Tinta Media - "Sepanjang Januari hingga Desember 2021, BNPT mendeteksi 650 konten propaganda yang mengandung pesan anti NKRI, anti-Pancasila, intoleransi, takfiri, konten terkait pendanaan dan pelatihan, termasuk didalamnya glorifikasi ideologi khilafah,"
[Keterangan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Senin 20/6/2022].
Entahlah, sejak kapan konten sosmed lebih berbahaya dan berkorelasi dengan aksi terorisme ketimbang senjata AK-47, bahan peledak dan ratusan amunisi yang belum lama ini ditemukan polisi di Bandung. Perhatian BNPT lebih serius pada konten sosmed, bukan pada senjata.
BNPT lebih perhatian pada konten sosmed, ketimbang temuan senjata yang mematikan. Mungkinkah, meneror dengan senjata AK 47, dan bahan peledak sudah dianggap lucu dan tidak menakutkan, sehingga tak ada tanggapan yang memadai dari BNPT atas temuan sejumlah senjata, bahan peledak dan amunisi di Bandung?
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru saja mengabarkan mendeteksi 650 konten propaganda anti-NKRI sepanjang Januari-Desember 2021. Menurut BNPT, ada glorifikasi ideologi khilafah dalam konten-konten itu. Ungkapan 'ada glorifikasi ideologi Khilafah' jelas punya tendensi negatif terhadap ajaran Islam Khilafah.
Berulangkali ditegaskan Khilafah adalah ajaran Islam. Menyebut Khilafah sebagai ideologi adalah bentuk kebohongan, yang tentu saja dapat dijerat dengan pasal menyebar hoax dan menerbitkan keonaran sebagaimana diatur dalam pasal 14 UU No 1/1946.
Namun, nampaknya penyematan kata 'ideologi' pada ungkapan 'ideologi Khilafah' jelas memiliki niat jahat. Khilafah seolah ingin disamakan dengan ideologi komunisme, marxisme-leninisme yang sudah dinyatakan terlarang berdasarkan TAP MPRS No. XXV/MPRS/1946.
Glorifikasi Khilafah adalah bentuk kecintaan terhadap ajaran Islam Khilafah. Secara historis, Khilafah pernah eksis selama kurun 13 Abad. Tidak ada kekuasaan yang mampu berkuasa selama itu, selain kekuasaan Khilafah.
Pada era Kekhilafahan Bani Umayah (661 M hingga tahun 750 M), kekuasaan Khilafah yang berpusat di Damaskus ini wilayahnya meliputi Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.
Selanjutnya era Kekhilafahan Bani Abasyiah (750 M hingga tahun 1517 M), kekuasaan Khilafah berpusat di Kufah (Baqdad). Pada era ini Imam-imam madzhab hukum yang empat hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama.
Imam Abu Hanifah Rahimahullah (700-767 M) lahir era ini. Muridnya dan sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qadhi al-Qudhat pada zaman Harun Ar-Rasyid.
Imam Malik Rahimahullah (713-795 M), Imam Syafi'i Rahimahullah (767-820 M), dan Imam Ahmad ibn Hanbal Rahimahullah (780-855 M), semua Ulama Masyhur dalam khasanah fiqh Islam ini lahir dan hidup di era kekhalifahan Bani Abasyiah.
Banyak pula ilmuan-ilmuan yang lahir dan hidup pada era ini. Ada Al Fazari dan Al Faraqnus (ahli astronomi), ar Razi dan Ibnu Sina (kedokteran), Abu Ali al Hasan ibn Al Haitsami (bidang optikal), Jabr ibn Hayan (ahli kimia). Di bidang matematika terkenal nama Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang juga mahir dalam bidang astronomi. Dialah yang menciptakan ilmu aljabar. Kata aljabar berasal dari judul bukunya, al-Jabr wa al-Muqoibalah. Dan masih banyak lagi.
Selanjutnya, era Kekhalifahan Utsmaniyah (1517–1924), yang berpusat di Turki. Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Al-Qanuni, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Khilafah memang hebat, negara adidaya, super power dan faktanya terekam dalam catatan sejarah. Sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah telah terbukti ratusan bahkan ribuan tahun menyatukan dunia dengan berbagai latar, suku, bangsa, agama, dengan wilayah kekuasaan sangat luas.
Tidak ada kekuasaan nation state hari ini, yang mampu menyamai apalagi melebihi kehebatan Daulah Khilafah. Amerika Serikat yang dinobatkan sebagai adidaya pasca perang dunia 2, usia kepemimpinannya atas dunia belum ada satu abad, dan dunia dibuat rusak oleh amerika.
Wajar umat Islam mencintai Khilafah dan bangga akan Khilafah, rindu ingin Khilafah tegak kembali, karena Khilafah memang hebat. Bukan negara yang mengklaim negara pancasila, tapi tak jelas pada era siapa pancasila pernah diterapkan dan kekuasaannya dalam sejarah dicatat sebagai apa.
BNPT sebaiknya fokus membantu TNI POLRI untuk menangkap Teroris OPM ketimbang ngurusi konten sosmed. Atau kalau mau ikut aktif di sosmed, BNPT diubah saja menjadi lembaga konten kreator. []