Tinta Media: Artis Nyaleg
Tampilkan postingan dengan label Artis Nyaleg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artis Nyaleg. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Juni 2023

Artis Nyaleg, UIY: Kalau Tak Paham Tugas, Bisa Jadi Kambing Congek

Tinta Media - Cendekiawan muslim, Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menilai bahwa calon legislatif yang akan menjadi wakil rakyat jika tidak paham tentang tugas amar ma'ruf nahi munkar, maka bisa jadi kambing congek. 

"Kalau dia tidak paham mana yang munkar, mana yang ma'ruf itu, dia akan menjadi, mohon maaf, kalau istilah populernya, jadi kambing congek," tegasnya dalam Program Fokus to the Point dengan tema "Artis Rame-Rame Daftar Jadi Caleg, Adakah yang Salah?" di kanal Youtube UIY Official, Kamis (1/6/2023).

UIY menjelaskan bahwa ada tiga tugas pokok dan fungsi parlemen yang memerlukan kecendekiawanan, tidak cukup popularitas saja. Yang pertama adalah legislasi yaitu kewenangan membuat peraturan perundang-undangan. Kedua, budgeting, kewenangan untuk menyusun anggaran. Dan ketiga, checks and balances, yang dalam bahasa agama disebut sebagai amar ma'ruf nahi munkar.

"Kalau amar ma'ruf nahi munkar masih oke ya. Dan ini pun (wakil rakyat) juga harus mengerti checks and balances ini. Yang munkar mana, yang ma'ruf yang mana gitu. Sebab kalau dia tidak paham mana yang munkar, mana yang ma'ruf itu, dia akan menjadi, mohon maaf, kalau istilah populernya, jadi kambing congek gitu. Dia hanya penonton saja, tidak bisa argue gitu," paparnya.

Begitu juga dengan fungsi budgeting. Jika tidak mengerti maka hanya akan menjadi alat legitimasi. "Apalagi kalau kemudian dia dibayar untuk melegalkan atau mengesahkan alokasi dana yang semestinya tidak harus diterima," jelasnya.

Bermasalah

UIY menegaskan bahwa yang paling krusial dalam tupoksi parlemen di atas adalah terkait legislasi. Dalam pandangan Islam, legislasi ada dua yaitu qanun tasyri'i dan qanun idary. 

"Kalau qanun idary seperti menyangkut peraturan-peraturan mengenai jalan tol, peraturan mengenai angkutan, itu lebih teknis, lebih adminsitratif, itu oke," terangnya.

Namun jika legislasi sudah berkaitan dengan qanun tasyri'i maka hal ini menjadi bermasalah. Karena dalam pandangan Islam itu kedaulatan dalam arti yang menetapkan halal haram, benar salah itu hanya Allah SWT. 

"Artinya, disebut wakil rakyat apapun itu, dia tidak boleh mengubah atau membuat aturan yang bertentangan dengan itu, menghalalkan yang diharamkan atau mengharamkan yang dihalalkan," tegasnya.[] Hanafi

Artis Jadi Wakil Rakyat, UIY: Jangan Sampai Hanya Menjadi Stempel

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengingatkan, jangan sampai ketika artis duduk menjadi wakil rakyat hanya menjadi stempel. 

“Jangan sampai ketika dia duduk menjadi wakil rakyat hanya menjadi stempel. Dan itu menjadi kecolongan besar karena ketidakmampuannya,” ujarnya dalam program Fokus to The Point: Artis Ramai- ramai Daftar Jadi Caleg, Adakah yang Salah? di kanal YouTube UIY Official, Kamis (1/6/2023). 

Menurutnya, ada banyak perundang-undangan yang muncul secara aneh. 

“Dramatis, disahkan sementara anggota parlemennya tidak megang, begitu sudah disahkan diubah-ubah lalu disahkan lagi yang bertentangan dengan undang-undang sebelumnya," ungkapnya.

Ia pun mencontohkan undang-undang aneh tersebut yaitu Undang-Undang Minerba diantaranya. “ Ada banyak lagi yang lainnya,” ucapnya.

Maka, Ia pun mengingatkan, apa yang akan terjadi bagi wakil rakyat yang tidak memahami mana yang mungkar dan mana yang ma'ruf.

Ia menjelaskan, menjadi politisi tidaklah cukup dengan popularitas, karena wakil rakyat bukanlah sekadar wakil, tapi pengemban suatu misi tertentu.

”Itu dan saya kira ini yang menjadi persoalan besar negeri ini,”. 

Apalagi, menurutnya kalau peraturan perundangan itu datang dari pihak pemerintah atau penguasa. 

“Dia akan hanya menjadi penonton. Juga kalau dia tidak mengerti itu, hanya akan menjadi alat legitimasi,”pungkasnya. [] Muhar
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab