Negara Lalai Jamin Keamanan Pangan - Tinta Media

Sabtu, 16 November 2024

Negara Lalai Jamin Keamanan Pangan


Tinta Media - Kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) yang diduga disebabkan oleh snack impor asal Cina yaitu La Tio menimpa beberapa wilayah di Indonesia. La Tio adalah snack yang berbahan dasar tepung dan memiliki rasa pedas gurih juga tekstur yang kenyal. Snack seperti ini tak heran banyak digemari oleh konsumen khususnya anak-anak (detik.com 01/11/24).

Namun, karena La Tio dikabarkan beracun, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) segera menarik produk ini dari pasaran. BPOM juga mengambil langkah cepat dengan menguji laboratorium produk La Tio ini. Dari hasil pengujiannya, ditemukan kontaminasi bakteri bacillus cereus. Salah satu indikasi terserang bakteri ini ialah adanya gejala sakit perut, mual, juga pusing. Memang, dampak bakterinya tak begitu fatal. Namun, jika yang terinveksi bakteri ini adalah orang yang memiliki imun lemah, maka dapat mengakibatkan kondisi  fatal dan serius.

Kondisi ini hampir sama dengan kejadian 2 tahun lalu, ketika ratusan anak mengidap gagal ginjal akut. Prasangka kejadian itu diakibatkan oleh obat sirup yang mengandung bahan kimia dengan kadar melebihi batas. Ada 324 korban dengan 27 orang dirawat dan 195 meninggal dunia. Meskipun setelah itu BPOM mencabut izin edar obat ini, tetapi karena kelalaiannya masyarakat menjadi sengsara.

Tak Ada Jaminan Pangan

Negara kapitalisme memang tidak pernah tulus melayani rakyat. Mereka hanya bergairah ketika melayani para pemilik modal dan pihak-pihak yang memberikan manfaat. Sehingga, untuk persoalan keamanan pangan dan obat yang sangat krusial bagi masyarakat, mereka enggan mengurusinya.

Seharusnya, keadaan ini menjadi pukulan keras bagi dinas kesehatan dan BPOM karena produk-produk berbahaya dapat lolos dari pengawasan mereka. Kejadian ini juga menandakan bahwa produk-produk dalam masyarakat tidak terfilterisasi dengan selektif. Ini juga menunjukkan bahwa mereka abai dengan kinerja yang tidak totalitas dan sepenuh hati.

Pemeliharaan dalam Islam 

Hal seperti ini tidak mungkin didapati dalam negara Islam. Negara Islam memahami betul akan kewajibannya dalam mengurusi rakyat. Rakyat tidak mungkin terlantar. Dalam Islam, ada mekanisme khusus yang mengatur persoalan pangan. Salah satunya ialah pangan yang diedarkan ke masyarakat harus memenuhi standar halal dan thayib. Dengan standar inilah negara Islam mampu menjamin masyarakatnya untuk mengonsumsi pangan dan obat yang halal.

Negara juga melakukan beberapa langkah untuk menerapkan standar ini di antaranya:

Pertama, mengatur regulasi industri. Regulasi dalam memproduksi makanan mengatur bahwa makanan yang diproduksi dan diedarkan kepda masyarakat harus yang sudah memenuhi standar halal dan thayyib.

Kedua, ketika terjadi perdagangan di pasar, ada pihak yang menjadi pengawas, yaitu qadhi hisbah. Qadhi hisbah berkeliling di pasar untuk mengawasi apakah barang yang diperdagangkan sudah memenuhi standar atau belum.

Ketiga, negara juga memberi edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati dan meneliti terlebih dahulu ketika mengonsumsi makanan, tidak boleh sembarangan. 

Keempat, negara akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang melanggar standar pangan. 

Ini adalah bukti bahwa kehidupan aman dan nyaman hanya bisa didapatkan jika berada dalam naungan Islam. Waalhua’lam bisshawab.


Oleh: Fatimah Nurul Jannah 
(Aktivis Dakwah)

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :