Krisis Akal Sehat, Kembalikan pada Fitrahnya
Tinta Media - Fungsi akal adalah untuk mempertimbangkan mana yang baik dan buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang menguntungkan dan mana yang akan merugikan.
Namun, karena manusia sekarang sedang krisis akal sehatnya, akhirnya kebanyakan manusia sekarang pada cacat pemikirannya.
Tidak ada yang salah kalau kita berharap bisa kaya dan lain sebagainya. Pun tidak ada yang salah kalau kita mau mengusahakan sesuatu dengan harapan bisa mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Namun, sebagai manusia yang telah dianugrahi akal sehat oleh Allah, harusnya dalam melakukan tindakan, akal harus diikutsertakan agar tidak asal jalan.
Jika akal ditinggal dan lebih mementingkan ego, maka manusia akan mengerjakan sesuatu tanpa berpikir panjang dulu. Contohnya, judi online, tawuran, seks bebas, mabuk-mabukan, korupsi, pembunuhan dan lain-lain.
Mereka memiliki akal, tetapi tidak difungsikan sebagaimana mestinya, yaitu sebagai alat timbang. Jika ini berlangsung secara terus-menerus, lalu apa bedanya manusia dengan hewan?
Hewan diciptakan tanpa akal. Karena itu, mereka bisa melakukan apa saja tanpa harus memikirkan konsekuensinya. Sedangkan manusia, diciptakan sekaligus dengan akalnya. Jadi, setiap tindakannya memiliki konsekuensi.
Orang yang memilih bekerja, konsekuensinya harus ribet dengan pekerjaannya. Orang yang menganggur memiliki konsekuensi tidak punya uang untuk membeli sesuatu.
Oleh karena itu, harusnya manusia bersyukur karena sudah diberi akal sehat oleh Allah. Dengan begitu, manusia bisa menentukan jalan yang baik dan buruk.
Dengan jalan yang telah dituntun oleh akal sehatnya tersebut, setidaknya bisa meminimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan.
Karena itu, ayo kita kembalikan lagi akal pada fitrahnya, yaitu sebagai alat timbang untuk menentukan kebaikan hidup kita yang akan datang. Wallahu A'lam Bishawab.
Oleh: Winarti, Conten Creator & Script Writer
Sahabat Tinta Media