Lisan Tong Kosong Buzzer, Apalah Gunanya? - Tinta Media

Sabtu, 07 September 2024

Lisan Tong Kosong Buzzer, Apalah Gunanya?

Tinta Media - Sepertinya sosok munafik makin jelas terlihat di tengah-tengah kericuhan negara. Para buzzer tak berperikemanusiaan yang hanya memikirkan keuntungan semata, memilih untuk mengatakan bahwa Indonesia baik-baik saja. Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan penggunaan gambar berlambang Garuda Pancasila berlatar belakang warna biru dengan kalimat peringatan darurat. Gambar tersebut disandingkan dengan #kawal putusan MK yang sempat trending di platform X Twitter.

Dikutip dari suara.com media sosial kembali memanas ketika beredar postingan dengan gambar serupa namun memiliki narasi Indonesia baik-baik saja. Terkuak dari apa yang dibagikan oleh @siimpersons pada Kamis (22/8/20244), bahwa seruan tersebut diduga merupakan gerakan buzzer. Pemilik akun tersebut mencuitkan gambar tangkapan layar berisi pesan Whatsapp yang mengindikasikan bahwa seruan tersebut bagian dari kampanye.

Diduga untuk setiap unggahan yang diposting di Instagram akan mendapat rp10 juta, sementara postingan di tiktok mendapat 15 juta sehingga total 25 juta untuk dua kali posting. Unggahan tersebut sendiri telah dibagikan sebanyak lebih dari 22.000 kali dengan 2,9 juta penayangan. Meskipun hingga kini masih belum bisa dipastikan kebenaran dalam gambar tangkapan layar yang beredar. (23/08/2024)

Bualan Buzzer bagai Racun Berbalut Madu

 Selain negara ini menganut sistem negara Imperialis, kondisi Indonesia yang makin carut-marut tiba-tiba dikejutkan oleh oknum buzzer ekstrem dibayar untuk menyatakan hal yang bertolak belakang. Kemungkaran jelas di depan mata, hampir semua orang menyaksikan dan merasakan dampaknya, ternyata ada saja orang yang tidak peduli akan kebenaran.

Sama halnya seperti orang munafik yang dijelaskan secara eksplisit dalam alquran dan hadis, di antara ciri-cirinya adalah apabila berkata maka berdusta. Nyatanya, oknum oknum saat ini sangatlah banyak sehingga dipastikan oknum ini menjadi kuat karena didukung oleh sistem yang rusak.

Dikala masyarakat turun melancarkan aksi demonstrasi, menyatakan keresahan terhadap persoalan dalam negara, sebagian dari mereka masih mempertahankan eksis dan sakralnya demokrasi, dan belum sadar bahwasanya paham demokrasi adalah sistem yang rapuh dan merusak, serta sistem inilah dalang dari semua ketidakadilan dalam kehidupan. Alhasil, pemerintah bertindak semaunya tanpa memikirkan kondisi umat.

Ditambah dengan munculnya buzzer yang membuat kebenaran seolah-olah musnah dan yang batil seolah-olah benar. Mirisnya lagi, sebagian masyarakat tidak memahami persoalan dengan benar di samping kesadaran politik yang rendah hingga terbawa arus propaganda buzzer tersebut.

Islamlah Kepercayaan Sejati Dunia

Islam sebagai raa’in atau pengurus umat, memahami betul bahwa kesadaran politik itu penting bagi setiap rakyat. Sehingga dengan kesadaran politik yang tinggi, masyarakat dapat membangun kritik yang luas atau disebut amar ma'ruf nahi mungkar pada pemerintahan agar dapat tertib menjalankan aturan.

Negara Islam tidak membutuhkan buzzer demi pencitraan kebusukan negara. Karena negara Islam bebas dari main politik menabrak konstitusi. Sebaliknya, Islam menjamin persoalan dapat diselesaikan segera dengan aturan Islam yang kompleks, serta tatanan negara yang sehat berbasis Syariah. Aparat negara dibentuk untuk taat menjalankan amanah, sikap loyal, berkarya dan profesional demi meraih Ridho Allah.

Hanya dengan penerapan syariat Islam secara kaffah lah, negara menjadi berkah dan terciptalah Islam menjadi rahmatan lil alamin. Agama lurus yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya Muhammad SAW, kemudian didakwahkan kepada umatnya hingga akhir zaman. Sistem negara berbasis Syariah yang dipimpin oleh Khalifah mampu menciptakan masyarakat yang jujur dan berani mengkritik kekeliruan Khalifah.

Sistem negara ini diwujudkan oleh wadah berupa daulah Islamiyyah, yang akan menaungi umat baik muslim maupun non muslim. Negara Islam pulalah yang akan menghentikan penjajahan kaum kafir yang menindas kaum muslimin hingga hari ini, sebagaimana halnya kita saksikan di Palestina. Tidakkah kita rindu menyongsong kebangkitan umat, memperjuangkan Islam untuk mewujudkan Khilafah Rasyidah yang kedua? Yang telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya.

Wallahu a'lam bishawab.

#IslamSolusiNegeri

#DaulahIslamiyyah

#KapitalismeBubar

#DemocrazyBukanSolusi

Oleh: Novia Roesti, Muslimah Ideologis

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :