Tinta Media: Caleg Gagal
Tampilkan postingan dengan label Caleg Gagal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Caleg Gagal. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Desember 2023

Ruang Isolasi untuk Caleg yang Gagal Terpilih

Tinta Media - Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi, para calon anggota legislatif (caleg) sudah melakukan kampanya di mana-mana. Mereka berlomba-lomba mengambil hati rakyat dengan memberikan sembako, uang, kalender, kaos dan lain-lain, agar mereka menjadi caleg yang terpilih. Untuk membiayai kampanye tersebut para caleg harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit dan melibatkan berbagai pihak.

Pemerintah daerah (pemda) juga ikut berperan dalam pemilu tersebut. Salah satunya dengan menyediakan rumah sakit-rumah sakit untuk menampung para caleg yang gagal pada pemilu 2024 nanti. Kondisi seperti ini sering terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya. Ada sebagian para caleg yang mengalami gangguan kejiwaan dan harus mendapatkan penanganan dari para dokter spesialis kejiwaan maka pemda menyediakan rumah sakit untuk mengantisipasi hal itu terjadi.

Yang menyebabkan para caleg tersebut mengalami gangguan kejiwaan adalah yang pertama, karena tidak memiliki keimanan yang kuat di saat keinginannya tidak tercapai akan mudah putus asa. Setiap hal yang terjadi tidak disandarkan pada ketentuan Allah SWT. Yang kedua, tujuan utama para caleg ini tidak benar-benar untuk memperjuangkan kepentingan rakyat tetapi tujuannya adalah untuk kepentingan pribadi dan golongan. 

Maka dari itu, banyak sekali para calon legislatif yang menjadi stres ketika gagal pada pemilu, dan bagi caleg terpilih pun, mereka harus mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan sehingga banyak sekali para caleg terpilih melakukan tindakan korupsi yang merugikan negara dan seluruh rakyat.

Sudah menjadi rahasia umum para caleg melakukan tindakan korupsi agar modal kampanye bisa kembali karena modal tersebut berasal dari pinjaman pribadi atau adanya pendanaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu dengan berbagai kepentingan.

Dengan kondisi tersebut ketika tidak ada hukum yang menindak tegas akan mengakibatkan kerusakan dalam sebuah negara, para pemimpinnya lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan tertentu, rakyat akan terabaikan periayaahan terhadap rakyat menjadi tidak maksimal hanya janji-janji manis yang diberikan dan tidak ada perealisasian sehingga kehidupan rakyat semakin sengsara. 

Pemimpin sesungguhnya adalah orang-orang yang berakhlak mulia mempunyai keimanan yang tinggi taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sehingga akan mengemban amanah dengan sungguh-sungguh karena atas kepemimpinannya itu akan diminta pertanggungjawaban kelak di Yaumil Akhir. Wallahua'lamhushowab.

Oleh: Indun Tri Parmini
Ibu Rumah Tangga
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab