Tinta Media - Pinjol, judol, dan bahkan zina dihalalkan dalam sistem kapitalis yang akan menutup pintu berkah dari langit dan bumi. Dosa besar dianggap biasa karena mereka menjunjung tinggi kebebasan, dan nilai materi sebagai sumber kebahagiaan, bukan ridho Allah. Padahal, jika mereka menyadari dosa besar hanya akan mengundang adzab Allah yang sangat pedih, hidup sulit dan bencana datang bertubi-tubi.
Satu negeri yang mayoritas penduduknya Muslim dengan kekayaan sumber daya alam dan keindahannya yang bagaikan penggalan tanah surga harusnya rakyatnya hidup sejahtera, namun kenyataannya mereka hidup sengsara karena Dosa besar dianggap biasa bahkan dilegalkan oleh negara yang harusnya melindungi rakyatnya.
Jika ingin hidup berkah dan mudah jalan satu-satunya harus kembali pada sistem Islam, Khilafah yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Dosa besar tidak mungkin dilegalkan, dan bahkan negara akan melindungi rakyatnya dari perbuatan dosa dan mendorong mereka untuk beriman dan bertakwa.
Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an yang mulia surat al-A’raf ayat 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Tidakkah kita sebagai orang Islam menginginkan kehidupan Islami yang mana penduduknya beriman dan bertakwa, sehingga pintu berkah dibuka dari langit dan bumi. Sebaliknya, Allah akan menghukum penduduk satu negeri karena ayat-ayat didustakan.
.
Hanya satu-satunya solusi agar dosa besar bisa dihilangkan dengan tegaknya sistem Islam, Khilafah. Selama kita hidup dalam sistem kapitalis, dosa besar dianggap biasa sebagai bentuk kebebasan. Saatnya kita memperjuangkan sistem Islam yang akan menggantikan kapitalisme yang rusak. Saatnya kita wujudkan kehidupan Islami yang mana penduduknya beriman dan bertakwa
Oleh: Mochamad Efendi, Sahabat Tinta Media