Tinta Media: Bisnis Islam
Tampilkan postingan dengan label Bisnis Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis Islam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 September 2023

Menggagas Bisnis Berkah dalam Islam




Tinta Media  - Peluang bisnis di Kab. Bandung sangat menjanjikan dan memberikan keuntungan berkali-kali lipat. Tidak sedikit orang yang sukses menjalankan usaha rumahan di Kabupaten Bandung, walaupun sebenarnya tidak mudah. 

Karena itu, banyak sekali UMKM bermunculan. Bahkan, belum lama ini diperingati hari UMKM nasional (12/08/2023) di kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah. 

Beberapa contoh ide usaha yang berpotensi banyak peminatnya dan mendatangkan keuntungan di Bandung, di antaranya laundry kiloan, usaha cathering, membuka coffe shop, bisnis kos-kosan, dll (pikiran-rakyat.com)

Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya. Bisnis dilakukan dengan cara mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. 

Bisnis merupakan pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Islam menganjurkan manusia untuk bekerja, misalnya dengan berbisnis, berdagang, dan sebagainya, tetapi harus berdasarkan pada ketentuan yang diatur oleh Islam.

Beberapa ketentuan dalam sebuah usaha menurut Islam di antaranya adalah siddiq (jujur), amanah (tanggung jawab), tidak melakukan riba, menepati janji, tidak melakukan penipuan, tidak tathfif (curang dalam timbangan), tidak menjelek-jelekkan pedagang lain, tidak menimbun barang, dan hal lain yang dapat merugikan orang lain. 

Allah Swt. Berfirman yang Artinya: 

“Dan katakanlah, tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (Q.S. Al-Baqarah: 198)

Namun, pada faktanya masih banyak juga para pebisnis yang mengabaikan cara berbisnis yang diajarkan oleh Islam karena berpatokan pada cara berbisnis kapitalisme. Kadang kita lupa, apa sebenarnya tujuan kita berbisnis? 

Kebanyakan masyarakat hanya ingin mencari keuntungan yang besar saat berbisnis. Karena itu, acap kali mereka menghalalkan berbagai cara untuk meraihnya. Hal ini sering kali berakibat pada perbuatan negatif, yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, terlalu banyak bicara dan banyak bohongnya, selalu khianat, janji sering ingkar, selalu menunda pembayaran saat memiliki utang, bahkan berkelit untuk membayar bila punya kekuasaan. Ia menekan, dan mempersulit orang lain, tidak pernah memberi kemudahan dalam hal yang menjadi wewenangnya, atau dalam menagih piutang, bahkan bisa berperilaku tidak manusiawi dan sebagainya. Perilaku demikian sangat ditentang dalam ajaran Islam.

Maka, sebagai seorang muslim kita harus paham terlebih dahulu tujuan dari bisnis itu sendiri di dalam Islam. Bisnis dalam Islam adalah sederet kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi dalam berbagai bentuk yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang dan jasa), termasuk keuntungannya, tetapi dibatasi dalam cara pendapatan dan pemanfaatan hartanya. 

Bisnis dalam Islam juga dapat diartikan sebagai upaya pengembangan modal untuk kebutuhan hidup yang dilakukan dengan mengindahkan prinsip-prinsip di dalam Islam yang dapat mendorong umat manusia untuk mengembangkan bisnis tersebut. 

Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu. Salah satunya melalui bekerja.

Salah satu dari jenis pekerjaan adalah berbisnis. Di samping anjuran untuk mencari rezeki, Islam juga sangat menekankan aspek kehalalannya, baik dari sisi pendapatan ataupun pemanfaatan (pengelolaan dan pembelanjaan).

Bagaimanapun, para pebisnis muslim selalu dituntut untuk berperilaku secara islami dalam melakukan bisnis, karena Allah Swt. Akan menjadi saksi dalam setiap transaksi yang mereka lakukan. Apabila kegiatan bisnis lepas dari keimanan dan syariat Islam, ini sama saja dengan membiarkan para pelaku bisnis bersikap arogan, lepas kontrol dan jauh dari prinsip-prinsip Islam yang seharusnya dipatuhi. 

Dengan demikian, seorang pebisnis muslim yang di dalam segala kegiatan bisnisnya memprioritaskan untuk  mendapat keridaan Allah, dipastikan akan mendapatkan kebahagiaan hidup, tidak saja di dunia, bahkan juga di akhirat. Semua ini bisa diraih, karena apa yang diperoleh dengan cara yang baik (halal) akan menjadi harta yang berkah dan akan mendatangkan kesenangan serta kenikmatan bagi pemiliknya.

Hal tersebut tidak cukup hanya pada faktor individu muslim saja. Kaum muslimin yang berbisnis membutuhkan iklim bisnis yang sesuai dengan Islam, dengan hadirnya support system (sistem yang mendukung), yakni  penerapan aturan Islam secara komprehensif oleh negara (khilafah), yang ditopang oleh ketakwaan individu, dan masyarakat yang peduli terhadap amar makruf nahi mungkar.

Keberadaan sebuah negara juga ikut andil dalam mendorong hadirnya inovasi-inovasi baru, di antaranya dengan menyelenggarakan lembaga-lembaga pendidikan yang meningkatkan keahlian rakyat. Selain mumpuni dalam hal tsaqafah, masyarakat juga mumpuni dalam hal sains dan teknologi yang dapat menopang bisnis yang dilakukan oleh mereka. 

Selain itu, negara akan membantu rakyat yang lemah secara ekonomi, tetapi memiliki keahlian dalam mengembangkan harta, dengan memberikan modal usaha. Di saat yang sama, negara tidak akan membuka investasi dari luar negeri, yang nantinya dapat melemahkan bisnis rakyat di dalam negeri.

WalLaahu a’lam bi ash-shawaab.

Oleh: Ranny Liesdiatun Suyitno, 
Sahabat Tinta Media

Senin, 06 Maret 2023

Bagaimana Bisnis Islam Dapat Memasarkan Diri Lebih Efektif?

Tinta Media - Melalui sosial media marketing, bisnis muslim dapat memasarkan diri dan produknya dengan efektif. Hal ini terutama efektif jika Anda memasarkan produk yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti produk kesehatan dan kecantikan yang halal.

Bisnis Islam juga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran dengan menargetkan audiens yang tepat. Kebanyakan orang Islam adalah millenials, sehingga Anda dapat menargetkan audiens ini dengan menggunakan sosial media marketing. Dengan menggunakan teknik ini, Anda dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan Anda.

1. Islam memiliki nilai-nilai yang kuat

 Islam telah menjadi nilai universal yang mengikat masse komunikasi internasional. Ini menyebabkan masyarakat islam di seluruh dunia menjadi target yang tepat bagi bisnis islam. Pendekatan sosial media marketing yang tepat akan memungkinkan bisnis islam meningkatkan visibilitas dan menciptakan peluang pasar. Dengan mengkomunikasikan nilai-nilai islam melalui konten bisnis, Anda dapat membangun kepercayaan antara prospek dan pesaing lainnya. Prospek bisnis islam akan lebih mudah berkomunikasi dengan nilai-nilai islam dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya hingga Anda bisa membangun citra merek yang kuat. Nilai-nilai islam juga meningkatkan autentisitas merek sehingga menciptakan citra yang sangat kompetitif di pasar. Teknik pemasaran yang efektif yang menempatkan nilai-nilai islam akan menjadi cara yang berhasil untuk mencapai daerah pemasaran yang luas. 

2. Konsep "Muslim-Friendly" dapat diterapkan untuk bisnis

 Salah satu aspek utama dalam membangun solid citra merek dan reputasi bisnis islam adalah menempatkan nilai-nilai islam dalam setiap aspek bisnis. Dari produk hingga layanan, Anda dapat menciptakan konsep "Muslim Friendly" yang akan membantu meningkatkan kesadaran atas merek Anda di pasar islam. Aspek "Muslim Friendly" dapat berupa klaim halal dan peraturan produk islam, penawaran layanan yang ramah islami, pemilihan suplier yang sesuai dengan ajaran islam, investasi yang etis dan banyak lagi. Konsep "Muslim Friendly" juga dapat diterapkan pada teknik pemasaran media sosial melalui konten yang sesuai dengan nilai-nilai islam. Ini memungkinkan Anda untuk tetap berada di jalur yang benar sambil merekrut dan mempertahankan pelanggan islam. Dari mulai mempromosikan produk hingga menciptakan konten yang ramah dan mendukung nilai-nilai islam, strategi konten kreatif ini akan membuat bisnis Anda mendapatkan penghargaan dari pelanggan muslim. 

3. Strategi Pemasaran yang Efektif

 Sebelum Anda memulai strategi pemasaran media sosial, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk menentukan pedoman pemasaran internal yang akan menentukan seluruh strategi pemasaran Anda. Strategi pemasaran yang efektif dalam pasar muslim dapat dilakukan dengan mengetahui target audiensnya. Anda perlu memahami budaya dan kebutuhan pelanggan potensial Anda, agar Anda dapat mencari cara yang tepat untuk menarik mereka ke dalam bisnis Anda. Jika Anda memiliki strategi yang jelas, Anda akan dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui konten pemasaran spesifik. Hal ini akan menjamin bahwa semua promosi, iklan, dan kampanye media sosial Anda menyasar pelanggan yang tepat. Jika Anda menargetkan audiens dengan tepat, Anda dapat meningkatkan traffic ke website dan meningkatkan jumlah penjualan dari bisnis Anda. 

4. Mendirikan Bisnis dengan Konsep "Muslim Friendly"

 Upaya memasarkan bisnis Anda secara efektif melalui strategi pemasaran media sosial dapat dicapai dengan mendirikan bisnis dengan konsep "Muslim friendly". Dengan elemen itu, Anda harus memastikan bahwa produk Anda cukup memenuhi standar kehalalan dan memastikan bahwa merek dan suplier tidak melanggar nilai-nilai ajaran islam. Untuk membangun bisnis islam dengan konsep "Muslim Friendly" Anda juga perlu mengevaluasi secara hati-hati bahwa produk Anda dapat digunakan oleh orang yang beragama islam. Potensi pelanggan akan meningkat ketika mereka tahu bahwa produk yang anda pasarkan sudah memenuhi standar kehalalan dan “Muslim Friendly”.

Oleh: Ahmad Zakiy
Mahasiswa 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab