Angka Kriminalitas Tinggi, Pemerintah Minim Solusi
Tinta Media - Kasus kriminalitas saat ini seakan tak pernah tuntas. Kejadian demi kejadian selalu saja menyisakan tanya dan duka. Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikabarkan telah terjadi penganiayaan yang menyebabkan kematian pada korban karena luka tusuk sebilah pisau. Penganiayaan terjadi pada hari Jum'at (11/11/2022) di Kompleks Perumahan Gading Tutuka Residen 2, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Korban merupakan warga Kampung Jayaraga RT 002/002, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Diketahui, korban bernama Corrida Athoriq Muhammad Bagja (23), berstatus mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung. Sampai berita diturunkan, tidak diketahui motif penganiayaan yang dilakukan pelaku yang merupakan orang tak dikenal dengan memakai jaket ojol.
Di lain tempat, telah terjadi perampokan minimarket dan berhasil membawa kabur uang puluhan juta rupiah. Perampokan tersebut terjadi di Kampung Cigalumpit, RT 02, RW 05, Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Sabtu (5/11/2022) malam sekitar pukul 22.40 WIB. Pelaku berjumlah 2 orang dan membawa sajam berupa golok.
Sementara, di tempat lain, polisi sedang memburu pelaku pembobolan brankas berisi uang puluhan juta rupiah di kantor pos, tepatnya di Desa Rajamandala Kulon yang terjadi pada tanggal 3 September 2022.
Jika melihat kondisi sekarang, berbagai jenis kejahatan kerap terjadi dan mengintai nyawa maupun harta. Tak peduli kenal atau tidak, sahabat, kerabat, tetangga, atau bahkan keluarga sendiri terkadang menjadi korban.
Pelaku kriminalitas kian buas melakukan aksi-aksi jahatnya. Hasratnya untuk mendapatkan apa yang diinginkan begitu kuat. Hawa nafsu mereka tinggi, seakan tak ada rasa takut terhadap siksa yang akan didapatkan di akhirat kelak.
Semua ini disebabkan karena tingkat pemahaman agama yang kurang sehingga menjadikan iman seseorang rendah. Selain itu, kondisi ekonomi dan sosial masyarakat yang jauh dari kata mapan juga sangat berperan. Saat ini rakyat benar-benar dimiskinkan akibat penerapan sistem kapitalisme liberalisme di negeri ini. Sistem bobrok ini membuka lebar pintu kriminalitas, sehingga pelaku semakin beringas.
Tatkala kehidupan diatur dengan sistem sekuler, agama terpinggirkan. Keimanan dan ketakwaan tergerus karena jauhnya manusia dari aturan agama. Alhasil, setiap hari kita disuguhi berita kriminal. Nyawa tak lagi berharga. Pembunuhan keji, begal sadis, perampokan, pencurian senantiasa menjadi topik utama dalam pemberitaan. Ini karena manusia tidak lagi takut untuk berbuat dosa.
Ini menunjukkan bahwa sistem sekuler tidak bisa diandalkan dalam memberi rasa aman dan keadilan. Karena itu, sudah selayaknya sistem ini dicampakkan, dan diganti dengan sistem yang sempurna, yaitu Islam.
Ketika diterapkan, sistem Islam mampu meminimalisir berbagai bentuk kriminalitas, baik dengan pencegahan, ataupun penindakan tegas terhadap pelaku kejahatan.
Kriminalitas bisa dicegah dengan membina setiap individu agar menjadi seorang yang beriman dan bertakwa. Akidah Islam senantiasa tertancap di benak setiap individu masyarakat dan menjadi bekal dalam melakukan amal perbuatan. Kemudian, masyarakat akan dibina untuk membiasakan beramar makruf nahi mungkar sehingga terbentuk masyarakat yang peduli. Adapun untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal, Islam menyiapkan polisi untuk berkeliling di sekitar masyarakat. Yang paling penting, hukum Islam akan ditegakkan secara adil sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman.
Untuk menindak pelaku kejahatan, Islam menerapkan sanksi secara tegas dan ketat, berupa hudud, jinayah, takzir, dan mukhalafat, yang mempunyai fungsi sebagai penebus dosa dan memberi efek jera bagi pelakunya.
Negara dalam sistem Islam akan senantiasa memberi jaminan kebutuhan hidup yang layak sehingga terhindar dari kemiskinan, pengangguran, dan tidak terpikir untuk berbuat kriminal demi menyambung hidup. Negara juga akan membuka lapangan kerja kerja seluas-luasnya.
Selain itu, negara akan memberikan pembinaan keimanan serta memberi kesempatan pada pelaku jarimah (tindak kriminal) agar melakukan taubatan nasuha sehingga tidak mengulangi kejahatan yang dilakukan.
Langkah-langkah ini hanya bisa terealisasi jika negara menerapkan sistem Islam, sistem yang benar-benar bisa menjaga kemuliaan manusia seluruhnya dan membawa Rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu 'alam bisshawab
Oleh: Tiktik Maysaroh
Ibu Rumah Tangga