Tinta Media: Dunia
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 April 2023

UIY: Dunia Bukan Tempat Asli Hidup Manusia


Tinta Media - Menyoroti tentang kehidupan, Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan bahwa dunia ini bukan tempat asli hidup manusia.
 
“Jadi, dunia ini bukan tempat asli hidup kita. Tempat asli kita itu di surga. Bukankah nenek moyang kita Adam dan Hawa itu di surga? Oleh karena satu sebab kemudian diturunkan ke dunia,” tuturnya di acara #temanberbuka: Pandangan Akhirat, melalui kanal You Tube Khilafah Channel Reborn, Kamis (30/3/2023).
 
Karena itu Nabi berpesan kepada umatnya agar hidup bagaikan orang asing. “Asli kita bukan di sini (dunia) asli kita di surga. Karena itu kita sedang bergerak menuju ke sana. Cuma sampai atau enggak ke sana itu soal kedua tergantung kepada iman dan amal saleh kita,” sambungnya memberikan penjelasan.
 
Iman dan amal saleh itulah, kata UIY,  yang  akan memastikan sampainya manusia ke tempat aslinya yaitu surga. Pandangan seperti itu, menurutnya adalah pandangan akhirat yang dengan pandangan itu  manusia tidak akan mudah tersimpangkan atau tergoda untuk mengabaikan ketentuan-ketentuan Allah Swt.
 
“Kita akan menjaga hidup kita selalu di dalam jalan keimanan dan  ketakwaan, keimanan dan amal saleh. Kita akan menjadikan halal dan haram itu sebagai tolok ukur perbuatan kita.  Kita akan menjadikan hidup kita ini dikhidmatkan kepada Islam untuk terwujudnya kembali izul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan umat Islam),” urainya.

Untuk menegaskan betapa hidup di dunia ini sangat singkat, UIY mengutip sabda Rasulullah Saw. yang menjelaskan bahwa hidup di dunia ini seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon untuk istirahat kemudian berlalu meninggalkan pohon itu.
 
“Saat kita istirahat di bawah pohon itulah digambarkan oleh baginda  Rasulullah Saw. lama hidup kita di dunia ini,” tandasnya.
 
Oleh karena itu UIY lalu berpesan agar menjalankan hidup ini dengan kacamata akhirat, bukan dengan kacamata dunia.
 
“Kacamata dunia membuat orang tersimpangkan  seperti ini hari, menghalalkan segala cara, melakukan kezaliman, tak henti-hentinya menghambat perjalanan dakwah, menzalimi orang-orang yang mulia, para ulama, para habib,  para pejuang, pengemban dakwah, dan melakukan hal-hal lain yang tidak diridhoi  Allah Swt.,” ujarnya mengingatkan.
 
Memungkasi penuturan, UIY berharap agar umat Islam senantiasa menjaga diri, senantiasa memiliki pandangan akhirat, pandangan yang akan menyelamatkan hidup di dunia hingga akhirat. [] Irianti Aminatun
 

Minggu, 15 Januari 2023

Ustaz Abu Zaid: Akhirat Lebih Penting dari Kenyamanan Dunia

Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center mengatakan, bagi manusia yang beriman, akhirat adalah perkara yang lebih penting daripada kenyamanan duniawi.

"Bagi manusia beriman maka ada perkara yang jauh lebih penting daripada sekedar kenyamanan mobil, rumah, pakaian dan makanan yang pasti akan rusak itu. Apa yang lebih penting itu? Ya betul, kehidupan akhirat," ujarnya kepada Tintamedia.web.id, Sabtu (14/1/2023).

Karena itu, sambungnya, orang mukmin rela meninggalkan segala kenyamanan dunia demi kehidupan yang kekal abadi di akhirat. Demi kehidupan yang sebenarnya dalam nikmat dan siksa di akhirat.

"Jika dibandingkan, maka segala nikmat dan siksa dunia tak ada seujung kuku hitam dari nikmat dan siksa akhirat yang kekal itu," bandingnya.

Namun, menurut Ustaz Abu Zaid, bagi mereka yang buta hatinya, maka dunia adalah segalanya. Dunia menjadi tujuan. "Sehingga hidupnya untuk mengejar dunia. Fokus untuk dunia. Karenanya segalanya selain dunia bisa dikorbankan termasuk agamanya," paparnya.

Ia menjelaskan jika mereka biasa memenuhi fatwa pesanan meski itu menabrak perkara perkara yang sudah pasti dalam Islam. Mereka menolak yang wajib dan merekayasa yang haram. 

"Mereka menolak perkara yang sudah disepakati wajibnya seperti khilafah. Dan rela mencari cari dalih untuk membela sistem kufur demokrasi. Semua itu demi dunia. Demi proyek yang terus terkucur dananya," tuturnya.

Padahal, ungkapnya, semua itu adalah kehancuran dunia akhirat. Karena itulah, ia menyarankan agar jangan menjual Agama demi dunia. Dimana sekedar mencari rida musuh Allah dan RasulNya. 

Yang terakhir, ia mengutip sabda Rasulullah ﷺ , yang berbunyi:

*«مَنِ التَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ، وَمَنِ التَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ»*

“Siapa saja yang mencari keridhaan Allah meskipun mendatangkan kemurkaan manusia, maka Allah mencukupkannya dari bantuan mereka, dan siapa saja yang mencari keridhaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan Allah, maka Allah menyerahkannya kepada manusia.” (HR. Al-Tirmidzi). [] Wafi

Kamis, 12 Januari 2023

FIWS: Kaum Muslimin adalah Bangsa Besar yang Akan Memimpin Dunia

Tinta Media - Melihat konstelasi dunia saat ini, khususnya dengan adanya militerisasi Jepang, Direktur Forum Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi meyakini bahwa kaum muslimin adalah bangsa besar yang akan tetap mampu memimpin politik dan arah perubahan dunia.

“Saya tetap yakin kaum muslimin sebagai bangsa besar akan mampu memimpin politik dan arah perubahan dunia sekalipun ada militerisasi Jepang,” tuturnya dalam Kabar Petang: Bangkitnya Militerisasi Jepang Merubah Politik Dunia? di kanal youtube Khilafah News, Sabtu (7/1/2023) 

Farid mengungkapkan, ada dua hal yang harus dilakukan oleh umat Islam agar mampu memimpin dalam konstelasi politik di dunia.

Pertama, umat Islam harus menyadari akar identitas kaum muslimin. “Identitas kaum muslimin adalah bangsa muslim yang besar yang berbasis kepada akidah Islam, diatur oleh syariat Islam. Menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai paradigma yang paling penting dalam kehidupan kaum muslimin. Menjadikan dakwah menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia menjadi politik luar negerinya. Kita adalah bangsa besar karena pernah memiliki negara besar yaitu negara khilafah,” urainya.

Farid menegaskan sebagai bangsa yang besar karena pernah memiliki negara yang besar yaitu negara Khilafah. “Jadi kaum muslimin adalah bangsa yang besar sehingga terbiasa berhadapan dengan problem-problem besar termasuk terbiasa berhadapan dengan Persia dan Romawi, negara adidaya saat itu. Demikian juga di masa Khilafah Utsmani, Muhammad al fatih berhasil menaklukan kota Konstantinopel. Jadi kaum muslimin pernah menjadi penguasa dunia,” bebernya.

Kedua, umat Islam harus kembali kepada apa yang pernah diadopsi oleh Rasulullah SAW, sahabat-sahabatnya dan generasi para Khulafaur Rasyidin yaitu mengadopsi Islam sebagai pedoman hidup dan mengatur seluruh kehidupannya. Selain itu memiliki tanggung jawab politik luar negeri yang besar yaitu menyebabkan Islam ke seluruh penjuru dunia.

“Artinya agar menjadi bangsa yang besar, umat Islam membutuhkan negara adidaya yang pernah dibangun oleh para Khulafaur Rasyidin. Negara yang bisa menaklukkan dunia mempengaruhi konstelasi politik internasional, disegani oleh dunia, menjadi mercusuar peradaban dunia termasuk mercusuar sains dan teknologi,” pungkasnya.[] Erlina

Rabu, 21 Desember 2022

Islam Akan Kembali Menguasai Dunia hingga Tidak Menyisakan Satu Rumah pun yang Tidak Dimasukinya

Tinta Media - Nasib Islam wal muslimin saat ini benar benar sangat memprihatinkan. Sudahlah dihancurkan negaranya. Dihancurkan keluarganya. Dijajah negerinya. Dirampok kekayaan alamnya. Dirusak generasi mudanya. Masih pula difitnah sebagai radikal dan teroris. Padahal semua itu jelas jelas Amerika dkk adalah pelakunya. Mereka menjarah Irak dengan jutaan muslim jadi korban. Mereka menjajah Palestina dengan jutaan korban umat Islam. Begitu pun masih teriak teriak bahwa muslim teroris dan Islam agama teroris. Pa di ajal mereka adalah teroris itu sendiri. Benar benar maling teriak maling. 

Namun Allah dan Rasulnya telah memberikan kabar gembira. Bahwa Islam kan kembali jaya. Umat Islam kan kembali menang. Bahkan dengan kekuasaan yang jauh lebih besar hingga tak menyisakan satu rumahpun kecuali Islam masuk ke dalam nya. Baik di kota maupun di desa di seluruh muka bumi ini. Yakni saat khilafah kembali tegak dan menguasai dunia dengan menerapkan Islam secara kaffah.

Al-Miqdad ibn al-Aswad al-Kindiy menuturkan hadis bahwa Ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda :

لاَ يَبْقَى عَلَى ظَهْرِ اْلأَرْضِ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ كَلِمَةَ الْإِسْلاَمِ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ ذُلِّ ذَلِيلٍ إِمَّا يُعِزُّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَيَجْعَلُهُمْ مِنْ أَهْلِهَا أَوْ يُذِلُّهُمْ فَيَدِينُوْنَ لَهَا

Tidak akan tersisa di muka bumi ini satu rumah pun baik di kota atau di kampung kecuali Allah akan memasukkan ajaran Islam di dalamnya dengan kemuliaan yang dimuliakan atau kehinaan yang dihinakan. Allah akan memuliakan mereka sehingga mereka menjadi pemeluknya atau sebaliknya menghinakan mereka sehingga mereka tunduk kepada Islam (HR. Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, Ibn Hibban, al-Haytsami, Ibn Mandah dan al-Ashbahani)

Dalam redaksi ath-Thabrani dinyatakan :

…إِمَّا يُعِزُّهُمْ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى الإِسْلامِ، وَإِمَّا يُذِلُّهُمْ فَيُؤَدُّوا الْجِزْيَةَ

… Boleh jadi Allah akan memuliakan mereka dan menunjuki mereka pada Islam. Boleh jadi pula Dia menghinakan mereka sehingga mereka membayar jizyah (HR. ath-Thabrani)

Hadis ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam al-Musnad; al-Bayhaqi dalam Sunan al-Kubrâ; al-Hakim dalam al-Mustadrak dan ia berkomentar, “Hadis ini sahih menurut syarat syaikhayn (Bukhari dan Muslim) sekalipun tidak dikeluarkan oleh keduanya”; Ibn Hibban dalam Shahîh Ibn Hibbân, ath-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabîr dimana al-Haytsami berkomentar, “Para perawi ath-Thabrani adalah perawi sahih”; al-Haytsami dalam Mawârid azh-Zhumân; Ibn Mandah dalam at-Tawhîd dan al-خmân; dan Isma’il Ibn Muhammad ibn al-Fadhl at-Tamimi al-Ashbahani dalam Dalâ’il an-Nubuwah.

Abu Tsa’labah al-Khasyani menuturkan, Rasulullah jika pulang dari peperangan atau perjalanan, beliau datang ke masjid lalu shalat dua rakaat, lalu memuji Fathimah, kemudian mendatangi isteri-isterinya. Suatu ketika Beliau pulang dan keluar dari masjid maka Fathimah menemui beliau di pintu rumah. Fathimah kemudian mencium kedua bibir dan mata beliau, lalu ia menangis. Rasul bertanya kepadanya, “Putriku, apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab : “ya Rasul, aku melihatmu kusut, letih dan pakaianmu lusuh.” Rasul bersabda :

فَلاَ تَبْكِيْ ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بَعَثَ أَبَاكَ ِلأَمْرٍ لاَ يَبْقَى عَلَى ظَهْرِ اْلأَرْضِ بَيْتُ مَدَرٍ ، وَلاَ شَعْرٍ إِلاَّ أَدْخَلَ اللهُ بِهِ عِزًّا أَوْ ذُلاًّ حَتىَّ يَبْلُغَ حَيْثُ بَلَغَ اللَّيْلُ

Jangan menangis, karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla telah mengutus ayahmu untuk satu perkara tidak tersisa di muka bumi ini satu rumah di kota dan kampung kecuali dengannya Allah masukkan ke dalamnya kemuliaan atau kehinaan hingga (perkara) ini akan sampai sebagaimana sampainya malam (HR. al-Hakim dan ath-Thabrani)

Hadis ini dikeluarkan oleh al-Hakim di al-Mustadrak. Ia berkomentar : hadis ini sanadnya sahih, sekalipun mereka (Bukhari dan Muslim) tidak mengeluarkannya. Ath-Thabrani mengeluarkan hadis ini di dalam Mu’jam al-Kabîr dan Musnad asy-Syamiyîn.

Makna Hadis Ketiga riwayat di atas diriwayatkan setidaknya oleh tiga orang sahabat, lalu tiga orang Tâbi’în, lalu sembilan Tâbi’ at-Tâbi’în, dan 16 orang generasi sesudahnya. Semuanya memberikan satu makna, yaitu berita gembira bahwa Islam akan masuk ke setiap rumah di muka bumi ini. Faktanya, masih banyak wilayah di muka bumi ini yang belum pernah dimasuki oleh Islam; misalnya wilayah Eropa Barat, Amerika, Australia, Indo Cina, Asia Timur, Cina, Rusia dan banyak wilayah Afrika.

Masuknya Islam ke setiap rumah dijelaskan dalam riwayat al-Miqdad ibn al-Aswad al-Kindi, yaitu dalam bentuk penduduknya memeluk Islam, atau mereka tunduk pada sistem Islam dan membayar jizyah. Dalam konteks kedua ini, mereka tidak tunduk pada ajaran Islam, melainkan mereka tunduk atau ditundukkan-untuk tidak dikatakan dihinakan– pada hukum (sistem) Islam dengan membayar jizyah.

Semua konteks tersebut menunjukkan ketundukan pada pemerintahan Islam yakni Khilafah Islamiyah. Jadi ketiga riwayat diatas menunjukkan bahwa Khilafah Islamiyah memang akan ada, tegak kembali dan kekuasaannya akan membentang luas di muka bumi ini. Allahu Akbar!

Maka tak ada pilihan bagi kita kecuali tetap semangat berjuang. Menyambut berita gembira ini. Wallaahu a'lam.[]

Ustadz Abu Zaid 
Tabayyun Center 


Jumat, 09 Desember 2022

Katakan kepada Dunia: Kamu dan Aku Sudah Berakhir!

Tinta Media - Sobat, kematian itu karena ajal. Dan ajal adalah keputusan dan ketentuan Allah. Tak ada seorang pun yang tahu tentang ajalnya. Jika ajal sudah datang maka pasti seseorang akan mati. Tak akan bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Artinya kematian itu bisa datang kepada kita kapan saja. 

Jika demikian maka seorang manusia bisa kapan saja mati tanpa dia ketahui waktunya. Seorang bisa mati pada usia berapa saja. Tidak mesti harus tua. Tidak mesti harus sakit. Tidak mesti harus kena tembak atau gempa atau tsunami dll. Yang pasti jika ajal tiba maka pasti mati.

Maka sikap hidup muslim mestinya siap mati kapan saja. Siap mati kapan saja meskipun itu besok hari. Artinya seorang muslim mesti berusaha siap meninggalkan dunia ini kapan saja. Artinya pula bahwa harus sudah siap selesai dengan dunia ini kapanpun. Tidak ada dalam kamus nya bahwa dia baru siap mati jika...... Karena kapan dia mati tidak berada dibawah kuasanya.

Bagi setiap muslim maka penting memperhatikan hal hal berikut:

1.Menjadikan fokus hidup bertujuan mencari ridho Allah tak lebih. Maka ketaatan kepada Allah dan Rasulnya adalah perkara pokok.

2. Qona'ah dengan dunia. Bahwa yang Allah berikan berupa kenikmatan dunia pasti cukup untuk kita berapapun itu, sampai kembali kepada Allah. 

3. Menjadikan dunia sarana Akhirat. Dunia ini adalah ladang pahala. Sehingga melakukan apapun di dunia ini untuk dipetik hasilnya di akhirat. Baik ataupun buruk. Jadi dunia hanya tempat beramal bukan tempat panen.

4. Tidak boleh mencintai dunia dengan segala perhiasannya. Baik wanita, tahta maupun harta. Semua itu hanya ujian dan sarana meraih pahala. 
Tidak boleh menjadikan dunia tujuan. Jangankan menjadikan tujuan mencintai saja tidak boleh.

5. Karenanya mengurus dunia hanya boleh dengan niat ridho Allah dan dengan cara sesuai syariat Allah. Mengurus keluarga anak istri, bisnis atau kerjaan dan kewajiban sebagai pemimpin masyarakat semua wajib dengan syariat Islam. Tidak boleh satu pun masalah diselesaikan dengan selain syariat Islam.

6. Berperan serta secara maksimal dalam berjuang menegakkan Islam kaffah dalam Khilafah. Karena itulah amal yang dituntut secara prioritas pertama oleh Islam. Oleh syariat Islam. Oleh Allah dan rasulnya. Prioritas amal itu sesuai perintah suara bukan pilihan hawa nafsu.

7. Berupaya mendidik hati, bahwa harus siap kapan saja dipanggil Allah. Setelah semua upaya maksimal maka selalu berserah diri kepada Allah atas semua kekurangan dan kesalahan.

8. Mendidik keluarga baik anak maupun istri dengan hal yang sama. Bahwa semua harus sudah bersiap berpisah dengan dunia ini kapan saja. Sehingga bisa memaksimalkan untuk saling mencintai dan memberikan terbaik dalam menunaikan kewajiban satu sama lain. Dan saling memaafkan kekurangan masing masing.

9. Senantiasa bertaubat kepada Allah. Ya Rabb, inilah diri hamba....dengan segala upaya hamba maka demikian hasilnya maka ampunilah hamba dan rahmatilah hamba ya Rabb...

Demikian lah semestinya sikap kita kepada dunia. Semoga kita termasuk orang yang beruntung.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَـنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ ..رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Sungguh telah beruntung orang yang memeluk Islam, dikaruniai rezeki yang cukup dan Allâh menjadikannya bersifat qanaah atas nikmat yang diberikan-Nya kepadanya. [HR. Muslim]

Wallaahu a'lam.[]

Ustaz Abu Zaid 
Tabayyun Center 

Senin, 28 November 2022

IJM Ungkap Sisi Gelap di Balik Mahalnya Piala Dunia Qatar 2022

Tinta Media - Piala Dunia Qatar 2022 yang menjadi Piala Dunia termahal dalam sejarah menurut Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana ternyata memiliki sisi-sisi gelap di baliknya.

“Ternyata ada sisi-sisi gelap di balik Piala Dunia Qatar 2022 yang dinyatakan sebagai Piala Dunia termahal dalam sejarah. Qatar mengeluarkan dana 3.400 triliun rupiah dan FIFA mengeluarkan 26,4 triliun rupiah demi kepentingan Piala Dunia,” tuturnya dalam Program Aspirasi Rakyat: Piala Dunia Qatar | Sisi Gelap, Jumat (25/11/2022) di kanal Youtube Justice Monitor.

Ia mengungkapkan bahwa Piala Dunia Qatar 2022 ternyata memiliki  sisi-sisi gelap dan kontroversi selama menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Pertama, polemik ribuan buruh migran yang meninggal dunia. Mereka menjadi korban dalam proyek pembangunan infrastruktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Berita yang beredar menunjukkan bahwa banyak pekerja migran di Qatar yang meninggal, mereka umumnya berasal dari kawasan Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal,” ujarnya.

Agung mengutip pernyataan dari The Guardian bahwa lebih dari 6500 buruh migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar dilaporkan tewas. Sementara mengutip dari penulis buku Digital Auto Ritarianisme in The Middle Is Mark Owen Jones dalam akun twitternya menyebutkan bahwa jumlah tersebut sebenarnya mengacu pada semua kematian pekerja migran.

“Apa pun penjelasan kematiannya, memang ada beberapa versi terkait masalah ini. Tetapi ada tentunya banyak yang meninggal karena membangun infrastruktur untuk Piala Dunia,” ungkapnya.

Ia pun mengutip dari The Washington Post bahwa pekerja yang tewas mencapai 1200 orang. “Jumlah tersebut ialah akumulasi kasus selama 10 tahun telah berjalannya proses pembangunan infrastruktur,” kutipnya.

Kedua, pemerintah Qatar telah mengusir para tenaga kerja asing dari blok apartemen mereka di Doha. Dikutip dari The Reuters, proses mengosongkan tempat tersebut ditujukan agar ribuan penggemar bola di masing-masing negara dapat tinggal di daerah tersebut selama Piala Dunia berlangsung.

“Proses evakuasi tersebut sudah dimulai sejak empat minggu sebelum dimulainya Piala Dunia. Sejumlah korban menyebutkan hampir 12 bangunan tempat tinggal para pekerja telah ditutup oleh pihak berwenang,” bebernya.

Ia mengkritisi kebijakan Qatar yang tidak menghiraukan para pekerja yang kehilangan tempat tinggal.

“Hal ini mendapat perhatian internasional, namun pihak Qatar tidak menghiraukan bagaimana setelahnya para pekerja tinggal. Mereka dipaksa untuk mencari perlindungan apa yang mereka bisa termasuk tempat tidur di trotoar, di luar salah satu bekas rumah mereka,” kritiknya.

Ketiga, Qatar memberlakukan sistem upah murah. Agung menyebutkan bahwa pekerja migran ini kesulitan mendapatkan upah yang layak dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia. “Para pekerja migran tersebut diketahui belum dibayar selama lebih dari satu tahun lamanya, hal ini dikutip dari bisnis-humanrights.org,” ujarnya.

Baginya, sisi-sisi gelap tersebut menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang fantastis untuk membangun banyak fasilitas mulai dari hotel, bandara, dan stadion untuk pertandingan Piala Dunia 2022 telah mengorbankan para pekerja migran.

Piala Dunia Qatar 2022 menjadi edisi kompetisi sepak bola dunia termahal sepanjang sejarah. Dana yang digelontorkan digunakan untuk membangun tujuh stadion berskala internasional dan merenovasi satu stadion bola yang berskala internasional dan sejumlah fasilitas lain bagi para penonton.
“Qatar ibarat menggantang pepesan kosong. Kondisi rugi besar diperkirakan akan dialami oleh Qatar pada gelaran Piala Dunia 2022,” pungkasnya. [] Ageng Kartika

Pengamat: Dunia Tengah Hadapi Krisis Pangan Global

Tinta Media - Menanggapi data terkait krisis pangan, pengamat sosial yang juga aktivis muslimah, Ustazah Najmah Sa'iidah menyampaikan bahwa dunia tengah menghadapi krisis pangan global.

"Benar, bahwa dari data-data tersebut, bisa dikatakan bahwa dunia ini tengah menghadapi krisis pangan global," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (3/11/2022).

Menurutnya, hal ini dikuatkan oleh pernyataan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang menilai angka krisis pangan cukup mengkhawatirkan.

"Diperkirakan 179 sampai 181 juta orang di 41 negara akan menghadapi krisis pangan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyebutkan bahwa jumlah orang yang rawan pangan meningkat dua kali lipat hanya dalam 2 tahun, 'Efek dari situasi Ukraina dapat mendorong jumlah ini meningkat menjadi 323 juta orang'," kutipnya.

Ia mengungkapkan banyak kalangan menilai bahwa krisis pangan dan energi dengan cepat menjadi bagian dari realitas dunia saat ini sebagai akibat dari pandemi disusul adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga, lanjutnya, lonjakan harga pangan dan energi tidak dapat dihindari. Karena Rusia serta Ukraina memiliki posisi yang penting dalam rantai pasok pangan dan energi global.

"Sedangkan di negeri kita sendiri, sesungguhnya lonjakan harga barang kebutuhan pokok sudah berlangsung lama dan beberapa bulan terakhir ini semakin menjadi, bahkan diiringi dengan kelangkaan beberapa kebutuhan pokok. Dan diperkirakan di akhir tahun ini negeri ini akan mengalami resesi atau krisis ekonomi lagi," paparnya.

Bukan Kali Pertama

Ia menilai kondisi ini bukan kali pertama, tapi sudah kesekian kalinya. Bahkan justru saat ini kondisinya sudah sangat parah. 

"Dunia saat ini, termasuk negeri kita saat ini dalam kondisi yang sangat buruk, tidak hanya dalam masalah ekonomi tapi dalam seluruh aspek kehidupan," ujarnya.

Ini terjadi, lanjutnya, karena sistem kehidupan yang diadopsi adalah sistem kehidupan atau aturan-aturan buatan manusia yang serba lemah dan terbatas  sehingga yang terjadi bukan kebaikan tapi justru kenestapaan.

Ustazah Najmah mengungkapkan bahwa berbagai kalangan menilai terjadinya krisis pangan saat ini diakibatkan karena pandemi Covid 19, dan juga invasi Rusia ke Ukraina. Namun, menurutnya jika kita telusuri lebih dalam sebenarnya pandemi dan adanya perang ini merupakan permasalahan cabang, karena krisis ini sesungguhnya sudah berlangsung lama. 

"Sedangkan akar masalahnya adalah sistem sekuler kapitalis yang mencengkeram dunia saat ini. Dimana sistem sekuler kapitalisme ini memisahkan agama dari kehidupan, menjadikan penjajahan sebagai thoriqohnya," jelasnya.

Ia memandang negara-negara Barat berambisi menguasai dunia dan mendikte negeri-negeri lain, terutama negara-negara dunia ke-3 atau negara berkembang termasuk Indonesia.

"Memang bukan penjajahan secara fisik, tapi inilah sesungguhnya penjajahan gaya baru yang dilakukan oleh negara Barat-negara sekular kapitalis besar- terhadap negeri-negeri yang menjadi agennya," paparnya.

Ia mengatakan bahwa penjajahan gaya baru inilah  yang akhirnya menjadikan negeri ini dan banyak negeri Islam mengikuti sistem kehidupan yang diterapkan negeri penjajah dan dengan leluasa negeri penjajah "menjerat" negeri-negeri terjajah sekaligus mengeksploitasi sumber daya alamnya.

"Tidak aneh jika negeri terjajah mengadopsi apa yang dikehendaki oleh negeri penjajah untuk mengeksiskan sistem sekuler kapitalisnya, seperti sistem ekonomi berbasis riba, sistem mata uang kertas yang semuanya memberikan dampak terjadinya krisis," terangnya.

Dan celakanya lagi, sambungnya, ketika negeri besar itu mengalami krisis, maka akan menyebabkan efek domino kepada negeri-negeri jajahannya. 

"Tentu situasi ini tidak boleh kita biarkan terus terjadi! Umat negeri ini harus bangkit dan melawan penjajahan," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka

Minggu, 27 November 2022

Jangan Terlalu Cinta Dunia

Tinta Media - Sobat. Dunia adalah tempat yang dapat memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jiwa yang berupa kenikmatan dan kesenangan. Kehidupan dunia tidak lain adalah jembatan menuju akherat dan bukan kampung abadi dan tempat tinggal selamanya. Kehidupan dunia seperti ladang yang menakjubkan orang-orang yang melihatnya karena hijaunya dan banyaknya bunga-bunga di dalamnya. Kemudian semuanya menjadi binasa seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

Sobat. Abu Umamah berkata, “ Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, para tentara Iblis datang mengadu kepada Iblis. Mereka berkata, “ Seorang Nabi telah diutus dan satu umat terbaik telah dikeluarkan ( dilahirkan ). Iblis berkata, “ Apakah mereka mencintai dunia?” Bala tentaranya menjawab.” Ya.
Iblis berkata,” Jika benar mereka mencintai dunia, aku tak peduli kalau mereka tidak menyembah berhala. Karena aku akan mendatangi mereka pagi dan petang dengan tiga perkara : Mengambil harta bukan dengan cara yang benar, menginfakkan bukan pada tempat yang benar, dan menahannya dari orang yang berhak menerimanya. Segala keburukan berasal dari ketiga perkara ini.”

وَمَا هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٞ وَلَعِبٞۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ 

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” ( QS. Al-Ankabut (29) : 64 )

Sobat. Ayat ini menerangkan hakikat kehidupan duniawi, terutama kepada orang-orang musyrik yang teperdaya dengan kehidupan duniawi. Diterangkan bahwa kehidupan duniawi itu hanyalah permainan dan senda gurau saja, bukan kehidupan yang sebenarnya. Pandangan dan pikiran orang-orang musyrik telah tertutup, sehingga mereka telah disibukkan oleh urusan duniawi. Mereka berlomba-lomba mencari harta kekayaan, kekuasaan, kesenangan, dan kelezatan yang ada padanya, seakan-akan kehidupan dunia ialah kehidupan yang sebenarnya bagi mereka. 

Sobat. Andaikata mereka mau mengurangi perhatian mereka kepada kehidupan duniawi itu sedikit saja, dan memandangnya sebagai medan persiapan untuk bekal dalam kehidupan lain yang lebih kekal dan abadi, serta mau pula mendengarkan ayat-ayat Allah, tentulah mereka tidak akan durhaka dan mempersekutukan Allah. Andaikata mereka mendengarkan seruan rasul dengan menggunakan telinga, akal, dan hati, mereka tidak akan tersesat dari jalan Allah.

Kemudian Allah menerangkan bahwa kehidupan yang hakiki itu adalah kehidupan akhirat, dan ia merupakan sisi lain dari kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diliputi oleh kebenaran yang mutlak. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang di dalamnya bercampur baur antara kebenaran dan kebatilan, sedangkan dalam kehidupan akhirat, kebenaran dan kebatilan telah dipisahkan. Kehidupan akhirat banyak ditentukan oleh kehidupan dunia yang dijalani seseorang, dan tergantung kepada amal dan usahanya sewaktu masih hidup. 

Sobat. Kehidupan dunia dapat diibaratkan dengan kehidupan masa kanak-kanak, sedang kehidupan akhirat dapat diibaratkan dengan kehidupan masa dewasa. Jika seseorang pada masa kanak-kanak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, seperti belajar dan bekerja dengan tekun, maka kehidupan masa dewasanya akan menjadi kehidupan yang cerah. Sebaliknya jika ia banyak bermain-main dan tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya, maka ia akan mempunyai masa dewasa yang suram.

Demikianlah halnya dengan kehidupan akhirat, tergantung kepada amal dan usaha seseorang sewaktu masih hidup di dunia. Jika ia selama hidup di dunia beriman dan beramal saleh, maka kehidupannya di akhirat akan baik dan bahagia. Sebaliknya jika ia kafir dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang, ia akan mengalami kehidupan yang sengsara di akhirat nanti.

Pada akhir ayat ini, Allah memperingatkan kepada orang-orang musyrik agar mengetahui hakikat hidup. Andaikata mereka mendalami dan mengetahui hal itu, tentu mereka tidak akan tersesat dan teperdaya oleh kehidupan dunia yang fana ini. Setiap orang yang berilmu dan mau mempergunakan akalnya dengan mudah dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, antara yang benar dan yang salah, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ  

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” ( QS. Fathir (35) : 5 )

Sobat. Pada ayat ini, Allah menerangkan kebenaran janji-Nya, yaitu terjadinya hari Kebangkitan dan hari Pembalasan. Apabila seseorang taat kepada perintah-Nya akan diberi pahala, dan orang yang mendurhakai-Nya akan disiksa. Janji Allah pada waktunya akan menjadi kenyataan. Dia itu tidak akan pernah menyalahi janji-Nya, sebagaimana firman Allah:

Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. (ali 'Imran/3: 9) 

Sobat. Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya bila seseorang teperdaya dengan kehidupan dunia yang mewah, sehingga ia "lupa daratan", bahkan melupakan Tuhan. Semua waktunya dipergunakan untuk menumpuk harta tanpa mengingat Allah sedikit pun. Hal demikian itu dilarang oleh Allah sebagaimana firman-Nya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta benda dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. (al-Munafiqun/63: 9)
 
Begitu pula janganlah seseorang dapat tertipu dan teperdaya dengan bujukan dan godaan setan, dengan mudah menuruti bisikan dan ajakannya karena setan tidak hanya mengajak kepada hal-hal yang keji dan mungkar, tetapi kadangkala ia menyuruh orang untuk berbuat baik dengan tujuan ria. 

Allah berfirman :

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَإِنَّهُۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدٗا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. an-Nur/24: 21)

Sobat. Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, agar mereka itu jangan menuruti ajakan setan, mengikuti jejak dan langkahnya, seperti suka dan senang menyebarluaskan aib dan perbuatan keji di antara orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang senang mengikuti langkah-langkah setan, pasti ia akan terjerumus ke lembah kehinaan, berbuat yang keji dan mungkar, karena setan itu memang suka berbuat yang demikian. Oleh karena itu jangan sekali-kali mau mencoba-coba mengikuti jejak dan langkahnya. 

Sekiranya Allah tidak memberikan karunia dan rahmat kepada hamba-Nya dan yang selalu membukakan kesempatan sebesar-besarnya untuk bertobat dari maksiat yang telah diperbuat mereka, tentunya mereka tidak akan bersih dari dosa-dosa mereka yang mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan, bahkan akan disegerakan azab yang menyiksa mereka itu di dunia ini, sebagaimana firman Allah:

Dan Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya Dia tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. (an- Nahl/16: 61)

Allah Yang mempunyai kekuasaan yang tertinggi, bagaimana pun juga, Dia tetap akan membersihkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari hamba-Nya, dengan menerima tobat mereka seperti halnya Hassan, Mistah bin Utsatsah dan lainnya. Mereka itu telah dibersihkan dari penyakit nifak, sekalipun mereka itu telah berperang secara aktif di dalam penyebaran berita bohong yang dikenal dengan "haditsul-ifki", Allah Maha Mendengar segala apa yang diucapkan yang sifatnya menuduh dan ketentuan kebersihan yang dituduh, Maha Mengetahui apa yang terkandung dan tersembunyi di dalam hati mereka yang senang menyebarkan berita-berita keji yang memalukan orang lain.

Sobat. Yahya bin Muádz berkata, “ Orang yang cerdas memiliki tiga kriteria : Orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, membangun kuburnya sebelum memasukinya, dan membuat ridha Penciptanya sebelum ia berjumpa dengan-Nya.”,

Sobat. Maka takutlah engkau kepada Allah dan ridhalah terhadap rezeki yang diberikan-Nya. Janganlah engkau pertaruhkan akheratmu yang kekal demi duniamu yang fana. Karena sesungguhnya kehidupanmu di dunia hanyalah baying-bayang yang akan sirna dan dinding bangunan yang doyong, perbanyaklah amal sholehmu dan kurangilah angan-angan.”

Sobat. Abdullah bin Masúd berkata, “ Rasulullah SAW tidur di atas tikar.Lalu beliau bangun, sementara di badan beliau ada bekas (tanda) tikar. Kami berkata, ”Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami buatkan kasur untukmu? Rasulullah menjawab, ”Apa peduliku dengan dunia? Di dunia ini aku hanya seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon, kemudian berangkat meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)

Sobat. Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Perbandingan dunia dan akherat itu seperti seseorang diantara kamu mencelupkan jarinya ke dalam air laut, lalu lihatlah seberapa banyak air yang menempel pada jarinya itu.” (HR. Muslim).

Sobat. Dari Abu hurairah Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dunia itu adalah terlaknat, terlaknat apa yang ada di dalamnya kecuali berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, orang alim atau penuntut ilmu syarí “ (HR. Muslim)

Sobat. Setiap ilmu yang tidak sejalan dengan Al-Qurán dan Sunnah atau tidak diambil dari kandungan keduanya atau tidak dapat dijadikan sarana untuk membantu dalam memahami keduanya, atau tidak bersandar kepada keduanya, apa pun bentuknya, ia adalah sebuah kekurangan, membahayakan, hina dan bukan merupakan sebuah keutamaan. Bahkan dengan Ilmu itu seorang manusia akan bertambah rendah dan hina di dunia dan akherat.

Sobat. Ilmu yang paling mulia adalah yang dapat mendekatkanmu kepada Allah dan membantumu meraih keridhaan-Nya.

(Dr. Nasrul Syarif, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur)

Selasa, 01 November 2022

Hadapi Krisis Pangan, FAKTA: Negara Harus Memiliki Kedaulatan

Tinta Media - Untuk menghadapi ancaman krisis pangan, Koordinator Forum Analisis Kebijakan Strategis (FAKTA) Dr. Erwin Permana mengatakan seharusnya negara memiliki kedaulatan pangan.
 
“Kalau perspektif Islam yang namanya pangan itu harus memiliki kedaulatan pangan, tidak cukup hanya ketahanan pangan saja. Artinya kita harus mandiri dalam hal pangan, tidak bergantung pada negara lain,” tuturnya di acara Kajian Ekonomi Islam: Krisis Pangan Dunia, Kegagalan Kapitalisme Global, Sabtu (29/10/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.
 
Kalau pangan bergantung  pada negara lain sama artinya menggantungkan kedaulatan pada negara lain. “Bergantung terhadap negara lain sama dengan mempersembahkan negara kita untuk dijajah negara lain,” sambung  Erwin.
 
Erwin mengatakan krisis pangan bukan hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh dunia. Ia mengutip data yang dipublikasikan FAO (lembaga pangan dunia) sekitar 2,3 miliar manusia diseluruh dunia mengalami kekurangan pangan.
 
“Dalam satu menit ada 11 orang meninggal  di seluruh dunia karena kelaparan. Kita mau bilang apa? Ini semacam senjata pemusnah masal yang menciptakan kematian setiap menit. Jadi kelaparan itu adalah senjata pemusnah masal,” bebernya.
 
Meski demikian, Erwin memaparkan fakta menarik, jumlah produksi sereal di dunia dibanding dengan jumlah populasi manusia selalu lebih besar. “Lahan memang tidak bertambah besar tapi manusia punya kemampuan berkreasi, memproduksi dari 1 jenis menjadi 10 jenis sereal,” jelasnya.
 
Fakta lain, beber  Erwin, di seluruh penjuru dunia ada orang-orang yang sangat kelaparan dalam jumlah yang sangat besar, di sisi lain ada orang-orang obesitas dalam jumlah yang besar pula.
 
“Di seluruh  penjuru dunia ada 1,46 miliar orang yang obesitas, di seluruh penjuru dunia juga  ada 800,5 juta orang mengalami kelaparan yang sangat,” ungkapnya.
 
Erwin juga menyajikan data  jumlah makanan yang terbuang per tahun mencapai 1,3 miliar ton atau senilai 1 triliun US$. “Jadi kalau misalnya makanan sisa ini ditumpuk mungkin 100 Monas itu masih kalah tinggi, saking banyaknya makanan yang terbuang,” ucapnya memberikan permisalan.
 
Erwin lalu menyimpulkan masalah krisis  pangan dunia itu bukan karena kurangnya persediaan makanan tetapi karena buruknya distribusi makanan.
 
“Makanan tertumpuk pada teritorial tertentu, pada negara tertentu yaitu negara-negara maju seperti negara-negara di Amerika dan Eropa, tidak terdistribusikan ke naga-negara lain semisal Afrika. Ini kegagalan kapitalisme global,”paparnya.
 
Solusi
 
Erwin menjelaskan,  dalam perspektif sistemik solusi mengatasi krisis pangan ada dua yaitu ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. “Ketahanan pangan intinya tahan saja, pangan yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup, kalau kurang bisa impor, bersifat insidental. Ini perspektif kapitalis, aktif-negatif,” jelasnya.
 
Kalau perspektif Islam, lanjutnya, kedaulatan pangan yang sustainable, karena paradigma politiknya pengurus urusan masyarakat. Maka yang nomor satu untuk diamankan adalah berkaitan ketersediaan pangan untuk masyarakat.
 
“Dengan dua paradigma ini pada akhirnya Islam akan terpilih karena lebih baik dengan kedaulatan pangan yang sustainable,” simpulnya.
 
Erwin menjelaskan beberapa poin konsep Islam tentang pangan. Pertama, dasar kedaulatan pangan terdapat dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 233  berkaitan dengan ibu yang menyusui dan Ath-Thalaq ayat 6 berkaitan suami harus menyiapkan perumahan bagi istrinya.

“Hal yang paling mendasar mulai  dari ibu yang melahirkan anak itu diperhatikan, karena yang lahir itu adalah masa depan peradaban, enggak boleh manusia itu diabaikan ketika dia baru lahir. Justru penghargaan terbaik bagi manusia itu ketika baru dilahirkan. Disambut dengan cara terbaik, dipersembahkan gizi terbaik,” ungkapnya penuh takjub.
 
Jadi, sambung Erwin, paradigma politik pangan dalam Islam adalah paradigma dengan indikator-indikator yang sangat mikro sampai kepada level bayi yang baru lahir.
 
“Cukup dikatakan politik pangan itu gagal ketika ada satu bayi saja yang tidak menetek kepada ibunya karena ibunya terpaksa bekerja,” tandasnya.
 
Kedua, sebut Erwin, produksi pangan dalam Islam, dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. “Ekstensifikasi dengan menghidupkan tanah mati, tidak boleh menelantarkan tanah pertanian lebih dari tiga tahun, larangan menyewakan lahan pertanian. Pada akhirnya kepemilikan lahan itu identik dengan produksi,” terangnya.
 
Ketiga , lanjut Erwin, alokasi hasil pangan yang memastikan semua orang terpenuhi kebutuhannya. Kemudian konsumsi, distribusi serta pengolahan harus merata kepada tiap-tiap individu anggota masyarakat.
 
Terakhir, Erwin menyebut bahwa yang bertanggung jawab dalam kedaulatan pangan ada tiga pihak.”Rumah tangga, komunitas masyarakat dan juga negara,”pungkasnya.[] Irianti Aminatun.
 

Kamis, 13 Oktober 2022

Sadarlah Akan Tidak Kekalnya Dunia

Tinta Media -

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا كَمَآءٍ أَنزَلۡنَٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخۡتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلۡأَرۡضِ فَأَصۡبَحَ هَشِيمٗا تَذۡرُوهُ ٱلرِّيَٰحُۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقۡتَدِرًا ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا 

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi (18) : 45-46 )

Sobat. Allah menjelaskan bahwa yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat mem-perhatikan keduanya. Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memilikinya. Seperti halnya 'Uyainah, pemuka Quraisy yang kaya itu, atau Qurthus, yang mempunyai kedudukan mulia di tengah-tengah kaumnya, karena memiliki kekayaan dan anak buah yang banyak. Karena harta dan anak pula, orang menjadi takabur dan merendahkan orang lain. 

Allah menegaskan bahwa keduanya hanyalah perhiasan hidup duniawi, bukan perhiasan dan bekal untuk ukhrawi. Padahal manusia sudah menyadari bahwa keduanya akan segera binasa dan tidak patut dijadikan bahan kesombongan. Dalam urutan ayat ini, harta didahulukan dari anak, padahal anak lebih dekat ke hati manusia, karena harta sebagai perhiasan lebih sempurna daripada anak. Harta dapat menolong orang tua dan anak setiap waktu dan dengan harta itu pula kelangsungan hidup keturunan dapat terjamin. Kebutuhan manusia terhadap harta lebih besar daripada kebutuhannya terhadap anak, tetapi tidak sebaliknya. 
 
Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa yang patut dibanggakan hanyalah amal kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia sepanjang zaman sampai akhirat, seperti amal ibadah salat, puasa, zakat, jihad di jalan Allah, serta amal ibadah sosial seperti membangun sekolah, rumah anak yatim, rumah orang-orang jompo, dan lain sebagainya. Amal kebajikan ini lebih baik pahalanya di sisi Allah daripada harta dan anak-anak yang jauh dari petunjuk Allah swt, dan tentu menjadi pembela dan pemberi syafaat bagi orang yang memilikinya di hari akhirat ketika harta dan anak tidak lagi bermanfaat. 

Sobat. Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda,” ada empat perkara yang termasuk celaka : Mata yang beku, Hati yang keras, panjang angan-angan dan cinta dunia.” Dalam riwayat lain beliau bersabda, “ Cinta dunia adalah pangkal segala dosa, maka hendaklah kamu berpaling darinya.”

Allah SWT berfirman :
۞فَخَلَفَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ أَضَاعُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّبَعُواْ ٱلشَّهَوَٰتِۖ فَسَوۡفَ يَلۡقَوۡنَ غَيًّا إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَأُوْلَٰٓئِكَ يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا يُظۡلَمُونَ شَيۡٔا  

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, ‘’ ( QS. Maryam (19) : 59-60 )

Sobat. Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa banyak di antara orang-orang datang kemudian sesudah meninggalnya para nabi dan rasul yang disebutkan pada ayat-ayat yang lalu, menyimpang dari jalan yang lurus, meninggalkan ajaran yang dibawa para rasul sebelumnya sehingga mereka tidak lagi mengerjakan salat dan selalu memperturutkan kehendak hawa nafsu dan dengan terang-terangan melanggar larangan Allah seperti meminum minuman keras, berjudi, berzina, dan mengadakan persaksian palsu. Mereka ini diancam oleh Allah dengan ancaman yang keras, kepada mereka akan ditimpakan kecelakaan dan kerugian baik di dunia maupun di akhirat. 

Sehubungan dengan ayat ini Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: 

"Akan datang suatu generasi sesudah enam puluh tahun, mereka melalaikan salat dan memperturutkan hawa nafsu, maka orang-orang ini akan menemui kecelakaan dan kerugian. Kemudian datang lagi suatu generasi, mereka membaca Al-Qur'an tetapi hanya di kerongkongan (mulut) saja (tidak masuk ke hati) dan semua membaca Al-Qur'an, orang mukmin, orang munafik dan orang-orang jahat dan fasik (tidak dapat lagi dibedakan mana orang mukmin sejati dan mana orang yang berpura-pura beriman)." (Riwayat Ahmad, Ibnu hibban dan al-hakim)

Kemudian Rasulullah membaca ayat ini (sebagaimana tersebut di atas).
'Uqbah bin `Amir meriwayatkan pula bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda: 
"Akan rusak binasalah sebahagian dari umatku yaitu "Ahlul Kitab" dan "Ahlullaban". Aku bertanya, "Siapakah "Ahlul Kitab" wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Mereka ialah orang-orang yang mempelajari Al-Qur'an untuk berdebat dengan orang-orang mukmin." "Lalu siapa pula "Ahlullaban" itu?" Rasulullah menjawab, "Mereka ialah orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu dan meninggalkan salat." (Riwayat Ahmad dan al-hakim dari 'Uqbah bin 'Amir al-Juhhani)

Demikian nasib orang-orang yang melalaikan salat dan memperturutkan hawa nafsu dan menyia-nyiakannya, mereka pasti merugi meskipun yang mereka derita tidak dapat dilihat dengan mata dan pasti akan menerima balasan yang setimpal di akhirat kelak. Di sini tampak dengan jelas bahwa salat yang telah menjadi syariat semenjak Nabi Ibrahim adalah amat penting sekali dan tidak boleh disia-siakan apalagi ditinggalkan. 

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

"Salat itu adalah tiang agama. Barangsiapa yang mendirikannya maka ia telah menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah meruntuhkan agama." (Riwayat al-Baihaqi dari Umar r.a.)

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang tersebut pada ayat 59 bila mereka bertobat dan kembali mengerjakan amal yang saleh maka Allah akan mengampuni dosa mereka dan akan dimasukkan ke dalam surga dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. 

Demikianlah ketetapan Allah Yang Mahaadil, Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Meskipun seseorang telah berlarut-larut terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan karena tertipu dan teperdaya dengan kelezatan duniawi yang fana, tetapi bila mereka insaf dan kembali ke jalan yang benar dan bertobat kepada Allah sebenar-benar tobat Allah akan menerima tobat mereka dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diterangkan pada ayat-ayat lain.

Sobat. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memelihara sholat, maka sholat itu akan menjadi cahaya baginya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Dan Barangsiapa tidak memeliharanya, dia tidak memperoleh cahaya, bukti maupun keselamatan. Sedang pada hari kiamat ia bersama Qarun, Firáun, Haman, dan Ubay bin Khalaf ( Syarah Al-Maniyah oleh Al-Halabi )

وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ 

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". ( QS. Thaha (20 ) : 124 )

Sobat. Allah menerangkan bahwa orang-orang yang berpaling dari ajaran Al-Qur'an tidak mengindahkannya dan menentang petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya maka sebagai hukumannya dia akan selalu hidup dalam kesempitan dan kesulitan. Dia akan selalu bimbang dan gelisah walaupun dia memiliki kekayaan, pangkat dan kedudukan karena selalu diganggu oleh pikiran dan khayalan yang bukan-bukan mengenai kekayaan dan kedudukannya itu. Dia akan selalu dibayangi oleh momok kehilangan kesenangan yang telah dicapainya, sehingga ia melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan kebencian dan kerugian dalam masyarakatnya. 

Kemudian di akhirat nanti ia akan dikumpulkan Allah bersama manusia lain dalam keadaan buta mata hatinya. Sebagaimana dia di dunia selalu menolak petunjuk-petunjuk Allah yang terang benderang dan memicingkan matanya agar petunjuk itu jangan terlihat olehnya sehingga ia berlarut-larut dalam kesesatan, demikian pula di akhirat ia tidak dapat melihat suatu alasan pun untuk membela dirinya dari ketetapan Allah Yang Mahaadil. 

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa orang yang berpaling dari ajaran Allah itu memang menjadi buta panca indera tidak melihat suatu apapun sebagai tambahan siksaan atasnya. Seseorang yang buta di kala terjadi huru-hara dan melapetaka akan lebih kalang-kabut pikirannya karena tidak tahu apa yang akan dibuat dan tidak tentu arah yang akan dituju untuk menyelamatkan dirinya karena tidak melihat dari mana datangnya bahaya yang mengancam. Tetapi sesudah itu matanya akan menjadi terang kembali karena melihat sendiri buku catatan amalnya dan bagaimana hebat dan dahsyatnya siksaan neraka sebagaimana tersebut dalam ayat:
Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (al-Kahf/18: 53)

قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِيٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرٗا  

“Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (QS. Thaha (20) :125 )

Sobat. Orang-orang yang kafir itu akan bertanya kepada Allah mengapa Engkau jadikan aku buta sedang mataku dahulu terang dapat melihat. Allah menjawab, bahwa hal itu memang demikian! Karena di dunia ketika datang kepadanya rasul-rasul membawa petunjuk-petunjuk-Nya dia berpaling darinya seakan-akan matanya telah buta dan seakan-akan ia telah melupakannya karena tidak mengindahkan dan memperhatikannya. Oleh sebab itu Allah jadikan mata hatinya buta pada hari Kiamat sehingga engkau tidak dapat mengemukakan suatu alasan untuk membela dirimu dari azab yang telah disediakan baginya sebagai balasan atas kebutaan mereka selama di dunia.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Minggu, 24 Juli 2022

DUNIA DALAM ANCAMAN RESESI GLOBAL, SYARIAH DAN KHILAFAH SOLUSINYA



Tinta Media - Adalah kekeliruan yang fatal jika mengasumsikan ancaman resesi ekonomi hanya berpotensi menyasar negara kecil seperti Sri Lanka, yang hanya karena utang Rp 700 triliunan mengalami kebangkrutan. Sesungguhnya, ancaman resesi global mengancam seluruh negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi kapitalisme.

Dalam laporan Global Economic Prospect June 2022 (GEP), Bank Dunia menyebutkan tekanan inflasi yang begitu tinggi di banyak negara tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadi ancaman resesi ekonomi global yang sulit dihindari negara-negara di dunia.

Sejumlah negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang diprediksi ikut terseret ke dalam jurang resesi akibat inflasi yang terus meningkat. Tak hanya negara maju, negara berkembang seperti Indonesia pun berisiko mengalami resesi ekonomi.

Berdasarkan hasil survei Bloomberg, terdapat 15 negara yang berisiko mengalami resesi. Dalam daftar tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-14.

Sri Lanka menempati posisi pertama negara berpotensi resesi dengan presentase 85%, Menyusul kemudian New Zealand 33%, Korea Selatan dan Jepang dengan presentase 25%.

Sedangkan China, Hongkong, Australia, Taiwan, dan Pakistan dengan presentase 20%. Malaysia 13%, Vietnam dan Thailand 10%, Filipina 8%, Indonesia 3%, dan India 0%.

Karena kegagalan mengelola Ekonomi, sejumlah pemimpin negara mengundurkan diri. Boris Johnson mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri Inggris. Menyusul PM Italia Mario Draghi yang juga mengundurkan diri. Adapun Presiden dan PM Sri Lanka, dipaksa mundur oleh rakyatnya karena gagal mengelola perekonomian yang menyebabkan Sri Lanka berada di jurang kehancuran.

Di negeri kampiumnya Demokrasi, Lonjakan harga barang terus berlangsung di Amerika Serikat ditandai dengan laju inflasi tahunan yang mencapai 9,1% pada Juni, tertinggi sejak November 1981. Pasar semakin khawatir The Federal Reserve akan mengambil langkah yang semakin agresif dalam menaikkan suku bunga dan meningkatkan ancaman resesi.

Inflasi bulan sebelumnya juga lebih tinggi dibandingkan prediksi Dow Jones yang mencapai 8,8% maupun angka bulan sebelumnya sebesar 8,6%. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika melaporkan, inflasi inti juga lebih tinggi dari perkiraan mencapai 5,9%. Namun, inflasi inti telah mencapai puncak pada Maret 2022 sebesar 6,5% dan telah menurun sejak itu. 

Para ahli sedang menimbang peluang tentang seberapa besar kemungkinan resesi ekonomi dan seberapa cepat bakal menimpa Amerika Serikat (AS). Mayoritas orang Amerika atau sebanyak 70% mempercayai bahwa penurunan ekonomi sedang dalam perjalanan, berdasarkan survei terbaru dari MagnifyMoney.

Dikutip dari CNBC, survei online dilakukan antara periode 10 dan 14 Juni dan melibatkan 2.082 responden. Resesi didefinisikan sebagai penurunan ekonomi signifikan yang berlangsung lebih dari beberapa bulan. Tanda peringatan resesi terbesar menurut 88% responden, adalah inflasi yang tinggi.

Selanjutnya 61% responden juga meyakini sinyal penurunan ekonomi terlihat dalam harga perumahan dan sewa properti, lalu 56% dari kenaikan suku bunga. Sedangkan 55% dari pergerakan pasar saham, penurunan belanja konsumen 42% dan meningkatnya pengangguran 36%.

Problem Ekonomi Dunia Dalam Cengkeraman Sistem Ekonomi Kapitalisme

Seluruh negara di dunia yang menerapkan sistem ekonomi kapitalisme -termasuk Indonesia- sedang dalam posisi terancam. Potensi resesi ekonomi yang pada mulanya bersifat lokal, bergerak cepat mengglobal menjangkiti seluruh negara karena integrasi ekonomi dan sistem moneter dunia dibawah sistem kapitalisme. Seperti penyakit Cancer, resesi ini telah dieksport melalui sistem keuangan global sebagai darah dan nadi keuangan kapitalisme, sehingga negara-negara yang awalnya normal juga terdampak dan terserang penyakit resesi.

Masalah utama sistem ekonomi kapitalisme adalah : 1. Kebebasan kepemilikan, 2. pendapatan negara yang bertumpu pada pajak dan utang, 3. Sistem fiat money (uang kertas), 4. Pemberlakuan Riba, 5. Penggunaan dolar amerika sebagai medium of change perdanganan internasional, 6. Transaksi di sektor non riel yang hakekatnya Big Casino (pasar modal, pasar uang dan pasar komoditi berjangka). Enam masalah inilah, yang menjadi biang kerok masalah ekonomi dan ancaman pandemi ekonomi bagi dunia.

1. Kebebasan kepemilikan

Ide kebebasan kepemilikan adalah akar dari bencana ekonomi. Ide ini, telah memberikan jalan lapang bagi para kapitalis melalui kapital yang mereka miliki, untuk menguasai sumber-sumber produksi terutama Sumber Daya Alam (SDA) dan barang tambang dengan deposit melimpah. Keadaan ini, menyebabkan ketidakadilan ekonomi.

Harta ditengah-tengah manusia tidak didistribusikan secara adil dan merata. Kekayaan yang merupakan karunia Allah SWT seperti dalam bentuk hutan, hasil tambang, laut, mayoritasnya hanya dikuasai dan dinikmati kaum kapitalis.

Di Indonesia, sejumlah tambang besar seperti emas, perak, minyak, gas, batubara, nikel, dll, mayoritas dikuasai oleh individu, swasta, asing dan aseng. Akibatnya, rakyat tidak mendapatkan manfaat dari hasil tambang.

Yang paling ironis adalah kekayaan hutan yang dibabat dan diubah menjadi kebun-kebun sawit. Di negeri surga sawit, rakyat kesulitan mendapatkan minyak goreng. Sebabnya, oligarki sawit telah menguasai lahan hutan untuk kepentingan mereka, bukan kepentingan rakyat.

2. Pendapatan Negara yang bertumpu pada pajak dan utang

Negara-negara yang menerapkan ideologi kapitalisme, menjadikan pajak dan utang sebagai sumber utama penerimaan negara. APBN disusun berdasarkan pendapatan yang berasal dari pajak dan utang. Memang, ada tambahan sedikit dari investasi dan adakalanya dengan cetak uang.

Kondisi ini jelas akan menyengsarakan rakyat. Sebab, kenaikan penerimaan APBN bersumber dari kenaikan pajak. Kenaikan pajak, akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan dampak kesengsaraan rakyat.

Selama negara menjadikan pajak sebagai sumber pendapatan utama, selama itupula negara berbuat zalim kepada rakyatnya. Setiap penerimaan negara, adalah pengeluaran rakyat. Setiap peningkatan pemasukan negara, adalah peningkatan beban rakyat.

3. Sistem Fiat Money (uang kertas)

Uang kertas membawa cacat bawaan, yaitu inflasi abadi. Setiap negara yang menggunakan sistem fiat money, nilai uangnya akan selalu beringsut.

Sebabnya, fiat money tidak memiliki nilai intrinsik. Kepercayaan kepada uang bukan berdasarkan nilai uang, melainkan karena paksaan UU. Saat kepercayaan kepada negara turun, nilai uang bisa turun drastis.

Soal inflasi abadi, itu nyata. Di Indonesia saja, dahulu waktu penulis kecil, uang senilai Rp 25.000 sudah bisa membeli 1 gram emas. Rokok Gudang Garam Internasional isi 12 batang hanya 2.500 per bungkus. Sekarang ? Uang Rp 25.000 tidak dapat emas, emas 1 gram sudah diatas Rp 500.000. Rokok, semua jenis rokok harganya diatas 15 sampai 20 ribu.

4. Pemberlakuan Riba atau Suku Bunga

Ini masalah klasik, sistem ribawi ini menyebabkan buble economic. Usaha mau untung atau rugi, kredit Bank tetap bayar bunga. Bunga berbunga ini terus membesar seperti balon, kalau tidak dapat bayar atau gagal bayar seperti di Sri Lanka, balon ini pecah, terjadilah resesi.

Kutak katik suku bunga ini bikin pusing. Dinaikan, sektor riel terpukul. Diturunkan, sektor moneter amburadul. Maju mundur hancur.

The Fed Amerika menaikan Suku Bunga, masih bisa tertolong. Karena Amerika mengeksport dolar sebagai mata uang dunia. Sehingga, dampak kenaikan suku bunga the fed tidak terlalu memukul sektor riel Amerika, tetapi membuat sektor moneter negara-negara di dunia berantakan. Dolar-dolar mereka lari ke Amerika, cadangan devisa turun, dan kalau sektor pangan dan energi semuanya import, negara terancam kelaparan karena tidak punya dolar untuk import bahan pangan dan energi.

5. Penggunaan Dolar Amerika sebagai Medium of Change Perdanganan Internasional

Ini adalah awal dari bencana finansial global. Seluruh negara, menjadi korban kebijakan dolar Amerika. Sejak Amerika melepas keterikatan dolar dengan emas, sejak Amerika keluar dari kesepakatan Breton Woods tahun 1970, sejak saat itulah dunia dijajah secara finansial oleh kebijakan dolar Amerika.

Transaksi perdagangan internasional yang menggunakan dolar, menguntungkan Amerika dan menjajah negara-negara di dunia. Amerika dapat seenaknya mencetak dolar, dan mengambil keuntungan dari setiap transaksi internasional negara-negara di dunia, walaupun Amerika hanya tinggal ongkang ongkang kaki.

6. Transaksi di Sektor Non Riel yang hakekatnya Big Casino (Pasar Modal, Pasar Uang dan Pasar Komoditi Berjangka).

Dalam sistem ekonomi kapitalis dikenal praktik transaksi non riel, baik dalam pasar uang, pasar saham dan pasar komoditi berjangka. Pasar non riel inilah, yang menyebabkan harga-harga tidak stabil, nilainya bisa naik berkali lipat dan turun drastis berkali lipat. Sektor ini, sejatinya adalah Big Casino (Meja Judi).

Sebuah perusahaan, yang produksinya stabil, market produknya bagus, tiba-tiba bisa bangkrut karena sahamnya di goreng dan dijatuhkan di pasar saham. Harga minyak mentah, ditransaksikan lebih dari 800 % dari transaksi real, sehingga harganya naik berlipat-libat ketimbang harga asli berdasarkan supplay and demand alami. Pasar uang, telah melambungkan atau menjatuhkan mata uang dalam waktu singkat meskipun supplay and demand uang biasa saja secara real.

Solusi Islam Melalui Penerapan Syariah Islam dalam Naungan Institusi Khilafah

Solusi Islam dalam mengatasi krisis ekonomi dan ancaman resesi global adalah dengan menerapkan syariat Islam yang diterapkan oleh institusi Khilafah, yang bertujuan menghilangkan sebab-sebab krisis yakni menghapus Kebebasan kepemilikan, menghapus pendapatan negara yang bertumpu pada pajak dan utang, menghilangkan Sistem fiat money (uang kertas) dengan sistem logam, menghapus  riba, mengakhiri dominasi dolar amerika sebagai medium of change perdanganan internasional, dan menghapus Transaksi di sektor non riel yang hakekatnya Big Casino (pasar modal, pasar uang dan pasar komoditi berjangka).

Dengan sistem Ekonomi Islam, Khilafah akan menghapus kebebasan kepemilikan dan mengatur kepemilikan menjadi tiga :

1. Kepemilikan Umum (Al Milkiyatul Ammah), dimana seluruh manusia, seluruh rakyat, muslim maupun non muslim, memiliki hak yang sama atas semua jenis harta yang terkategori milik umum. Negara mewakili rakyat, akan mengelola jenis harta milik umum ini, dan mengembalikan manfaatnya kepada rakyat baik dalam bentuk layanan publik, fasilitas publik, subsidi barang dan jasa, atau pemberian harta (Iqto') langsung dari Negara kepada Rakyat.

Harta-harta yang terjategori milik umum adalah kekayaan hutan, laut, sungai, gunung dan lembah, barang-barang tambang dengan deposit melimpah, serta harta yang secara asal terlarang dimiliki oleh ibdividu (seperti jalan dan jembatan). Semua haram dikuasai individu, korporasi, asing dan aseng. Saat Khilafah berdiri, harta milik umum ini akan diambil alih oleh Khafah dari individu, korporasi, asing dan aseng.

2. Kepemilikan Negara (Al Milkiyatul Daulah), yakni harta-harta yang wewenang pengelolaannya (pemungutan dan pendistribusian) ada pada Khilafah. Harta jenis ini seperti harta zakat, ghanimah, usyur, fa'i, anfal, kharaj dan dharibah. Negara Khilafah mengeola harta jenis ini untuk menunaikan kewajibannya menerapkan Islam, melayani rakyat, dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru alam.

3. Kepemilikan Individu (Al Milkiyatul Fardiyah), yakni jenis harta selain milik umum dan milik negara, yang boleh dimiliki oleh individu rakyat, seperti tanah, bangunan, rumah, kendaraan, barang elektronik, barang kosmetik, binatang ternak, dan lain sebagainya.

Pembagian harta ini akan menghilangkan kebebasan kepemilikian dalam sistem kapitalis, dan akan memotong tangan oligarki untuk menguasai tambang dan hasil hutan, dan seluruh harta jenis milik umum lainnya. Sehingga, terjadilah distribusi harta yang adil dan merata ditengah-tengah manusia.

Pendapatan Negara Khilafah akan diprioritaskan dari jenis harta milik umum dan milik negara. Negara tidak akan memungut pajak apalagi mengambil utang ribawi. Harta-harta ini sudah cukup untuk membiayai kewajiban Negara melayani rakyat, tanpa memungut pajak.

Berdasarkan perhitungan Tim Ekonomi KPAU, dari 6 (enam) komoditi yang terkategori harta milik umum yakni hasil hutan, laut, minyak, batubara, gas dan  emas, di Indonesia diperoleh potensi pendapatan bersih diatas Rp4000 Triliun. Lebih dari cukup untuk membiayai APBN yang hanya Rp2000 triliunan saja per tahun.

Selanjutnya, Negara mengambil sistem uang berbasis logam emas dan perak. Sistem fiat money dihapus diganti sistem dinar dirham. Ini adalah cara paling praktis untuk mengakhiri inflasi abadi dan menyelesaikan persoalan finansial yang berasal dari fluktuasi nilai mata uang.

Kalaupun Negara perlu mencetak uang kertas, uang tersebut harus di back up dengan emas dan perak. Sehingga, kombinasi uang logam emas dan perak, dan uang kertas yang dijamin dengan emas dan perak, keseluruhannya merupakan pengejawantahan uang yang berbasis emas dan perak.

Sistem uang berbasis emas dan perak ini, diterapkan seiring dengan penghapusan riba dan transaksi non riel di pasar uang, pasar saham, dan pasar komodity berjangka. Seluruh warga negara didorong beraktivitas ekonomi secara riel dengan membentuk Syirkah (Kerjasama Bisnis) baim berbentuk Mudlorobah, Inan, Abdan,  atau gabungan antara ketiganya. Syirkah-syirkah ini akan menggantikan eksistensi perseroan saham (PT) dalam sisten kapitalis.

Dengan sistem uang berbasis dinar dan dirham, Daulah Khilafah akan melalukan transaksi internasional dengan berbagai negara didunia, baik dalam kegiatan Ekspor maupun Impor dengan alat pembayaran berupa emas. Khilafah akan membayar dengan emas (dinar) dan hanya menerima pembayaran dengan emas. Inilah, cara paling praktis untuk mengakhiri dominasi dolar terhadap dunia.

Dan saat dominasi dolar diakhiri, amerika tidak akan dapat mengeksport krisis dan membebankan dampak krisis ekonomi amerika kepada dunia melalui dolarnya, karena dunia hanya menerima dan melakukan pembayaran dengan mata uang berbasis logam emas atau perak. Akhirnya, Krisis hanya akan melanda Amerika dan dunia selamat dari dampak krisis Amerika.[]

Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik


Senin, 18 Juli 2022

MMC: Di Tangan Kaum Muslimin, Dunia Pengobatan Alami Perkembangan Pesat

Tinta Media - Narator MMC menyatakan bahwa di tangan kaum muslimin dunia pengobatan mengalami perkembangan pesat.

“Di tangan kaum muslimin dunia pengobatan mengalami perkembangan pesat,” tuturnya dalam Program History Insight: Kaum Muslim Peletak Dasar Ilmu Obat Modern, Ahad (10/7/2022) di kanal Youtube Muslimah Media Center.

Ia mengungkapkan kaum muslimin memang bukan yang pertama menemukan teknik pengobatan. Tapi kaum muslimin mempelajarinya dari bangsa Yunani Kuno. Sehingga berhasil menemukan obat-obatan dalam bentuk yang efektif.

“Namun berkat kecerdasan dan pengetahuan kaum muslim di bidang kimia. Obat-obatan kimia ditemukan dalam bentuk yang efektif,” ungkapnya.

Para apoteker, ahli farmasi, dan dokter pada masa kekhilafahan telah menuliskan tentang tumbuhan obat, cara menggunakannya disertai takaran/dosis yang tepat.

“Para ilmuwan muslim juga merupakan pihak pertama yang menginovasi sirop yaitu minuman manis yang disarikan dari buah pohon karnab dan dicampur gula. Inovasi ini kemudian diadopsi oleh bangsa barat yang hingga hari ini populer dengan istilah sirop,” bebernya.

“Para ilmuwan muslim ini menggunakan inovasi sirop ini pada obat yang pahit agar pasien dapat meminum obat tanpa tersiksa dengan rasa pahit,” lanjutnya.

Ia menuturkan tentang para dokter muslim yang lihai dalam membuat berbagai perubahan obat bubuk dan salep.

“Mereka (dokter muslim) telah sampai pada pembuatan salep yang bisa mengering seperti  salep-salep luka modern,” tuturnya.

Ia menegaskan Khalifah memerintahkan ada kontrol obat-obatan yang diracik oleh para ahli farmasi. Peracik obat ini harus ahli, amanah, dan bekerja dengan ikhlas.

“Bukan hanya sekedar membuat obat khalifah pun memerintahkan ada kontrol obat-obatan yang diracik oleh para ahli farmasi karena menyangkut nyawa manusia sehingga seorang peracik obat harusnya ahli, amanah, dan bekerja dengan ikhlas,” tegasnya.

Aktivitas pengawasan ini dilakukan oleh seorang Muhtasib, yakni semacam badan pengawas obat-obatan.

“Di masa Khalifah Abdullah Al-Ma’mun (218 H), diadakan uji amanah terhadap para farmakologi. Setelahnya Khalifah al-Mutashim (221 H) juga memerintahkan agar memberikan izin bekerja hanya kepada ahli farmasi yang teruji keamanannya,” bebernya.

Kemudian sistem kontrol terhadap obat-obatan ini berpindah ke Eropa dan sampai sekarang kata-kata Muhtasib masih dipakai dalam bahasa Spanyol dengan tetap menjaga lafal arabnya.

Menurutnya, para ilmuwan dan dokter muslim memanfaatkan tenaga dan pikirannya demi kesehatan umat.
“Mereka menemukan cara-cara terbaik bahkan belum ada sebelumnya untuk memudahkan pasien mengonsumsi obat mereka, tidak sembarangan meracik obat hingga bisa mencelakakan pasien,” tuturnya.

“Mereka begitu amanah dalam menjalankan tugas. Begitu pula para khalifah yang memperhatikan pelayanan kesehatan pada rakyatnya,” urainya.

Para khalifah memfasilitasi pendidikan seluruh warga. “Sehingga muncul banyak farmakolog, apoteker, dan dokter bagi rakyat,” ujarnya.

Hal ini sangat berbeda dengan kondisi hari ini. Kesehatan menjadi komoditas yang diperdagangkan dalam sistem kapitalisme.

“Hari ini banyak obat-obatan berbahaya dan tidak berdasarkan pengalaman, tiada jaminan mutlak keamanan obat bagi rakyat tanpa adanya kontrol pemerintah, pemakaian obat-obatan di masyarakat pun sering disalahgunakan,” ucapnya.

Ia mengatakan pemerintah tidak serius memfasilitas para farmakolog, apoteker, dan dokter dalam mengembangkan riset untuk menemukan obat-obat baru dan halal. Hanya Khilafah yang menjamin kesehatan masyarakat secara mutlak. Contohnya pada saat pandemi Covid-19 melanda.

“Maka terbukti Khilafah yang mampu memfasilitasi dan menjamin kesehatan masyarakat secara mutlak,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab