Tinta Media: Dunia
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Maret 2024

Khilafah Islamiyyah Menguasai Dunia


Tinta Media - Ada sebuah kisah pada tahun 2019. Kala itu para penjajah melakukan sebuah rapat besar di New York. Mereka mengatakan beberapa hal, salah satunya mengenai siapa yang akan menguasai dunia di akhir zaman.

Mereka mengatakan bahwa ada 4 opsi yaitu: Amerika, China, elite global, dan khilafah Islamiyyah. 

Para penjajah pun mengatakan bahwa tiga opsi di antaranya Amerika, China, dan elite global sudah tidak layak lagi diharapkan karena sejatinya sudah bobrok dan memang harus dimusnahkan. 

Mereka mengatakan bahwa khilafah Islamiyyah yang akan menguasai dunia setelahnya yaitu pada tahun 2020an. 

Dan belum lama ini pendiri Hamas Syekh Ahmad Ismail Yassin pun mengatakan bahwa Palestina akan merdeka pada tahun 2027 sesuai perhitungan dan hadits yang beliau ketahui.

Menariknya, kita sebagai manusia biasa tidak bisa mengatakan atau meyakini kapan waktunya karena itu kuasa Allah. Manusia hanya mengikuti qada dan qadarnya Allah saja. Tugas kita hanyalah berjuang bukan malah diam begitu saja. 

Kesimpulannya penjajah saja paham siapa yang akan menguasai dunia, masa kita yang dijajah seolah anti terhadap khilafah Islamiyyah? 
Kan ya lucu gitu.

Seharusnya kita itu memperjuangkan tegaknya bukan malah menghalangi memfitnah yang justru itu merugikan diri sendiri. 

Mau menegakkan kebenaran atau tidak semua akan kembali pada yang menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan. 

Lantas ketika diam saja, apakah tidak malu ketika di akhirat dimintai pertanggungjawaban atasnya?

Oleh: Indah Setyorini 
Sahabat Tinta Media

Minggu, 03 Maret 2024

Islamofobia Terus Bergema, Apa yang Dilakukan Dunia?


Tinta Media - Serangan terhadap Palestina sudah lebih dari 140 hari, namun zionis Israel masih terus membombardir rakyat Palestina tanpa kenal lelah dan henti. Di sisi lain, serangan tersebut ternyata meningkatkan Islamofobia di Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya.

Islamofobia sendiri sebenarnya telah lama disuarakan oleh orang-orang kafir barat yang membenci Islam dengan tujuan agar umat Islam menjadi takut dan anti dengan agamanya sendiri. Islamofobia menjerat umat muslim di seluruh dunia yang memiliki pemahaman dangkal terhadap hukum Islam. Bahkan dunia tidak mampu bertindak apa-apa ketika umat Islam dijadikan sasaran meski PBB sudah menetapkan hari anti Islamofobia.

PBB sendiri sebenarnya juga adalah kaki tangan kafir barat yang seakan berpihak untuk kebaikan dan kedamaian dunia namun aslinya hanya topeng belaka. Di sisi lain PBB telah menampakkan kelemahannya untuk menghilangkan kejahatan yang demikian besar dan menjaga umat manusia.

Hak asasi manusia, serta kemerdekaan dan kebebasan yang digaungkan sistem kapitalisme hari ini adalah omong kosong belaka Ketika yang menjadi korbannya adalah umat muslim. Kaum Muslim Hari ini menjadi umat yang paling lemah di dunia karena tidak menerapkan hukum Allah secara sempurna. Di sisi lain, para pemimpin negeri-negeri Muslim Hari ini justru adalah boneka-boneka orang kafir dan bersahabat baik dengan mereka sehingga mereka lupa dengan tugas utamanya yaitu mengayomi dan menjaga darah saudara muslimnya, sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam "bahwasanya kaum muslim ibarat satu tubuh, jika satu yang merasakan sakit maka yang lain pun juga merasakan sakit." Namun kenyataannya hadis Rasulullah yang agung itu diabaikan oleh seluruh kaum muslim dunia, terutama pemimpinnya akibat terpecahnya kaum muslim dalam sekat nasionalisme.

Sudah seharusnya kita meninggalkan sistem yang menyengsarakan umat hari ini, sistem yang memecah belah persatuan umat, sistem yang rusak dan busuk ini sudah seharusnya kita musnahkan dan diganti dengan sistem Islam yang menerapkan hukum Allah secara sempurna. Karena sejatinya umat muslim dan penderitaan kaum muslimin di Palestina hanya akan terselesaikan dengan tegaknya Daulah Islam yang menerapkan hukum-hukum Allah secara sempurna.

Agama Islam yang agung dan ajarannya yang sempurna akan didakwahkan dengan baik dengan adanya Daulah Islam, sehingga kaum muslim mencintai Islamnya serta menerapkan syariat Islam di dalam kehidupannya. 

Kita memohon kepada Allah semoga memberikan pertolongannya kepada umat ini sehingga kita dapat segera terbebas dari segala kesengsaraan akibat sistem kapitalisme hari ini.

Dan kita memohon kepada Allah semoga kita sebagai seorang pengemban dakwah senantiasa diistiqomahkan oleh Allah hingga pertolongan Allah datang dan umat Islam menerapkan seluruh hukum-hukum Islam secara sempurna yang dipimpin dalam satu kepemimpinan Islam yaitu Khalifah.

Wallahualam bishawab


Oleh: Siti Julianti, S.Si.
Sahabat Tinta Media 

Rabu, 28 Februari 2024

Hanya Islam yang Layak Memimpin Dunia



Tinta Media - Ketua Komunitas Mengenal Islam Kafah Dra. Irianti Aminatun menegaskan, hanya Islam yang layak memimpin dunia.

“Hanya Islam yang layak memimpin dunia,” tuturnya di acara Bincang Islam #30: Persaudaraan Hakiki dalam Islam, Ahad (25/2/2024) di Bandung.

Ia beralasan, secara faktual baru satu abad dunia dipimpin kapitalisme telah mengakibatkan kerusakan di berbagai bidang di seluruh belahan bumi, termasuk di Indonesia.

“Malapetaka ekonomi, malapetaka kemanusiaan, malapetaka politik, menjadi sajian berita sehari-hari,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, secara i’tiqody Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur’an surat Thaha ayat 23, 

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى  

"maka siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."

“Mafhum mukhalafah dari ayat tersebut, kalau manusia tidak mengikuti petunjuk Allah pasti akan tersesat dan celaka. Maka jika mengatur dunia tidak dengan petunjuk Allah (Islam) maka pasti tersesat dan celaka. Dan ini sudah terbukti,” tegasnya. 

Islam, lanjutnya, datang untuk memecahkan masalah manusia. Saat  diemban oleh negara, Islam mampu menyelesaikan berbagai persoalan manusia baik sisi kemanusiaan, keamanan, kesejahteraan, maupun ilmu pengetahuan.  

“Kunci keberhasilan Islam dalam membangun peradaban dunia terletak pada akidah Islam sebagai landasan negara dan syariat Islam yang diterapkan dan diemban oleh negara. Jadi Islam itu akidah dan sistem,” terangnya. 

Khilafah

Irianti menerangkan, agar Islam bisa diterapkan, membutuhkan institusi penerap yang dalam terminologi fikih Islam disebut khilafah.

“Dengan khilafah, umat Islam yang jumlahnya 1,8 miliar disatukan dalam satu kepemimpinan yang akan melindungi dan melayani mereka. Kesatuan ini yang akan mewujudkan persaudaraan hakiki,” jelasnya.

Di dalam negeri, ucapnya, khilafah akan menerapkan syariat kafah untuk merealisasikan penjagaan terhadap keturunan, akal, kehormatan, jiwa, harta, agama, keamanan, dan negara.

“Di luar negeri, khilafah akan menebar kebaikan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad sehingga rahmat tersebar di muka bumi,” imbuhnya. 

Pasti Tegak

Irianti meyakini, khilafah pasti tegak karena Rasulullah memberikan kabar tentang itu. Ia mengutip hadis Rasulullah saw. riwayat Imam Muslim dan Al-Hakim, "Sungguh Allah memaparkan belahan bumi untukku. Aku pun melihat timur dan baratnya. Sungguh kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dipaparkan untukku dari belahan bumi itu." 

“Menegakkan kembali khilafah yang akan menerapkan syariat Islam kafah adalah kewajiban. Kewajiban menegakkan khilafah ini sebagai konsekuensi keimanan kita yaitu kewajiban menerapkan hukum-hukum Islam secara kafah,” ungkapnya. 

Menurutnya, melalaikan perjuangan menegakkan khilafah adalah kemaksiatan yang akan mendapat azab pedih dari Allah Swt. bagi yang melalaikannya. 

“Umat Islam harus sadar bahwa menegakkan khilafah adalah kewajiban. Memperjuangkannya juga kewajiban. Jika dua kesadaran ini yaitu kesadaran wajibnya menegakkan khilafah dan kesadaran kewajiban memperjuangkannya sudah melekat dalam benak umat maka tinggal satu langkah lagi yaitu pertolongan Allah,” yakinnya.

Jika pertolongan Allah datang, ucapnya, Islam akan kembali memimpin dunia. “Saat itulah peradaban emas yang dulu pernah terukir akan kembali bersinar,” ucapnya penuh optimisme memungkasi penuturan. [] Umi Arief

Jumat, 19 Januari 2024

MMC: Luas Wilayah Kekuasaan Khilafah Mencapai Dua Pertiga Dunia



Tinta Media - Narator MMC mengatakan, luas wilayah kekuasaan Khilafah mencapai dua pertiga dunia. 

"Dari fakta sejarah luas kekuasaan Islam yang mencapai 2/3 dunia menunjukkan hasil dari  upaya mewujudkan hadis Rasulullah, juga sebagai upaya kaum muslim meraih gelar yang Allah sematkan yakni  khairu ummah (umat terbaik),” tuturnya dalam History Insight: Luas Wilayah Kekuasaan Khilafah Mencapai 2/3 Dunia, Selasa (16/1/2024) di kanal Youtube Muslimah Media Center. 

Narator mengutip hadis sahih riwayat Muslim nomor 2889, Ibnu Hiban nomor 6714 dan 7238, Tirmidzi nomor 2176, Abu Daud nomor 4252, yang  diriwayatkan Tsauban, ”Sesungguhnya Allah telah menghimpunkan untukku bumi, maka aku melihat ujung timur dan baratnya dan akan sampai kekuasaan umatku apa yang telah dihimpunkan darinya."  

“Kekuasaan Islam yang dijanjikan oleh Allah, tidak dengan mudah didapatkan, tapi harus dengan perjuangan dakwah, jihad, dan futuhat, seperti yang di contohkan Rasulullah SAW dan para khalifah setelahnya,” terangnya. 

Hanya saja, lanjutnya,  perlu dipahami luasnya  kekuasaan yang dijanjikan tersebut  tidak akan turun begitu saja, butuh usaha besar untuk meraihnya. Untuk itu, ucapnya, Allah memberikan petunjuk untuk meraih keagungan tersebut melalui utusannya dan dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin. 

"Rasulullah telah memberikan teladan dalam mencapai apa yang telah dijanjikan Allah dengan cara dakwah pemikiran yang akan mengubah pemikiran umat tentang  pentingnya  penerapan syariat Islam hingga umat menuntut penerapannya dalam kehidupan sebagaimana yang terjadi di Madinah," bebernya. 

Ia menambahkan, setelah berdirinya negara Islam di Madinah, Rasulullah saw. menyebarkan dakwah ke seluruh wilayah jazirah Arab. 

"Setelah berdirinya negara Islam di Madinah, Rasulullah menyebarkan dakwah Islam lebih luas lagi dan tidak jarang diperlukan pasukan dan jihad untuk menghilangkan para penghalang dakwah di wilayah-wilayah yang belum mengenal Islam di wilayah Jazirah Arab, hingga semua  tunduk di bawah kekuasaan Islam," bebernya. 

Menurutnya, dakwah dan jihad melalui berbagai penaklukan dilanjutkan oleh para khalifah setelah Rasulullah saw. sampai Islam meluas dari timur sampai barat. 


"Peristiwa penaklukan juga terjadi pada masa Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelahnya, di mana Khilafah Islam berhasil memfutuhati wilayah-wilayah kekuasaan imperium Persia, di sisi timur yang saat ini kita kenal sebagai daerah Irak dan Iran. Wilayah-wilayah kekuasaan Imperium Romawi di sisi barat di antaranya wilayah Palestina, Suriah, Libanon, Mesir dan sekitarnya juga berhasil difutuhati. Masa kekhilafahan Umawiyah dan Abbasiyah, kekuasaannya juga mencapai dataran Eropa. Andalusia di Eropa menjadi ikon kejayaan Islam," pungkasnya.[] Evi

Senin, 01 Januari 2024

Amal yang Lebih Baik dari Dunia Seisinya



Tinta Media - Sobat. Dalam beberapa hadis Nabi dijelaskan keutamaan satu ungkapan atau amalan  yang jika seseorang  mengamalkannya maka amalannya jauh lebih baik daripada dunia seisinya 

1. Kalimat tauhid  Laa ilaaha illallaah. Jika ditimbang di neraca timbangan, maka kalimat ini bisa lebih berat , lebih berharga, dan lebih berbobot daripada  timbangan langit, bumi dan seisinya. Kalimat tauhid adalah kunci surga, Setiap kunci mempunyai gerigi, sedangkan gigi tauhid itu sendiri adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan kewajiban-kewajiban syariat. 

Allah SWT  berfirman : 

فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَىٰكُمۡ  

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” ( QS. Muhammad (47) : 19 ) 

Sobat. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, apabila ia telah yakin dan mengetahui pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman, serta azab yang akan diperoleh oleh orang-orang kafir di akhirat, untuk berpegang teguh kepada agama Allah yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 

Beliau juga diperintahkan untuk memohon kepada Allah agar mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa orang beriman, selalu berdoa dan berzikir kepada-Nya, dan jangan sekali-kali memberi kesempatan kepada setan untuk melaksanakan maksud buruknya kepada beliau. 

Sebuah hadis sahih mengatakan, Rasulullah SAW selalu berdoa: 

Wahai Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebih-lebihan, dan dosaku yang lebih Engkau ketahui dari padaku. Wahai Allah, ampunilah dosa perkataanku yang tidak serius dan perkataanku yang sungguh-sungguh, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua yang ada padaku." (Riwayat al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari) 

Rasulullah sering berdoa pada akhir salatnya, sebelum mengucapkan salam: 

Ya Allah, ampunilah dosaku yang terdahulu dan yang terkemudian, yang tersembunyi dan yang tampak, serta perbuatanku yang berlebihan dan dosaku yang Engkau lebih mengetahui dari padaku, Engkau Tuhanku, tak ada tuhan selain Engkau." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas) 

Hai manusia, bertobatlah kamu kepada Tuhanmu maka sesungguhnya aku pun mohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya setiap hari lebih dari tujuh puluh kali. (Riwayat Muslim) 

Abu Bakar as-shiddiq berkata, "Hendaklah kamu membaca, "La ilaha illallah dan istigfar." Bacalah keduanya berulang kali, maka sesungguhnya Iblis berkata, "Aku membinasakan manusia dengan perbuatan dosanya, dan mereka membinasakanku dengan membaca La ilaha illallah dan istigfar, maka ketika aku mengetahui yang demikian, mereka aku hancurkan dengan hawa nafsunya, mereka mengira mendapat petunjuk." (Riwayat Abu Ya'la). 

Dalam satu atsar diterangkan perkataan Iblis, "Demi keperkasaan dan keagungan-Mu, wahai Tuhan, aku senantiasa memperdaya mereka selama nyawa mereka dikandung badan." Lalu Allah berfirman, "Demi keperkasaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni dosa mereka, selama mereka tetap memohon ampunan kepada-Ku." 

Selanjutnya Allah mendorong manusia melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan agar selalu berusaha untuk mencari rezeki dan kebahagiaan hidupnya. Allah berfirman, "Dia mengetahui segala usaha, perilaku, dan tindak-tanduk mereka di siang hari, begitu pula tempat mereka berada di malam hari. Oleh karena itu, bertakwa dan meminta ampunlah kepada-Nya." Dalam ayat lain, Allah berfirman:

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (Hud/11: 6)

Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (al-An'am/6: 60) 

2. Orang yang melaksanakan sholat dua rakaat sunnah sebelum shubuh maka pahalanya jauh lebih baik dari dunia seisinya. ( HR. Tirmidzi dan An-Nasaí ). 

3. Dua kalimat yang enteng diucapkan namun sangat disenangi Allah, dan jika ditimbang dalam timbangan amalan, akan sangat berat : Subhaanallah wabihamdih, Subhaanallah al-‘Azhim  ( HR Bukhari dan Muslim ) 

4. Membaca Subhaanallah walhamdulillah walaa  ilaaha illallah wallahu akbar, lebih baik dari hari ketika matahari yang muncul menyinari bumi ( HR Muslim dan Tirmidzi ) 

5. Pada saat mendapat wahyu berupa surat al-Fath , Nabi sangat bahagia dan mengatakan bahwa surat ini lebih aku sukai daripada hari ketika matahari bersinar. ( HR Muslim dan Tirmidzi ) 

Sobat. Dari penjelasan di atas nyatalah bahwa ketauhidan , keimanan, dan hal-hal yang ukhrawi atau berorientasi ukhrawi jauh lebih baik dan lebih berharga  daripada materi duniawi. Hal itu, karena materi duniawi bersifat sementara dan akan habis, sedangkan pahala akhirat akan kekal. 

Sobat. Orang cerdas adalah orang yang selalu memilih keabadian dan kelanggengan daripada yang bersifat  sementara dan akan habis. Orang yang bijak akan memilih nilai-nilai keabadian daripada yang bersifat  materi.

Sobat. Dengan melihat itu semua, Al-Qur’an sebagai kalamullah yang berisi tuntunan hidup dan pencerahan jauh lebih baik dan lebih besar anugerahnya daripada seluruh alam semesta. Semoga kita bisa menikmati kehadiran Al-Qur’an dalam kehidupan ini. 

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Jumat, 29 Desember 2023

Pembangunan dalam Islam, Umat Selamat Dunia wal Akhirat


Tinta Media - Pembangunan infrastruktur merupakan hal penting yang harus ada karena bisa menunjang berbagai aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keberadaan jembatan yang menghubungkan dua wilayah. Oleh karena itu, Pejabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin pun mendorong pembangunan jembatan Citarum yang mulai rusak dan terlihat banyak retakan agar segera dilakukan. Jembatan yang berada di Kabupaten Bandung ini menghubungkan wilayah Dayeuhkolot-Baleendah. Dana yang telah disiapkan sebesar Rp55 miliar yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung. Proyek pembangunannya ditargetkan mulai awal tahun 2024 hingga akhir tahun 2024. 

Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas, sehingga berpengaruh pada pendistribusian barang atau jasa. Pendistribusian akan lebih cepat dan membuat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat. 

Akan tetapi, bagaimana jika fungsi jembatan terganggu karena mengalami kerusakan? Hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Pemerintah dengan para ahli dan pakar di bidang infrastruktur jembatan harus meneliti terlebih dahulu tentang penyebab kerusakan jembatan, lalu mencari solusi terbaik dalam pembangunannya. Apalagi jika jembatan tersebut berada di wilayah rawan bencana banjir, seperti jembatan Citarum penghubung wilayah Dayeuhkolot-Baleendah ini. 

Beberapa faktor bisa saja menjadi penyebab kerusakan jembatan, seperti kondisi tanah yang labil sebagai imbas dari bencana banjir yang sering terjadi, spesifikasi jembatan tidak sesuai peruntukannya, kelebihan muatan kendaraan,  usia jembatan yang sudah uzur, atau mungkin tidak adanya perawatan jembatan secara berkala. 

Kasus jembatan rusak terjadi juga di beberapa daerah lainnya, seperti Jembatan Leuwiranji di Bogor, Jembatan Sergai di Sumatera Utara, Jembatan Pelor di Kota Malang, Jembatan Sukaraya di Bogor, dan banyak lagi. Banyaknya kasus jembatan rusak menandakan bahwa pemerintah telah gagal dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. 

Selain menghambat aktivitas warga, jembatan rusak juga bisa membuat nyawa melayang. Pemerintah sepertinya abai dengan dampak yang ditimbulkan. Harusnya, beberapa faktor tadi dijadikan sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan jembatan, agar solusi yang diambil sesuai dengan data dan fakta pengamatan di lokasi. 

Dengan demikian, pemerintah bisa memperhitungkan waktu, kualitas bahan bangunan atau material, dan biaya yang harus digelontorkan untuk pembangunan jembatan. Akan tetapi, kadang kala tujuan yang baik ini tidak sesuai rencana. Proyek pembangunan sering kali dijadikan ladang penghasil pundi-pundi rupiah bagi pihak-pihak terkait. Salah satunya kasus korupsi pembangunan Jembatan Sungai Enok di Riau dan pembangunan Jembatan Merah Kaligintung di Purbalingga. 

Sistem kapitalisme dengan asas manfaat yang sudah mengakar di negeri ini sangat menjunjung nilai materi dari suatu perbuatan. Artinya, penganut sistem ini tidak mau rugi ketika menjalankan pekerjaan. Sehingga, dalam membangun suatu bangunan, dalam hal ini jembatan, yang diperhitungkan adalah keuntungan untuk diri dan kelompoknya saja. Bisa dipastikan bahwa pembangunan dibuat asal-asalan, tidak sesuai standar. Akhirnya, banyak kasus jembatan rusak, padahal baru saja dibangun. 

Selain itu, banyak pembangunan yang tertunda, bahkan mangkrak dengan berbagai alasan, mulai dari masalah teknis sampai geografis. Semua itu merupakan alasan klise saja, supaya jangka waktu pembangunan diperpanjang dan otomatis pendanaan pun ditambah. Momen seperti ini menjadi angin segar bagi pejabat-pejabat serakah dan licik untuk memanipulasi dana pembangunan. 

Pembangunan yang mangkrak akan sangat berdampak pada mobilitas perekonomian masyarakat, yaitu menjadi tersendat, bahkan terganggu. Oleh sebab itu, pembangunan jembatan ini harus betul-betul dipersiapkan. 

Mulai dari perencanaan sampai pembangunannya harus terus diawasi oleh lembaga-lembaga yang mempunyai kewenangan. Ini dilakukan agar pelaksanaan pembangunan sesuai rencana dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa menimbulkan masalah baru. 

Berbeda halnya dalam Islam, pembangunan dibangun atas dasar tujuan menyejahterakan rakyat, baik dari segi kenyamanan ataupun manfaat. Negara wajib bertanggung jawab penuh atas semua kebutuhan rakyat. 

Mengenai keberadaan jembatan yang sangat dibutuhkan rakyat, seorang pemimpin (khalifah) akan memastikan seluruh fasilitas publik berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan bangunan yang kokoh dan kuat, dibutuhkan perencanaan yang tepat dan proses pembangunan yang terarah. Ini mulai dari kualitas material bahan bangunannya hingga kualitas para pekerjanya menjadi hal yang sangat penting. 

Khalifah dengan visi sahihnya meriayah umat sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah Swt., tidak akan menzalimi rakyat dengan memberikan fasilitas asal-asalan yang bisa merugikan dan membahayakan. Rasulullah saw. bersabda, 

"Setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang ia pimpin." 

Di lain sisi, negara dengan sistem ekonomi Islam mampu membiayai seluruh pembangunan tanpa bantuan investor asing. Dengan kemampuan sumber daya manusianya yang cerdas dan berakhlak mulia, negara Islam mampu mengelola SDA secara mandiri. Sehingga hasilnya pun bisa dinikmati oleh seluruh rakyat yang berada dalam Daulah Islamiyah. 

Pembangunan infrastruktur dalam Islam bukan hanya sekadar untuk kepentingan ekonomi saja, tetapi juga memberikan kenyamanan, keamanan, kemudahan bagi masyarakat dalam menggunakan fasilitas umum secara gratis. Ini berbeda halnya dengan sistem kapitalisme. Untuk mendapatkan kemudahan lewat jalan tol saja ada tarif yang harus dibayar. 

Inilah Islam, dien yang sempurna, dengan seperangkat aturan yang ditetapkan oleh Allah Swt. sebagai bentuk kasih sayang kepada hambanya. Jangan sampai kita memasrahkan segala urusan pada sistem kapitalisme yang jelas-jelas menzalimi rakyat. 

Islam solusi hakiki, menjamin keselamatan umat di dunia dan akhirat. 

Wallahu'alam.

Oleh: Neng Mae 
(Sahabat Tinta Media) 

Selasa, 19 Desember 2023

Kita, Memiliki atau Dimiliki Dunia?

Tinta Media - Sobat, sering kali manusia merasa memiliki segala sesuatu. Merasa memiliki harta. Memiliki tanah, mobil, uang, emas dll. Merasa memiliki jabatan. Merasa memiliki kursi presiden, menteri, anggota DPR, gubernur, bupati, komisaris. Merasa memiliki ilmu. Jadi ulama, Profesor, ahli ini ahli itu dll. Pendek kata manusia merasa memiliki dunia ini.

Benarkah demikian?
Bisa benar bisa tidak! Lho kok bisa? Iya bisa lah!

Begini, jika manusia itu dikendalikan oleh apa yang dia miliki maka sebenarnya dialah yang dimiliki. Bukan dia yang memiliki.

Bagaimana itu bisa terjadi? Simpel saja, jika semua yang kita miliki itu yang menguasai kita maka hakikatnya dunia memiliki kita. Yakni jika semua yang kita miliki menjadikan kita sombong, rakus, pelit dan cinta dunia. Maka sesungguhnya kita inilah yang dimiliki dunia. Kita lah budak dunia. Kitalah hamba dunia.

Jika harta berlimpah menjadikan kita makin cinta harta maka kita inilah budak dunia. Jika motor dan mobil tak mempermudah kita datang ngaji. Berarti bukan kita yang menunggangi motor dan mobil namun motor dan mobil itulah yang menunggangi kita. 

Hingga wajar jika makin sulit hadir ngaji.
Pendek kata, jika semua yang kita miliki, harta, ilmu, jabatan, gelar, nama besar, dll, malah menjadikan kita hamba yang maksiat. Maka kita lah budak dunia. Kita lah milik dunia.

Sebaliknya jika harta, ilmu dan jabatan menjadikan kita manusia yang taat. Menjadikan semua itu untuk memperjuangkan agama Allah kita korbankan demi tegaknya Islam. Maka benar kita lah pemilik dunia.

Jika motor dan mobil mempermudah kita hadir ngaji. Benarlah jika kita yang memiliki kendaraan itu. Benarkah kita yang menunggangi kendaraan. Bukan mobil dan motor yang menunggangi kita. Hingga ga bisa lagi bergerak untuk ngaji karena tergencet diinjak di bawah mobil dan motor.

Allah berfirman dalam surat Ali ‘Imran Ayat 14


زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."

Jika ilmu kita menjadikan kita takut kepada Allah. Menjadikan kita pemimpin manusia bertaqwa. Menjadikan kita pejuang Islam maka benarlah kita memiliki ilmu. Namun jika kita malah menjual agama maka kita lah yang dimiliki dan diperbudak ilmu. 

Budak ilmu adalah manusia yang karena merasa berilmu menjadikan dia malah tak mau berjuang menegakkan Islam kaffah dalam sistem khilafah. Bisa jadi dia merasa mereka, para pengemban dakwah, tak selevel ilmunya. Inilah budak ilmu. Na'udzubillah min dzalik.

Jadi Sobat, kita ini memiliki atau dimiliki dunia?[]

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center

Kamis, 14 Desember 2023

100 Tahun Dunia Tanpa Khilafah, Pemuda Islam Jauh dari Tsaqafah Islam



Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) memaparkan persoalan yang mencuat di negeri-negeri muslim pasca runtuhnya Khilafah adalah anak-anak mudanya yang jauh dari tsaqafah Islam. 

"Setelah Khilafah runtuh, salah satu persoalan yang mencuat di negeri-negeri muslim, pada diri umat Islam, termasuk anak-anak mudanya adalah jauhnya umat dari tsaqafah, jauhnya umat dari ajaran Islam," urainya dalam rubrik Focus to The Point dengan judul "Wajib Punya!! Review Kalander 2024: 100 Tahun Dunia Tanpa Khilafah" yang tayang di kanal Youtube UIY Official, Kamis.(7/12/2023). 

UIY memberi beberapa contoh betapa ajaran Islam jauh dari anak muda misalnya tentang jilbab. "Kita merasa seperti seolah-olah jilbab itu ajaran baru turun kemarin sore. Padahal dia ayat sudah ada 1400 tahun yang lalu. Jilbab, kerudung, waktu itu disebut jilbab, itu kan baru sebutlah populer lagi tahun 80-an. Padahal itu ajaran sudah sangat lama," paparnya.
 
Selain soal jilbab, UIY juga menyinggung tentang riba. "Begitu juga dengan soal riba. Begitu rupa, baru kemudian sekarang tumbuh kesadaran umat Islam untuk menjauhi riba," imbuhnya. 
 
Tak hanya soal jilbab dan riba, UIY juga mengungkap hal yang paling penting dalam ajaran Islam yang tidak dipahami oleh umat Islam yaitu Khilafah. "Ada banyak persoalan-persoalan yang tidak dipahami oleh umat Islam termasuk ini yang paling penting, soal khilafah ini. Ini ajaran Islam, itu yang ingin kita sebutkan. Jadi tak layak ada seorang muslim yang menolak Khilafah itu karena ini ajaran Islam. Kita mau katakan apa pun, dia bagian dari ajaran Islam," jelasnya. 

 
UIY mengingatkan bahwa yang terjadi saat ini di kalangan umat Islam seperti mengkonfirmasi ucapan Nabi bahwa Islam pada mulanya asing dan akan kembali asing. " Jadi Islam, dan umat Islam dan Islam itu seperti berjauhan jarak begitu," pungkasnya.[] Hanafi

Rabu, 13 Desember 2023

Sepuluh Mitos tentang Isr4hell, Buku yang Harus Dibaca di Seluruh Dunia




Tinta Media - Buku yang ditulis oleh sejarawan Israel Ilan Pappé dan diterbitkan pada tahun 2017 ini membahas beberapa mitos umum yang dijajakan oleh entitas Zionis di seluruh dunia sebagai kebenaran abadi yang tidak dapat ditandingi atau diperdebatkan. Penulisnya menghadapi pelecehan dan ancaman pembunuhan karena pandangannya, terutama karena ia mendukung konsep solusi satu negara, negara bi-nasional untuk orang Yahudi dan Arab.

Buku ini dianggap sebagai dokumen penting dalam membongkar narasi yang dipromosikan oleh entitas, terutama karena berasal dari perspektif orang dalam — seseorang yang lahir di Haifa, tinggal di dalam entitas, pernah bertugas di tentara Israel, dan bekerja di akademisi sebagai seorang dosen.

Mari kita bahas mitos-mitos ini, termasuk yang terkait dengan situasi saat ini di Gaza dan Hamas, yang merupakan poin kesembilan:

Bagian Satu: (Kebohongan tentang Masa Lalu)

1- Palestina, Tanah Kosong tanpa Rakyat:
Penulis menegaskan bahwa kebohongan ini, yang dijajakan secara global oleh entitas, sepenuhnya tidak benar dan merupakan distorsi sejarah yang jelas. Palestina telah ada sejak zaman Romawi, jika bukan sebelumnya, hidup berdampingan dengan lingkungan Islam dan Arab sepanjang sejarahnya, Bersama dengan orang-orang Yahudi yang menjadi minoritas.

2- Yahudi, Bangsa tanpa Tanah:
Penulis membahas mitos bahwa penduduk Israel saat ini adalah keturunan dari orang-orang yang diusir oleh Romawi pada tahun 70 Masehi. Dia berpendapat bahwa sebagian besar orang Yahudi di wilayah itu masuk Kristen dan kemudian Islam, membentuk minoritas, dan hubungan antara orang Yahudi dan Palestina sebelum Zionisme adalah murni spiritual dan religius.

3- Zionisme adalah Yudaisme:
Penulis menyanggah hubungan antara Zionisme dan Yudaisme, dengan menyoroti perbedaan pendapat internal Yahudi tentang Zionisme dan tujuan kolonialnya, bertentangan dengan narasi entitas.

4- Zionisme bukanlah Gerakan Kolonial:
Penulis membandingkan gerakan Zionisme dengan gerakan kolonial di Amerika, Australia, dan Afrika Selatan, yang menekankan perampasan hak-hak penduduk asli.

5- Orang-orang Palestina meninggalkan tanah mereka dengan sukarela pada tahun 1948:
Penulis membantah klaim bahwa orang-orang Palestina pergi secara sukarela pada tahun 1948, dengan mengungkapkan pembantaian, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang dilakukan oleh geng-geng Zionis.

6- Perang 1967 dipaksakan terjadi pada Israel:
Penulis berpendapat bahwa Israel mengambil kesempatan pada tahun 1967 untuk memperluas kontrolnya atas wilayah Palestina yang tersisa, dengan menggambarkannya sebagai perang defensif.

Bagian Kedua: (Kebohongan tentang Masa Kini)

7- Israel, satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah:
Penulis membahas status warga Palestina di Israel dan Tepi Barat, dengan membahas kondisi kehidupan mereka yang buruk, penolakan hak-hak sipil mereka, dan pembangunan tembok pemisah.

8- Mitos Kesepakatan Oslo:
Penulis menantang gagasan bahwa Kesepakatan Oslo adalah proses perdamaian sejati, dengan menegaskan bahwa Israel mengeksploitasi Palestina untuk memperdalam kegiatan pemukiman.

9- Tragedi Gaza adalah Kesalahan Hamas:
Bab ini menggali tiga mitos yang membenarkan kekerasan, blokade, dan kebijakan yang menindas terhadap Gaza, dengan menggambarkan Hamas sebagai organisasi teroris.

10- Solusi Dua Negara adalah Satu-satunya Jalan Menuju Perdamaian: Penulis menyamakan solusi dua negara dengan manipulasi Israel, yang digunakan secara berkala untuk mempertahankan kontrol atas Palestina tanpa mengintegrasikan penduduk aslinya ke dalam entitas.

Oleh: Mooad Shaqour

Senin, 13 November 2023

Rakyat Palestina Banyak Jadi Korban, Pengamat: Bukan Salah Hamas, Ini Salah Dunia



Tinta media - Terkait rakyat Palestina yang menjadi korban karena imbas serangan balasan dari Zionis, Pengamat Internasional Hasbi Aswar menilai ini bukan kesalahan Hamas, namun kesalahan dunia.

“Kita kadang-kadang sangat tidak fair. Ini adalah kesalahan dunia bukan kesalahannya Hamas. Hamas itu membela diri terhadap penjajahan,” ujarnya dalam Acara Live Focus dengan tema Menjawab Penyesatan di Seputar Palestina di kanal Youtube UIY Official, Ahad (9/11/2023).

Sebab lanjutnya, Hamas sedang membela diri terhadap penjajahan. “Suara atau rintihan hati dari masyarakat Gaza, masyarakat Palestina yang terjajah, yang di mana masyarakat dunia tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menolong mereka,” lanjutnya.

Menurut bung Hasbi, Hamas tidak perlu ada atau pejuang mujahidin tidak perlu ada, jika dunia itu satu tidak menyetujui berdirinya negara Israel. “Yang kedua menghentikan segala macam penjajahan atau genosida Israel gitu,” tambahnya.

Seharusnya bebernya, tidak layak Hamas disalahkan karena mereka membela diri terhadap serangan-serangan yang mereka (Hamas) rasakan. 

“Seharusnya disalahkan itu seharusnya ketika ada ulama yang berfatwa, fatwanya itu bukan nyalahin Hamas, nyalahin pemimpin-pemimpin umat Islam gitu fatwanya itu adalah yang apa namanya mengecam pemimpin-pemimpin umat Islam, karena kenapa diam saja melihat saudara-saudara muslim itu di hakimi,” ungkapnya.

Menurutnya, yang Hamas lakukan sekarang adalah untuk mengirim pesan kepada dunia, bahwa dunia seolah-olah melihat Hamas hanya saat baru menyerang saja. 

“Sangat tragis sekali gitu kita kita baru menengok Palestina, ketika Palestina itu melakukan serangan kemudian dibombardir sama Israel kemudian kita baru nengok gitu itu pun kita nengoknya cuman cuma ngirim-ngirim bantuan makanan,” bebernya.

Jadi menurutnya yang patut disalahkan bukan Hamas melainkan dunia dan juga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Malah yang harusnya disalahkan itu adalah dunia gitu, kita semua umat Islam, pemimpin umat Islam, PBB, dan seluruh dunia yang tidak mampu mencegah Israel,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Minggu, 09 Juli 2023

KHILAFAH ISLAMIYYAH, KEWAJIBAN SYAR'I, SATU-SATUNYA SOLUSI BAGI INDONESIA DAN DUNIA

Tinta Media - Prof Suteki dalam salah satu artikelnya berjudul 'Khilafah Ajaran Islam, Alternatif Solusi Bagi Bangsa Indonesia' menulis setidaknya 5 (lima) argumentasi mengapa Khilafah layak dijadikan alternatif solusi bagi bangsa Indonesia. Bahkan, diakhir artikelnya Prof Suteki memberikan pilihan Khilafah sebagai ternatif solusi bagi bangsa Indonesia, ketimbang masa depan bangsa Indonesia terpaksa harus melanjutkan tiga periode kekuasaan Jokowi atau tunda Pemilu untuk memperpanjang usia kekuasaan Jokowi.

Kalaupun konteks pilihan Khilafah dihadap-hadapkan dengan sistem Pemilu yang curang, atau pilihan Capres yang tidak dapat menjamin masa depan bangsa Indonesia selain hanya perubahan pemimpin, sistem Khilafah tetap menjadi pilihan terbaik. Berapa kali Pemilu dan Pilpres diselenggarakan, toh tak memberikan perubahan yang berarti. bahkan Pilpres 2019 adalah Pilpres yang paling brutal, yang melahirkan keterbelahan anak bangsa menjadi cebong kampret, lantas kobermetamorfosa menjadi kadrun cebong.

Secara faktual, memang hanya sistem Khilafah yang mengejawantahkan misi menerapkan hukum Allah SWT. Semua sistem pemerintahan yang ada di dunia ini, tak ada yang bervisi untuk menerapkan syariah.

Kerajaan menerapkan UU Raja. Republik menerapkan UU Rakyat. Kekaisaran atau monarki konstitusional membagi kekuasaan pemerintahan dan kepala Negara, perdana menteri menerapkan UU rakyat, Kaisar dan Ratu menjadi simbol kepala Negara.

Adapun PAN ISLAMISME adalah ide absurd yang hanya ingin memalingkan umat Islam dari sistem Khilafah, dengan alasan:

*Pertama,* PAN ISLAMISME hanya ide filsafat yang tidak memiliki wujud nyatanya. PAN ISLAMISME tak pernah wujud dalam dunia praksis meskipun hanya satu hari.

Gembar-gembor PAN ISLAMISME hanya ada dalam literasi. Konsep ini hampir sama dengan eksistensi OKI (Organisasi Konferensi Islam). Wujudnya tidak jelas manfaatnya bagi dunia Islam, selain hanya untuk ajang kongkow untuk menyampaikan dukungan atau kecaman.

Berbeda dengan Khilafah, yang jelas nyata eksis dalam kurun 13 abad. Ide Khilafah realistis karena pernah eksis, sementara PAN ISLAMISME hanyalah ide utopis.

*Kedua,* PAN ISLAMISME tidak pernah ada dalam dalil, tidak pernah diperintahkan Syara', hanya buah pikir yang frustasi dengan keadaan dunia Islam, lalu bermetafora tentang kebangkitan Islam dan berhalusinasi tentang persatuan dan kebangkitan Islam melalui ide PAN ISLAMISME.

PAN ISLAMISME lahir dari frustasi akibat Perang Dunia II, pikiran dari seorang Jamal-al-Din Afghani. PAN ISLAMISME tidak memiliki fikroh yang jelas, tidak pula memiliki thariqah untuk mewujudkannya. PAN ISLAMISME hanya ide utopia, untuk memalingkan umat dari konsep Khilafah.

*Ketiga,* PAN ISLAMISME adalah jebakan barat, sama seperti Demokrasi Islam. Barat paham, setelah inggris meruntuhkan Kekhilafahan Islam yang berpusat di Turki pada tahun 1924, untuk mengubur dunia Islam selamanya, maka umat Islam tidak boleh diberi kesempatan sedikitpun -hingga hanya selobang jarum- untuk memperjuangkan Khilafah bahkan hingga sekedar mendiskusikan ide Khilafah.

Lord Curzon berkata : 

“Kita harus mengakhiri apapun yang akan membawa persatuan Islam diantara anak-anak kaum muslimin. Sebagaimana yang kita telah sukses laksanakan dalam mengakhiri Khilafah, maka kita harus memastikan bahwa tidak pernah ada lagi bangkitnya persatuan kaum muslimin, apakah itu persatuan intelektual dan budaya.”

Sehingga, hari ini dari Indonesia sudah semestinya umat Islam bangkit dan melawan peradaban Barat dengan memperjuangkan Khilafah. Bukan sebagai alternatif solusi, melainkan sebagai satu-satunya solusi. Bukan hanya bagi Indonesia, bahkan juga bagi dunia.

Hanya Khilafah, yang mampu memotong tangan dan kaki penjajahan kapitalisme global, yang saat ini merampas kekayaan alam di negeri kaum muslimin.

Dalam konteks keindonesiaan, hanya Khilafah yang bisa mengembalikan seluruh tambang dan kekayaan alam di negeri ini, melalui konsep 'al Milkiyatul Ammah', dikembalikan ke pangkuan kaum muslimin. Khilafah akan mengelola seluruh kekayaan alam yang melimpah di negeri ini, berdasarkan syariat Islam.

Kalau hanya capres yang mengelola, sudah pasti geng Luhut Panjaitan yang akan terus mengangkangi kekayaan negeri ini, berkolaborasi dengan penjajah Amerika dan China. Belum lama ini, dengan ide pemutihan, legalisasi, Luhut akan menyelamatkan penjajahan lahan sawit seluas 3,3 juta hektar.

Hanya dengan Khilafah, yang mengelola APBN tanpa pajak, yang akan menyejahterakan rakyat negeri ini, baik muslim maupun non muslim. Kekayaan alam hanya 6 komoditi saja, menghasilkan potensi pendapatan negara diatas Rp 7000 triliun per tahun. Lebih dari cukup untuk membiayai APBN yang per tahun hanya Rp 2.500 an triliun.

Cadangan batubara kita ada 37,6 miliar ton, gas alam 62 miliar MMbtu, emas 2600 ton, nikel 81 juta ton, hasil laut 1330 USS miliar, hasil hutan 100 juta hektar. Jika dirupiahkan, kita memiliki cadangan duit dari 6 komoditi ini senilai Rp 20.655.696 triliun. Saat ini produksinya rata-rata per tahun, didapatkan hasil sekitar 7000 triliun per tahun. Hasil ini nyaris 3 kali nilai APBN.

Semua ini hanya akan berdampak bagi kesejahteraan rakyat Indonesia, jika negeri ini dikelola dengan syariat Islam yang ditegakkan melalui sistem Khilafah. Karena saat ini Indonesia menerapkan sekulerisme demokrasi, maka semua kekayaan alam Indonesia hanya dinikmati para kapitalis, para cukong, oligarki, korporasi asing dan aseng, geng Luhut Binsar Panjaitan.

Lalu, apakah anda tidak tertarik untuk memperjuangkan Khilafah? Ingat! Khilafah adalah kewajiban, dan satu-satunya solusi bagi Indonesia bahkan dunia. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik 
https://heylink.me/AK_Channel/

Sabtu, 06 Mei 2023

Agar Kapitalisme Mendominasi Dunia, Ini Strategi yang Dilakukan Barat....

Tinta Media - Analis Senior PKAD Fajar Kurniawan mengungkap strategi yang dilakukan Barat agar kapitalisme tetap mendominasi dunia. 

"Barat tidak rela kalau kemudian umat Islam ini meraih posisinya kembali dan kemudian menjadikan Islam sebagai kiblat peradaban dunia. Ketidakrelaan itu kemudian mereka berusaha sekuat mungkin agar kapitalisme terus mendominasi peradaban, dengan strategi atau skenario yang kita kenal sebagai Rand Corporation, yang membagi umat Islam itu ke dalam empat kelompok yaitu kelompok tradisional, modernis, fundamentalis dan liberalis," ungkapnya dalam acara Kabar Petang : Ancam Warga Muhammadiyah, Strategi Membubarkan ormas-ormas Islam, di kanal Youtube Khilafah News, Senin (28/04/2023).

Menurutnya, dengan lemahnya umat Islam ini maka Barat akan bisa mendominasi. "Dan akan tetap bisa menjadikan kapitalisme itu sebagai kiblat bagi peradaban dunia," ujarnya. 

Fajar mengatakan, tujuan akhirnya tidak sekedar kemudian menghabisi umat Islam dengan menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai Islam, melabeli umat Islam yang berusaha untuk melaksanakan syariat Islam secara kaffah itu sebagai kelompok fundamentalis, tapi memang pada akhirnya adalah melahirkan agama yang baru, dalam arti agama Islam yang kemudian menerima dan mengadopsi nilai-nilai Barat,” bebernya. 

Jadi dari tujuan akhir itulah, kata Fajar, kemudian Barat menciptakan ada Islam Jerman, ada Islam Nusantara, mungkin nanti ada Islam Malaysia, ada Islam Brunei dan seterusnya. "Karena, itu adalah bagian dari skenario yang sudah sangat matang yang dihelat oleh negara-negara kafir Barat dalam rangka untuk melemahkan umat Islam,” pungkasnya. [] Abi Nayyara

Minggu, 02 April 2023

UIY: Dunia Bukan Tempat Asli Hidup Manusia


Tinta Media - Menyoroti tentang kehidupan, Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan bahwa dunia ini bukan tempat asli hidup manusia.
 
“Jadi, dunia ini bukan tempat asli hidup kita. Tempat asli kita itu di surga. Bukankah nenek moyang kita Adam dan Hawa itu di surga? Oleh karena satu sebab kemudian diturunkan ke dunia,” tuturnya di acara #temanberbuka: Pandangan Akhirat, melalui kanal You Tube Khilafah Channel Reborn, Kamis (30/3/2023).
 
Karena itu Nabi berpesan kepada umatnya agar hidup bagaikan orang asing. “Asli kita bukan di sini (dunia) asli kita di surga. Karena itu kita sedang bergerak menuju ke sana. Cuma sampai atau enggak ke sana itu soal kedua tergantung kepada iman dan amal saleh kita,” sambungnya memberikan penjelasan.
 
Iman dan amal saleh itulah, kata UIY,  yang  akan memastikan sampainya manusia ke tempat aslinya yaitu surga. Pandangan seperti itu, menurutnya adalah pandangan akhirat yang dengan pandangan itu  manusia tidak akan mudah tersimpangkan atau tergoda untuk mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah Swt.
 
“Kita akan menjaga hidup kita selalu di dalam jalan keimanan dan  ketakwaan, keimanan dan amal saleh. Kita akan menjadikan halal dan haram itu sebagai tolok ukur perbuatan kita.  Kita akan menjadikan hidup kita ini dikhidmatkan kepada Islam untuk terwujudnya kembali izul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan umat Islam),” urainya.

Untuk menegaskan betapa hidup di dunia ini sangat singkat, UIY mengutip sabda Rasulullah Saw. yang menjelaskan bahwa hidup di dunia ini seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon untuk istirahat kemudian berlalu meninggalkan pohon itu.
 
“Saat kita istirahat di bawah pohon itulah digambarkan oleh baginda  Rasulullah Saw. lama hidup kita di dunia ini,” tandasnya.
 
Oleh karena itu UIY lalu berpesan agar menjalankan hidup ini dengan kacamata akhirat, bukan dengan kacamata dunia.
 
“Kacamata dunia membuat orang tersimpangkan  seperti ini hari, menghalalkan segala cara, melakukan kezaliman, tak henti-hentinya menghambat perjalanan dakwah, menzalimi orang-orang yang mulia, para ulama, para habib,  para pejuang, pengemban dakwah, dan melakukan hal-hal lain yang tidak diridhoi  Allah Swt.,” ujarnya mengingatkan.
 
Memungkasi penuturan, UIY berharap agar umat Islam senantiasa menjaga diri, senantiasa memiliki pandangan akhirat, pandangan yang akan menyelamatkan hidup di dunia hingga akhirat. [] Irianti Aminatun
 

Minggu, 15 Januari 2023

Ustaz Abu Zaid: Akhirat Lebih Penting dari Kenyamanan Dunia

Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center mengatakan, bagi manusia yang beriman, akhirat adalah perkara yang lebih penting daripada kenyamanan duniawi.

"Bagi manusia beriman maka ada perkara yang jauh lebih penting daripada sekedar kenyamanan mobil, rumah, pakaian dan makanan yang pasti akan rusak itu. Apa yang lebih penting itu? Ya betul, kehidupan akhirat," ujarnya kepada Tintamedia.web.id, Sabtu (14/1/2023).

Karena itu, sambungnya, orang mukmin rela meninggalkan segala kenyamanan dunia demi kehidupan yang kekal abadi di akhirat. Demi kehidupan yang sebenarnya dalam nikmat dan siksa di akhirat.

"Jika dibandingkan, maka segala nikmat dan siksa dunia tak ada seujung kuku hitam dari nikmat dan siksa akhirat yang kekal itu," bandingnya.

Namun, menurut Ustaz Abu Zaid, bagi mereka yang buta hatinya, maka dunia adalah segalanya. Dunia menjadi tujuan. "Sehingga hidupnya untuk mengejar dunia. Fokus untuk dunia. Karenanya segalanya selain dunia bisa dikorbankan termasuk agamanya," paparnya.

Ia menjelaskan jika mereka biasa memenuhi fatwa pesanan meski itu menabrak perkara perkara yang sudah pasti dalam Islam. Mereka menolak yang wajib dan merekayasa yang haram. 

"Mereka menolak perkara yang sudah disepakati wajibnya seperti khilafah. Dan rela mencari cari dalih untuk membela sistem kufur demokrasi. Semua itu demi dunia. Demi proyek yang terus terkucur dananya," tuturnya.

Padahal, ungkapnya, semua itu adalah kehancuran dunia akhirat. Karena itulah, ia menyarankan agar jangan menjual Agama demi dunia. Dimana sekedar mencari rida musuh Allah dan RasulNya. 

Yang terakhir, ia mengutip sabda Rasulullah ﷺ , yang berbunyi:

*«مَنِ التَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ، وَمَنِ التَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ»*

“Siapa saja yang mencari keridhaan Allah meskipun mendatangkan kemurkaan manusia, maka Allah mencukupkannya dari bantuan mereka, dan siapa saja yang mencari keridhaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan Allah, maka Allah menyerahkannya kepada manusia.” (HR. Al-Tirmidzi). [] Wafi

Kamis, 12 Januari 2023

FIWS: Kaum Muslimin adalah Bangsa Besar yang Akan Memimpin Dunia

Tinta Media - Melihat konstelasi dunia saat ini, khususnya dengan adanya militerisasi Jepang, Direktur Forum Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi meyakini bahwa kaum muslimin adalah bangsa besar yang akan tetap mampu memimpin politik dan arah perubahan dunia.

“Saya tetap yakin kaum muslimin sebagai bangsa besar akan mampu memimpin politik dan arah perubahan dunia sekalipun ada militerisasi Jepang,” tuturnya dalam Kabar Petang: Bangkitnya Militerisasi Jepang Merubah Politik Dunia? di kanal youtube Khilafah News, Sabtu (7/1/2023) 

Farid mengungkapkan, ada dua hal yang harus dilakukan oleh umat Islam agar mampu memimpin dalam konstelasi politik di dunia.

Pertama, umat Islam harus menyadari akar identitas kaum muslimin. “Identitas kaum muslimin adalah bangsa muslim yang besar yang berbasis kepada akidah Islam, diatur oleh syariat Islam. Menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai paradigma yang paling penting dalam kehidupan kaum muslimin. Menjadikan dakwah menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia menjadi politik luar negerinya. Kita adalah bangsa besar karena pernah memiliki negara besar yaitu negara khilafah,” urainya.

Farid menegaskan sebagai bangsa yang besar karena pernah memiliki negara yang besar yaitu negara Khilafah. “Jadi kaum muslimin adalah bangsa yang besar sehingga terbiasa berhadapan dengan problem-problem besar termasuk terbiasa berhadapan dengan Persia dan Romawi, negara adidaya saat itu. Demikian juga di masa Khilafah Utsmani, Muhammad al fatih berhasil menaklukan kota Konstantinopel. Jadi kaum muslimin pernah menjadi penguasa dunia,” bebernya.

Kedua, umat Islam harus kembali kepada apa yang pernah diadopsi oleh Rasulullah SAW, sahabat-sahabatnya dan generasi para Khulafaur Rasyidin yaitu mengadopsi Islam sebagai pedoman hidup dan mengatur seluruh kehidupannya. Selain itu memiliki tanggung jawab politik luar negeri yang besar yaitu menyebabkan Islam ke seluruh penjuru dunia.

“Artinya agar menjadi bangsa yang besar, umat Islam membutuhkan negara adidaya yang pernah dibangun oleh para Khulafaur Rasyidin. Negara yang bisa menaklukkan dunia mempengaruhi konstelasi politik internasional, disegani oleh dunia, menjadi mercusuar peradaban dunia termasuk mercusuar sains dan teknologi,” pungkasnya.[] Erlina

Rabu, 21 Desember 2022

Islam Akan Kembali Menguasai Dunia hingga Tidak Menyisakan Satu Rumah pun yang Tidak Dimasukinya

Tinta Media - Nasib Islam wal muslimin saat ini benar benar sangat memprihatinkan. Sudahlah dihancurkan negaranya. Dihancurkan keluarganya. Dijajah negerinya. Dirampok kekayaan alamnya. Dirusak generasi mudanya. Masih pula difitnah sebagai radikal dan teroris. Padahal semua itu jelas jelas Amerika dkk adalah pelakunya. Mereka menjarah Irak dengan jutaan muslim jadi korban. Mereka menjajah Palestina dengan jutaan korban umat Islam. Begitu pun masih teriak teriak bahwa muslim teroris dan Islam agama teroris. Pa di ajal mereka adalah teroris itu sendiri. Benar benar maling teriak maling. 

Namun Allah dan Rasulnya telah memberikan kabar gembira. Bahwa Islam kan kembali jaya. Umat Islam kan kembali menang. Bahkan dengan kekuasaan yang jauh lebih besar hingga tak menyisakan satu rumahpun kecuali Islam masuk ke dalam nya. Baik di kota maupun di desa di seluruh muka bumi ini. Yakni saat khilafah kembali tegak dan menguasai dunia dengan menerapkan Islam secara kaffah.

Al-Miqdad ibn al-Aswad al-Kindiy menuturkan hadis bahwa Ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda :

لاَ يَبْقَى عَلَى ظَهْرِ اْلأَرْضِ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ كَلِمَةَ الْإِسْلاَمِ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ ذُلِّ ذَلِيلٍ إِمَّا يُعِزُّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَيَجْعَلُهُمْ مِنْ أَهْلِهَا أَوْ يُذِلُّهُمْ فَيَدِينُوْنَ لَهَا

Tidak akan tersisa di muka bumi ini satu rumah pun baik di kota atau di kampung kecuali Allah akan memasukkan ajaran Islam di dalamnya dengan kemuliaan yang dimuliakan atau kehinaan yang dihinakan. Allah akan memuliakan mereka sehingga mereka menjadi pemeluknya atau sebaliknya menghinakan mereka sehingga mereka tunduk kepada Islam (HR. Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, Ibn Hibban, al-Haytsami, Ibn Mandah dan al-Ashbahani)

Dalam redaksi ath-Thabrani dinyatakan :

…إِمَّا يُعِزُّهُمْ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى الإِسْلامِ، وَإِمَّا يُذِلُّهُمْ فَيُؤَدُّوا الْجِزْيَةَ

… Boleh jadi Allah akan memuliakan mereka dan menunjuki mereka pada Islam. Boleh jadi pula Dia menghinakan mereka sehingga mereka membayar jizyah (HR. ath-Thabrani)

Hadis ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam al-Musnad; al-Bayhaqi dalam Sunan al-Kubrâ; al-Hakim dalam al-Mustadrak dan ia berkomentar, “Hadis ini sahih menurut syarat syaikhayn (Bukhari dan Muslim) sekalipun tidak dikeluarkan oleh keduanya”; Ibn Hibban dalam Shahîh Ibn Hibbân, ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabîr dimana al-Haytsami berkomentar, “Para perawi ath-Thabrani adalah perawi sahih”; al-Haytsami dalam Mawârid azh-Zhumân; Ibn Mandah dalam at-Tawhîd dan al-خmân; dan Isma’il Ibn Muhammad ibn al-Fadhl at-Tamimi al-Ashbahani dalam Dalâ’il an-Nubuwah.

Abu Tsa’labah al-Khasyani menuturkan, Rasulullah jika pulang dari peperangan atau perjalanan, beliau datang ke masjid lalu shalat dua rakaat, lalu memuji Fathimah, kemudian mendatangi isteri-isterinya. Suatu ketika Beliau pulang dan keluar dari masjid maka Fathimah menemui beliau di pintu rumah. Fathimah kemudian mencium kedua bibir dan mata beliau, lalu ia menangis. Rasul bertanya kepadanya, “Putriku, apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab : “ya Rasul, aku melihatmu kusut, letih dan pakaianmu lusuh.” Rasul bersabda :

فَلاَ تَبْكِيْ ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بَعَثَ أَبَاكَ ِلأَمْرٍ لاَ يَبْقَى عَلَى ظَهْرِ اْلأَرْضِ بَيْتُ مَدَرٍ ، وَلاَ شَعْرٍ إِلاَّ أَدْخَلَ اللهُ بِهِ عِزًّا أَوْ ذُلاًّ حَتىَّ يَبْلُغَ حَيْثُ بَلَغَ اللَّيْلُ

Jangan menangis, karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla telah mengutus ayahmu untuk satu perkara tidak tersisa di muka bumi ini satu rumah di kota dan kampung kecuali dengannya Allah masukkan ke dalamnya kemuliaan atau kehinaan hingga (perkara) ini akan sampai sebagaimana sampainya malam (HR. al-Hakim dan ath-Thabrani)

Hadis ini dikeluarkan oleh al-Hakim di al-Mustadrak. Ia berkomentar : hadis ini sanadnya sahih, sekalipun mereka (Bukhari dan Muslim) tidak mengeluarkannya. Ath-Thabrani mengeluarkan hadis ini di dalam Mu’jam al-Kabîr dan Musnad asy-Syamiyîn.

Makna Hadis Ketiga riwayat di atas diriwayatkan setidaknya oleh tiga orang sahabat, lalu tiga orang Tâbi’în, lalu sembilan Tâbi’ at-Tâbi’în, dan 16 orang generasi sesudahnya. Semuanya memberikan satu makna, yaitu berita gembira bahwa Islam akan masuk ke setiap rumah di muka bumi ini. Faktanya, masih banyak wilayah di muka bumi ini yang belum pernah dimasuki oleh Islam; misalnya wilayah Eropa Barat, Amerika, Australia, Indo Cina, Asia Timur, Cina, Rusia dan banyak wilayah Afrika.

Masuknya Islam ke setiap rumah dijelaskan dalam riwayat al-Miqdad ibn al-Aswad al-Kindi, yaitu dalam bentuk penduduknya memeluk Islam, atau mereka tunduk pada sistem Islam dan membayar jizyah. Dalam konteks kedua ini, mereka tidak tunduk pada ajaran Islam, melainkan mereka tunduk atau ditundukkan-untuk tidak dikatakan dihinakan– pada hukum (sistem) Islam dengan membayar jizyah.

Semua konteks tersebut menunjukkan ketundukan pada pemerintahan Islam yakni Khilafah Islamiyah. Jadi ketiga riwayat diatas menunjukkan bahwa Khilafah Islamiyah memang akan ada, tegak kembali dan kekuasaannya akan membentang luas di muka bumi ini. Allahu Akbar!

Maka tak ada pilihan bagi kita kecuali tetap semangat berjuang. Menyambut berita gembira ini. Wallaahu a'lam.[]

Ustadz Abu Zaid 
Tabayyun Center 


Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab