Perang di Palestina, Analis: Dunia Islam Seharusnya Merespons secara Cepat
Tinta Media - Terkait perang yang terjadi di P4lestin4, Analis dari Geopolitical Institute Dr. Hasbi Aswar mengatakan, dunia Islam seharusnya merespons secara cepat.
“Dunia Islam seharusnya merespons cepat, karena umat Islam punya kepentingan besar di sana yaitu kepentingan eksistensi umat Islam, kepentingan ukhuwah Islamiyah, serta ada dimensi pahala dan dosa,” jelasnya di Kabar Petang: Biden Nyalakan Api Perang Dunia 3? Melalui kanal Youtube Khilafah News, Sabtu (16/12/2023).
Apalagi, ia melanjutkan, di dalam Al-Qur’an (Al-Maidah ayat 32) disebutkan, barang siapa yang membunuh seorang manusia tanpa hak, maka dia seakan-akan telah membunuh manusia seluruhnya.
Namun ia menyesalkan, dunia Islam tidak merespons secara cepat. “Dunia Islam tidak merespons secara cepat karena tidak memiliki kapasitas. Kenapa kapasitas kita tidak punya? Karena kita sudah sejak lama terkolonialisasi oleh pemikiran-pemikiran yang tidak Islami, pemikiran-pemikiran sekuler, pemikiran pragmatis, demi kepentingan-kepentingan nasional semata,” jelasnya.
Belum lagi, sambungnya, gagasan ekonomi, politik, yang sangat western (kebaratan) membuat dunia Islam tidak mampu memberikan solusi efektif, serta tidak berani mengambil sikap tegas karena takut di embargo oleh barat.
“Takut barat tidak mau lagi membeli barang-barang kita, takut barat melakukan intervensi militer kepada kita, dan lainnya,” imbuhnya mencontohkan.
Meski demikian, Hasbi tetap optimis karena umat Islam memiliki potensi kekuatan yang bisa dimanfaatkan. Terlebih, ucapnya, barat dalam banyak hal butuh kepada dunia Islam.
“Potensi kekuatan geopolitik kita, jalur-jalur perdagangan laut, jalur-jalur perdagangan darat, potensi sumber daya alam kita yang dibutuhkan barat, potensi jalur penerbangan udara, itu semua adalah modal besar buat kita yang bisa digunakan untuk menekan barat untuk bisa menyelesaikan dengan menekan Isr4el , bahkan untuk bisa menyelesaikan persoalan penjajahan Isr4el di P4lestin4,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun