Romi Sebut Pemimpin Ahli Maksiat Berhak Ditaati, UIY: Pengingkaran yang Sangat Memalukan
Tinta Media - Merespons pernyataan politisi Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (Romi) bahwa pemimpin ahli maksiat punya hak ditaati, Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengatakan itu suatu pengingkaran yang sangat memalukan.
"Saya kira adalah suatu pengingkaran yang sangat memalukan ketika ada seorang aktivis partai, apalagi di partai politik Islam secara terang-terangan menegaskan sesuatu yang erat kaitannya dengan iman dan takwa. Kesalehan itu kan merupakan buah dari iman dan takwa," ujarnya dalam Fokus UIY: Pemimpin Tidak Harus Shaleh? Ahad (14/5 2023) di kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, patut dipertanyakan apa sebenarnya intensi dari dari orang yang mengatakan seperti itu, bahwa tak perlu dilihat tingkat kesalehan ketika memilih pemimpin. Karena orang yang ahli maksiat nggak punya hak untuk ditaati.
"Kalau ahli maksiat itu punya hak untuk ditaati apalagi orang yang saleh, lebih lebih punya hak lagi untuk ditaati," ujarnya.
Ia mengatakan di tengah persoalan korupsi yang mendera negeri ini, pernyataan tersebut merupakan sebuah paradok. Ketika ada semangat pemberantasan korupsi tapi di sisi lain ada orang yang yang mengatakan tidak perlu lagi memandang sebuah kesalehan.
"Sebuah paradok yang memalukan juga ketika satu sisi ada semangat pemberantasan korupsi tapi di sisi lain di tengah-tengah suasana atau harapan yang sangat besar pada penduduk negeri ini akan ada orang yang yang mengatakan bahwa tidak perlu lagi memandang kesalehan," imbuhnya.
Menurutnya, salah satu poin terpenting dari pemimpin adalah keteladanan. "Jika di situ ada pemimpin yang saleh, pemberantasan korupsi itu dengan mudah dilakukan jika pemimpinnya juga anti korupsi dan memang terbukti anti korupsi", pungkasnya.[] Andi Maulana