Tinta Media - Serangan Zionis Yahudi makin menggila. Sudah banyak warga Gaza yang telah syahid dan melakukan pengungsian tapi kekejian zionis Yahudi semakin brutal.
Mirisnya, PBB selaku pihak penengah dalam menyelesaikan problematika kemanusiaan kelas dunia hanya bisa mengecam, demikian pula pemimpin negeri muslim, bahkan ada yang diam saja. (Metronews.com, 21 Oktober 2024)
Inilah pengkhianatan yang terbesar atas saudara sesama muslim, khususnya atas mereka yang memiliki kekuasaan juga pasukan. Rasa nasionalisme menghalangi pemimpin negeri Muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Juga kecintaan atas kekuasaan dan jabatan membuat hati mereka mati rasa, tidaklah mereka bisa menjadi harapan umat untuk membebaskan Palestina.
Sebagaimana di masa Khalifah Al Mu'tasim Billah, ketika menyelamatkan seorang muslimah yang dilecehkan pasukan Romawi, Khalifah Al Mu'tasim Billah mengirimkan pasukan kaum muslimin dengan jumlah yang banyak sehingga menggentarkan musuh. Umat harus disadarkan, untuk terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri muslim agar segera mengirimkan pasukannya dengan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah Palestina.
Karena memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian juga keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. Umat juga membutuhkan keberadaan payung yang akan melindungi dari kemalangan yang dihadapi saat ini. Payung itu adalah khilafah. Umat harus terus membangun kesadarannya akan kewajiban menegakkan khilafah.
Wallahua'lam biishowab.
Oleh : Danis Nursani, Sahabat Tinta Media