Nasib Sarjana Muda Terancam Menganggur - Tinta Media

Sabtu, 31 Agustus 2024

Nasib Sarjana Muda Terancam Menganggur

Tinta Media - Anak-anak muda melintas di kawasan perkantoran jalan Jendral Sudirman, penyebab tingginya tingkat hopeless of job ini terjadi karena  kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia khususnya di sektor formal, hingga ketidaksesuaian antara lapangan pekerjaan dengan pendidikan yang mereka peroleh atau salah mengambil jurusan. TEMPO/Subekti Jum'at 9 Agustus 2024.


Fakta yang menghawatir terkait  kondisi penduduk muda Indonesia,Badan Pusat Statistika, (BPS) melaporkan pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15 - 24 ) tanpa kegiatan terdiri dari 5,73 juta orang merupakan perempuan muda ,4,17 juta orang laki-laki muda kebanyakan dari mereka adalan Gen Z  generasi yang lahir  pada  tahun 1997 - 2012.

Miris setiap tahunnya para pengangguran terus bertambah minimnya lapangan kerja yang tersedia, yang seharusnya tengah di masa  produktif  ini hanya berdiam diri tanpa kegiatan. Ini menunjukan belum adanya tindakan yang signifikan terhadap para pengangguran, semakin meningkatnya angka pengangguran maka semakin meningkat pula angka kemiskinan di negeri ini.

Ekonomi kapitalisme  yang menjadikan SDAE (Sumber Daya Alam dan Energi) diberikan kepada asing dan swasta sebagai pengelolanya sekaligus sebagai regulasi sehingga rakyat sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibatnya terjadi deindutralisasi mata pencaharian yang tadinya agraris menjadi industri.
Berbeda dengan islam, islam menjalankan ekonomi dan politik berdasarkan syari'at termasuk dalam pengaturan dan pengelolaan SDAE yang merupakan hak milik umum bukan hak milik perorangan, yang di kelola oleh negara  sehingga lapangan kerja pun tersedia luas demi menjamin kesejahteraan rakyat .

Solusi tuntas tentang permasalahan ekonomi, politik dan pendidikan hanya dengan islam, karena islam menjamin kesejahteraan hak hidup orang banyak bukan hanya kaum muslimin saja  tetapi seluruh penduduk manusia di muka bumi ini.

Sejak runtuhnya khilafah pada tahun 1924, kesejahteraan rakyat semakin terancam, kapitalisme menjadi dalang rusaknya tatanan kehidupan manusia, dunia tanpa islam rakyat menjadi menderita terpecah belah tak tentu arah tujuan, maka dari itu mari  kita bersatu untuk menyuarakan tegaknya islam di muka bumi ini karena dengan bersatunya kaum muslim   kita akan mudah melawan kafir-kafir barat dan pemahaman-pemahamannya yang berhasil merusak dan meracuni kaum muslimin.
Wallohu 'alamm bishshowab

Oleh : Ummu Zaki, Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :