Anak Dibunuh Ibu Kandung, Owner IGAS: Biadab dan Tak Berperikemanusiaan
Tinta Media - Terkait kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya, paman dan kakeknya di Subang, Owner Irbah Golden Age Surabaya (IGAS) Drs. Suhardjo ikut merasa prihatin dan menyebut pelaku tindakan tersebut biadab dan tidak berperikemanusiaan.
“Anak itu amanah yang seharusnya dididik, diasuh dan dibimbing untuk menjadi anak yang sholih dan sholihah. Namun justru diperlakukan dengan perlakuan yang sangat biadab, bahkan dapat dikatakan tidak berperikemanusiaan,” ujarnya kepada Tinta Media, Jumat (20/10/2023).
Menurutnya, apapun alasannya perbuatan tersebut sangat biadab dan tidak bisa diterima. Apalagi dilakukan kepada anaknya yang seharusnya dididk sebagai pejuang Islam.
“Hal ini membuktikan bahwa manusia lebih sesat dari binatang ternak, jika tidak menggunakan hati, telinga dan penglihatannya dijalan Allah,” paparnya mengutip firman Allah dalam surat Al A’raf ayat 179.
*Dua Faktor*
Lebih lanjut dikatakan, hal tersebut dapat terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh. Namun menurut Suhardjo, terdapat dua faktor yang paling menonjol.
Pertama, faktor internal yaitu pribadi dari ibu, paman dan kakeknya yang jauh dari keimanan kepada Allah Swt, sehingga melakukan perbuatan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan.
“Selain itu juga faktor keluarga, yang sepertinya juga jauh dari petunjuk Allah sehingga tega melakukan perbuatan biadab tersebut,” imbuhnya.
Kedua, faktor eksternal, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnya yang mungkin kondisinya tidak Islami, sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dangan Islam.
“Juga termasuk di dalamnya faktor makro sistem. Dalam hal ini sistem yang diberlakukan dalam pengaturan negara juga memiliki andil, karena jika sistem yang digunakan adalah sistem Islam maka hal-hal yang negative akan terantisipasi,” tambahnya.
Orientasi Agama
Drs. Suhardjo yang juga narasumber Fantastic Parenting di bawah naungan miliknya, berharap sebagai orang tua dalam mendidik anaknya seharusnya berorientasi kepada agama (Islam).
“Agar nantinya anak menjadi orang yang sholih dan sholihah, menjadi pembela Islam dan pendakwah Islam,” ungkapnya.
Islam dalam mendidik anak, sambungnya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rosulullah, anak harus dikuatkan dalam hal aqidahnya.
“Jika aqidah sudah kuat maka dilanjutkan mendidik untuk memahami syariat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Yang tentu dalam pendidikan diatas tidak melupakan pendidikan akhlak yang mulia,” tutupnya. [] Langgeng Hidayat