Muslim Arak Patung Bunda Maria, Jurnalis: Bukan Toleransi Tetapi Partisipasi dalam Kebatilan
Tinta Media - Menanggapi keikutsertaan umat Islam dalam mengarak patung Bunda Maria Asumpta Nusantara, Jurnalis Joko Prasetyo menilai hal itu bukanlah toleransi tetapi partisipasi dalam kebatilan.
"Jadi, keikutsertaan umat Islam dalam mengarak patung Bunda Maria tersebut merupakan perbuatan batil karena itu bukan toleransi tetapi partisipasi," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (24/8/2022).
Menurut Jurnalis yang biasa dipanggil Om Joy ini, Islam memang mengajarkan toleransi dalam artian tidak memaksa pemeluk agama lain masuk Islam dan tidak mengganggu peribadatan mereka. Ia kemudian mengutip terjemahan Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 256. "Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat," ujarnya.
"Kaum Muslim jangan sampai salah paham dan mencampuradukkan antara toleransi dengan partisipasi. Karena, Islam mewajibkan toleransi tetapi mengharamkan partisipasi," paparnya.
Om Joy menjelaskan bahwa turut merayakan, maupun mengucapkan selamat atas perayaan hari besar agama lain maupun peribadatan agama lain. "Termasuk mengarak patung Bunda Maria Asumpta Nusantara bukan toleransi melainkan partisipasi yang jelas-jelas diharamkan dalam ajaran Islam, karena ajaran Islam itu hak, sedangkan ajaran selain ajaran Islam adalah batil," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 42 yang artinya "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yg batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahui," tandasnya.[] Ajira