Sudahlah, Yang Penting Aku dan Keluargaku Selamat!
Tinta Media - Sering kita mendengar komentar muslim bahkan tokoh Islam seperti di atas. Ketika melihat kondisi umat yang hancur lebur ini maka ujungnya bilang seperti itu. Padahal itulah sikap egois. Sikap yang sangat dibenci Islam. Andai sikap seperti itu ada sedikit saja, maka Rasulullah Saw dan para sahabat tak akan mau berdakwah. Cukup selamat sendiri.
Padahal logika seperti itu jauh dari kenyataan. Jika kita bersikap egois yakni yang penting diri kita selamat maka justru tak akan selamat. Mengapa?
1. Karena, Allah telah mewajibkan kita untuk amar makruf nahi mungkar alias berdakwah dan itu kewajiban yang agung. Yang menjadi penentu kita ini selamat atau tidak. Bahkan level dakwah yang yang diperintahkan bukan hanya individu tapi seluruh umat Islam
Surat Ali ‘Imran Ayat 104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
Bahkan amar makruf nahi mungkar merupakan ciri umat terbaik. Sehingga jika kita egois dan abai terhadap kewajiban agung ini maka kita akan terpuruk ke dalam kondisi yang buruk. Kita berdosa karena tidak melaksanakan perintah Allah sekaligus akan menjadi umat yang diancam Siksa oleh Allah.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian. (HR Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’)
2. Ketika masyarakat umat Islam rusak maka kita pun akan sangat mudah ikutan rusak. Contoh saat ini betapa kita sangat sulit mendidik anak anak kita ditengah gempuran maksiat dari segala penjuru. Bahkan untuk maksiat tak perlu keluar rumah. Bagaimana hp atau gadget lainnya begitu mudah menjadi media untuk tersebarnya kekafiran dan kemaksiatan. Tinggal buka hp maka semua keburukan itu akan masuk kepada anak anak kita. Akhirnya anak anak kita bisa menjadi musuh bagi kita sendiri. Lalu bagaimana masih ada seorang muslim akan berani berkata, yang penting aku dan keluargaku selamat? Ini hanya bisa dikatakan oleh orang yang kurang akal.
Bahkan jika kita egois tak mau berjuang untuk melakukan amar makruf nahi mungkar ditengah umat maka Allah akan datang kan siksaan kemudian doa orang orang terbaikkpun tak akan dikabulkan.
Hadits Abu Bakar Radhiyallahu anhu. Beliau berkata: “Sungguh, kami pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّ النَّاسَ إذا رأَوُا الظَّالمَ فلم يأخُذوا على يدَيْه أوشك أن يعُمَّهم اللهُ بعقابٍ
“Sesungguhnya jika manusia melihat seseorang melakukan kezhaliman, kemudian mereka tidak mencegah orang itu, maka Allah akan meratakan adzab kepada mereka semua. [HR Abu Dâwud, at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh al-Albâni].[8]
Jadi, apakah kita mau selamat? Ngaji dan dakwah yuk!
Wallaahu a'lam.[]
Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center