Tinta Media: Cengkraman
Tampilkan postingan dengan label Cengkraman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cengkraman. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Desember 2023

Keluarga dalam Cengkeraman Kapitalisme



Tinta Media - Siapa yang tidak mau memiliki kehidupan keluarga yang harmonis, agamis dan ideologis. Setiap orang menginginkan keluarga yang tenteram dan jauh dari godaan. Namun apa daya, dalam sistem kapitalisme itu hanyalah sebuah angan yang hendak direalisasikan dalam kehidupan. Banyak godaan kian menerjang, seperti ombak yang menerjang karang , onak dan duri sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga di semua lini masa. 

Seperti yang terjadi di Jakarta Selatan pada akhir bulan lalu, seorang suami yang kadung terpancing emosi, gelap mata dan hatinya hingga membakar istrinya hidup-hidup. Hal tersebut diduga karena sang suami menemukan chat istrinya dengan pria selingkuhannya, lantas amarahnya memuncak dan seketika membawa dirigen yang berisi bensin dan dituangkannya ke seluruh tubuh istrinya lalu beliau mengambil korek api dan membakarnya hidup-hidup. (Jakarta, kompas.com 5/12/2023) 

Tidak hanya itu, banyak kasus serupa dengan motif yang berbeda, lagi-lagi anggota keluarga yang menjadi korbannya. 

Tak ada asap kalau tak ada api, semua itu tak akan terjadi kalau tak ada sebabnya. Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di antaranya:

1. Kurangnya taqarrub Ilallah, pondasi yang kuat dalam pertahanan keluarga adalah keimanan dan aqidah yang kuat, dengan ini mampu menjadikan anggota keluarga yang taat dan takut ketika bermaksiat.

2. Kurangnya amal ma'ruf nahyi munkar sesama anggota.
Terjadinya sebuah kemaksiatan terjadi ketika ada kesempatan atau juga pembiaran,, selayaknya sebuah bangunan harus saling melindungi satu sama lain, dalam artian jangan sampai anggota keluarga kita terjerumus ke dalam kemaksiatan yang sangat mendalam.
Sebagaimana firman Allah SWT 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6) 

3. Faktor eksternal juga sangat mempengaruhi, mabda kapitalis adalah mabda yang batil karena ia menciptakan akidah sekularisme beserta turunan yang lainnya yaitu liberalisme, pluralisme dan yang lain-lainnya.. yang setiap orang bebas untuk melakukan hal apa pun dan tanpa terikat dengan hukum syara'. Itu yang menjadikan setiap orang bebas untuk memilih jalan hidupnya termasuk mempunyai pria/wanita idaman lain, berselingkuh, khianat dan lain-lain. 

Mirisnya lagi tidak ada aturan yang shahih untuk mengatur hubungan dalam rumah tangga dan tata pergaulan antara lawan jenis, semua ini memang bagian dari cara pandang kehidupan sekularisme kapitalisme dalam segala lini kehidupan, sehingga rumah dan keluarga tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman. 

Namun dalam Islam semuanya sudah diatur mengenai pengaturan interaksi dalam rumah tangga ataupun kehidupan umum agar menciptakan Baity jannaty (Rumahku Surgaku).

Setiap anggota keluarga baik suami atau istri keduanya mempunya hak dan tanggung jawab masing-masing. Bagi seorang istri, 4 hal penting yang harus dilakukan adalah 
1. Shalat
2. Puasa dibulan Ramadan
3. Menjaga kemaluannya
4. Taat kepada suami serta menjaga harta suami ketika suami pergi keluar rumah 

Selain itu juga seorang istri adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, sekaligus juga sebagai Ummun wa robbatul bayt atau manager dalam rumah tangga. Ketika seorang istri taat Kepada Allah dan Rasulnya, dan juga kepada suaminya selama tidak menyelisihi syari'at maka dia akan bebas memilih jalan pintu surga yang dia mau. 

Selain itu suami adalah Qowwam bagi isteri,, baik dan buruknya anggota keluarga terletak pada bagaimana seorang suami meriayah keluarganya. Bagaikan sebuah Kapal, jika nahkoda tidak bisa mengendalikannya maka siap-siap saja kapal akan oleng, tertabrak bahkan tenggelam, maka dari itu penting untuk menjadikan hukum syara' sebagai landasan berumah tangga. 

Negara juga menjadi pelopor utama ketahanan keluarga, dalam Islam negara menjamin ketakwaan individu, keluarga dan masyarakat, serangkai peraturan mampu mencegah terjadinya segala kemaksiatan, karena saat ini kemaksiatan terjadi sudah tersistematis kapitalis sekuler lah yang menjadikan kehancuran dalam setiap lini kehidupan, maka dari itu selayaknya kita harus kembali kepada aturan yang hakiki yang berasal dari sang Ilahi, tiada lain ialah syariat Islam yang diterapkan dalam sebuah institusi Daulah Khilafah Rasyidah 'ala minhajjin nubuwwah. 

Wallahu'alam

Oleh: Feni Nurjanah 
(Aktivis Dakwah) 

Senin, 02 Januari 2023

Refleksi 2022, Cengkraman Korporatokrasi Makin Kuat

Tinta Media - Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Erwin Permana menjelaskan masivnya peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang mengarah kepada swasta menunjukkan kuatnya cengkraman korporatokrasi sepanjang 2022.

"Yang paling menunjukkan kuatnya cengkraman korporatokrasi adalah semakin masivnya regulasi peraturan perundang-undangan dan juga kebijakan yang mengarah kepada swastanisasi mulai dari privatisasi BUMN kemudian kebijakan-kebijakan yang menguntungkan para korporat," tuturnya kepada Tinta Media, Jumat (30/12/2022). 

Ia mencontohkan, kebijakan yang menguntungkan para korporat misalnya, pemberian intensif pajak, kemudahan-kemudahan regulasi berusaha dengan cara mempermudah analisis -analisis dampak lingkungan, ketentuan upah buruh yang tidak manusiawi. "Hal itu menunjukkan bahwa kebijakan lebih berpihak pada korporat dengan menggunakan institusi negara," tegasnya.

"Kepala negara semakin menjadi kaki tangannya perusahaan. Hal ini diperkuat dengan kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina. Jokowi berkunjung dalam rangka negosiasi kebutuhan gandum dan energi. Ok, kalau energi kita butuh, tapi kalau gandum siapa yang butuh?industri, jadi Jokowi menego Ukraina untuk kebutuhan industri karena masyarakat Indonesia sendiri konsumsinya beras. Jadi, negosiasi gandum ke Ukraina untuk kepentingan perusahaan karena banyak perusahaan yang menggunakan gandum," bebernya.

Berkaitan dengan kuatnya cengkraman korporatokrasi ekspor yang didominasi oleh sektor energi ke Cina seperti nikel dan batubara, Erwin merasa ngeri karena negara Indonesia sendiri merupakan negara industri meskinya kebutuhan energi kita semakin besar, dan hasil energi dalam negeri terserap untuk kebutuhan dalam negeri, tapi anehnya kita malah melakukan ekspor ke luar negeri.

"Dan yang melakukan ekspor energi itu perusahaan -perusahaan yang dekat dengan lingkaran kekuasaan," sesalnya.

 Begitu juga dengan impor, ia mencontohkan, kebijakan impor beras, yang melakukan adalah perusahaan swasta yang dekat dengan kekuasaan, padahal pemerintah sendiri mempunyai Bulog. Bulog bisa dipakai untuk impor tidak perlu menggunakan tangan-tangan swasta.

"Begitu juga dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan, rata-rata dilakukan oleh swasta. Pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, kereta cepat, dll. Padahal, pemerintah memiliki perusahaan Karya yang banyak, ada Adi Karya, WIKA, India Karya, justru yang banyak mendapat jatah adalah perusahaan-perusahaan swasta bukan pemerintah, kan aneh," herannya.

Terkait dengan subsidi pembelian mobil listrik, 80 juta untuk mobil listrik, 40 juta untuk mobil Hybrid, dan 5 juta untuk motor listrik, ia menegaskan bahwa subsidi tersebut bukan untuk kepentingan masyarakat tapi untuk kepentingan korporat yang bergerak di bidang listrik baik produksi mobil listrik maupun importir mobil listrik. "Hal ini menunjukkan bahwa rezim ini atau negara ini sudah menjadi negara korporatokrasi," pungkasnya.[] Yupi UN
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab