Tinta Media - Mengharapkan kesejahteraan pada sistem demokrasi merupakan mimpi. Karena sesungguhnya secara fakta, sejak berdirinya demokrasi tidak pernah ada negara satu pun yang menerapkan demokrasi itu rakyatnya Makmur.
Lihat saja negara adidaya dunia yang menerapkan demokrasi saat ini, mereka memiliki salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di dunia maju, meskipun kekayaan kolektifnya, dan bebannya jatuh secara tidak proporsional pada komunitas kulit berwarna.
Fakta tersebut menjadi bukti bahwa sistem demokrasi hingga hari ini belum membawa kemaslahatan bagi rakyatnya. Kemiskinan terjadi dinegara yang menjadi penguasa dunia. Maka logikanya jika sistem tersebut diterapkan oleh yang berkuasa saja gagal menyejahterakan rakyatnya, lantas bagaimana negara yang mengikutinya pasti juga akan gagal.
Lantas bagaimana rakyat ini bisa bertahan dengan sistem yang rusak dan menyengsarakan mereka hari ini. Itu dikarenakan rakyat hari ini selalu ditipu oleh janji manis para pemimpin negara. Karena pada setiap pemilu yang ada, rakyat selalu berharap perubahan dengan bergantinya para pemimpin. Padahal jika ditelisik maka pilihan rakyat tidak akan berpengaruh pada hasil pemilihan. Karena sesungguhnya yang menang adalah hanya boneka bukan tuannya.
Buktinya Ketika kita melihat mereka yang telah jadi, berapa banyak janji mereka yang tertepati dan menguntungkan rakyat. Malah justru yang kita lihat adalah penindasan terhadap rakyat. Seperti Papua contohnya, disana terdapat gunung yang berisi emas (Freeport), akan tetapi Ketika melihat warga Papua justru yang kita lihat adalah kemiskinan. Gunung tersebut seakan akan tak berdampak pada kehidupan warganya. Oleh karena itu berharap kesejahteraan pada sistem demokrasi merupakan sebuah angan-angan belaka yang sulit terwujud.
Fakta ini berbanding terbalik dengan kehidupan dimasa lalu, Ketika Islam menjadi dasar negara. Seluruh rakyat yang ada menjadi Sejahtera, bahkan sekelas hewan pun menjadi Makmur pada zaman tersebut, terutama Ketika Umar bin Abdul Aziz berkuasa menjadi khalifah.
Ini menunjukkan bahwa kita harus kembali pada sistem yang diterapkan pada zaman tersebut, yakni zaman ketika syariat Islam diterapkan secara sempurna. Karena salah satu faktor rusaknya demokrasi adalah saat hukum Allah diletakkan di bawah kaki pejabat negara. Sehingga muncullah segala permasalahan.
Oleh karena itu, segala permasalahan yang hadir hari ini bisa diatasi dengan peraturan terbaik dari tuhan yang maha baik. Seperti masalah kemiskinan, Islam mengatur tentang hak milik umum dan negara. Jadi Ketika ada gunung emas seperti Freeport maka itu akan dikelola oleh negara dan hasilnya akan dibagikan kepada rakyat sehingga rakyatnya menjadi makmur.
Maka, kebutuhan umat dan rakyat hari ini adalah sebuah sistem yang berhasil menjadikan mereka Sejahtera selayaknya zaman Umar bin Abdul Aziz. Itu semua bisa terjadi ketika sistem ini dikembalikan pada sistem khilafah yakni aturannya berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah karena keduanya berasal dari pencipta yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan makhluknya.
Jadi, tidak ada kata lain untuk menolak system yang bersumber dari pencipta. Karena system buatan manusia ini telah bobrok maka dari itu waktunya kita kembalikan semua kepada sang pencipta yang maha tau.[]
Oleh: Muhammad Amrulah Azzaky Ali, Santri kelas XI IBS Al AMRI