Setelah Produk, Selanjutnya Boikot Ide Nasionalisme
Tinta Media - Aksi Boikot Produk-produk Zionis masih terus berlangsung hingga kini. Masyarakat masih merasakan duka yang sangat dalam karena perilaku zionis yang sudah sangat melewati batas dalam membombardir rakyat-rakyat Palestina. Puluhan ribu yang telah menjadi korban yang sebagian besar adalah anak-anak, balita dan wanita. Sungguh miris dan sangat menyedihkan keadaan mereka di sana. Maka sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara muslim yang ada di palestina, masyarakat dinegeri ini ramai-ramai tidak lagi menggunakan produk-produk yahudi tersebut karena disinyalir hasil keuntungan produk-produk tersebut digunakan untuk membantu pembiayaan Zionis membantai rakyat Palestina.
Seperti yang dilansir oleh databoks.katadata.co.id bahwa selama periode 7 Oktober-6 November 2023, lebih dari 10.000 warga Palestina meninggal, terbanyak berada di Jalur Gaza yakni 10.022 orang, kemudian korban jiwa di Tepi Barat 147 orang (databoks.katadata.co.id/07/11/2023).
Bukan hanya itu, serangan brutal zionis ke Palestina ini sudah dipastikan ada upaya untuk genosida rakyat Palestina. Seperti yang diungkapkan oleh Riyad Mansour utusan Palestina di PBB bahwa ia menyebutkan dan menggambarkan pengeboman dan janji Israel memberlakukan pengepungan penuh di Jalur Gaza "tidak kurang dari genosida." (republika.co.id/11/10/2023)
Sungguh penjajahan Palestina yang masih terus terjadi dan masih berlarut-berlarut adalah karena tak ada kekuatan besar umat Islam yang mampu mengusir penjajah zionis saat ini. Masalah utamanya adalah karena negeri-negeri kaum muslim mengemban ide nasionalisme yang itu sudah berurat dan berakar di negeri muslim. Ide nasionalisme dengan batas-batas teritorial itulah yang menjadi penyebab kaum muslim tidak bisa membantu saudaranya yang saat ini dibantai.
Ditambah lagi para penguasa di negeri-negeri muslim sangat cinta kekuasaan sehingga menghalangi mereka untuk melawan ketidakadilan dunia dan menjadikan penguasa-penguasa itu melempem di hadapan zionis dan kafir penjajah.
Bahkan saat ini, penguasa-penguasa Arab telah menormalisasi hubungannya dengan zionis yahudi, sehingga mereka menolak membantu mengirimkan bala tentara militer mereka termasuk menolak melakukan embargo terhadap zionis tersebut. Benarlah apa yang diungkapkan oleh Rasulullah SAW: Demi Allah bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur. (HR. Bukhari Muslim)
Sudah seharusnya umat memahami penyebab mendasar diamnya penguasa muslim hari ini. Bahwa problem utamanya adalah karena ide nasionalisme tersebut sehingga menjadikan para penguasa itu tidak mau bergerak untuk mengirimkan pasukan militernya. Karena ide nasionalisme itu juga menjadikan penguasa-penguasa muslim individualis dan tidak peduli dengan saudaranya yang sudah dibantai habis-habisan oleh zionis. Umat harus berani menyerukan untuk memboikot ide-ide yang membelenggu dalam mewujudkan kemerdekaan palestina dan mewujudkan persatuan umat. Apalagi setelah nampak bagaimana pengaruh dari boikot produk hari ini.
Maka seruan berikutnya adalah boikot ide nasionalisme yang terbukti melemahkan dan menghancurkan umat saat ini. Umat Islam wajib bersatu dalam naungan Islam kaffah yang akan menyelamatkan umat Islam diseluruh penjuru dunia ketika mereka dijajah. Apalagi didalam Islam juga telah dijelaskan bahwa sesama kaum muslim adalah bersaudara maka menjadi kewajiban pula untuk melindungi saudaranya dan tidak membiarkan saudaranya didzalimi. Rasulullah SAW bersabda: Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya (HR. Muslim).
Wallahu`alam bisshawab
Oleh : Fitriani, S.Hi.
Staff Pengajar Ma'had Alizzah Deli Serdang