Pendidikan Dikapitalisasi, Rakyat Butuh Solusi Islam - Tinta Media

Rabu, 09 Oktober 2024

Pendidikan Dikapitalisasi, Rakyat Butuh Solusi Islam




Tinta Media - Sejumlah siswa SMP terekam kamera sedang melakukan kegiatan belajar mengajar dengan duduk lesehan sambil mendengarkan guru. Mereka duduk hanya beralaskan terpal warna biru karena tidak ada kursi maupun meja.
Dalam vidio, aktivitas tersebut  berlangsung di SMPN 60 Bandung. DetikJabar pun menelusuri hal tersebut dan memang betul adanya. Namun, karena jadwal siswa masuknya di siang hari, maka detikJabar tidak melihat secara langsung.

Rita Nurbaiti (Humas SMPN 60 Bandung) juga mengakui bahwa memang SMPN 10 belum mempunyai gedung sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar siswa masih menumpang di SDN Ciburuy Regol. Untuk meja dan kursi memang ada, dan hanya bisa disimpan di teras sekolah.
Kondisi seperti itu terjadi sejak sekolah tersebut didirikan, yaitu tahun 2018. Orang tua murid pun selalu menanyakan tentang kapan gedung sekolah akan dibangun mengingat jumlah siswa yang cukup banyak.

Pendidikan adalah hak seluruh manusia yang harus difasilitasi dengan sarana prasarana pendidikan yang memadai oleh negara. Namun sayang, adanya sistem zonasi juga berpengaruh terhadap masalah yang terjadi di dunia pendidikan saat ini. Impian untuk bisa masuk sekolah favorit terkendala masalah zonasi. Imbasnya,  kesenjangan sangat terlihat di dunia pendidikan. Ada sekolah yang full siswanya, ada pula yang satu sekolah hanya menampung beberapa murid saja. 

Mirisnya, ternyata masih ada sekolah yang tidak mempunyai gedung, hingga sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Ini sangat disayangkan. Semua karut-marut dunia pendidikan tidak lepas dari pengaruh sistem yang diterapkan saat ini, yaitu sistem kapitalisme sekuler. Sehingga, muncul kapitalisasi di berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pendidikan. Jika sudah begitu, negara pun abai terhadap masalah sarana pendidikan. 

Akibat Kapitalisasi Pendidikan 

Pendidikan dikapitalisasi sedemikian rupa sehingga yang bisa mengenyam pendidikan  berkualitas dengan sarana prasarana yang memadai hanya orang kaya saja. Sementara, kalangan ekonomi menengah ke bawah akan terpinggirkan. Ini terbukti dengan ketiadaan gedung sekolah sehingga siswa harus belajar dengan beralaskan terpal. Terlihat jelas bahwa sistem kapitalisme sekuler tidak pernah berpihak kepada rakyat. Rakyat justru menjadi sasaran ketidakadilan. 

Sebenarnya, ada anggaran pendidikan yang dikucurkan pemerintah. Namun faktanya, tetap saja ada sekolah yang kondisinya memprihatinkan.  Anggaran pendidikan sangat rentan menjadi ladang korupsi dan diselewengkan. 

Bahkan, untuk sarana kebersihan sekolah seperti sapu dan alat pel lantai dibeli oleh para orang tua murid dengan inisiatif mengumpulkan uang kas setiap bulan. Terlihat jelas bahwa pendidikan dalam sistem kapitalisme ibarat barang dagangan, siapa yang mampu dan punya uang, maka dengan mudah bisa mengenyam pendidikan di sekolah favorit dengan segala sarana dan prasarana yang memadai. 

Islam Solusi Tuntas Dunia Pendidikan

Dalam Islam, masalah pendidikan menjadi prioritas yang betul-betul harus perhatikan dengan memberikan sarana dan prasarana yang bagus. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa memandang miskin ataupun kaya. 

Hal ini karena dalam Islam, pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap individu rakyat.  Pendidikan merupakan kunci membentuk peradaban yang gemilang. Sehingga, negara sebagai raa'in (pengurus) akan betul-betul serius memperhatikan masalah pendidikan, mulai dari insfratruktur, guru-guru yang kompeten, dan segala sarana prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Anggaran pendidikan diberikan oleh negara dari baitul mal. Karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk mengurus urusan rakyat. Sehingga, para orang tua tidak akan berat menanggung beban biaya pendidikan. 

Sebagai kepala keluarga, seorang ayah hanya fokus mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan seorang ibu fokus mendidik anak-anak dan mengurus urusan rumah tangga. 

Dengan menerapkan sistem ekonomi Islam, pemimpin negara akan mengurus urusan rakyat sesuai ketentuan syariat Islam. Pengelolaan sumber daya alam sesuai syariat akan mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah yang fantastis, kemudian dialokasikan sesuai dengan kebutuhan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. 

Walhasil, tak ada aturan yang mampu menyelesaikan masalah kecuali hanya dengan kembali pada aturan Allah Swt. yang tidak mungkin mengecewakan. 

Negaralah yang menerapkan syariat Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan, seperti halnya dulu pernah gemilang selama berabad-abad lamanya. Jadi, wahai kaum muslimin, marilah tunduk pada aturan Allah sebagai bentuk keimanan. Mari Istikamah dalam gerbong perjuangan mengembalikan kehidupan Islam, Allahuakbar! Wallahu a'lam bishawab.




Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media



Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :