Tinta Media - Rabu malam, Kompas TV memberikan penghargaan pada pemerintah Kabupaten Bandung terkait daerah layak anak 2024. Sandi Apriatna mewakili Dadang Supriatna menerima penghargaan tersebut.
Sandi menjelaskan bahwa pemerintah daerah sudah seharusnya memberikan pelayanan edukasi kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Tiga muatan lokal, yaitu bahasa Sunda, pendidikan bahasa, baca Al-Qur'an dan mengaji telah digulirkan di sekolah guna mempersiapkan generasi muda berkarakter dan mempunyai akhlak yang baik. Bahkan, program guru ngaji datang ke sekolah pun digulirkan dengan harapan agar anak-anak lebih melek baca Al-Qur'an. (HIBAR)
Memang, generasi muda berakhlak mulia dan berkarakter merupakan modal penting bagi sebuah negara. Berbagai program pun digulirkan sehingga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pencapaian prestasi sebagai kota layak anak dianggap sebagai sebuah prestasi yang membanggakan di berbagai wilayah. Namun, fakta kenakalan remaja seperti bullying, tawuran, kekerasan pada anak hingga pembunuhan semakin merajalela akibat moral generasi yang semakin rusak. Setiap hari kita disuguhi berita-berita menyayat hati yang justru dilakukan oleh anak-anak di bawah umur sekalipun. Pergaulan bebas merajalela, mengakibatkan terjadinya perzinaan hingga pencabulan.
Sistem pendidikan ala sekuler materialistik telah nyata berhasil merusak moral generasi. Negara dengan sistemnya telah gagal melahirkan anak-anak dan generasi muda yang saleh dan bertakwa. Semua berawal dari negara yang menerapkan sistem batil demokrasi dengan segala turunannya yang melahirkan aturan-aturan berbasis keuntungan dan manfaat, termasuk urusan pendidikan.
Sekularisme yang memisahkan masalah kehidupan dengan agama menyebabkan segala perilaku tidak diatur dengan syariat. Sehingga, munculah berbagai macam perbuatan yang kebablasan di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda.
Apresiasi dan penghargaan hanya sekadar formalitas, tidak terbukti nyata dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kita bisa lihat dengan gamlang bahwa generasi muda saat ini justru semakin rusak. Oleh sebab itu, jangan biarkan sistem pendidikan sekuler materialistik terus melenggang di negeri ini sampai kebablasan, hingga kebebasan berperilaku ini terus merasuki generasi muda yang notabene adalah generasi penerus bangsa. Seharusnya mereka menjadi agen perubahan, generasi muda beriman dan bertakwa, serta takut kepada Allah Swt.
Walhasil, untuk mewujudkan masyarakat dan generasi muda yang tangguh, maka kita harus beralih pada sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam sebagai rol model. Inilah asas mendasar dan pondasi yang kuat sebagai konsekwensi keimanan. Pondasi inilah yang akan mampu menjauhkan generasi muda dari pemikiran-pemikiran kufur. Penerapan sistem pendidikan Islam telah terbukti mampu melahirkan peradaban yang gemilang pada zamannya dengan lahirnya para cendekiawan dan para ahli sains dan teknologi.
Semua terbukti dalam sejarah kejayaan Islam di masa lampau yang bisa menjadi contoh untuk kita semua. Bukan tidak mungkin bahwasanya semua bisa terwujud kembali dengan terus berjuang menyampaikan Islam ke masyarakat. Kita jelaskan bahwa mencetak generasi muda yang tangguh hanyalah dengan sistem pendidikan Islam saja, yaitu dengan adanya sebuah institusi negara khilafah. Wallahu a'lam bishawab.
Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media