sikap tersebut. Dekat dengan kekuasaan yang sombong akan berpotensi melahirkan kesombongan serupa.

 

Jika tidak dibekali dengan iman dan taqwa, maka kekuasaan sangat berpotensi menjadi penyebab kesombongan. Bukan hanya di zaman firaun, hingga akhir zaman sekalipun, kekuasaan akan bisa menjerumuskan kepada kesombongan. Jika orang yang berkuasa, sekecil apapun kekuasaannya, namun dalam hatinya telah menolak kebenaran Islam dan merendahkan orang lain, maka itulah kesombongan.

 

Lebih-lebih jika telah melakukan persekusi atas orang-orang yang memperjuangkan Islam. Begitupun orang-orang yang merasa dekat dengan penguasa akan sangat mudah menjadi sombong. Bahkan bisa jadi mereka yang merasa dekat dengan kekuasaan juga ikut mempersekusi perjuangan Islam. Orang yang dekat dengan kekuasaan firaun adalah haman. Dengan demikian, setiap pemimpin berpotensi menjadi firaun.

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 22/06/23 : 19.13 WIB)

Oleh: Ahmad Sastra 
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa 

Sumber: https://www.ahmadsastra.com/2023/06/semua-pemimpin-berpotensi-menjadi-firaun.html?m=1

Senin, 10 April 2023

MEMBACA STRATEGI POLITIK FIR’AUN

Tinta Media - Fir'aun adalah sebutan bagi penguasa Mesir kuno yang memerintah pada masa Nabi Musa AS. Fir'aun dalam bahasa Arab berarti "orang yang sangat pemarah atau keras kepala". Dalam Al-Qur'an, Fir'aun digambarkan sebagai seorang penguasa yang kejam, sombong, menentang perintah Allah dan bahkan sampai tidak mengakui keberadaan Allah SWT.

 

Fir'aun dikenal karena perannya dalam kisah Nabi Musa AS. Menurut Al-Qur'an, Fir'aun memerintahkan orang-orang Mesir untuk membunuh bayi-bayi laki-laki kaum Bani Israel karena takut kehilangan kekuasaannya. Membunuh semua orang yang menentangnya dan memenjarakan siapapun yang dianggap musuhnya. Kegilaan kekuasaan fir’aun telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin diktator yang kejam.

 

Dalam aspek strategi politik, kekuasaan fir'aun bisa dibaca sebagai sebuah kekuasaan yang diktator, kejam, ateistik dan sangat ambisius, seolah kekuasaan itu akan ada di tangannya selamanya. Psikologi politik fir’aun dikenal sebagai penguasa Mesir Kuno yang memiliki kekuasaan mutlak atas rakyatnya. Kekuasaannya berbasis pada sistem kerajaan yang otoriter dan terpusat di tangan dirinya sebagai penguasa. Dalam politik Fir'aun, semua keputusan diambil oleh Fir'aun sendiri dan dia dianggap sebagai sumber keputusan tertinggi dalam negara.Fir'aun menganggap dirinya sebagai tuhan dan menolak untuk mengakui keberadaan Allah SWT.

 

Selain itu, Fir'aun juga memiliki kebijakan yang menguntungkan dirinya dan keluarganya. Dia membangun banyak proyek besar seperti kuil, monumen, dan bendungan, namun pada saat yang sama, memaksa rakyatnya untuk bekerja sebagai budak untuk membangun proyek-proyek tersebut dengan tujuan untuk berbangga-bangga dan memperkaya anggota keluarganya.

 

Kisah fir'aun sebagai pembacaan atas strategi politiknya disebutkan di beberapa ayat dalam Al-Qur'an : Dan Fir'aun berkata, "Hai para pembesar, aku tidak mengetahui ada tuhan selain aku. Oleh karena itu, wahai Haman, bakarlah tanah liat dan bangunlah sebuah menara untukku agar aku dapat melihat Tuhan Musa. Dan sesungguhnya aku yakin bahwa Musa adalah pendusta." (QS Al-Qasas: 38)

 

"Wahai kaumku, apakah aku tidak memiliki kekuasaan atas Mesir dan sungai-sungai yang mengalir di bawahku? Apakah kalian tidak bisa memahaminya?" (QS Az-Zukhruf: 51). Fir'aun menganggap dirinya sebagai tuhan dan menolak untuk mengakui keberadaan Allah SWT. Dia berkata kepada rakyatnya, "Aku adalah tuhanmu yang paling tinggi" (QS An-Nazi'at: 24). Sifat sombong ini membuat Fir'aun tidak mau mendengarkan nasihat orang lain dan merasa bahwa dia selalu benar.

 

Fir'aun menolak untuk tunduk kepada Allah SWT dan mengakui keberadaan-Nya. Dia berusaha untuk menentang Musa AS dan menganggap dirinya lebih kuat dari Musa AS dan Allah SWT. Fir'aun mengatakan kepada rakyatnya, "Aku tidak mengetahui ada tuhan selain aku" (QS Al-Qasas: 38).

Meskipun Fir'aun seorang penguasa yang kuat dan sombong, dia juga penakut. Dia takut kehilangan kekuasaannya dan merasa terancam oleh kehadiran Musa AS. Fir'aun merasa bahwa Musa AS merupakan ancaman bagi kekuasaannya dan merasa perlu untuk menindas rakyatnya.

 

Dengan sifat-sifatnya yang kejam, sombong, dan tidak tunduk kepada Allah SWT, Fir'aun dianggap sebagai contoh yang buruk bagi manusia. Fir'aun diingatkan dalam Al-Qur'an sebagai contoh buruk bagi manusia agar kita tidak mengikuti jejaknya dan selalu tunduk kepada Allah SWT

 

Tumbangnya Fir'aun dan kekalahan pasukannya diakibatkan oleh beberapa faktor berikut : pertama, Kesombongan dan ketidak-taatan Fir'aun terhadap Allah SWT. Fir'aun memandang dirinya sebagai tuhan yang paling tinggi dan tidak mau tunduk kepada Allah SWT. Fir'aun memerintahkan orang-orangnya untuk menyembahnya dan tidak mengakui keberadaan Allah SWT. Karena itu, Allah SWT mengirimkan bencana dan mukjizat kepada Fir'aun dan umatnya sebagai tanda kekuasaan-Nya.


Kedua, Penindasan Fir'aun terhadap Bani Israel. Fir'aun memperbudak dan menindas Bani Israel selama berabad-abad. Dia memaksa Bani Israel untuk bekerja sebagai budak dalam proyek-proyek besar yang dibangunnya. Fir'aun juga memerintahkan untuk membunuh bayi-bayi laki-laki Bani Israel. Karena penindasan tersebut, Allah SWT mengirimkan Musa AS untuk membebaskan Bani Israel dari perbudakan Fir'aun.

 

Ketiga, Kepercayaan Fir'aun pada kekuasaan mutlaknya. Fir'aun tidak mau mendengarkan dan mengikuti saran dari siapa pun, bahkan dari para pembesar dan penasihatnya. Dia menganggap dirinya sebagai sumber keputusan tertinggi dalam negara. Karena itu, ketika Allah SWT mengirimkan bencana dan mukjizat kepada Fir'aun, dia tetap bersikeras dalam kesombongannya dan menolak untuk tunduk kepada Allah SWT.

 

Keempat, keajaiban yang ditunjukkan oleh Musa AS. Musa AS diberikan mukjizat oleh Allah SWT untuk membuktikan kebenaran ajaran-Nya. Mukjizat tersebut, antara lain, adalah tongkat yang bisa berubah menjadi ular, dan air sungai yang bisa berubah menjadi darah. Keajaiban tersebut membuat Fir'aun dan umatnya terkejut dan takut, namun karena kesombongan dan ketidak-taatan Fir'aun, dia tetap menolak untuk tunduk kepada Allah SWT.

 

Semoga dunia hari ini tidak dikuasai oleh anak keturunan fir’aun, karena akan melahirkan malapetaka politik, budaya, ekonomi, agama dan kemanusiaan. Semoga lahir kembali Musa-Musa yang akan memimpin dunia ini dengan landasan kitabullah dan sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Oleh: Dr. Ahmad Sastra

Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa 

(AhmadSastra,Kota Hujan, 22/03/23 : 10.42 WIB)

Senin, 27 Maret 2023

KAPITALISME LAHIRKAN FIR’AUN DAN QORUN

Tinta Media - Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang berfokus pada kepemilikan dan pengelolaan sumber daya oleh individu dan perusahaan swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan. Ada beberapa kekurangan dan keburukan yang terkait dengan sistem ini, di antaranya :

Pertama, Ketidaksetaraan Ekonomi: Kapitalisme dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi karena kepemilikan sumber daya dan kekayaan terpusat pada sekelompok kecil orang kaya dan berkuasa, sementara mayoritas orang hidup dalam kemiskinan.

 

Kedua, Krisis Ekonomi: Kapitalisme dapat mengalami krisis ekonomi secara periodik karena sifat yang tidak stabil dari pasar saham dan perbankan. Krisis ekonomi dapat mengakibatkan kebangkrutan, pengangguran, dan penurunan standar hidup bagi banyak orang.

 

Ketiga, Dampak Lingkungan: Kapitalisme cenderung memprioritaskan keuntungan daripada lingkungan. Perusahaan sering kali mengabaikan atau menunda upaya untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena biaya yang tinggi dan upaya itu mengganggu keuntungan.

 

Keempat, Tidak Memperhatikan Kebutuhan Sosial: Kapitalisme cenderung tidak memperhatikan kebutuhan sosial yang mendasar seperti akses terhadap perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang layak, jika hal itu tidak menguntungkan secara finansial.

 

Kelima, Monopoli: Kapitalisme dapat memungkinkan terbentuknya monopoli dan oligopoli, di mana beberapa perusahaan mendominasi pasar dan menghambat persaingan. Hal ini dapat mengakibatkan harga yang lebih tinggi dan kualitas yang buruk bagi konsumen.

 

Kekuasaan yang ditopang oleh ideologi kapitalis seperti kekuasaan fir’aun zaman dahulu. Fir'aun adalah gelar yang diberikan kepada raja-raja Mesir Kuno pada zaman purba, yang berkuasa selama berabad-abad. Fir'aun dianggap sebagai sosok yang sangat berkuasa dan dihormati, dengan otoritas yang meliputi seluruh Mesir Kuno. Kata "Fir'aun" berasal dari bahasa Arab, yang berarti "pemimpin besar" atau "raja".

 

Fir'aun Mesir Kuno diyakini sebagai pemimpin yang memiliki kekuasaan absolut, dan diyakini sebagai dewa atau penjelmaan dewa di dunia. Mereka memerintah dengan menggunakan kekuatan militer dan pemerintahan birokratis, dan membangun infrastruktur besar seperti piramida, kuil, dan bendungan untuk mengelola sumber daya dan perekonomian.

 

Kisah Fir'aun dalam Al-Qur'an mengisahkan tentang konflik antara Fir'aun dan nabi Musa a.s. Fir'aun adalah penguasa Mesir pada saat itu, yang sangat sombong dan arogan, menganggap dirinya sebagai dewa dan menindas orang-orang Israel yang menjadi budak di Mesir. Nabi Musa a.s. diutus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari penindasan dan membawa mereka keluar dari Mesir.

 

Dalam kisah Fir'aun dalam Al-Qur'an, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dan memperlihatkan tanda-tanda keajaiban melalui nabi Musa a.s. dengan melakukan mukjizat, seperti mengubah tongkatnya menjadi ular, membelah laut, dan menimbulkan bencana alam yang dahsyat. Namun, Fir'aun dan pengikutnya tetap mengabaikan seruan Allah dan menentang nabi Musa a.s., bahkan memperburuk keadaan dengan menindas orang-orang Israel.

 

Akhirnya, Allah SWT menenggelamkan Fir'aun dan pasukannya ketika mereka mencoba mengejar nabi Musa a.s. dan orang-orang Israel yang melintasi Laut Merah yang telah dibelah. Fir'aun dan pengikutnya dihukum oleh Allah SWT karena mereka telah menolak kebenaran, menindas orang-orang yang lemah, dan bersikap sombong.

 

Kapitalisme dengan demikian hanya akan melahirkan fir’aun-fir’aun dan qorun-qorun di seluruh dunia. Sementara rakyat akan semakin hidup sengsara, miskin, kelaparan, kemunduran dan berbagai persoalan sosial lainnya. Sementara para oligarki semakin kaya raya.


Qarun (dalam bahasa Arab disebut Qarun) adalah seorang tokoh yang disebutkan dalam Al-Quran. Dia disebutkan sebagai seseorang yang sangat kaya dan memiliki kekuasaan serta kebanggaan yang besar. Qarun diceritakan sebagai seorang yang sombong dan angkuh, yang menganggap kekayaan dan kekuasaannya sebagai hasil dari usahanya sendiri, tanpa mengakui peran Allah dalam memberikannya.

 

Dalam kisahnya, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menghancurkan Qarun beserta kekayaannya dan memperingatkan manusia agar tidak sombong dan mengakui peran Allah dalam segala aspek kehidupan. Qarun diperingatkan oleh nabi Musa a.s. agar tidak sombong dan bersyukur atas karunia Allah, namun dia tetap bersikeras pada pendiriannya yang sombong dan akhirnya Allah SWT menghukumnya.

 

Dalam Islam, peredaran harta hanya kepada golongan kecil atau oligarki qorunisme dilarang karena bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan persamaan dalam berbagi harta. Islam menekankan pentingnya membagi kekayaan dengan adil, sehingga semua anggota masyarakat merasakan manfaatnya.

 

Salah satu prinsip ekonomi Islam yang penting adalah zakat, yaitu kewajiban memberikan sebagian dari harta kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, dan yatim piatu. Zakat merupakan salah satu pilar Islam, dan merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.

 

Selain zakat, Islam juga menganjurkan memberikan sedekah, infaq, dan shadaqah, yaitu memberikan sebagian dari harta secara sukarela kepada yang membutuhkan, tanpa mengharapkan imbalan atau keuntungan apapun. Dalam Islam, peredaran harta dianggap sebagai sarana untuk mencapai kebaikan dan kemaslahatan bersama, bukan sekadar untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu saja.

 

Oleh karena itu, peredaran harta hanya kepada golongan kecil atau oligarki dilarang dalam Islam. Semua anggota masyarakat, baik kaya maupun miskin, memiliki hak yang sama dalam memperoleh kekayaan dan keadilan sosial harus diwujudkan. Islam menekankan pentingnya membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan bersatu dalam kebaikan.

 

Karena itu, umat Islam seluruh dunia saatnya bersatu menolak sistem demokrasi kapitalisme, sekuler dan liberal. Umat Islam wajib membuang sistem kufur ini ke tong sampah peradaban. Saatnya umat Islam bersatu padu membangun negara adi daya yang akan menggulung semua sistem batil.

Oleh: Dr. Ahmad Sastra 

Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa 

(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 05/03/23 : 20.56 Wib)

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab