Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra berharap rezim baru ini berpihak kepada rakyat, bukan kepada oligarki.
“Berharap rezim baru ini berpihak kepada rakyat, bukan kepada oligarki,” ujarnya kepada Tinta Media, Senin (21/10/2024).
Ia juga berharap kekuasaan ini diisi oleh orang-orang yang punya kompetensi dan kapabilitas, bukan orang-orang yang dipilih berdasarkan pragmatisme dan transaksional. “Jangan sampai kabinet diisi oleh orang-orang lama yang justru banyak tersandung berbagai kasus korupsi,” pesannya.
“Bagaimana bisa berharap banyak, jika kabinetnya saja diisi oleh orang-orang lama yang justru tersandung kasus korupsi, maka adalah ilusi mau memberantas korupsi,” ujarnya.
Ahmad juga menginginkan kabinet baru semestinya diisi dengan orang-orang yang punya integritas moral, bukan orang yang suka curang dan membohongi rakyat.
“Harapan lainnya adalah bahwa kekuasaan saat ini semestinya melakukan perubahan sistemik, sebab selama ini demokrasi sekuler lah yang telah menjadi biang kerusakan negeri ini,” tandasnya.
Agar Negeri Lebih Baik
Ahmad menyebutkan tiga cara rezim baru ini untuk memperbaiki keadaan negeri ini.
Pertama, harus diisi oleh orang-orang yang clear dan clean, yakni orang-orang bersih yang jujur dan amanah.
Kedua, harus memperbaiki sistem yang telah menjerat negeri ini pada hutang ribawi. “Sistem kapitalisme demokrasi adalah sistem yang menjerat negara dunia ketiga dengan menggadaikan sumber daya alam, jika tak mampu membayarnya. Sistem ini harus diakhiri,” tegasnya.
Ketiga, kekuasaan ini harus terbuka dengan pemikiran Islam yang disampaikan para ulama demi perbaikan bangsa ini agar menjadi negeri yang baldatun thoyyibatu wa roobun ghofur, gemah ripah loh jinawi dibawah ridho Allah SWT.
“Islam dan umat Islam, jangan pernah dimusuhi di negeri ini, sebab bukankah negeri ini adalah negeri mayoritas muslim. Islam justru merupakan solusi terbaik bagi negeri ini, sementara demokrasi kapitalisme sekuler lah yang telah merusak dan memporaporandakan negeri ini di semua aspeknya,” bebernya.
Selain itu, lanjut Ahmad, kekuasaan juga harus diisi oleh orang-orang beriman dan bertakwa yang takut hanya kepada Allah. “Sehingga akan mengemban amanah semata-mata karena Allah,” tutupnya.[] Muhammad Nur
