Tinta Media: Bulan Haram
Tampilkan postingan dengan label Bulan Haram. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulan Haram. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Juni 2023

Guru Luthfi Jelaskan Balasan Setimpal Bagi yang Melanggar Ketentuan Bulan Haram

Tinta Media - Pengasuh Baitul Majelis Quran, Yayasan Tapin Mandiri Amanah Kalimantan Selatan, Guru Luthfi Hidayat menyebutkan balasan setimpal bagi siapa saja yang melanggar ketentuan di bulan haram dalam firman Allah QS. Al Baqarah ayat 194.

“Allah mengungkapkan dalam QS. Al Baqarah ayat 194 adalah tentang balasan yang setimpal bagi siapa saja yang melanggar ketentuan bulan haram,” tuturnya dalam Program Jumat Bersama Quran: Balasan Setimpal Bagi yang Melanggar Bulan Haram, di kanal Youtube Majelis Baitul Quran, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, bulan Haram adalah kesepakatan, tidak boleh melakukan peperangan. “Namun siapa pun yang melanggarnya, menyerang di bulan haram, Allah akan memerintahkan untuk melakukan balasan yang setimpal,” ucapnya.

Firman Allah Swt.:
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. الشَّهْرُ الْحَرامُ بِالشَّهْرِ الْحَرامِ وَالْحُرُماتُ قِصاصٌ فَمَنِ اعْتَدى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (١٩٤)

Artinya:
“Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati berlaku qishash. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kalian, maka seranglah (oleh kalian), seimbang dengan serangannya terhadap kalian. Bertakwalah kalian kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (TQS. Al Baqarah, [2]: 194).

Ia mengungkapkan tentang Ikrimah yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas, adh-Dhahhak, as-Suddi, Qatadah, Muqsi., Rabi’ bib Anas, Atha, dan ulama lainnta menyatakan bahwa Rasulullah saw. yang berangkat umrah pada tahun ke-6, beliau dihalang-halangi dan dirintangi oleh orang-orang musyrik untuk masuk dan sampai ke Baitullah pada bulan Dzulqa’dah yang merupakan bulan haram.

“Sehingga beliau membuat perjanjian dengan kaum musyrikin untuk masuk pada tahun berikutnya. Kemudian beliau bersama kaum muslimin masuk ke Baitullah pada tahun berikutnya, dan Allah pun memberikan balasan terhadap kaum musyrikin,” ungkapnya.

Dari riwayat ini maka turunlah pada saat itu ayat yang mulia ini:

الشَّهْرُ الْحَرامُ بِالشَّهْرِ الْحَرامِ وَالْحُرُماتُ قِصاصٌ

“Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati berlaku qishash.”

Guru Luthfi menerangkan makna ayat ini dari Imam Muhammad Ali Ash Shabuni. “Jika mereka memerangi kalian di bulan haram, maka perangilah mereka di bulan haram, sebagaimana mereka mencemarkan kehormatan di bulan haram, menyatakan kehalalan darah kalian, maka perbuatkan kepada mereka seperti yang mereka perbuat terhadap kalian,” bebernya.

Kalimat berikutnya:

فَمَنِ اعْتَدى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدى عَلَيْكُمْ

“Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kalian, maka seranglah (oleh kalian), seimbang dengan serangannya terhadap kalian.”

Ia menjelaskan kalimat tersebut bahwa siapa saja yang menyerang kalian (kaum muslimin) di tanah haram atau pada bulan haram maka serang balik mereka. “Dan balaslah seperti mereka menyerang kalian,” ucapnya.
Balasan yang setimpal ini dikatakan juga dalam firman Allah Swt.:

“Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian.” (TQS. An Nahl, [16]: 126)

Ia menyebutkan bahwa dalam hal ini Allah Swt. memerintahkan berlaku adil, bahkan terhadap kaum musyrikin sekalipun.
Akhir dari ayat ini ditutup dengan kalimat yang sangat agung:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Bertakwalah kalian kepada Allah, dan ketauhilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Kembali ia memerangkan penjelasan Imam Muhammad Ali Ash Shabuni. “Takutlah kepada Allah dalam semua pekerjaan kalian, dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dalam kemenangan dan dukungan di dunia dan di akhirat,” terangnya.

Hal senada juga menurutnya dikemukakan oleh Imam Ibnu Katsir bahwa Allah Swt. memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa berbuat baik dan bertakwa kepada-Nya.

“Sekaligus memberitahukan bahwa Allah selalu bersama orang-orang bertakwa dengan senantiasa menolong dan mendukung mereka di dunia dan di akhirat,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab