Tinta Media - Ulama Aswaja Banten KH Yasin Muthohar mengingatkan pemimpin baru negeri ini bahwa kepemimpinan adalah amanah.
“Kepemimpinan adalah amanah,” tuturnya dalam acara Multaqa Ulama Aswaja se-Nusantara: Menyongsong Indonesia Baru, Buang Komunisme, Tinggalkan Demokrasi, Saatnya Hadir Pemimpin Amanah, Sabtu (19/10/2024) di Banten.
Menurutnya, siapa saja yang memegang kekuasaan dalam pemerintahan harus menjalankan tugas pelayanan (ri’ayah) dan bertanggung jawab (mas’uliyah) terhadap kepentingan (hajat hidup) seluruh rakyat.
“Ini adalah tugas ulama, sebagai pewaris para Nabi, harus melakukan amar makruf nahi mungkar, saat pemimpin melakukan kemungkaran,” lanjutnya.
Kiai Yasin mencontohkan bahwa salah satu bentuk kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa adalah menerapkan sistem kufur demokrasi kapitalisme untuk mengelola negeri ini.
Ia mengungkapkan bahwa selama pemimpin negeri ini tetap menerapkan sistem yang lama yakni demokrasi kapitalisme, maka tidak akan ada perubahan, tidak ada keadilan di negeri ini.
“Bagaimana bisa terjadi keadilan dan perubahan, sementara sistem yang diterapkan tetap sama?” tanyanya retoris.
Oleh karena itu, ingat Kyai Yasin, jangan tertipu dengan janji-janji manis pemimpin demokrasi. Karena itu hanya untuk menarik simpati, memperoleh suara rakyat dan akan mengkhianati rakyat saat telah dicapai tujuannya.
Kiai Yasin mengajak untuk kembali kepada syariat Islam, khususnya para pemimpin, kita kelola negeri ini dengan syariah Islam.
“Sehingga kekayaan alam negeri ini menjadi berkah, bukan menjadi petaka,” tutupnya.[] Muhammad Nur