Tinta Media - Stunting merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik, tapi juga mempengaruhi perkembangan kognitif, produktivitas di masa depan, dan daya tahan terhadap penyakit. Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah dan lembaga terkait berusaha mencari solusi yang efektif, salah satunya melalui program makan siang gratis di sekolah.
Program makan siang gratis tidak menyelesaikan persoalan asasinya. Karena stunting adalah kegagalan pertumbuhan anak dari dalam kandungan sampai usia 24 bulan. kegagalan ini penyebabnya adalah gizi buruk dengan keterbatasan asupan gizi ibu dan anak, layanan kesehatan yang kurang memadai, lingkungan yang tidak mendukung seperti air, sanitasi, atau kebersihannya.
Sehingga stunting tidak bisa diatasi hanya dengan pemberian makan siang gratis, susu gratis. Namun perlu penanggulangan secara komprehensif terhadap persoalan gizi buruk yang telah dialami Indonesia selama bertahun-tahun. Apalagi kemudian ada keterkaitannya dengan persoalan ekonomi yaitu kemiskinan, dan ketiadaan/minimnya akses pemenuhan kebutuhan pokok ibu dan anak.
Seharusnya negara berperan untuk memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan bagi warganya dan menyediakan infrastruktur kesehatan yang bisa diakses oleh semua kalangan. Hal ini bisa dilakukan jika negara mengambil konsep aturan ilahiyah yaitu diterapkannya Islam kaffah. Seperti dicontohkan Rasulullah dan khulafaur Rasyidin. Masyarakat dalam hal ini ibu dan anak akan terbebas dari stunting cukup gizi, sejahtera, gemah ripah loh jinawi. InsyaaAllah.
Oleh: Diah Sari, Sahabat Tinta Media