Analis: Negara Harus Mandiri dan Ofensif Hadapi OPM
Tinta Media - Analis Senior Pusat Analisis Kajian Data (PKAD) Dr. Agus Kiswantono menilai negara ini harusnya mampu mandiri dan bisa menentukan penyikapan secara ofensif bukan defensif dalam menghadapi serangan-serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Kita (negara) ini harusnya mampu mandiri dan bisa menentukan penyikapan secara ofensif, bukan defensif terkait dengan serangan-serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut," ujarnya dalam Kabar Petang Menumpas OPM dan Sayap-Sayap Politiknya di kanal Youtube Khilafah News, Senin (15/4/2024).
Kalau ofensif ujarnya, maka ini menandakan akan memberikan suatu penegasan bahwa negara ini tidak diatur oleh aturan-aturan dari intervensi negara-negara lain.
"Ini adalah wilayah Indonesia. Ini adalah wilayah yang otoritatifnya itu atau kewenangannya itu masuk kewenangan dari Indonesia," tegasnya.
Oleh karena itu, menurut Agus, sikap tegas ini akan merepresentasikan berarti Indonesia itu punya kemandirian untuk mengatasi sekelompok kecil organisasi.
Kalau itu sudah seperti ini, OPM dipersenjatai itu jadi tanda-tanya besar ungkapnya, padahal itu adalah jauh sekali dari kekuatan militer, namanya juga ini organisasi teroris yang berarti itu kan pendekatannya Extraordinary.
Extraordinary itu berarti harus diprioritaskan betul, bukan berarti ini suatu yang sulit.
Menurut Agus, ada kekuatan yang menyebabkan penghalang militer untuk melakukan tindakan atau memberi sanksi atau memberi penalti kepada OPM yang sudah bertindak melebihi.
"Sehingga di sini perlu sikap yang tegas perlu sanksi yang yang diberikan kepada sekelompok orang atau segerombolan orang yang itu notabenenya melakukan perongrongan baik itu secara kekuatan maupun secara keamanan yang itu di wilayah Papua," pungkasnya. [] Muhammad Nur
"Kita (negara) ini harusnya mampu mandiri dan bisa menentukan penyikapan secara ofensif, bukan defensif terkait dengan serangan-serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut," ujarnya dalam Kabar Petang Menumpas OPM dan Sayap-Sayap Politiknya di kanal Youtube Khilafah News, Senin (15/4/2024).
Kalau ofensif ujarnya, maka ini menandakan akan memberikan suatu penegasan bahwa negara ini tidak diatur oleh aturan-aturan dari intervensi negara-negara lain.
"Ini adalah wilayah Indonesia. Ini adalah wilayah yang otoritatifnya itu atau kewenangannya itu masuk kewenangan dari Indonesia," tegasnya.
Oleh karena itu, menurut Agus, sikap tegas ini akan merepresentasikan berarti Indonesia itu punya kemandirian untuk mengatasi sekelompok kecil organisasi.
Kalau itu sudah seperti ini, OPM dipersenjatai itu jadi tanda-tanya besar ungkapnya, padahal itu adalah jauh sekali dari kekuatan militer, namanya juga ini organisasi teroris yang berarti itu kan pendekatannya Extraordinary.
Extraordinary itu berarti harus diprioritaskan betul, bukan berarti ini suatu yang sulit.
Menurut Agus, ada kekuatan yang menyebabkan penghalang militer untuk melakukan tindakan atau memberi sanksi atau memberi penalti kepada OPM yang sudah bertindak melebihi.
"Sehingga di sini perlu sikap yang tegas perlu sanksi yang yang diberikan kepada sekelompok orang atau segerombolan orang yang itu notabenenya melakukan perongrongan baik itu secara kekuatan maupun secara keamanan yang itu di wilayah Papua," pungkasnya. [] Muhammad Nur