Gempa, Teguran agar Manusia Kembali pada Aturan Allah - Tinta Media

Senin, 23 September 2024

Gempa, Teguran agar Manusia Kembali pada Aturan Allah



Tinta Media - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada hari kamis (5/9/2024). Sebagaimana dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika bahwa gempa terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 14.16 WIB dan  kedua kalinya pukul 14.20 WIB dengan kekuatan 3,1 magnitudo.
Menurut analisa BMKG, gempa bumi tektonik berkekuatan 3,2 terjadi di darat pada jarak 21 km Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 13 km.

Kepala BMKG Wilqyqh II Tangerang Hartanto mengungkapkan bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di wilayah setempat. Daerah yang terdampak yaitu Kecamatan Cimaung, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Ciwidey Kabupaten bandung dengan Skala Intensitas II - III MMI. Getarannya dirasakan warga dengan melihat benda-benda yang bergoyang. Namun, hingga pukul 15.15 WIB belum ada aktivitas gempa bumi susulan. 

Adanya berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan lain-lain biasanya selalu dihubungkan dengan fenomena alam. Hal seperti itu sudah dianggap biasa oleh masyarakat pada umumnya. Memang, kita sebagai hamba Allah yang beriman diwajibkan untuk meyakini dan menerima ketetapan Allah Swt. Dzat Yang Maha Mengatur seluruh alam. 
Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa semua bencana yang terjadi bertubi-tubi adalah sebuah teguran dari Allah untuk manusia? 

Tentunya kita harus menyadari dulu bahwa kita diciptakan oleh Allah Swt. ke dunia ini sejatinya hanya untuk beribadah kepada Allah. Lalu, apa hubungannya dengan gempa bumi? Tentang hal ini, ternyata  Al-Qur'an telah memberi penjelasan dalam surah. Al-A'raf 7 ayat 96. 

Sesungguhnya, Allah Swt. menciptakan manusia beserta aturannya sebagai jalan untuk meraih kemenangan di akhirat, yaitu dengan tunduk patuh dan mentaati-Nya. Namun, kebanyakan manusia lalai akibat memperturutkan hawa nafsu sehingga banyak aturan Allah yang akhirnya dilanggar. 
Itu pertanda bahwa berbagai bencana, seperti gempa bumi dan yang lainya sangat berkaitan dengan perbuatan manusia di muka bumi ini. 

Lihat saja kemaksiatan yang semakin merajalela saat ini. Begitulah ketika masyarakat menganggap hal itu hanya fenomena alam semata, maka tukang maksiat sama sekali tidak menyadari bahkan merasa biasa-biasa saja ketika melakukan kemaksiatan.

Semua ini tidak lepas dari pengaruh sistem kehidupan yang sekuler seperti sekarang. Masifnya arus pemikiran kufur ini mengakibatkan masyarakat jauh dari agamanya sendiri. Inilah andil besar yang membentuk masyarakat menjadi hedon, berbuat bebas tanpa batas. Masyarakat tidak peka dalam memahami realita yang ada sehingga tidak sadar bahwa terjadinya gempa bumi sangat berkaitan dengan perbuatan manusia itu sendiri. 

Negara pun sama saja. Kejadian itu dianggap sebuah fenomena alam belaka, sehingga cara penanganannya pun hanya cenderung pragmatis, tidak paham akar masalahnya. 

Oleh karena itu, diperlukan sebuah kesadaran individu pada masyarakat bahwa segala perbuatan dosa manusia itu akan mengundang murka Allah Swt. yang bisa terjadi kapan saja. Azab Allah tidak harus terjadi ketika di akhirat, tetapi juga ketika masih di dunia.

Karena itu kita harus sadar bahwa semua itu merupakan sebuah peringatan agar manusia kembali ke jalan Allah. Jalan ini akan menyelamatkan manusia di dunia dan diakhirat. Semua bisa terwujud dengan adanya  ketakwaan individu, masyarakat, dan negara. 

Dengan individu yang bertakwa, adanya kontrol masyarakat dengan amar ma'ruf nahi mungkar, serta negara yang menjaga akidah umat dengan penerapan syariat Islam secara menyeluruh, maka akan tercipta kehidupan yang sejahtera, tenteram karena mendapat rida Allah Swt. Wallahu a'lam bishawab.



Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :