Kamis, 16 November 2023
Jumat, 10 November 2023
BEBASKAN PALESTINA DARI PENJAJAHAN ZIONIS YAHUDI
Minggu, 05 November 2023
Ini Soal Rasa, Merasakan Sakit
Sabtu, 28 Oktober 2023
Mengembalikan Kejayaan Islam yang Telah Hilang
P4lestina Butuh Solusi Hakiki Bukan Sekedar Dukungan Basa-basi
Jumat, 27 Oktober 2023
Pengamat: Solusi Konflik Palestina Harus Melihat Dua Sisi
Rabu, 25 Oktober 2023
Di Balik Penjajahan Entitas Yahudi, Penguasa Muslim Malah Bermesraan dengan Amerika
Tinta Media - Serangan masif entitas Yahudi terhadap umat Muslim di Gaza kian gencar. Dikabarkan Rumah Sakit al-Ahli di Gaza menjadi sasaran pemboman Israel yang mengakibatkan 500 orang syahid, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak (voaindonesia.com, 18/10 /2023 M).
Sungguh tindakan penjajah Israel di luar batas
kemanusiaan. Mereka menyasar hampir semua titik yang bahkan sangat vital bagi
warga Muslim Gaza yakni rumah sakit.
Atas serangan ini presiden AS Joe Biden yang rencananya
akan ke Yordania untuk bertemu dengan Raja Abdullah II menjadi ditunda. Tidak
ada pernyataan resmi dari pihak Amerika bahwa serangan tersebut adalah tindakan
teroris yang dilakukan Israel. Mereka hanya mengumumkan penundaan ke Timur
Tengah (untuk bertemu dengan Raja Yordania, presiden Palestina dan presiden Mesir)
setelah presiden Palestina menyatakan hari berkabung atas serangan tersebut.
Sementara itu atas berbagai kerusakan akibat serangan
Israel, para pemimpin negeri-negeri Muslim malah meminta ijin dulu kepada
Amerika untuk membuka pintu Rafah agar bisa melintas bantuan obat-obatan dan
makanan bagi warga Gaza yang mengalami serangan.
Ini sungguh memalukan untuk pemimpin negeri Muslim yang sebenarnya
tanpa perlu ijin Amerika, mereka bisa membuka sendiri pintu Rafah dengan
tentara kecil mereka. Baik oleh tentara Yordania atau tentara Mesir yang ada
disana.
Tidak Berharap
Dari sini bisa kita memahami bahwa para pemimpin negeri Muslim
tidak dapat diharapkan dapat membantu lebih banyak untuk warga Gaza. Mereka lebih
tunduk pada kafir penjajah Amerika dari pada membela kehormatan warga Muslim
Gaza dan juga tempat suci ketiga bagi umat Muslim.
Padahal yang diharapkan sekarang dari para pemimpin
negeri-negeri Muslim adalah mengirimkan pasukannya untuk melawan Israel. Jelas
perundingan tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, malahan memperpanjang
penderitaan warga Palestina.
Sehingga dari rencana pertemuan yang akan diadakan
nantinya, bahwa solusi agar entitas Yahudi harus keluar dari Palestina pasti tidak
akan terwujud.
Padahal itulah akar masalah yang sesungguhnya yakni
keberadaan penjajah entitas Yahudi di tanah Palestina yang telah diserahkan kunci
kotanya oleh Uskup Agung Jurusalem, Patriarch Sophronius,
pada pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab tahun 637 M.
Sehingga pertemuan yang akan dilangsungkan tersebut tentu
tidak akan menyelesaikan masalah, malah memperpanjang penderitaan warga
Palestina.
Bahkan Amerika sendiri secara terang-terangan berada di
belakang Israel. Bagaimana mungkin mereka melakukan perundingan dengan negara
yang bersahabat dengan penjajah Israel?
Biden pernah meyakinkan Netanyahu, dengan mengatakan:
“Anda tidak sendirian, kami bersama Anda dan di belakang Anda. Kami berdiri
bersama Anda dalam membela kebebasan (Israel) hari ini, besok dan selamanya” (mediaumat.id,
20/10/2023).
Apakah ini tidak cukup bukti bahwa apa yang akan
dilakukan Amerika pada perundingan-perunding dengan penguasa Muslim adalah dia
(Amerika) tetap mendukung Israel?
Tentara Muslim
Ketika para pemimpin negeri-negeri Muslim lebih memilih
perundingan dengan negara kafir penjajah Amerika, maka sudah pasti bisa ditebak
bahwa hasilnya adalah seruan untuk lakukan gencatan senjata.
Hal ini seperti yang disebutkan diatas tidak akan
menyelesaikan masalah karena entitas Yahudi masih berdiam di atas tanah Palestina
yang merupakan milik kaum muslimin.
Maka yang paling diharapkan oleh rakyat Gaza adalah
kehadiran tentara-tentara dari negeri-negeri Muslim. Inilah yang bisa
menggentarkan Israel laknatullah.
Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 60 yang
artinya: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
miliki Dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang ( yang dengan persiapan
itu) kamu menggentarkan musuh Allah Dan musuhmu Dan orang-orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya.”
Wahai para pemimpin negeri-negeri Muslim, segerakanlah memobilisasi
tentara-tentara kalian yang tangguh demi menjaga kesucian tanah Al-Quds dan
juga menjaga darah kaum muslimin yang ada disana sebagai wujud ukhuwah
Islamiyah yang telah diwajibkan oleh Allah Swt.
Memerangi langsung Yahudi adalah jalan kebenaran yang
pernah disampaikan baginda Nabi Saw. Sehingga bukan sekedar kecaman atau jalan
perundingan yang penuh tipu daya dan tidak menyelesaikan masalah. Tetapi
tindakan nyata yang mampu menghentikan penjajahan Yahudi.
Imam al-Bukhari telah mengeluarkan dari Abdullah bin Umar
ra., ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Kalian akan memerangi Yahudi maka kalian menguasai
mereka kemudian batu pun berkata: “ya Muslim ini orang Yahudi di belakangku
bunuhlah dia”.
Wallaahu a'lam.
Oleh: Langgeng W Hidayat (MT Anwarul Iman Surabaya)
KMIK: Penting Memahami Persoalan Palestina dengan Benar
Selasa, 24 Oktober 2023
Zionis Yahudi Harus Dijadikan Musuh Bersama
Tinta Media - Siapa saja yang tega mengorbankan rakyat yang tidak berdosa, layak disebut teroris, seperti apa yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk sipil Palestina. Menjatuhkan satu bom saja pada pemukiman penduduk harus diperangi apalagi sampai ratusan bom yang telah melukai anak-anak yang tidak berdosa baik secara fisik maupun psikis. Semua kejadian mengerikan akan terekam dalam memori mereka dan dibawa terus sepanjang masa. Sungguh zionis Israel layak dijadikan musuh bersama, karena merekalah teroris yang sebenarnya.
Tapi sayang pemikiran sekuler dan ikatan
nasionalisme telah membuat umat Islam sulit untuk bersatu. Umat tidak lagi satu
tubuh yang ikut merasakan penderitaan saudaranya dibelah bumi lainnya karena
tidak dalam satu ikatan nation-state. Umat sudah terkotak-kotak dalam satu
ikatan yang lebih membanggakan negerinya sendiri. Dan terlebih pemikiran
sekuler, membuat mereka tidak perduli dengan saudara satu akidah, Islam. Bahkan
mereka yang terjangkiti virus sekularisme alergi dan enggan membawa nama agama
untuk membela palestina saudara yang butuh pertolongan.
Umat harusnya bersatu untuk menghapuskan
segala bentuk penjajahan di muka bumi ini. Penguasa negeri muslim harusnya
melakukan tindakan secara nyata untuk membela palestina, bukan hanya mengutuk
dan mengecam, tapi mengirimkan pasukan untuk menghentikan aksi aksi brutal dan
biadab Israel yang membunuh dan melukai kaum muslimin di jalur Gaza. Palestina
butuh khilafah untuk menyelesaikan permasalah mereka. Kapitalisme dengan
akhidah sekuler telah membuat negara muslim tidak berdaya melihat saudara
mereka dibantai secara sadis dan tidak manusiawi.
Keputusan penguasa yang dzolim sungguh akan
menciptakan kerusakan karena hanya mengikuti ambisi dan egonya tanpa
mempertimbangkan kerugian dan kerusakan yang diakibatkannya. Ambisi penguasa
Israel telah mengorbankan rakyatnya sendiri dan penduduk Palestina yang tidak
berdosa. Anak-anak jadi korban sebuah keputusan politik yang salah yang hanya
untuk mengikuti penguasa yang dzolim dan tidak punya hati.
Biadab, bahkan tempat paling aman, rumah
sakit, tidak luput dari aksi militer Israel. Sengaja menjatuhkan bom di satu
tempat yang dianggap aman bagi pengungsi untuk mendapatkan perlindungan dan pengobatan.
Bagi siapa saja yang masih punya hati nurani, pasti tidak mungkin mendukung
aksi militer Israel dengan alasan apapun. Tapi sayang media resmi banyak yang
menutup-nutupi aksi brutal mereka. Pencitraan terus dilakukan untuk menyudutkan
pejuang Hamas Palestina dan melakukan pembelaan, menganggap lumrah aksi brutal
Israel sebagai konflik dua negara.
Kita harus suarakan untuk kemerdekaan
Palestina dari aksi brutal penguasa zionis Israel yang telah melukai umat Islam
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sekecil apapun peran kita, lakukan untuk membela
agama Allah tanpa harus berfikir hasil. Kesugguhan kita dalam membela Palestina
karena Allah SWT. akan dicatat sebagai amal kebaikan dan segera mendatangkan
pertolongan Nya. Semoga hidup kita di dunia tidak sia-sia, tapi bernilai karena
kesungguhan kita untuk membela saudara kita yang berteriak untuk meminta
pertolongan.
Menyelamatkan saudara kita yang membutuhkan
bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bersyukurlah mereka yang bisa membantu
secara nyata, hadir bersama mereka untuk ikut menyelamatkan Palestina dari
kebuasan dan kebrutalan serangan Zionis Israel. Tidak ada yang sia-sia untuk
mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, meskipun hanya dengan terus
menyerukan suara kecil untuk meluruskan propaganda yang mencoba membangun
kebencian terhadap Islam. Pemberitaan
yang tidak benar atas konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel telah
membangun Islamophobia dengan memonsterisasi Muslim sejati.
Anak yang berusia 6 tahun tewas usai
ditikam pria bernama Joseph Czuba (71) di Illinois, Amerika Serikat (AS). Sosok
Czuba diketahui nekat membunuh korban gegara konflik antara Hamas dan Israel.
Dilansir dari detikNews yang mengutip BBC dan Reuters, peristiwa penikaman
tersebut terjadi di wilayah Plainfield, negara bagian Illinois, AS pada
(16/10/2023). Berdasarkan laporan Al Jazeera menyebutkan bocah yang tewas dalam
pembunuhan ini merupakan keturunan Palestina-Amerika. Padahal kita tahu seorang
Muslim sejati tidak mungkin melakukan tindakan kekerasan tanpa ada alasan yang
dibenarkan. Karena kebencian yang mendalam dipicu oleh pemberitaan dan gambaran
yang salah terhadap Muslim yang memperjuangkan dan membela agama mereka, kasus
pembunuhan pada muslim yang tidak berdosa terjadi. Kejadian ini harus
dihentikan dengan suara kita yang menyampaikan kebenaran, mengungkap fakta yang
sebenarnya kekejian dan kekejaman zionis Israel dan sekutunya.
Kita harus terus suarakan untuk membebaskan umat dari ini pemahaman sekularisme dan nasionalisme yang menjadi penyebab utama umat Islam sulit untuk bersatu. Terus Serukan untuk perjuangan tegaknya khilafah yang akan menjadi solusi umat agar mau bersatu untuk membela agama Allah. Penerapan Islam secara kaffah akan membawa kebaikan dan Islam akan menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Khilafah akan menjadi solusi tuntas untuk seluruh masalah termasuk apa yang terjadi di Palestina.
Oleh: Mochamad Efendi (Sahabat Tinta Media)
Analis PKAD: Akar Masalah Palestina adalah Aneksasi Kaum Yahudi
Senin, 23 Oktober 2023
PKAD: Solusi Dua Negara Ini Konyol, Tidak Berdasar dan Menyesatkan
Solusi Konflik Palestina-Penjajah Zionis Yahudi Hanya Satu?!
Minggu, 22 Oktober 2023
Tokoh Peduli Palestina Menyeru Umat Islam Membebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah
Jumat, 20 Oktober 2023
Pejuang Hamas Dilabeli Teroris, UIY: Kezaliman yang Luar Biasa
Ulama Aswaja: Yahudi Ini seperti Kanker di Tubuh Masyarakat Muslim Arab
Kamis, 19 Oktober 2023
DERITA RAKYAT PALESTINA, DERITA SELURUH KAUM MUSLIMIN
Tinta Media - Perang antara Palestina dan Israel kembali terjadi. Sejak tahun 1948, pendudukan Israel dan pendirian negara Yahudi di Palestina hingga hari ini, maka tragedi ini sudah berlangsung selama kurang lebih 75 tahun. Dan tragedi ini terjadi secara terus menerus dan berulang-ulang dari waktu ke waktu tanpa diketahui kapan selesainya.
Pasukan Hamas memang melakukan serangan terlebih dahulu, dan itu dianggap sebagai konflik pemicu bagi tentara Israel. Padahal yang sebenarnya terjadi, serangan itu dilakukan dalam rangka untuk membalas kekejaman tentara Israel selama bertahun-tahun lamanya. Sehingga sejak hari pertama serangan Hamas dilakukan, kurang lebih 5.000 roket telah ditembakkan dari jalur Gaza ke arah kaum Yahudi yang telah lama merampas tanah Palestina.
Pada faktanya tentara Israel pun tidak tinggal diam, mereka melakukan serangan balasan yang lebih besar dan lebih brutal. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya korban yang meninggal. Sebagaimana dilansir dari sumber koran lokal yang menyebutkan bahwa akibat kebrutalan serangan Yahudi, penduduk Palestina yang meninggal sekitar 770 orang dengan korban 140 anak-anak dan 120 perempuan. Dan diperkirakan korban akan terus bertambah, dikarenakan adanya dukungan bantuan dari tentara militer AS untuk tentara Yahudi.
Konflik yang terjadi secara terus menerus
Kita tidak bisa membayangkan, penduduk
Palestina selalu hidup dalam ketakutan dan ketidak tenangan. Sewaktu-waktu dan
kapan saja rudal bisa saja jatuh di tengah-tengah mereka. Dan kondisi semacam
ini sudah terjadi selama puluhan tahun mereka mengalaminya, namun pada faktanya
sampai sekarang pun tidak ada solusi atau bantuan baik yang diberikan oleh negara tetangga ataupun negeri-negeri
muslim yang lain. Sehingga kejadian semacam ini akan terus berlangsung setiap
waktu dan setiap saat.
Konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel, tidak akan mungkin bisa terselesaikan selama umat IsIam di seluruh penjuru dunia tidak bersatu. Dan selama Khilafah belum tegak maka umat IsIam tidak akan bisa bersatu. Karena diantara kaum muslimin sendiri akan terus terjadi perbedaan pandangan atau persepsi berkaitan dengan hak atas tanah Palestina itu sendiri.
Tanah Palestina milik umat Islam
Palestina adalah bagian dari negara Syam. Di
Palestina juga tempat tinggalnya para nabinya umat IsIam. Jadi Jauh sebelum
orang-orang Israel datang ke Palestina, maka negeri itu adalah wilayahnya kaum
muslimin. Sehingga pada dasarnya negara Israel yang dibangun ditanah Palestina
adalah negara penjajah yang mengambil tanah penduduk Palestina. Dan hanya
dengan sistem IsIam yang diterapkan oleh kekhilafahan lah yang mampu mengusir
orang-orang Israel dari tanah Palestina, serta mampu menyelesaikan konflik
Palestina dengan Israel secara keseluruhan.
Wallahu a'lam bish showab.
Oleh : Iin Rohmatin Abidah (Sahabat Tinta Media)