Tinta Media: Dunia Islam
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Desember 2023

Perang di Palestina, Analis: Dunia Islam Seharusnya Merespons secara Cepat

Tinta Media - Terkait perang yang terjadi di P4lestin4, Analis dari Geopolitical Institute Dr. Hasbi Aswar mengatakan, dunia Islam seharusnya merespons secara cepat.

“Dunia Islam seharusnya merespons cepat, karena umat Islam punya kepentingan besar di sana yaitu kepentingan eksistensi umat Islam, kepentingan ukhuwah Islamiyah, serta ada dimensi pahala dan dosa,” jelasnya di Kabar Petang: Biden Nyalakan Api Perang Dunia 3? Melalui kanal Youtube Khilafah News, Sabtu (16/12/2023).

Apalagi, ia melanjutkan, di dalam Al-Qur’an (Al-Maidah ayat 32) disebutkan, barang siapa yang membunuh seorang manusia tanpa hak, maka dia seakan-akan telah membunuh manusia seluruhnya.

Namun ia menyesalkan, dunia Islam tidak merespons secara cepat. “Dunia Islam tidak merespons secara cepat karena tidak memiliki kapasitas. Kenapa kapasitas kita tidak punya? Karena kita sudah sejak lama terkolonialisasi oleh pemikiran-pemikiran yang tidak Islami, pemikiran-pemikiran sekuler, pemikiran pragmatis, demi kepentingan-kepentingan nasional semata,” jelasnya.

Belum lagi, sambungnya, gagasan ekonomi, politik, yang sangat western (kebaratan) membuat dunia Islam tidak mampu memberikan solusi efektif, serta tidak berani mengambil sikap tegas karena takut di embargo oleh barat.

“Takut barat tidak mau lagi membeli barang-barang kita, takut barat melakukan intervensi militer kepada kita, dan lainnya,” imbuhnya mencontohkan.

Meski demikian, Hasbi tetap optimis karena umat Islam memiliki potensi kekuatan yang bisa dimanfaatkan. Terlebih, ucapnya, barat dalam banyak hal butuh kepada dunia Islam.

“Potensi kekuatan geopolitik kita, jalur-jalur perdagangan laut, jalur-jalur perdagangan darat, potensi sumber daya alam kita yang dibutuhkan barat, potensi jalur penerbangan udara, itu semua adalah modal besar buat kita yang bisa digunakan untuk menekan barat untuk bisa menyelesaikan dengan menekan Isr4el , bahkan untuk bisa menyelesaikan persoalan penjajahan Isr4el di P4lestin4,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun

Jumat, 23 Juni 2023

Respon Konflik NATO-Rusia, Pengamat: Dunia Islam Begitu Pragmatis

Tinta Media - Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar menilai dunia Islam begitu pragmatis dalam merespon konflik Rusia dan NATO.

"Saya kira yang dunia Islam sekarang inginkan itu, jadi betul-betul pragmatis," ujarnya dalam acara Kabar Petang: NATO vs Rusia, Senin (19/6/2023) di kanal Youtube Khilafah News.

Menurutnya, sikap pragmatis dunia Islam karena loyalitas dunia Islam sekarang bukan kepada Islam, tapi kepada nasionalisme, sekularisme, liberalisme dan isme-isme yang bukan dari Islam.

Ia mengatakan dunia islam sekarang tidak punya kekuatan apa-apa dan bergantung pada negara-negara besar yang sedang berkonflik yakni Cina, Amerika, termasuk Rusia.

Ia memipai dunia Islam tidak akan bertindak lebih jauh karena filosofinya bukan islam. "Kalau basis filosofinya Islam kan pasti modelnya amar ma'ruf nahi mungkar. Kalau amar naruf nahi mungkar itu pasti tidak akan tenang hatinya, tidak akan tenang jiwanya, ketika melihat orang-orang lain itu menderita dan tersiksa dan menjadi alat adu domba politik," bebernya.

"Akhirnya, kita hanya bisa mengamankan kepentingan masing-masing dan cuma bisa menyerukan hentikan perang lindungi warga," lanjutnya.

Ia mengungkapkan, hal ini berbeda di era-era kekuatan Islam masih kuat dulu. Bukan hanya bersuara namun juga melakukan aksi-aksi nyata.

"Saya kira itulah hal yang menyedihkan di dunia islam. Jadi, kondisi Ukraina sekarang itu, tidak jauh beda. Kondisi dunia islam tidak lebih baik daripada kondisi Ukraina ataupun dunia islam lain yang sedang terpuruk seperti Rohingya ataupun Xinjiang, tapi dengan wajah yang lain," pungkasnya. [] Setiawan Dwi 

Senin, 17 April 2023

Umar Syarifudin: Umat Berharap Hubungan Dunia Islam Harmonis Lahir Batin

Tinta Media - Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengungkapkan bahwa hubungan negeri-negeri Islam yang diharapkan Umat Islam adalah hubungan yang harmonis lahir batin, sehingga mampu menyelesaikan semua masalah yang ada pada umat Islam hari ini.

"Hubungan yang harmonis lahir batin. Dunia muslim harus memikul semua problem dan solusinya serta mewujudkannya secara totalitas. Inilah yang harusnya mendorong mereka untuk menyelesaikan semua masalah penjajahan yang menimpa umat," ungkapnya kepada Tinta Media, Sabtu (15/4/2023)

Ia menghunjamkan bahwa jika sampai kembalinya berbagai hubungan antar negara Timur Tengah, menjadi batu loncatan untuk koordinasi politik yang besar demi melayani Amerika. "Jangan sampai umat memiliki pemimpin yang harmonis dengan Israel tapi kejam dan represif terhadap rakyatnya," tegasnya.

 Apalagi, ia menyayangkan,  tren hari ini adalah tren normalisasi hubungan, tidak hanya normalisasi perdagangan yang diatur oleh pemerintah. "Tetapi melampaui hal itu sampai tingkat keamanan," pungkasnya.[] Wafi

Pengamat: Ketiadaan Ideologi Islam Membuat Dunia Islam Mundur

Tinta Media - Pengamat Politik Umar Syarifudin mengungkapkan bahwa Dunia Islam berpotensi menjadi negara adidaya, namun ketiadaan politik Islam menjadikannya mundur, bahkan tidak mampu melawan penjajah Barat.

"Dengan potensi ideologis dan faktor-faktor penunjang tersebut, Dunia Islam jelas pantas menjadi sebuah negara adidaya yang sangat kuat. Di sinilah letak pentingnya kaum Muslim menegakkan syariah Islam secara kaffah di tengah-tengah mereka. Ketiadaan sistem politik Islam yang berdasarkan ideologi Islam membuat kaum Muslim mundur dalam peran internasionalnya, bahkan tidak mampu menghadapi penjajahan Barat," tulisnya kepada Tinta Media, Sabtu (15/4/23)

 Bagaimanapun, terangnya, Barat dengan kekuatan negaranya yang dibangun atas dasar ideologi kapitalisme yang mengglobal, juga harus dilawan dengan kekuatan negara yang dibangun di atas ideologi yang juga mengglobal.

 "Negara tersebut adalah mabda Islam yang akan menghimpun potensi kaum Muslim dan menyatukan dunia Islam secara riil," jelasnya.

Karenanya, ia mengungkapkan, hanya melalui sistem politik Islam inilah umat Islam akan mampu memayungi dunia dengan segala kebaikannya melalui penerapan syari’ah-Nya yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia.

 Sekaligus, imbuhnya, mengakhiri imperialisme AS dan sekutunya yang membawa bencana dan kesengsaraan umat manusia melalui penerapan kapitalisme sekulernya. "Maha Benar Allah yang telah berfirman: Tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (QS. al Anbiya [21] : 107)," pungkasnya.[] Wafi

Sabtu, 18 Maret 2023

Pengamat Ingatkan Negeri Islam Agar Waspada Agenda Politik Global

Tinta Media - Menanggapi Timnas Israel yang akan berlaga di Piala Dunia U-22 di negeri ini, Pengamat Hubungan Internasional, Budi Mulyana, S.IP., M.Si. mengingatkan agar negeri-negeri Islam waspada terhadap agenda-agenda politik global yang dimanfaatkan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Makanya, kita harus waspadai agenda-agenda yang dalam kacamata politik, ini kan soft politik. Olahraga itu dimanfaatkan untuk kemudian memuluskan langkah Israel dapat menormalisasi hubungan, terutama dengan negara-negara kunci yang bisa dijadikan sorotan di dunia Islam," tuturnya dalam Rubrik Dialogika: Israel Datang, Pemerintah Setuju Penjajahan? Sabtu (11/3/2023), di kanal Youtube Peradaban Islam.ID.

Menurutnya, beberapa negara sudah menormalisasi hubungan dengan Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab, kemudian juga Sudan, Maroko. 

"Nah, apa jadinya kemudian kalau misalkan di Arab Saudi, walaupun ini belum terjadi, tapi terus dicoba diluluskan normalisasi itu, yang itu menjadi pusat dari peradaban umat Islam saat ini setidaknya umat beribadah di sana. Dan juga Indonesia yang memang negara terbesar muslim di dunia," ungkapnya.

Jadi, sambungnya, tidak bisa hanya dilihat dari ini hanya sekedar event kecil olahraga. Apalagi dengan manipulasi-manipulasi seolah-olah jangan dicampuradukkan. "Karena faktanya memang tidak bisa dipisahkan (kedatangan timnas Israel dengan politik)," ujarnya.

Pengamat Hubungan Internasional ini mengungkapkan standar ganda negara Barat dalam konteks Ukraina, dimana mereka bicara memisahkan antara olahraga dengan politik, faktanya itu tidak bisa.

"Itu yang kemudian harus kita lihat, ini tidak purely persoalan soft politik olahraga event kecil, tapi saya melihat memang ada agenda besar untuk kemudian memuluskan proses normalisasi," tandasnya.

Terkuak

Budi menilai, proses normalisasi hubungan dengan Israel ini bukan suatu hal yang jalan cepat. Ini ditempuh dengan berbagai cara, berbagai langkah.

"Makanya jangan heran relasi perdagangan Indonesia Israel itu bukan suatu hal yang baru. Itu sudah terjadi sejak bahkan zaman orde baru. Walaupun tentu ini kan masalah keterbukaan dan kemampuan kita untuk mengakses informasi," jelasnya.

Menurutnya, beberapa hal sudah terkuak. Bagaimana misalkan misi-misi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah dan agen-agennya untuk bisa melakukan proses interaksi di antara Indonesia dengan Israel termasuk juga dalam konteks politik, tidak hanya perdagangan.

Ia mencontohkan beberapa kunjungan secara tidak resmi yang memang hidden (tersembunyi), juga sudah berulangkali  dilakukan antara Israel dengan Pemerintah Indonesia. "Walaupun memang itu pastinya tidak dipublish," ujarnya.

Kedutaan Israel di Singapura

Ia menjelaskan tentang keberadaan Kedutaan Israel di Singapura, yang dinilai sebagai mata dan telinga Israel untuk bisa berinteraksi dengan Indonesia khususnya.

"Artinya, kita tidak bisa melihat, tidak adanya hubungan diplomatik itu seolah-olah tidak terjadi interaksi sama sekali. Itu faktanya tidak begitu," tandasnya.

Artinya, Budi melanjutkan, tanpa hubungan diplomatik, selama ada interaksi atau kepentingan-kepentingan yang bisa dipertautkan pasti akan dijalin.

"Disinilah kemudian kepentingan-kepentingan agenda besar dari negara-negara Barat. Kemudian (terkait) Israel itu, kemudian bisa dilakukan melalui pola-pola semacam tadi," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab