Tinta Media: APBN Jadi Jaminan
Tampilkan postingan dengan label APBN Jadi Jaminan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label APBN Jadi Jaminan. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 April 2023

Cina Minta APBN Indonesia sebagai Jaminan Proyek Kereta Cepat, IJM: Sungguh Mengerikan

Tinta Media - Menanggapi Cina yang minta APBN Indonesia menjadi jaminan Proyek Kereta Cepat, Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan ini sungguh mengerikan. 

"Ini sungguh mengerikan, Cina akhirnya meminta APBN Indonesia sebagai jaminan utang Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung," tuturnya dalam Program Aspirasi: Parah! China Minta APBN Jadi Jaminan Utang KCJB di kanal YouTube Justice Monitor, Kamis (13/4/2023). 

Ia mengatakan, hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada senin 10 april 2023. "Ketika ia melaporkan hasil kunjungannya ke Cina. Namun Luhut tak mengamini tuntutan dari Cina tersebut, ia merekomendasikan penjaminan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia," ungkapnya. 

Padahal sesuai dengan rencana awalnya, kata Agung, utang itu akan ditanggung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). "PT KCIC sendiri merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN dengan konsorsium perusahaan perkeretaapian Cina," jelasnya. 

Agung mengatakan, apa yang disampaikan presiden Joko Widodo yakni konteks yang dihitung adalah bisnis, artinya pemerintah tidak memberi jaminan apapun apabila ada masalah. "Namun, sepertinya penjelasan ini sudah tidak relevan karena akhirnya negara pun terlibat," jelasnya.

Agung mengatakan, apa yang dikhawatirkan oleh banyak pihak sebelum proyek digarap jadi, kenyataan dengan pemerintah Cina meminta APBN sebagai jaminan utang peoyek, belum lagi soal biaya proyek yang bertambah menjadi sekitar 1,499 Milyar atau setara dengan 21 Triliun Rupiah. 

"Keberadaan proyek kereta cepat Jakarta Bandung ini memang tidak bisa dilepaskan dari mega proyek Cina yang bernama Belt and Road Initiative (BRI). BRI sendiri wujud unjuk gigi Cina sebagai kekuatan ekonomi baru Dunia, realisasi BRI di Indonesia yakni berupa penanaman modal di sektor infrastruktur salah satunya proyek kereta cepat ini, sekaligus menegaskan bahwa Indonesia tidak ubahnya surga investasi bagi negara kapitalis Dunia," ungkapnya. 

Agung menilai  utang luar negeri memang cara kapitalisasi yang paling berbahaya bagi negeri-negeri muslim. Jebakan utang adalah instrument yang akan senantiasa membuat umat menderita. "Dengan utang itu negara kapitalis akan menekan dan melakukan intervensi bahkan menduduki wilayah negeri muslim tersebut, ini jelas mengancam kedaulatan negara termasuk dalam konteks ini kedaulatan Indonesia," jelasnya. 

Menurutnya, sudah semestinya penguasa negeri ini melakukan muhasabah dan berbenah secara total dan sistematis. "Banyaknya proyek infrastruktur yang bahkan terkesan ngebut dan ugal-ugalan toh tidak serta merta meningkatkan reputasi negeri ini menjadi mengglobal misalnya," pungkasnya.[] Robby Vidiansyah Prasetio
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab