Tinta Media: Entitas Penjajah Yahudi
Tampilkan postingan dengan label Entitas Penjajah Yahudi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Entitas Penjajah Yahudi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 April 2024

Media Pro Zionis Berupaya Kaburkan Fakta Genosida, Setelah Tentara Entitas Penjajah Yahudi Gagal Menguburnya

Tinta Media - Dikeluarkannya memo internal harian internasional 𝑇ℎ𝑒 𝑁𝑒𝑤 𝑌𝑜𝑟𝑘 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 yang menginstruksikan para jurnalisnya untuk membatasi penggunaan istilah: 𝑔𝑒𝑛𝑜𝑠𝑖𝑑𝑎; 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑒𝑡𝑛𝑖𝑠; 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛, serta menyarankan tidak menggunakan kata 𝑃𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑎 kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dan menghindari istilah 𝑘𝑎𝑚𝑝 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 untuk wilayah di Gaza, yang diakui oleh PBB sebagai rumah bagi ratusan ribu pengungsi yang terdaftar, merupakan upaya sistematis untuk mengaburkan fakta sesungguhnya yang terjadi di Gaza Palestina.

Memang, organisasi berita nirlaba 𝑇ℎ𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑡 pada 15 April 2024 hanya mengungkap memo internal kantor berita yang berpusat di New York, Amerika Serikat tersebut, tetapi saya yakin, hal serupa juga dilakukan oleh berbagai media massa internasional yang pro Zionis Yahudi lainnya.

Upaya pengaburan fakta ini menyusul gagalnya upaya penguburan fakta lapangan oleh para tentara entitas penjajah Yahudi dengan cara pembantaian terhadap tidak kurang dari 106 jurnalis yang meliput di Gaza sejak Oktober 2023 hingga Desember 2023. Bila didata sampai detik ini, saya yakin jumlah jurnalis yang dibantai akan bertambah banyak lagi.

Meski demikian, tetap saja serpihan fakta yang terekam berbagai video amatir yang diambil warga Gaza dan relawan mengungkap dengan gamblang bagaimana sadisnya Zionis Yahudi melakukan genosida di Gaza.

Namun upaya pemberian sanksi atau sekadar meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar memaksa Zionis Yahudi melakukan gencatan senjata saja, langsung diveto Amerika Serikat. Sejak Oktober 2023-Februari 2024, tercatat sudah 3 kali AS memveto dan yang keempat AS hanya abstain. Meski demikian, tetap saja pada Ramadhan dan Idul Fitri, Muslim Gaza dibantai Zionis Yahudi.

Dari awal pendudukan Zionis di Palestina hingga Desember 2023, tercatat sudah 45 kali AS memveto semua resolusi PBB yang mengkritik Zionis Yahudi. Maka, meski entitas penjajah Yahudi begitu brutalnya membantai Muslim Palestina umumnya, dan membantai Muslim Gaza khususnya, Zionis Yahudi ini tetap saja aman karena didukung penuh negara Kristen AS dan negara-negara Kristen Eropa lainnya termasuk Inggris.

Itu di satu sisi, di sisi lain, para penguasa dunia Islam yang di Timur Tengah maupun yang di Asia Tenggara sampai detik ini termasuk Indonesia hanya mengecam di mulut saja. Sama sekali tidak ada tanda-tanda untuk mengerahkan militernya berjihad mengusir entitas penjajah tersebut dari tanah suci ketiga kaum Muslim tersebut. Tetapi justru secara 𝑑𝑒 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜 tetap saja menjalin hubungan dagang dengan para pembantai tersebut.

𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐈𝐬𝐭𝐢𝐪𝐚𝐦𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠

Kaum Muslim Gaza maupun kaum Muslim di belahan dunia lainnya tidak boleh berputus asa, tetaplah berdoa mengharap pertolongan Allah SWT seraya tetap istiqamah berjuang di bidangnya masing-masing sesuai ajaran Islam. Yang memungkinkan berangkat berjihad untuk membantu Muslim Gaza melawan kafir penjajah, berangkatlah. Yang mampu menyumbangkan logistik untuk membantu Gaza, lakukanlah.

Silakan juga mengampanyekan boikot produk Zionis Yahudi maupun memboikot pihak-pihak yang pro Zionis Yahudi. Karena itu juga menunjukkan koordinat keberpihakan. Yang mampu memberikan bantuan kesehatan, bantulah. Yang mampu julid fisabilillah, gencarkanlah.

Yang mampu berbicara dan atau menulis, berbicara dan atau menulislah. Sampaikan fakta sebenarnya di lapangan, berikan solusi Islamnya.

Semoga dengan itu semua kaum Muslim lainnya termasuk para penguasa negeri Islam tersadarkan. Kalaupun tidak, setidaknya kita sudah berada di jalan yang benar: tetap jernih melihat fakta lapangan dan tetap memberikan solusinya dalam pandangan Islam. Karena kita hanya akan dihisab oleh Allah SWT atas sikap dan perbuatan kita sendiri: ada di pihak mana kita dalam masalah Palestina ini? Solusi yang kita berikan islami atau bertentangan dengan Islam?

Bonusnya, jadi pahala jariah buat kita bila mereka tersadarkan lalu mengikuti solusi Islam yang kita dakwahkan. Sebaliknya, kita sama sekali tidak mendapatkan dosa dari mereka-mereka yang menolak solusi Islam yang kita sampaikan.

𝐌𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡

Korban serangan Zionis di Gaza terus bertambah pada Rabu (17/4/2024) mencapai 33.797 orang syahid (insyaAllah). Namun secara faktual maupun pandangan islaminya, sebanyak apa pun 𝑢𝑝𝑑𝑎𝑡𝑒 data kebiadaban entitas Zionis Yahudi dalam membantai Muslim Palestina, menghancurkan semua fasilitasnya, mengusir yang masih hidup, itu semua hanyalah masalah cabang.

Masalah pokoknya adalah pendudukan Zionis Yahudi di tanah 𝑘ℎ𝑎𝑟𝑎𝑗𝑖𝑦𝑦𝑎ℎ Palestina pasca-diruntuhkannya Khilafah Islam oleh kafir penjajah. Solusinya Islamnya jelas: jihad untuk mengusir entitas Zionis Yahudi dari Palestina dan tegakkan khilafah untuk memerdekakannya secara hakiki. Adapun solusi dua negara (𝑡𝑤𝑜 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛) merupakan solusi kufur, batil, bertentangan dengan Islam.

𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐃𝐢𝐫𝐢

Sekali lagi, tetaplah jernih melihat fakta lapangan dan tetap memberikan solusinya dalam pandangan Islam. Istiqamahlah dan terus memantaskan diri agar kita semua menjadi umat Islam yang layak mendapat pertolongan Allah SWT berupa tegak kembalinya khilafah yang menerapkan syariat Islam secara kaffah.

Di bawah komando khilafah (kepala negara khilafah), kaum Muslim berjihad mengusir penjajah dari tanah suci ketiga kaum Muslim tersebut.

Sebagaimana dulu Palestina bersatu dengan Khilafah Rasyidah di masa Khalifah Umar bin Khathab ra; sebagaimana dulu ketika Shalahuddin al-Ayyubi mengusir penjajah Salibis dari Palestina dan mengembalikan kembali tanah suci ketiga tersebut ke pangkuan Khilafah Abbasiyah; sebagaimana Khalifah Abdul Hamid II menjaga Palestina agar tetap di bawah Naungan Khilafah Utsmani; begitu juga kelak ketika khilafah rasyidah kedua yang insyaAllah akan tegak kembali. 𝐴𝑎𝑚𝑖𝑖𝑛. []

Depok, 9 Syawal 1445 H | 18 April 2024 H

Joko Prasetyo
Jurnalis

Sabtu, 13 Mei 2023

Ustadz Farid: Umat Islam Butuh Khilafah untuk Hadapi Entitas Penjajah Yahudi

Tinta Media - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustadz Farid Wadjdi menyatakan bahwa umat Islam membutuhkan kekuatan negara global, al khilafah 'ala minhaji nubuwwah, dalam menghadapi entitas penjajah Yahudi. 

"Umat Islam membutuhkan kekuatan negara global yaitu al khilafah 'ala minhaji nubuwwah," tuturnya dalam acara Kabar Petang: Simak, Ini "Upaya Terakhir" Untuk Selamatkan Gaza, Sabtu (6/5/2023) di kanal Youtube Khilafah News. 

Menurutnya, al khilafah 'ala minhaji nubuwwah akan menghilangkan dua pilar yang menjaga entitas penjajah Yahudi selama ini.

"Dua pilar yang dimaksud adalah kekuatan global internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya dan penjajahan dari penguasa-penguasa Arab yang justru melakukan normalisasi dengan penjajah Yahudi ini," terangnya.

Menurutnya, untuk menghilangkan penjajahan di atas tanah Palestina tersebut maka harus dikaitkan dengan dua pilar di atas.

"Bagaimana kekuatan global ini bisa dikalahkan, bisa ditaklukkan, dan kedua, bagaimana penguasa-penguasa Arab ini bisa dilumpuhkan karena selama ini penguasa-penguasa Arab inilah yang melestarikan entitas penjajah Yahudi ini," tegasnya.

"Di situlah letak penting umat Islam membutuhkan kekuatan negara global yaitu al khilafah 'ala minhaji nubuwwah karena yang dihadapi umat Islam ini tidak sekedar entitas penjajah Yahudi tapi adalah kekuatan global yang kemudian juga dipelihara oleh penguasa-penguasa negeri Islam yang berkhianat," jelasnya.

Ustadz Farid menegaskan bahwa khilafah yang nanti akan memobilisasi tentara-tentara negeri Islam yang nanti juga pasti akan didukung oleh seluruh kaum muslimin untuk membebaskan tanah yang diberkahi, Palestina.

"Apa yang terjadi di Palestina itu bukan persoalan kemanusiaan belaka. Bukan pula persoalan perbatasan belaka. Tapi ini adalah persoalan agama, karena ada tanah kaum muslimin yang dirampas, yang wajib dibebaskan," pungkasnya.[] Hanafi


Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab