Tinta Media - Lebih dari 300 warga Pekan baru dan sekitarnya yang
tergabung dalam Aksi Masyarakat Riau Bela Palestina turun ke jalan melakukan
aksi bela Palestina.
Aksi bela Palestina ini diawali dengan long march di Jalan
Cut Meutia depan Perpustakaan Wilayah Soeman HS hingga Bundaran Tugu Zapin.
Sambil berjalan, para peserta aksi memekikkan yel-yel, mengibarkan bendera
al-liwa dan ar-rayah serta membawa poster dan spanduk berisikan pesan pembelaan
terhadap Palestina.
“Solusi Tuntas Palestina adalah Jihad dan Khilafah!” tulis
salah satu spanduk yang terbentang dalam aksi bela Palestina di Bundaran Tugu
Zapin, Kota Pekan baru, Sabtu (16/11/2024).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada
Palestina, khususnya di Gaza yang sudah satu tahun lebih telah terjadi genosida
yang dilakukan penjajah Israel.
Di Bundaran Tugu Zapin, secara bergantian para tokoh, ulama
dan aktivis naik ke atas mobil komando untuk berorasi. Mereka menyerukan kepada
penguasa Muslim untuk mengirim pasukan untuk membebaskan warga Gaza Palestina
dari penjajahan Israel dan mengajak umat untuk bangkit dengan Islam.
Menurut Praktisi Pendidikan Ustaz Yadi saat mengawali orasi
para penguasa Muslimin mereka justru malah membenarkan yang dilakukan
oleh Amerika. "Apa namanya ini!" serunya dengan lantang.
Ia menegaskan ini namanya pengkhianatan, mengakui dan
mendukung Israel. "Apakah ini harus dibiarkan saudara-saudaraku?
lanjutnya. Peserta aksi pun menjawab," Tidak".
Setelahnya, Cendekiawan Muslim Riau Ustaz Muhammadun
menyampaikan bahwa masalah penjajahan di Palestina tidak bisa diserahkan kepada
kaki tangan barat kaki tangan Eropa kaki tangan Amerika yang menggelayuti
mereka pikiran-pikiran sekularisme, liberalisme kaumiyah, wathaniyah dan
sebagainya.
"Oleh karena itu, tiada jalan lain solusinya selain
harus kembali kepada solusi Islam. Solusi yang sangat manusiawi, yang sangat
konstitusional," tukasnya.
Dalam orasi berikutnya Ulama Aswaja Riau Ustaz Enggel
Setiawan menuturkan (UES) persoalan Palestina dan seluruh kaum muslimin itu
bisa selesai adanya seorang Khalifah.
Khalifah terdahulu lanjutnya, satu muslimah saja dilecehkan
dihinakan kehormatannya. Maka khalifah Itu mengirim puluhan ribu pasukan untuk membela
satu muslimah.
"Tapi kita lihat saat ini seolah-olah darah kaum
muslimin itu tidak ada artinya seolah cara kaum Muslimin itu tertumpah dengan
mudah saja tidak ada harganya," tandasnya.
Ia menguraikan bahwa selama dakwah, selama seruan tidak
menuju kepada yang satu itu maka tidak mungkin akan selesai persoalan Palestina
ini.
Akademisi Ustaz Hidayatullah mengutip sabda Rasulullah di
dalam hadis riwayat Imam muslim juga diriwayatkan oleh perawi yang lain dengan
hadis yang sama. Beliau mengatakan manusia pasti ditanya oleh Allah, apa yang
akan ditanya, apa yang diyakini, apa yang diucapkan, apa yang dilakukan.
Kalau pertanyaan terkait itu bisa dijawab katanya, atau
punya hujjah maka di hari kiamat barulah kaki itu bisa beranjak.
"Namun kalau tidak pada waktu itu, yakinlah nanti akan
melihat azab oleh Allah subhanahu wa ta'ala," pungkasnya.
Acara aksi ini pun ditutup dengan do'a. Selanjutnya peserta
aksi kembali melakukan longmarch ke Perpustakaan Wilayah Soeman HS.[] Muhammad
Nur
Kamis, 21 November 2024
Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.