Tinta Media: Energi
Tampilkan postingan dengan label Energi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Energi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 November 2023

Al-Qur’an adalah Cahaya - Kitab Suci yang Penuh Energi



Tinta Media - Sobat. Al-Qur’an adalah Nur (Cahaya). Surat-suratnya cahaya. Ayat-ayatnya cahaya. Kata-katanya cahaya. Huruf-hurufnya cahaya. Isi kandungannya cahaya. Aqidah, syariah dan nilai-nilai akhlak yang dikandung Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan, karena semuanya adalah kalamullah, dari Dzat – Sumber seluruh cahaya yang menerangi alam semesta (nuurus samaawaati wal ardh)

يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ كَثِيرٗا مِّمَّا كُنتُمۡ تُخۡفُونَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖۚ قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ  

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.” (QS. Al-Maidah (5) : 15)

Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad telah datang menerangkan sebagian dari apa yang mereka sembunyikan tentang syariat Allah yang tersebut dalam Taurat. Di antaranya apa yang diterangkan oleh Nabi seperti perhitungan amal dan balasannya di hari akhirat dan hukum rajam, tetapi banyak pula yang dibiarkan karena dianggapnya tidak begitu penting, seperti yang berkenaan dengan datangnya Muhammad saw sebagai Nabi yang terakhir dan sifat-sifatnya.

Yang mendorong mereka untuk menyembunyikan apa yang mereka ketahui dari Taurat ialah disebabkan takut akan kehilangan kedudukan, pengaruh dan lain-lain yang berhubungan dengan keduniaan, termasuk perasaan yang tidak pernah lepas dari mereka, yaitu bahwa mereka adalah keturunan atau umat dari Nabi yang terbaik yakni keturunan dari Nabi Ishak, sedang Nabi Muhammad saw adalah keturunan Nabi Ismail.

Keadaan Nabi Muhammad yang ummi (tidak pandai menulis dan membaca) menambah keberanian mereka untuk menyembunyikan apa yang ingin mereka sembunyikan, karena mereka mengira Nabi Muhammad tidak akan mengetahuinya, tetapi persangkaan mereka meleset dengan turunnya wahyu (Al-Qur'an) kepada Nabi yang mengungkapkan sebagian dari yang mereka sembunyikan itu yang menyebabkan banyak pendeta Yahudi masuk Islam. 

Hukum rajam yang disembunyikan oleh Yahudi kepada Nabi Muhammad saw masih terdapat sekarang dalam kitab Ulangan xxii.22-24: Perempuan bersuami atau laki-laki beristri kedapatan tidur bersama, "haruslah keduanya dibunuh mati." Dan jika yang melakukan itu "seorang gadis yang masih perawan, maka haruslah mereka keduanya kamu bawa keluar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati." 

Selanjutnya diterangkan arti telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menjelaskan. Yang dimaksud dengan cahaya di sini ialah Nabi Muhammad saw karena ia telah menerangi umat manusia dari alam kejahilan ke alam keimanan dan pengetahuan. Sedang yang dimaksud dengan "Kitab yang menjelaskan" di sini ialah Al-Qur'an yang menjelaskan syariat Allah yang diturunkan kepada Muhammad dan menjelaskan pula rahasia Ahli Kitab yang suka mengubah dan menyembunyikan sebagian isi Taurat dan Injil.

Sobat. Wahyu Qur’ani adalah cahaya bagi manusia. Tanpa wahyu manusia dalam kegelapan. Mereka yang hidup bersama Al-Qur’an adalah mereka yang menaburi dirinya dengan cahaya dan menyinari orang lain dengan cahayanya. Ambillah cahaya dari  Al-Qur’an sebanyak-banyaknya, dengan membacanya, menghayati, dan mengamalkan, engkau akan bertaburan cahaya.

وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ  

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, ( QS. Al-Maidah (5) :48 )

Sobat. Setelah menerangkan bahwa Taurat telah diturunkan kepada Nabi Musa, dan kitab Injil telah diturunkan pula kepada Nabi Isa dan agar kedua kitab tersebut ditaati dan diamalkan oleh para penganutnya masing-masing. Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad saw. Al-Qur'an adalah Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran, mencakup isi dan membenarkan Kitab suci sebelumnya seperti Taurat dan Injil. Al-Qur'an adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga ia tidak akan mengalami perubahan dan pemalsuan. Firman Allah menegaskan:

(yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji. (Fussilat/41:42).

Sobat. Al-Qur'an adalah kitab suci yang menjamin syariat yang murni sebelumnya, dan kitab suci yang berlaku sejak diturunkannya sampai hari kemudian. Oleh karena itu, wajib menghukumkan dan memutuskan perkara anak manusia sesuai dengan hukum yang telah diturunkan Allah, yang telah terdapat di dalam Al-Qur'an. Bukanlah pada tempatnya menuruti keinginan dan kemauan hawa nafsu mereka yang bertentangan dengan kebenaran yang dibawa oleh junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Tiap-tiap umat diberi syariat (peraturan-peraturan khusus), dan diwajibkan kepada mereka melaksanakannya, dan juga mereka telah diberi jalan dan petunjuk yang harus dilaksanakan untuk membersihkan diri dan menyucikan batin mereka. Syariat setiap umat dan jalan yang harus ditempuh boleh saja berubah--ubah dan bermacam-macam, tetapi dasar dan landasan agama samawi hanyalah satu, yaitu tauhid.

Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, masing-masing mempunyai syariat tersendiri, yang berisi ketentuan-ketentuan hukum halal dan haram, sesuai dengan kehendak-Nya untuk mengetahui siapa yang taat dan siapa yang tidak. Firman Allah:

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku. (al-Anbiya'/21:25).

"Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan)," Sembahlah Allah, dan jauhilah thagut." (an-Nahl/16:36).

Sobat. Sekiranya Allah menghendaki, tentulah Dia dapat menjadikan semua manusia hanya dengan satu syariat dan satu macam jalan yang akan ditempuh dan diamalkan mereka sehingga dari zaman ke zaman tidak ada peningkatan dan kemajuan, seperti halnya burung atau lebah, kehendak Allah tentu akan terlaksana dan tidak ada kesulitan sedikit pun, karena Allah kuasa atas segala sesuatu. Tetapi yang demikian itu tidak dikehendaki oleh-Nya. Allah menghendaki manusia itu sebagai makhluk yang dapat mempergunakan akal dan pikirannya, dapat maju dan berkembang dari zaman ke zaman. Dari masa kanak-kanak ke masa remaja meningkat jadi dewasa dan seterusnya.

Sobat. Demikianlah Allah menghendaki dan memberikan kepada tiap-tiap umat syariat tersendiri, untuk menguji sampai di mana manusia itu dapat dan mampu melaksanakan perintah Allah atau menjauhi larangan-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam kitab samawi-Nya, untuk diberi pahala atau disiksa. Oleh karena itu seharusnyalah manusia berlomba-lomba berbuat kebaikan dan amal saleh, sesuai dengan syariat yang dibawa oleh nabi penutup rasul terakhir Muhammad saw. Syariat yang menggantikan syariat sebelumnya, untuk kepentingan dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.

Pada suatu waktu nanti, mau tak mau manusia akan kembali kepada Allah memenuhi panggilan-Nya ke alam baka. Di sanalah nanti Allah akan memberitahukan segala sesuatu tentang hakikat yang diperselisihkan mereka. Orang yang benar-benar beriman akan diberi pahala, sedang orang-orang yang ingkar dan menolak kebenaran, serta menyeleweng tanpa alasan dan bukti, akan diazab dan dimasukkan ke dalam neraka.

Sobat. Al-Qur’an adalah kitab suci yang penuh energi. Inilah kitab suci yang masih asli. Tidak ada manusia mana pun bahkan jin yang bisa menandingi. Baik dari segi bahasa maupun isi. Bahasanya sangat sastrawi namun bukan puisi. Setiap kalimatnya penuh arti. Tingkat sastranya demikian tinggi. Al-Qur’an adalah kitab untuk lintas generasi. Bisa dikonsumsi oleh anak-anak, orang tua, dan muda-mudi.

Sobat. Al-Qur’an punya visi dan misi yaitu mengajak manusia untuk mengabdi kepada Allah, Tuhan yang Mahasuci. Inilah Aqidah yang fitri. Aqidah para Rasul dan Nabi. 

Sobat. Al-Qur’an mengadung keberkahan sejati yaitu banyaknya kebaikan dari berbagai sisi. Siapa yang ikhlas berinteraksi dengan kitab suci ini, dia  akan meresapi nilai-nilai ilahi. Dia akan disenangi dan dihargai. Baik oleh insan di bumi maupun makhluk samawi.

Sobat. Al-Qur’an kelihatan diam, tapi jika diteliti, dipelajari, dikaji dengan seksama, di dalamnya penuh kekuatan sangat dahsyat yang bisa menciptakan revolusi kemanusiaan dari semua sudutnya.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku Psikologi Dakwah. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Rabu, 18 Oktober 2023

Mewujudkan Sumber Energi Baru Terbarukan (ETB) dengan Sistem Islam

Tinta Media - Buruknya kualitas udara akhir-akhir ini mengancam kesehatan dan ekonomi masyarakat. Polusi udara merupakan permasalahan lama yang terus dialami oleh beberapa kota besar di Indonesia, terutama kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Berdasarkan data Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), dapat diketahui dampak real-time yang diakibatkan oleh polusi udara, yaitu adanya potensi kematian dini dan potensi kerugian ekonomi yang harus ditanggung negara dan masyarakat.

 

Ada sejumlah faktor terjadinya polusi udara. Salah satunya adalah dari asap PLTU. Sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani mengatakan, ada dua sumber utama polusi udara di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir, yakni berasal dari asap kendaraan bermotor dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

 

Meski menjadi sumber utama terjadinya polusi udara, pembangunan PLTU terus dikembangkan. Saat ini saja ada 13,8 gigawatt (GW) PLTU yang akan dibangun hingga 2030. Angka tersebut tergolong besar sebab tahun 2022 saja kapasitas terpasang PLTU di Indonesia sudah mencapai 44,6 GW atau setara 67% dari kapasitas listrik nasional.

 

Padahal semakin banyak PLTU beroperasi berarti emisi gas rumah kaca yang dihasilkan bakal semakin besar. Hal ini tentu bertolak belakang dengan komitmen negara untuk melakukan transisi energi menuju netral karbon atau net zero emission seperti yang tertuang dalam Pernjanjian Iklim Paris.

 

Sungguh miris melihat kondisi negeri ini. Di satu sisi ketersediaan listrik sangat dibutuhkan oleh negara, yang menuntut adanya pembangunan industri pembangkit listrik. Di sisi lain, adanya problem polusi udara yang mengancam kesehatan.

 

Namun karena pembangunan saat ini dilandasi paradigma kapitalisme, maka pembangunan akan selalu berorientasi mencari keuntungan dan mengabaikan potensi resiko yang mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan.

 

Seperti yang dikatakan oleh Global Energy Monitorsebagian besar PLTU yang belum rampung di Indonesia merupakan pembangkit listrik eksklusif untuk memasok kebutuhan energi industri, seperti industri pengolahan aluminium, kobalt, dan nikel yang terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik. Padahal kondisi sistem kelistrikan suatu wilayah, seperti di Jawa-Bali, mengalami kelebihan daya paling besar (44%) sehingga pembangunan PLTU di daerah ini menjadi tidak diperlukan.

 

Ini menunjukan bahwa pembangun PLTU ditujukan untuk kepentingan bisnis (para kapital), tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Inilah mindset kapitalisme.

 

Tidak akan ditemukan pembangunan yang merusak lingkungan dalam sebuah negara yang menerapkan sistem pemerintahan Islam. Dalam Islam keberadaan industri, termasuk industri pembangkit tenaga listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Atha Abu Rasytah dalam kitabnya yang berjudul Politik Perindustrian dan Membangun Negara Industri dalam Pandangan Islam, yakni barang siapa yang ingin membangun dan maju dalam bidang industri, hal ini tidak akan didapatkan selain memulai revolusi industri dengan inisiatif untuk menciptakan industri permesinan dengan seketika tanpa bertahap. Sebab tanpa adanya industri permesinan akan menjadikan negara kita bergantung pada negara maju asing dalam industri alat berat.

 

Pentingnya keberadaan industri ini wajib diwujudkan oleh negara dengan orientasi untuk kebaikan hidup manusia dalam menjalankan peran sebagai hamba Allah. Maka pandangan negara dalam Islam terhadap pembangunan pembangkit listrik adalah sebagai sarana industri yang menyediakan kebutuhan pasukan energi bagi warga negara.

 

Negara dalam Islam memiliki aturan paripurna karena mengadopsi sistem yang berasal dari Allah Ta’ala Sang Pencipta manusia dan semesta alam. Dalam pandangan Islam, listrik merupakan kepemilikan umum, dilihat dari  listrik yang digunakan sebagai bahan bakar termasuk dalam kategori “api” yang merupakan kepemilikan umum.

 

Nabi saw. bersabda, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara: padang rumput, air, dan api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)

 

Dalam hal ini berbagai sarana dan prasarana penyedian listrik termasuk kategori “api”, seperti tiang listrik, gardu, mesin pembangkit, dan sebagainya. Berdasarkan hadis di atas, negaralah yang berhak untuk mengelola, mengeksplorasi hingga mengeksploitasi kekayaan alam yang tersedia dan hasilnya diberikan kepada rakyat.

 

Maka perindustrian pembangkit listrik wajib dibangun oleh negara sekaligus melarang individu atau swasta untuk memilikinya. Karena itu dalam sistem Islam tidak akan mengenal para investor asing dalam pengelolaan sumber daya alam. Karena melalui investasi para swasta kapital itu memiliki celah untuk menguasai hasil sumber daya alam yang dimiliki negara.

 

Selain itu ketika negara membangun industri pembangkit listrik - apapun jenisnya pembangkitnya -  pembangunan yang ada tidak boleh membawa dhoror (bahaya) dan dzolim.

 

Dari Abu Said, Sa’ad bin Sinan al-Khudri ra “Sesungguhnya Rasulullahn Shallallahu   Alaihi Wasallam bersabda tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain. (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung)

 

Karena itu negara akan memerintahkan untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan seperti PLTA, PLTP, PLTMH, PLTM, PLTS, PLTBM, dan PLTB.

 

Pada hari ini untuk mewujudkan energi baru terbarukan (EBT) sangat berat. Dikarenakan menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang bertumpu pada dana investasi. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA) dalam laporan Indonesia Energy Transition Outlook yang dirilis Oktober 2022, untuk mendorong percepatan transisi energi Indonesia butuh dana investasi yang besar. 

 

Berbeda dengan sistem pemerintahan Islam menggunakan prinsip syariat. Negara dalam Islam memiliki institusi khusus yang menangani harta yang diterima negara dan mengalokasikannya untuk kepentingan umat yang berhak menerimanya. Institusi tersebut disebut dengan Baitulmal.

 

Baitulmal memiliki pos kepemilikan umum, seperti minyak, gas bumi, listrik, pertambangan, laut, sungai, perairan, mata air, hutan, serta aset-aset yang dilindungi oleh negara untuk keperluan khusus.

 

Dengan konsep kepemilikan umum dalam Islam, maka sumber daya alam dikelola sendiri oleh negara. Adapun aset-aset negara dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas, kemudian kepemilikan umum dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada masyarakat, salah satunya berupa alokasi belanja infrastruktur serta pemeliharaannya. Sehingga tidak sulit untuk membangun sumber energi baru terbarukan.

 

Demikianlah solusi Islam dalam menciptakan pembangunan industri yang ramah lingkungan dan tanpa membahayakan kesehatan manusia. Alhasil, perintah syariah bagi negara untuk mewujudkan maslahat dan menghindari kerusakan (mafsadat) bagi umat bisa tercapai.

Oleh: Gusti Nurhizaziah (Aktivis Muslimah)

 

Rabu, 20 September 2023

Pengamat: Naikkan Produksi Minyak Nasional Jika Tidak Ambil Kebijakan Transisi Energi

Tinta Media - Menanggapi pemerintah yang tidak akan mengambil kebijakan untuk mengalihkan subsidi fosil ke EBT (energi baru terbarukan), Pengamat Ekonomi Politik Salamuddin Daeng menyarankan agar pemerintah bisa menaikkan produksi minyak nasional.

“Kalau memang tidak senang transisi energi mengubah subsidi dari fosil ke EBT, cobalah pemerintah menaikkan produksi nasional minyak kita,” tuturnya kepada Tintamedia.wed.id, Selasa (19/9/2023).  

Salamuddin melihat produksi minyak nasional mengalami penurunan namun pemerintah hanya menonton penurunan ini dan tidak melakukan apapun untuk membuat produksi minyak nasional meningkat. Yang dilakukan pemerintah justru mengimpor minyak.

“Impor minyak Indonesia sudah hampir 2/3 dari kebutuhan konsumsi nasional. Padahal produksi minyak kurang lebih 600 ribu barel sehari, sementara pembakaran energi minyak di dalam negeri mencapai 1,4 juta barel sehari,” bebernya. 

Walau pemerintahan saat ini tinggal beberapa bulan lagi, namun ia tetap berharap pemerintah tetap melangkah dan  jangan berpangku tangan. Ia menampik alasan pemerintah yang menyebutkan tidak mau transisi energi karena ini agenda asing dan berbagai alasan sehingga tidak mau memikirkan untuk mengalihkan subsidi minyak ke EBT.

“Kalau begitu coba pikirkan agar subsidi BBM yang sekarang mecapai 500 triliun rupiah dicari gantinya dengan cara menaikkan pendapatan minyak. Jangan cuma mengatakan anti dan tidak mau. Tetapi berbuatlah dan temukan jalan keluar,” ucapnya sedikit kesal. 

Ia menyarankan ESDM membuat sesuatu hal untuk menahan laju produksi minyak semakin menurun dengan melihat blok Rokan yang menjadi andalan Indonesia setelah dilepas Chevron. Dikatakannya blok Rokan hanya bisa menahan laju proruksi yang terus menurun.

“Cobalah diusahakan agar blok Rokan dapat subsidi biar usahanya menggali minyak ada titik terang. Ini adalah ikon nasionalisme. Karena setelah pindah dari Chevron, Presiden Jokowi sangat bangga atas hal ini. Buktikan bahwa blok Rokan yang dibeli Pertamina produksinya bisa melesat,” imbuhnya. 

Ia sebenarnya tidak mempermasalahkan ketika pemerintah tidak mau ambil kebijakan transisi energi, tapi pemerintah harus menggunakan jurus tahu diri, sadar diri, dan mawas diri.

“Itu minyak kan dari asing juga. Sudah impor disubsidi pula dari hasil keruk pajak rakyat. Ini daya beli rakyat dua kali dikeruk yakni dikeruk pajak dan dikuras barang impor. Piye bos?,” pungkasnya.[] Erlina

Kamis, 03 Agustus 2023

UIY: Harus Ada Energi Besar untuk Melakukan Perubahan


Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan, harus ada energi besar untuk melakukan perubahan.
 
“Untuk sesuatu yang bersifat mungkar, harus ada energi besar untuk melakukan perubahan,” tuturnya di acara Fokus: Kok Menolak Perubahan, Ada Apa? melalui  kanal  You Tube UIY Official, Ahad (30/7/2023).
 
Ini, lanjutnya, sebagaimana pesan Nabi, jika engkau melihat kemungkaran, seperti ketidakjujuran, ketidakamanahan, kezaliman, penindasan, ketidakcermatan, apalagi jika dilakukan oleh penguasa yang berefek kepada bangsa dan negara, maka tidak boleh diam.
 
“Harus diubah dengan tanganmu, kekuasaanmu. Jika tidak mampu, maka dengan lisanmu, sebagaimana para penyeru yang ingin menyadarkan. Namun, ketika ia berposisi penguasa, bukan dengan lisan, melainkan kekuatan,” tegasnya.
 
Ketika ada yang tidak menginginkan perubahan, lanjutnya, berarti ia anti terhadap pemberantasan kemungkaran. “Malah jangan-jangan ia merupakan bagian dari kemungkaran itu sendiri. Kalau ia bagian dari kemungkaran, maka ia yang harus diubah,” kritiknya.
 
Islam
 
Dalam pandangan Islam, ucap UIY,  perubahan itu dilakukan dengan amar makruf nahi mungkar. “Ke mana arah perubahan itu? Ke arah yang makruf, yaitu sesuai dengan ajaran Islam,” tandasnya.
 
Dalam pandangan UIY, arah perubahan itu membereskan segala yang mungkar, tidak boleh dibiarkan. Ia memberikan contoh, menghentikan penindasan, korupsi, perzinaan, kaum “sesama”, pornografi, pornoaksi, dan kemungkaran lainnya. “Oleh karenanya, perubahan itu arahnya jelas, clear jika menggunakan kaidah agama,” yakinnya.
 
Ia heran kalau ada yang menentang perubahan. “Kalau mungkar, masa dipertahankan? Kalau mengarah ke makruf, kenapa tidak suka?” tanyanya retoris.
 
Sebenarnya, urai UIY, tidak ada manusia yang tidak menginginkan kebaikan atau rahmat. “Persoalannya, bagaimana mewujudkannya? Untuk itulah Islam diturunkan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan, baik dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, maupun negara,” ungkapnya.
 
Yang pasti, tuturnya, ketika kita menjalani kehidupan ini, sesungguhnya kita sedang menjalani sebuah misi, yakni ibadah yang intinya ketakwaan kepada Allah Swt.
 
 “Dengan kita menjalani kehidupan sesuai ketentuan Allah melalui penerapan syariat, maka misi ibadah itu bisa terwujud nyata. Oleh karenanya, seluruh sendi kehidupan, baik individu, keluarga, masyarakat, dan negara itu bernilai ibadah,” jelasnya.
 
Ia mempertanyakan, kalau sekarang di mana nilai ibadahnya? “Ekonominya menggunakan kapitalisme, budayanya berprinsip western yang hedonistik, lalu tatanan kehidupannya sekularistik, maka tidak ada nilai ibadahnya. Ibadah kita tereduksi hanya sebatas salat, membayar zakat, umrah, dan hal-hal yang bersifat ubudiyah belaka. Tidak lebih daripada itu. Ini kan kerugian besar,” sesalnya.
 
Untuk itulah, ia menasihati, perlu penjelasan dan pendekatan terus menerus agar umat sampai pada pengertian yang benar, yakni dengan dakwah, untuk meluruskan pemahaman yang keliru.
 
“Bagaimana bisa ia muslim, tetapi membenci Islam? Pasti ada yang salah. Ia lapar, tapi tidak suka pada makanan. Ia sakit, tapi tidak suka pada obat atau dokter, kan keliru. Begitu juga ini hari, sesungguhnya kita memerlukan obat, yaitu tatanan kehidupan yang baik yang datang dari Zat yang Maha Baik. Itulah Islam,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun.
 

Senin, 13 Maret 2023

Kebakaran Depo Plumpang, Potret Abainya Negara terhadap Keselamatan Rakyat

Tinta Media - Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang Jumat malam, 3 Maret lalu menyisakan duka. Sedikitnya 17 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka bakar dalam insiden ini, sedangkan ratusan lainnya mengungsi akibat rumah mereka terbakar habis (bbc.com).

Menurut pengakuan salah satu korban selamat dalam insiden tersebut, sebelumnya telah tercium bau gas yang sangat menyengat hingga tampak adanya asap putih menyerupai kabut. Tak lama terjadi ledakan dahsyat yang melahap perumahan warga. Korban jiwa yang cukup banyak, menurutnya, diakibatkan tubuh warga yang telah terselimuti gas terlebih dahulu, sehingga begitu api menjalar akan mengejar asap gas yang telah tertiup angin menuju pemukiman warga dan langsung membakar tubuh dan rumah warga yang terselimuti kabut gas tersebut.

Peristiwa kebakaran ini bukan pertama kalinya, sebelumnya pada tahun 2009 telah terjadi kebakaran serupa di depo 24 yang menampung 5.000 kiloliter BBM jenis premium. Bahkan saat itu  wapres Jusuf Kalla  sudah mengingatkan agar kawasan tersebut bebas pemukiman guna meminimalisir jumlah korban. Pertamina harus segera melakukan pembebasan lahan agar kawasan sekitar Pertamina bebas pemukiman penduduk. Sehingga, jika terjadi musibah semacam ini tidak akan banyak memakan korban (kumparan .com).

Mirisnya, penduduk yang menjadi korban tidak hanya yang ada di area pemukiman liar (tanpa surat izin). Namun juga kawasan yang mereka memiliki bukti resmi Surat Hak Guna Bangunan. Artinya keberadaan penduduk di wilayah tersebut adalah sesuatu yang dilegalkan secara hukum dan diketahui oleh pengurus wilayah setempat baik RT maupun RW.

Objek vital negara semacam Pertamina, PLN ataupun yang lainnya seharusnya memiliki zona penyangga (buffer zone) yang cukup lebar dengan pemukiman rakyat. Tujuannya agar tidak terjadi bahaya pada masyarakat manakala terjadi kecelakaan yang tak diinginkan semacam ini. Menurut pengakuan warga korban kebakaran ini, sekitar tahun 1990an kawasan tersebut masih kosong, namun  setelah tahun 2000an pembangunan pemukiman warga makin pesat hingga menjadi pemukiman padat penduduk seperti saat ini.

Massifnya pembangunan pemukiman di zona penyangga lengkap dengan pengaturan kependudukan seperti RT RW dan pemberian Sertifikat Hak Guna Bangunan menunjukkan abainya peran pemerintah dalam menjaga keselamatan rakyat. Pasalnya, negaralah yang seharusnya memiliki standarisasi keamanan terhadap pengelolaan aset-aset vital negara sekaligus bisa melindungi masyarakat dari bahaya yang mengancam jiwa. Negara dengan pengaturannya bisa membuat peraturan jelas dan tegas agar rakyat terhindar dari musibah.

Di sisi lain, padatnya kawasan Ibukota merupakan dampak timpangnya pembangunan di berbagai wilayah negeri ini. Silaunya mereka dengan kehidupan metropolis, berikut harapan mendapat lapangan pekerjaan yang lebih layak membuat mereka berbondong-bondong mendatangi Ibukota. Akibatnya lahan hunian makin sempit, belum lagi kemiskinan dan kesulitan hidup memaksa mereka untuk tinggal ala kadarnya di tempat yang beresiko bahaya tinggi semacam bantalan rel kereta api, bantaran sungai, hingga kawasan buffer obyek vital negara. Akibatnya, jika terjadi musibah semacam ini pastilah rakyat yang kembali menjadi korban.

Dalam Islam, keselamatan rakyat adalah hal utama. Sedangkan penguasa adalah pihak yang diberi tanggung jawab untuk menjaga keselamatan rakyat. Maka penguasa akan tepat dan teliti dalam merencanakan penataan wilayah dan peruntukannya. Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

"Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus." (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Juga dalam sabda NabiNya:

“Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibanding terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. An Nasai dan Turmudzi).

Negara dalam Islam akan memperhatikan dan menata wilayah untuk pemukiman warga, dengan berbagai kebijakan. Prinsip pelayanan terhadap kebutuhan rakyat ini akan dilakukan dengan 3 prinsip, yaitu aturan yang sederhana, cepat dalam pelayanan dan dilakukan oleh orang-orang yang kapabel di bidangnya. Ditambah dengan pengaturan ekonomi Islam tentang kepemilikan barang. 

Barang tambang disini merupakan barang kepemilikan umum, sehingga industri yang mengelolanya juga masuk dalam kategori kepemilikan umum. Hasil dari pengelolaan kepemilikan umum ini salah satunya bisa digunakan untuk membangun fasilitas umum yang diperlukan oleh masyarakat semisal jalan raya, rumah sakit dan fasilitas publik lainnya.

Dalam membangun pemukiman warga, selain memperhatikan keindahan bangunan juga memperhatikan aspek sanitasi atau kebersihan lingkungan, kenyamanan dan keamanannya. Tersedianya ruang terbuka untuk sirkulasi udara yang baik, wilayah pembangunan yang aman dari banjir juga kualitas bangunan yang tahan goncangan. Gambaran arsitektur peninggalan Islam tersebut  masih tampak keindahan dan kekuatannya dalam pusat-pusat kota peradapan Islam semacam Granada, Baghdad dan Andalusia  dengan istana Al Hambranya.

Sistem tata kelola pemukiman rakyat ini hanyalah salah satu mekanisme syariat Islam terhadap berbagai permasalahan umat. Maka untuk menerapkannya hanya bisa terwujud  dengan penerapan sistem Islam secara kaffah dalam kehidupan bermasyarakat.

Wallahu a’lam

Oleh : Desi Dwi A

Sahabat Tinta Media 

Sabtu, 05 November 2022

Temukan Energi Para Pemenang!

Tinta Media - Sobat. Jadikan Motivasi diri sebagai bahan bakarmu, Percaya diri sebagai gas penggerakmu, Tahu diri sebagai rem kendalimu. Energi kemenangan yang paling mendasar adalah dasar keimanan adalah hati yang cerdas, asas keihklasan adalah nurani yang jernih. Fondasi semangat adalah perasaan yang menggelora. Pijakan amal adalah kemauan yang kuat. Dan itu tidak terdapat kecuali dalam diri Pemuda.

Sobat. kita terhormat kalau energi spiritual tetap melekat. Energi yang membuat kita memiliki harga diri, perasaan bermartabat, tidak rela bertekuk lutut di depan nafsu, enggan berselingkuh dengan maksiat, menolak bersekongkol dalam tindaan jahat, apalagi tunduk pada bisikan syetan yang kadang tampil sebagai juru nasehat.

Sobat. Spirituallitas melahirkan kreativitas. Semangat memperthankan harga diri akan melahirkan ide besar sehingga percaya diri menemukan solusi. Berkhusnuzhon Thinking. Kemenangan hadir bila bersungguh-sungguh dalam menapaki, mendisiplinkan diri dengan hati-hati, Taat dan menjauhi maksiat.

Sobat. Teruslah menebar kebaikan. Kebaikan akan membuat ringan tanpa beban, menjadi cahaya yang menguatkan. Hasan al-Bashri mengatakan, “ Kebaikan adalah cahaya di dalam hati dan kekuatan di badan. Keburukan merupakan kegelapan di dalam hati dan kelemahan di badan.”

Sobat. Bismillah. Kita menang bersama Iman yang melahirkan keyakinan akan balasan dari Allah. Sekecil apa pun amal pasti dicatat dalam file akbar yang akan digelar di padang mahsyar. Jangan gusar bro melihat pecundang. Yakinlah dan Engkaulah yang paling unggul bila kau beriman dan beramal sholeh.  
لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٖ  
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. ( QS at-Tiin :4-6 )

Sobat. Setelah bersumpah dengan buah-buahan yang bermanfaat atau tempat-tempat yang mulia itu, Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik. Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, dan tangannya juga bebas bergerak untuk merealisasikan ilmunya itu, sehingga melahirkan teknologi. Bentuk manusia adalah yang paling indah dari semua makhluk-Nya. Dari segi psikis, hanya manusia yang memiliki pikiran dan perasaan yang sempurna. Dan lebih-lebih lagi, hanya manusia yang beragama. Banyak lagi keistimewaan manusia dari segi fisik dan psikis itu yang tidak mungkin diuraikan di sini.

Penegasan Allah bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik itu mengandung arti bahwa fisik dan psikis manusia itu perlu dipelihara dan ditumbuhkembangkan. Fisik manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya gizi yang cukup dan menjaga kesehatannya. Dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya agama dan pendidikan yang baik. Bila fisik dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan, maka manusia akan dapat memberikan kemanfaatan yang besar kepada alam ini. Dengan demikianlah ia akan menjadi makhluk termulia.

Sobat. Manusia yang paling baik dan sempurna kejadiannya itu akan menjadi tidak berguna bila tidak dijaga pertumbuhannya dan tidak dipelihara kesehatannya. Manusia yang paling sempurna rohaninya itu akan menjadi jahat dan merusak di muka bumi ini bila tidak diberi agama dan pendidikan yang baik. Manusia yang lemah akan menjadi beban, dan manusia yang jahat akan merusak masyarakatnya. Akhirnya di akhirat ia akan masuk neraka. Dengan demikian, manusia itu akan menjadi makhluk terhina.

Sobat. Yang terhindar dari kehinaan itu adalah orang-orang yang beriman dan berbuat baik. Dengan demikian, tolok ukur kemuliaan adalah iman dan perbuatan baik itu. Hal itu karena iman berarti mengakui adanya Allah dan nilai-nilai yang diajarkan-Nya. Pengakuan itu akan menjadi jalan hidup atau akidahnya, dan karena telah menjadi akidahnya, maka nilai-nilai itu akan dilaksanakannya dengan sepenuh hatinya. Karena nilai-nilai yang diajarkan Allah seluruhnya baik, maka manusia yang melaksanakannya akan menjadi manusia baik pula. Semakin tinggi akidah seseorang semakin baik perbuatannya, sehingga ia akan menjadi manusia terbaik dan termulia. 

Manusia yang memiliki sikap hidup yang didasarkan atas iman dan perbuatan baik itu akan memperoleh balasan dari Allah tanpa putus-putusnya. Iman dan perbuatan baiknya itu akan berbuah di dunia, berupa kesentosaan hidup baginya dan bagi masyarakatnya, dan kebahagiaan hidup di akhirat di dalam surga.

Sobat. yakin rela mati untuk kehidupan sejati. Karena yakin, sepenuh energi kalau beramal. Tak Takut mati. “ Carilah kematian, niscaya kan kau temukan kehidupan.” Infaq harta kekayaan melimpah. Sedekah ilmu royalti pahala terus memburu. Infaq waktu membuat hidup maju. Berani hadapi tantangan seberani musuh mencintai kemewahan. Khalid bin Walid berkata, “ Kami akan datang kepada kalian dengan orang-orang yang mencintai kematian sebagaimana kalian sangat mencintai kehidupan.” 
Begitulah , Iman adalah spirit pembangkit agar prestasi melejit.

Sobat. Salah satu teknik untuk menggambarkan goals Anda secara detail gunakan kekuatan yang terkandung dalam pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda ingin berangkat ke tanah suci. Maka Pantaskanlah diri Anda dengan Pantaskan Ilmu, pantaskan Uangnya, Pantaskan pahalanya.

Sobat. Pantaskan ilmunya, dengan membaca buku-buku tentang umrah dan haji, tanyai orang-orang yang sudah pernah pergi ke sana minta didoakan. Minta brosur dan keterangan di biro perjalanan dan instansi terkait. Serta ikuti manasik.

Sobat. Pantaskan uangnya. Buka rekening khusus untuk Haji dan Umrah walaupun Cuma 500 ribu dan rutinkan menabung tiap bulan, walaupun Cuma 100 ribu. Kemudian Pantaskan pahalanya. Islam mengajarkan, “ Siapa yang sholat shubuh berjamaah,lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga materi terbit, lalu sholat dua rokaat ( dhuha ), maka baginya seperti pahala haji dan Umrah.
Sobat. Selanjutnya lakukan amalan menggedor pintu langit, penuhi dengan tawakal kepada Allah SWT ; pasrah sepasrahnya hanya kepada Allah, doa sekenceng-kencengnya hanya kepada Allah dan Ikhtiar sekuat-kuatnya hanya semata mencari ridho Allah SWT. 

Maka seterusnya, biarlah Yang Maha Kuasa yang mencukupkan dan mengijabah doa kita.
Sobat. Kunci kesuksesan Anda dibangun dari tujuan-tujuan yang kuat agar Anda dapat mencapainya. Tanpa tujuan yang jelas, Anda tidak akan mencapai sesuatu yang berarti. Goals anda harus paralel dengan keyakinan Anda. Goals yang jelas, spesifik, terarah merupakan inspirator yang kuat agar Anda mampu meraih kesuksesan yang berarti.

Sobat. Ingatlah selalu bahwa jembatan yang menghubungkan goals Anda dan pencapaiannya tidak lain tidak bukan adalah DISIPLIN, KOMITMEN, dan TINDAKAN yang terus-menerus hingga tercapainya goals Anda.

Sobat. Temukan energi diri. Prestasi membuat kita lebih percaya diri. Mulailah dari kekuatan kita, mulailah dari yang kita punya; ide,gagasan, motivasi dan keyakinan. Gali pengalaman yang paling berkesan, khas dan membekas. Temukan keunikan dirimu. Manfaatkan apa yang ada, sesederhana apapun.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( DR.Nasrul Syarif H, M.Si. Penulis buku Gizi Spiritual. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Dewan Pembina PP Al-Amri Leces Probolinggo Jawa Timur )

Kamis, 06 Oktober 2022

UIY Ungkap Penyebab Krisis Energi di Eropa

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan, penyebab krisis energi di Eropa karena ketergantungan Eropa terhadap energi, terutama gas dari Rusia, sangat tinggi.
 
 “Ketergantungan Eropa Barat termasuk Inggris terkait energi, dalam hal ini gas, dari Rusia memang sangat tinggi. Ada yang 40 persen, ada 50 persen, bahkan ada yang lebih,” ungkapnya di acara Fokus UIY Official: Krisis Energi, Awal Kehancuran Eropa, Ahad (2/10/2022) melalui kanal Youtube UIY Official.
 
Menurut UIY, hal ini jelas memukul ekonomi masyarakat di Eropa Barat termasuk Inggris. “Apalagi ini menjelang musim dingin. Kebutuhan energi untuk pemanas ruangan itu sangat vital. Ada sebagian masyarakat lebih memilih mengurangi makan dari tiga kali menjadi dua kali, dari dua kali menjadi sekali ketimbang dia memangkas kebutuhan energi,” tambahnya.
 
Termasuk anak-anak di beberapa tempat di Inggris itu, kata UIY,  mereka makan karet penghapus karena tidak ada lagi makanan dari rumah.
 
 “Ini enam bulan saja (dampak perang) itu sudah kayak begini. Ini mendekati bulan Oktober, November, Desember itu puncak musim dingin, itu saya kira sangat menderita itu,” ucapnya.
 
Padahal, sambung UIY,  Rusia  tidak menyetop seluruh produksi gasnya, hanya menurunkan sampai level kira-kira 20 persen itu saja dampaknya sudah luar biasa.
 
Berdampak Buruk
 
Terkait krisis energi di Eropa ini UIY mengatakan cepat atau lambat akan berdampak buruk bagi Indonesia. “Kalau krisis terus berlanjut, daya beli masyarakat di sana bisa dipastikan akan turun. Yang berarti volume impor dari Indonesia juga turun. Dampaknya, ekspor Indonesia ke sana tentunya bakal berkurang,” prediksinya.
 
Dalam jangka panjang, menurutnya, hal itu akan mengurangi pendapatan negara dari sektor pajak ekspor. “In the long run, pasti akan berpengaruh,” tandasnya.
 
Meski belum mengetahui seberapa besar volumenya, ia menilai, hal demikian yang pernah diingatkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa di tahun 2023, dampak dimaksud akan sampai ke Indonesia.
“Sementara untuk saat ini, perang  tersebut  memang masih memberikan keuntungan bagi Indonesia. Pasalnya, komoditas batu bara dan crude palm oil (CPO/minyak sawit), salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia masih laris di pasar Eropa,”
 
Ditambah adanya penaikan harga dari komoditas tersebut, nilai UIY,  perang Ukraina-Rusia ini telah memberikan keuntungan pada Indonesia karena ada kenaikan harga pada komoditas dalam hal ini batu bara dan CPO,” ungkapnya.
 
Pelajaran  
 
Krisis energi ini, menurut UIY, bisa menjadi pelajaran bagi dunia Islam. Menurutnya, potensi energi yang ada di negeri-negeri Muslim harusnya di bawah pengelolaan negara.
 
“Islam  telah memberikan pemahaman mengenai energi termasuk dalam hal pengelolaan minyak bumi, gas, batu bara, dan lainnya yang ternyata masuk dalam kategori milkiyah ‘ammah, atau kepemilikan umum,” jelasnya.
 
UIY pun membacakan sebuah hadis:
“Ibnu al-Mutawakkil bin Abdi al-Madan berkata, dari Abyadh bin Hamal, bahwa dia pernah datang menemui Rasulullah SAW dan meminta diberi tambang garam —Ibnu al-Mutawakkil berkata— yang ada di Ma’rib. Lalu Rasul SAW memberikan tambang itu kepada Abyadh. Ketika Abyadh pergi, salah seorang laki-laki dari majelis berkata, ‘Apakah Anda tahu apa yang Anda berikan kepada dia? Tidak lain Anda memberi dia air yang terus mengalir.’ Dia (Ibnu al-Mutawakkil) berkata: Lalu beliau menarik kembali tambang itu dari dia (Abyadh bin Hamal)” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Hibban, al-Baihaqi dan ath-Thabarani. Redaksi menurut Abu Dawud).
 
“Itu dijadikan sebagai dasar untuk menunjukkan bahwa barang  tambang yang sangat banyak jumlahnya itu, itu tidak boleh dikuasai oleh individu,” kata UIY menjelaskan makna hadis tersebut.
 
Sedangkan secara data, ungkapnya, negeri-negeri Muslim merupakan wilayah yang dikaruniai Allah SWT dengan sumber daya alam yang luar biasa besar.
 
Minyak bumi misalnya, menurut UIY, 60-70 persen ada di dunia Islam. “Kalau gas, wilayah Rusia itu paling banyak. Tetapi dunia Islam juga bukan tidak punya, tetap saja juga cukup tinggi,” bebernya.
 
Belum termasuk batu bara yang secara peringkat, Indonesia termasuk produsen nomor tiga di dunia setelah Cina dan India. “Hanya kan Cina dan India itu konsumsinya juga besar. Karena itu dia tidak termasuk negara eksportir batu bara. Dia impor batu bara malahan,” ujarnya.
 
Maka itu, ia kembali menuturkan, betapa semua potensi sumber daya alam harus dipastikan dikuasai oleh negara dalam arti sebenarnya, untuk digunakan kesejahteraan dan kebaikan seluruh rakyatnya.
 
Dengan demikian, negara bisa memainkan politik pengelolaan energi. “Negara bisa mempunyai strategi jangka pendek, jangka panjang, termasuk juga strategi menghadapi krisis seperti ini hari, misalnya krisis energi di Eropa,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
 
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                
 

Sabtu, 03 September 2022

Rencana Kenaikan BBM 30%, AK: Beban Rakyat Sudah Berat Jangan Ditambah

Tinta Media - Merespon usulan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto  yang mengusulkan kenaikan harga BBM Pertalite sebesar 30% menjadi Rp 10.000 per liter, Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin (AK) mengatakan beban rakyat sudah berat, jangan ditambah lagi dengan kenaikan BBM.
 
“Lah, ini DPR sudah bertanya belum kepada rakyat?  Kalau suara rakyat, jangankan 30 %, 1 % pun rakyat ogah BBM dinaikkan. Beban rakyat sudah berat, jangan ditambah lagi dengan kenaikan BBM jenis Pertalite dan Solar,” ungkapnya kepada Tinta Media, Jumat (2/9/2022)
 
Dalih DPR, lanjut AK, harga keekonomian Pertalite bisa mencapai Rp 17.000 per liter saat ini. “Enggak sekalian saja, harga keekonomian per liter Rp 30.000, disamakan dengan Singapura. Agar sejalan dengan curhatan Jokowi,” tukasnya.
 
AK tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat DPR menyetujui kenaikan BBM, bahkan menyebut angka 30%. “Bukannya menolak, dan memberikan alternatif solusi, ini DPR seperti tukang stempel, hanya menjadi alat legitimasi eksekutif,” kritiknya.
 
Jangan hanya berbusa bicara asumsi harga minyak sudah naik dari US$ 65 per barel menjadi US$ 100 per barel, lanjut AK, sebab, saat pandemi harga minyak dunia jatuh dibawah US$ 20 per barel, DPR tidak pernah bersuara menuntut penurunan harga BBM.
 
Wakil Rakyat?
 
Kata AK, kalau alasan kenaikan harga BBM tak terelakan karena subsidi akan membebani negara, membebani APBN, pertanyaannya, DPR itu wakil rakyat atau wakil pemerintah? “Harusnya DPR memikirkan beban rakyat, APBN biar diurus pemerintah,” sarannya.
 
AK juga mempertanyakan, kenapa logika APBN hanya dibaca atas kenaikan harga minyak dunia yang diklaim membebani APBN? Kenapa tidak membahas sejumlah komoditi lain yang justru menyumbang porsi penerimaan APBN, seperti komiditi batubara, nikel, sawit, dll. Saat dunia kesulitan, Indonesia mendapat berkah dari kenaikan komoditi ini.

“Misalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dilaporkan ikut menikmati kenaikan harga komoditas pertambangan. Setoran pajak dari sektor ini melonjak, naik paling tinggi di antara sektor-sektor lainnya,” bebernya memberikan contoh.
 
Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati, lanjutnya, melaporkan penerimaan pajak dari sektor pertambangan pada Januari-Oktober 2021 tumbuh 43,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Oktober 2020, setoran pajak dari sektor ini anjlok 43,9%.
 
"Kinerja sektor pertambangan didorong oleh permintaan global dan meningkatnya harga komoditas tambang,"  ucap AK menirukan kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode November 2021, Kamis (25/11/2021).
 
AK melanjutkan memaparkan fakta. Di bawah pertambangan, sektor perdagangan mengalami pertumbuhan tertinggi kedua yakni 25%. Tahun 2020, penerimaan pajak dari sektor ini sempat ambles 20%. Kemudian ada sektor industri pengolahan yang setoran pajaknya naik 14,6%. Jauh membaik ketimbang tahun 2021 yang -18,1%.
 
“Apakah angka-angka ini tidak dibaca oleh DPR? Apakah, mata DPR hanya melotot pada kenaikan harga BBM, tapi tutup mata pada kenaikan komoditi terutama sektor pertambangan yang menyumbang pemasukan APBN tinggi?” tanyanya mengkritik.
 
Bubarkan 
 
AK mengatakan, kalau DPR kerjanya cuma mengaminkan rencana eksekutif, lebih baik DPR dibubarkan. “Kalau DPR hanya mampu manggut-manggut atas rencana kenaikan BBM, jangan mengatasnamakan mewakili rakyat, karena rakyat, ogah BBM naik,” tambahnya.
 
Lagi pula, menurutnya, sejumlah penghematan bisa dilakukan, dari menunda proyek infrastruktur unfaedah.
 
“Tunda IKN, tunda kereta cepat, periksa kebocoran alokasi subsidi energi, maksimalisasi sektor komoditi untuk menutup defisit APBN, dan masih banyak lagi. Masak rakyat memilih dan menggaji DPR hanya untuk ikut menambah derita rakyat?” saran dan kritiknya  memungkasi penuturan.[] Irianti Aminatun
 
 
 
 

BU SRI MULYANI DAN BU NICKE WIDYAWATI, BERAPA BIAYA PRODUKSI PERTALITE PER LITER? JANGAN ASUMSIKAN SUBSIDI BERDASARKAN SELISIH HARGA JUAL DI PASARAN!

Tinta Media - Seorang pedagang kredit panci membeli panci dengan harga Rp10.000,00. Harga panci tersebut di Pasaran dijual Rp16.000,00.

Suatu ketika, tukang panci itu berkata pada pembeli :

"Bu, beli saja panci ini Rp12.000,00. Itu harga panci di pasaran Rp16.000,00. Khusus buat ibu, saya beri subsidi Rp4000,00 sehingga ibu cukup hanya membayar Rp12.000,00".

Pertanyaannya :

1. Apakah benar tukang kredit Panci tersebut telah memberikan subsidi Rp4000,00 kepada pembeli ?

2. Apakah tukang kredit panci itu rugi, menjual panci Rp14.000,00 padahal modalnya hanya Rp10.000,00 ? 

Penulis kira, logika subsidi yang dijelaskan oleh Sri Mulyani adalah logika subsidi tukang panci. Subsidi semestinya baru benar, jika diberikan untuk menambal biaya pokok produksi (modal) BBM, bukan dari selisih harga pasar atau hilangnya potensi keuntungan yang lebih besar.

Sri Mulyani mengatakan :

"Untuk Pertalite juga sama, harga di masyarakat itu Rp7.650 per liter, kalau sekarang ICP di USD105 dan kurs nilai tukar Rupiahnya di Rp14.700 per USD, maka harga Pertalite harusnya di Rp14.450 per liter, artinya harga Pertalite sekarang ini adalah 53% rakyat yang mengkonsumsi dan menggunakan Pertalite setiap liternya mendapatkan subsidi Rp6.800,"

Pertanyaannya Buat Bu Sri Mulyani :

1. Bukankah, penjelasan itu sama dengan logika subsidi tukang kredit panci ?

2. Kenapa harga BBM harus distandarkan dengan ICP ? Bukankah, BBM yang dijual pertamina ada yang dari hasil ngebor sendiri di bumi Indonesia ? Kenapa harganya harus ikut standar minyak dunia ?

3. Kalau semua bahan baku BBM kita import, masih oke lah mengacu pada standard ICP dunia. Lah ini ada bahan baku gratisan, dari bumi indonesia, cuma mengganti biaya lifting dan penyulingan. Kenapa harganya ikut harga minyak dunia ?

Memang benar, BBM yang dikonsumsi di Indonesia bukan semua hasil nambang di bumi Indonesia. Sekitar 26% import, 74% nya dari minyak mentah Indonesia.

Pertanyaannya kepada Ibu Menteri Keuangan dan Direktur Pertamina, berapa sesungguhnya buaya produksi pertalite per liter dengan bahan baku murni dari lifting nasional ? berapa biaya produksi pertalite per liter dengan bahan baku yang seluruhnya berasal dari import ? berapa biaya produksi pertalite per liter dengan bahan baku 74 % pasokan dalam negeri dan 26 % pasokan import ? dari 74 % pasokan nasional, berapa yang mampu diproduksi mandiri oleh pertamina ?

Kalau biaya produksi pertalite per liter terdefinisikan, maka baru diketahui subsidi realnya berapa. Selama ini, subsidi dihitung secara asumtif oleh pemerintah dari selisih harga jual Pertamina dengan harga pesaing di pasaran. Ini tidak adil, zalim kepada rakyat !

Sementara itu, menurut Ekonom Muhammad Ishaq Razaq (Peneliti dari Center Of Reform On Economics/CORE), jika bahan baku murni produksi nasional (100% dari lifting Pertamina), maka harga BBM Pertalite per liter Rp3.118,00. Jika bahan baku semua import (100% harga internasional), maka harga BBM Pertalite per liter Rp14.248,00. 

Jika bahan baku 26 % import, sisanya produk nasional (tanpa import pertalite), maka harga BBM Pertalite per liter Rp6.483,00. Jika bahan baku 26 % import, sisanya produk nasional (ditambah import pertalite 30 %), maka harga BBM Pertalite per liter Rp8.798,00.

Harga itu sudah termasuk keuntungan pertamina, pajak-pajak, biaya penyimpanan dan distribusi, dengan asumsi harga minyak mentah USS 100 per barel dan kurs 1 US$ sebesar Rp14.800,00.

Apalagi kalau hanya dihitung biaya pokok tanpa keuntungan. Harganya akan jauh lebih murah lagi.

Sekarang rakyat bertanya kepada Bu Sri dan Bu Nicke, berapa harga pertalite sesungguhnya ? berapa biaya produksi pertalite per liter secara real ? Jangan bohongi rakyat dengan narasi 'harga keekonomian', karena faktanya bahan baku pertalite tidak semuanya import. Bumi Indonesia juga menghasilkan minyak.

Masak minyak milik sendiri mau dijual dengan harga minyak internasional ? [].

Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

.
Follow Us Ahmad Khozinudin Channel
https://heylink.me/AK_Channel/

Jumat, 02 September 2022

DPR SETUJU BBM NAIK 30 %, INI SUARA WAKIL RAKYAT ATAU WAKIL PENJAHAT?

Tinta Media - Namanya Dewan Perwakilan Rakyat, semestinya aspirasinya mewakili rakyat. Lain soal, kalau Dewan Perwakilan Penjahat, ya silahkan menampung dan menyuarakan aspirasi penjahat.

Namun faktanya kenaikan harga BBB yang dikeluarkan pemerintah disetujui DPR. Bila pemerintah benar-benar ingin menaikkan harga BBM subsidi, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengusulkan kenaikan harga BBM Pertalite sebesar 30% menjadi Rp 10.000 per liter.

Lah, ini DPR sudah bertanya belum kepada rakyat ? Kalau suara rakyat, jangankan 30 %, 1 % pun rakyat ogah BBM dinaikan. Beban rakyat sudah berat, jangan ditambah lagi dengan kenaikan BBM jenis Pertalite dan Solar.

Dalih DPR, harga keekonomian Pertalite bisa mencapai Rp 17.000 per liter saat ini. Ga sekalian saja, harga keekonomian (baca : harga untung beliung) per liter Rp 30.000, disamakan dengan Singapura. Agar sejalan dengan curhatan Jokowi.

Enak saja DPR menyetujui kenaikan BBM, bahkan menyebut angka 30 %. Bukannya menolak, dan memberikan alternatif solusi, ini DPR seperti tukang stempel, hanya menjadi alat legitimasi eksekutif.

Jangan hanya berbusa bicara asumsi harga minyak sudah naik dari US$ 65 per barel menjadi US$ 100 per barel. Sebab, saat pandemi harga minyak dunia jatuh dibawah US$ 20 per barel, DPR tidak pernah bersuara menuntut penurunan harga BBM ?

Kalau alasan kenaikan harga BBM tak terelakan, karena subsidi akan membebani negara, membebani APBN. Pertanyaannya, DPR itu wakil rakyat atau wakil pemerintah ? Harusnya DPR memikirkan beban rakyat, APBN biar diurus pemerintah.

Lagipula, kenapa logika APBN hanya dibaca atas kenaikan harga minyak dunia yang diklaim membebani APBN? Kenapa tidak membahas sejumlah komoditi lain yang justru menyumbang porsi penerimaan APBN, seperti komiditi Batubara, Nikel, Sawit, dll. Saat dunia kesulitan, Indonesia mendapat berkah dari kenaikan komoditi ini.

Misalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dilaporkan ikut menikmati kenaikan harga komoditas pertambangan. Setoran pajak dari sektor ini melonjak, naik paling tinggi di antara sektor-sektor lainnya.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, melaporkan penerimaan pajak dari sektor pertambangan pada Januari-Oktober 2021 tumbuh 43,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Oktober 2020, setoran pajak dari sektor ini anjlok 43,9%.

"Kinerja sektor pertambangan didorong oleh permintaan global dan meningkatnya harga komoditas tambang," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode November 2021, Kamis (25/11/2021).

Di bawah pertambangan, sektor perdagangan mengalami pertumbuhan tertinggi kedua yakni 25%. Tahun 2020, penerimaan pajak dari sektor ini sempat ambles 20%.

Kemudian ada sektor industri pengolahan yang setoran pajaknya naik 14,6%. Jauh membaik ketimbang tahun 2021 yang -18,1%.

Apakah angka-angka ini tidak dibaca oleh DPR ? Apakah, mata DPR hanya melotot pada kenaikan harga BBM, tapi tutup mata pada kenaikan komoditi terutama sektor pertambangan yang menyumbang pemasukan APBN tinggi ?

Kalau DPR kerjanya cuma mengaminkan rencana eksekutif, lebih baik DPR dibubarkan. Kalau DPR hanya mampu manggut-manggut atas rencana kenaikan BBM, jangan mengatasnamakan mewakili rakyat. Karena rakyat, ogah BBM naik.

Lagipula, sejumlah penghematan bisa dilakukan. Dari menunda proyek infrastruktur unfaedah, tunda IKN, tunda kereta cepat, periksa kebocoran alokasi subsidi energi, maksimalisasi sektor komoditi untuk menutup defisit APBN, dan masih banyak lagi. Masak rakyat memilih dan menggaji DPR hanya untuk ikut menambah derita rakyat ? [].

Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

https://heylink.me/AK_Channel/

Minggu, 24 Juli 2022

Amalan Menarik Energi Dahsyat di Haramain

Tinta Media - Sobat. Baitullah merupakan sumber energy  terdahsyat  di muka  bumi ini. Setelah Anda mengetahui dan meyakini sumber kekuatan energy dahsyat itu, maka hal yang terpenting bagi kita adalah bagaimana caranya kita menggunakan  dan menyerap  energi luar biasa itu menjadi sebuah magnet rezeki  bagi kita.

Sobat. Ada beberapa amalan yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW untuk menarik magnet rezeki Baitullah ini, diantaranya :

• Menunaikan Umrah dan Haji. Rasulullah SAW bersabda, “Ikutkanlah Umrah kepada Haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi hajin yang mabrur kecuali surga.” (HR. An-nasai )

• Memperbanyak Thawaf  di Baitullah. Karena di Baitullah ada pusat energy yang  akan membiaskan energy dahsyatnya kepada orang-orang yang thawaf  di sekitarnya.

• Memperbanyak Sholat terlebih di masjidil haram dan Masjid Nabawi. Dari beberapa sumber hadits Rasulullah SAW bersabda,” Sholat di masjidku lebih utama 1000 kali sholat dibandingkan sholat di masjid  yang lain keculai Masjidilharam. Dan Sholat di Masjidilharam lebih utama 100.000 kali lipat dibandingkan  sholat di masjid  yang lain.”

• Memperbanyak membaca doa Nabi Ibrahim AS, sewaktu beliau membangun Kakbah, beliau membaca doa yang diabadikan dalam QS Al-Baqarah 127-128 :

وَإِذۡ يَرۡفَعُ إِبۡرَٰهِۧمُ ٱلۡقَوَاعِدَ مِنَ ٱلۡبَيۡتِ وَإِسۡمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ رَبَّنَا وَٱجۡعَلۡنَا مُسۡلِمَيۡنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةٗ مُّسۡلِمَةٗ لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبۡ عَلَيۡنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ 

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” ( QS. Al-Baqarah (2) : 127-128 ).

Sobat. Orang-orang Arab diingatkan bahwa yang membangun Baitullah itu adalah nenek moyang mereka yang bernama Ibrahim dan putranya Ismail. Ibrahim adalah nenek moyang orang-orang Arab melalui putranya Ismail. Sedangkan orang Israil melalui putranya Ishak. Seluruh orang Arab mengikuti agama Ibrahim.

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa yang membangun Baitullah ialah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Tujuannya adalah untuk beribadah kepada Allah bukan untuk yang lain, sebagai peringatan bagi dirinya, yang akan diingat-ingat oleh anak cucunya di kemudian hari. Bahan-bahan untuk membangun Ka'bah itu adalah benda-benda biasa sama dengan benda-benda yang lain, dan bukan benda yang sengaja diturunkan Allah dari langit. Semua riwayat yang menerangkan Ka'bah secara berlebih-lebihan, adalah riwayat yang tidak benar, diduga berasal dari Isra'i1iyat. ) Mengenai al-hajar al-Aswad ) 'Umar bin al-Khatthab r.a. berkata pada waktu ia telah menciumnya:

"Dari Umar semoga Allah meridainya, bahwa dia telah mencium Hajarul Aswad dan berkata: "Sesungguhnya aku telah mengetahui bahwa engkau batu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak pula memberi manfaat. Kalau aku tidak melihat Rasulullah saw mencium engkau, tentu aku tidak akan mencium engkau." (Muttafaq 'Alaih)

Menurut riwayat ad-Daraqutni, Rasulullah saw pernah menyatakan sebelum mencium Hajar Aswad bahwa itu adalah batu biasa. Demikian pula halnya Abu Bakar r.a., dan sahabat-sahabat yang lain. Dari riwayat-riwayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Hajar Aswad adalah batu biasa saja. Perintah menciumnya berhubungan dengan ibadah, seperti perintah salat menghadap ke Ka'bah, perintah melempar jamrah di waktu melaksanakan ibadah haji dan sebagainya. Semuanya dilaksanakan semata-mata melaksanakan perintah Allah.

Setelah Ibrahim dan Ismail selesai meletakkan fondasi Ka'bah, mereka berdua berdoa: "Terimalah dari kami", (maksudnya ialah terimalah amal kami sebagai amal yang saleh, ridailah dan berilah pahala ...) "Allah Maha Mendengar" (maksudnya: Allah Maha Mendengar doa kami), dan "Allah Maha Mengetahui" (maksudnya: Allah Maha Mengetahui niat-niat dan maksud kami membangun dan mendirikan Ka'bah ini). 

Dari ayat di atas dapat diambil hukum bahwa sunah hukumnya berdoa dan menyerahkan semua amal kita kepada Allah apabila telah selesai mengerjakannya. Dengan penyerahan itu berarti tugas seorang hamba ialah mengerjakan amal-amal yang saleh karena Allah, dan Allah-lah yang berhak menilai amal itu dan memberinya pahala sesuai dengan penilaian-Nya.

Dari ayat di atas juga dapat dimengerti bahwa Ibrahim a.s. dan putranya, Ismail a.s., berdoa kepada Allah setelah selesai mengerjakan amal yang saleh dengan niat dan maksud perbuatan itu semata-mata dilakukan dan dikerjakan karena Allah. Karena sifat dan bentuk perbuatan yang dikerjakannya itu diyakini sesuai dengan perintah Allah, maka ayah dan anak itu yakin pula bahwa amalnya itu pasti diterima Allah. Hal ini berarti bahwa segala macam doa yang dipanjatkan kepada Allah yang sifat, bentuk dan tujuannya sama dengan yang dilakukan oleh Ibrahim a.s. dengan putranya, pasti diterima Allah pula dan pasti diberi pahala yang baik dari sisi-Nya.

Pada ayat berikutnya (128) Ibrahim a.s. melanjutkan doanya, agar keturunannya menjadi umat yang tunduk dan patuh kepada Allah. 

Di dalam perkataan "Muslim" (tunduk patuh) terkandung pengertian bahwa umat yang dimaksud Ibrahim a.s. itu mempunyai sifat-sifat:

1.  Memurnikan kepercayaan hanya kepada Allah. Hati seorang Muslim hanya mempercayai bahwa yang berhak disembah dan dimohonkan pertolongan hanya Allah Yang Maha Esa. Kepercayaan ini bertolak dari kesadaran Muslim bahwa dirinya berada di bawah pengawasan dan kekuasaan Allah. Allah saja yang dapat memberi keputusan atas dirinya.

2. Semua perbuatan, kepatuhan dan ketundukan, dilakukan hanya karena dan kepada Allah saja, bukan karena menurut hawa nafsu, bukan karena ingin dipuji dan dipandang baik oleh orang, bukan karena pangkat dan jabatan, dan bukan pula karena keuntungan duniawi.
Bila kepercayaan dan ketundukan itu tidak murni kepada Allah, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung bagi mereka. Allah berfirman:
 
Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? (al-Furqan/25:43)

Allah membiarkan sesat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan mengunci mati hatinya, karena Allah mengetahui bahwa mereka tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya. Allah berfirman:
 
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? (al-Jasiyah/45:23)

Pada ayat 124 yang lalu, Ibrahim a.s. berdoa agar keturunannya dijadi-kan imam, Allah menjawab, "Keturunan Ibrahim yang zalim tidak termasuk di dalam doa itu." Karena itu pada ayat 128 ini Ibrahim a.s. mendoakan agar sebagian keluarganya dijadikan orang yang tunduk patuh kepada Allah.
Dalam hubungan ayat di atas terdapat petunjuk bahwa yang dimaksud dengan keturunannya itu ialah Ismail a.s. dan keturunannya yang akan ditinggalkan di Mekah, sedang ia sendiri kembali ke Syam. Keturunan Ismail a.s. inilah yang menghuni Mekah dan sekitarnya, termasuk Nabi Muhammad saw. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah.
 
(Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang Muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini. (al-hajj/22:78)

Ibrahim dan Ismail memohon kepada Allah agar ditunjukkan cara-cara mengerjakan segala macam ibadah dalam rangka menunaikan ibadah, tempat wuquf, tawaf, sa'i, dan sebagainya, sehingga dia dan anak cucunya dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
Di dalam ayat ini, Ibrahim a.s. memohon kepada Allah agar diterima tobatnya, padahal Ibrahim adalah seorang nabi dan rasul, demikian pula putranya. Semua nabi dan rasul dipelihara Allah dari segala macam dosa (ma'sum). Karena itu maksud dari doa Ibrahim dan putranya ialah

1. Ibrahim a.s. dan putranya Ismail a.s. memohon kepada Allah agar diampuni segala kesalahan yang tidak disengaja, yang tidak diketahui dan yang dilakukannya tanpa kehendaknya sendiri.

2. Sebagai petunjuk bagi keturunan dan pengikutnya di kemudian hari, agar selalu menyucikan diri dari segala macam dosa dengan bertobat kepada Allah, dan menjaga kesucian tempat mengerjakan ibadah haji.
"Allah Maha Penerima tobat" ialah Allah sendirilah yang menerima tobat hamba-hamba-Nya, tidak ada yang lain. Dia selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya yang benar-benar bertobat serta memberi taufik agar selalu mengerjakan amal-amal yang saleh. "Allah Maha Penyayang" ialah Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat dengan menghapus dosa dan azab dari mereka.

Selanjutnya Ibrahim a.s. berdoa agar Allah mengangkat seorang rasul dari keturunannya yang memurnikan ketaatan kepada-Nya, untuk memberi berita gembira, memberi petunjuk dan memberi peringatan. Allah swt mengabulkan doa Nabi Ibrahim dengan mengangkat dari keturunannya nabi-nabi dan rasul termasuk Nabi Muhammad saw, nabi yang terakhir. Rasulullah saw bersabda:
Aku adalah doa Ibrahim dan yang diberitakan sebagai berita gembira oleh Isa. (Riwayat Ahmad).

Sifat dari rasul-rasul yang didoakan Ibrahim a.s. ialah:
1. Membacakan ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada mereka, agar ayat-ayat itu menjadi pelajaran dan petunjuk bagi umat mereka. Ayat-ayat itu mengandung ajaran tentang keesaan Allah, adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, adanya pahala bagi orang yang beramal saleh dan siksaan bagi orang yang ingkar, petunjuk ke jalan yang baik, dan sebagainya.
2. Mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Al-Kitab ialah Al-Qur'an. Al-Hikmah ialah mengetahui rahasia-rahasia, faedah-faedah, hukum-hukum syariat, serta maksud dan tujuan diutusnya para rasul, yaitu agar menjadi contoh yang baik bagi mereka sehingga mereka dapat menempuh jalan yang lurus.
3. "Menyucikan mereka" ialah menyucikan diri dan jiwa mereka dari segala macam kesyirikan, kekufuran, kejahatan, budi pekerti yang tidak baik, sifat suka merusak masyarakat dan sebagainya.
Ibrahim a.s. menutup doanya dengan memuji Tuhannya, yaitu dengan menyebut sifat-sifat-Nya, Yang Mahaperkasa, dan Yang Mahabijaksana. "Mahaperkasa" ialah yang tidak seorang pun dapat membantah perkataan-Nya, dan tidak seorang pun dapat mencegah perbuatan-Nya. "Maha-bijaksana" ialah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu dan penggunaan-nya sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya.

Dari doa Nabi Ibrahim ini dapat dipahami bahwa ia memohonkan agar keturunannya diberi taufik dan hidayah, sehingga dapat melaksanakan dan mengembangkan agama Allah, membina peradaban umat manusia dan mengembangkan ilmu pengetahuan menurut yang diridai Allah.

Sobat. Jika Anda memiliki niat yang kuat untuk menunaikan Umrah atau Haji, Selama niat itu benar-benar dicamkan di dalam hati, Yakin saja Niscaya Allah akan mempermudah jalannya. Rasakan dan buktikan. 

Alhamdulillah Ya Allah Kami benar-benar berada di Masjidil Haram. Alhamdulillah Ya Allah Kami benar-benar berada di Ar-raudah. 
Sobat. Nabi Ibrahim As, juga mendoakan kemurahan dan keberkahan rezeki bagi orang-orang yang tulus Ikhlas niatnya untuk pergi berhaji dan umrah mengunjungi Baitullah.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Umrah SAMARA dan Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Jumat, 08 Juli 2022

Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Semakin Untungkan Asing untuk Kuasai Sektor Energi Indonesia


Tinta Media - Ekonom Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA), Muhammad Hatta, S.E, M.M. menilai, kebijakan pembelian pertalite dengan menggunakan aplikasi MyPertamina semakin menguntungkan asing untuk menguasai sektor energi Indonesia.

"Asing semakin menguasai sektor energi Indonesia," tuturnya kepada TintaMedia, Selasa (05/07/2022).

Menurutnya, harga JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan/Pertalite) yang mengikuti harga keekonomian alias dihapusnya subsidi BBM, akan membuka peluang lebih besar bagi SPBU-SPBU asing untuk meraup untung lebih banyak. "Harga jual eceran yang mereka tetapkan tidak lagi terpaut jauh dengan harga jual eceran yang selama ini dijual oleh Pertamina. Ini artinya, asing semakin menguasai sektor energi Indonesia," ungkapnya.

Ia menilai dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia, maka keuntungan yang akan asing dapatkan juga semakin nyata. "Ditambah dengan jumlah penduduk Indonesia yang terbesar keempat di dunia, maka tentu saja peluang untung besarnya menjadi semakin nyata," bebernya.

Dua perusahaan asing yang aktif mengembangkan penjualan retail di Indonesia, lanjut Hatta, adalah Shell Indonesia dan BP AKR Fuels Retail (PT. Aneka Petroindo raya). "Hingga akhir 2021, Shell Indonesia memiliki jaringan retail SPBU mencapai 167 buah. Adapun BP AKR Fuels Retail sebanyak 26 jaringan SPBU (outlet) hingga akhir januari 2022. Dalam laporan tahunan 2021nya, BP AKR Fuels Retail bahkan berencana memperbanyak jaringan mencapai 350 buah di seluruh Indonesia.

Sebagai ekonom, ia memahami bahwa baik swasta asing maupun domestik telah menguasai energi Indonesia. "Di sektor hulu (upstream), swasta asing maupun domestik sudah begitu luas menguasai sektor energi Indonesia," jelasnya.

Hal ini, terang Hatta, bisa dilihat dari tingkat lifting minyak dan gas yang dikuasi oleh Pertamina di tingkat nasional.

Terakhir, ia menjelaskan mengenai lifting di sektor perminyakan. "Di sektor minyak, pada tahun 2020 lifting minyak Pertamina hanya 52% dari total lifting nasional. Di tahun yang sama, lifting Gas Pertamina hanya mencapai 35% dari total lifting nasional," pungkasnya. [] Nur Salamah
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab