Moderasi Beragama, Akankah Menyolusi Persoalan Generasi? - Tinta Media

Rabu, 02 Oktober 2024

Moderasi Beragama, Akankah Menyolusi Persoalan Generasi?

Tinta Media - Kehidupan sekarang ini telah banyak terjadi perubahan. Mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan bahkan politik telah mengalami berbagai amandemen untuk menuju suatu kehidupan yang gemilang di masa mendatang. Salah satunya dalam dunia pendidikan.

Pendidikan menjadi wadah penting untuk membentuk karakter generasi muda. Dengan harapan mereka dapat menjadi generasi yang membawa perubahan gemilang sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia pada 2045. Keberagaman budaya, suku dan agama yang ada ini menjadikan Indonesia memiliki ciri khas atau keunikan yang harus dilestarikan dan dijaga. Walaupun dengan keberagaman ini tetap saja memiliki potensi untuk terjadi suatu konflik.

Oleh karena itu, Ibu Negara yaitu Iriana Joko Widodo (Jokowi) melakukan sosialisasi tentang moderasi beragama sejak dini di madrasah yang ada di Balikpapan. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama pada anak usia dini. Sosialisasi ini difokuskan pada pengembangan sikap toleransi terhadap keberagaman, saling menghormati, dan menghargai perbedaan yang ada, serta meningkatkan pemahaman tentang agama Islam yang rahmatan lil 'alamain (Kompas.com 11/9/2024)

Dengan keberagaman yang ada bukan berarti menormalisasikan setiap aktivitas kehidupan. Fakta ini jelas terjadi pada generasi hari ini. Di tengah maraknya persoalan remaja yang belum tuntas, kini muncul pengarusan moderasi beragama pada anak sejak dini.

Moderasi beragama yang diaruskan ini pada dasarnya ditujukan untuk membawa remaja pada pemikiran yang jauh dari Islam. Selain itu, sosialisasi ini sengaja dilakukan untuk menangkal radikalisme yang dianggap mengancam ideologi kapitalisme. Sehingga, generasi segera disolusi dengan paham moderat dalam beragama yang sejatinya dapat menjauhkan mereka dari kepribadian Islam.

Solusi moderasi beragama yang diberikan negara tampak jelas bukan karena khawatir pada kerusakan moral generasi, melainkan takut akan kebangkitan Islam. Rezim sedang menjalankan tugasnya sebagai penjaga sistem yang diarahkan oleh Barat agar tetap dibawah naungannya. Padahal, moderasi beragama ini jelas proyek Barat yang mengaruskan pemikiran bertentangan dengan Islam seperti pluralisme, pemikiran liberal, HAM, dan sebagainya.

Generasi muda seharusnya menjadi agen Islam yang membawa Islam secara murni. Tidak mencampurkan antara pemikiran Islam dengan pemikiran Barat. Kepribadian generasi muslim harus tangguh, produktif, dan mampu membangun peradaban mulia yang hanya bisa terwujudkan oleh negara Islam yakni Khilafah.

Dengan demikian, negara akan senantiasa menjaga dan melakukan pembaruan kualitas setiap insan dengan ideologi Islam melalui sistem pendidikan. Alhasil, terwujud generasi beriman dengan mendakwahkan Islam sebagai rahmatan lil 'alamain.

Wallahu'alam bishawab!

Oleh: Waviza, Aktivis Muslimah Pontianak
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :